Hati-Hati Menghukum Anak

HulkHogan

New member
KELAKUAN anak sering kali membuat orangtua kesal, akibatnya orangtua pun memukul untuk menghentikan kenakalan buah hatinya. Namun hati-hati, memukul anak berisiko membuatnya menjadi agresif di usia berikutnya.

DnVcAaofTS.jpg


Benar kata pepatah, anak yang dididik dengan kekerasan nantinya ia akan menjadi anak yang keras pula dan agresif. Mungkin Anda tidak bermaksud untuk melakukan tindak kekerasan kepada anak, seperti memukul. Namun, terkadang kelakuan anak sudah makin membuat kesabaran hilang, sehingga tidak ada cara lain selain memukulnya agar ia menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Kenyataannya tidak ada alasan pembenaran untuk hal yang satu ini..

Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan mengungkapkan bahwa orangtua yang memukul anaknya ketika ia berusia tiga tahun, mempertinggi risiko anak untuk melakukan tindakan agresif seperti bullying, ketika umurnya mencapai lima tahun. Memukul maupun tindakan penghukuman lainnya yang dilakukan orangtua membuka peluang anak kelak tumbuh dengan sikap agresif di usia-usia selanjutnya...

“Anak perlu bimbingan dan disiplin, namun orangtua sebaiknya berfokus pada tindakan yang positif atau nonfisik untuk mengajarkan disiplin. Jangan sekali-kali memukul anak,” kata peneliti Catherine A Taylor PhD, yang juga seorang asisten profesor dari komunitas kesehatan di Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine di New Orleans, dikutip dari webmd.com.

Catherine dan tim peneliti lainnya, melakukan survei kepada sejumlah responden. Sebanyak 2.500 ibu diwawancara berkaitan dengan kebiasaan mereka memukul anaknya selama umur anak tiga tahun dalam beberapa bulan terakhir.

Hampir sebagian besar para ibu tersebut mengaku mereka tidak memukul anaknya selama belakangan ini, akan tetapi 27,9 persen ibu mengatakan memukul anak tiga tahun mereka satu atau dua kali di bulan sebelumnya. Dan 26,5 persen mengaku memukul anaknya lebih dari dua kali di bulan sebelumnya.

Para peneliti juga menanyakan ibu-ibu itu perihal sikap agresif si anak, seperti apakah mereka suka melakukan bullying, kasar, suka merusak, atau bahkan terlibat dalam perkelahian dengan teman bermain sewaktu usia mereka tiga tahun.

Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara memukul dan tindakan agresif atau kasar si anak, studi terbaru ini semakin menguatkan penelitian sebelumnya tersebut. Hal ini disebabkan peneliti juga turut meneliti faktor lain yang dapat mengakibatkan hal ini terjadi. Sebut saja karena ibu menelantarkan anak, penggunaan narkoba dan alkohol ketika ibu hamil, stres dan depresi yang melanda ibu hamil, dan faktor fisik maupun psikis kesalahan pengasuhan pada anak.

“Studi ini membuktikan bahwa tindakan fisik atau kekerasan apapun di rumah, menambah tinggi peluang anak menjadi kasar di masa mendatang,” papar Direktur Pusat Pencegahan Kekerasan dan asisten profesor di Klinik Anak, Universitas Kolombia Patricia Hametz.

Lebih lanjut dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Anak New York-Presbyterian Morgan Stanley Children’s Hospital ini mengungkapkan, cara orangtua mendisiplinkan anak bergantung pada usia anak tersebut. Ia juga mengatakan bahwa dokter anak pun seharusnya memberikan saran yang tepat tentang bagaimana melatih anak balita berdisiplin. Misalnya saja dengan menerapkan sistem pujian dan penghargaan. Memberikan pujian sebab si kecil melakukan aksi yang positif, merupakan salah satu strategi untuk mengajarkan dirinya mengenai kedisiplinan.

Adapun peneliti dari Pusat Kebijakan Anak dan Keluarga di Universitas Duke Center Jennifer E Lansford PhD mengatakan, kebiasaan memukul anak tidak akan membawa dirinya ke mana pun...

haduuuuuuhh..jangan sampai ini terjadi..>:'(>:'(>:'(
kemarin aku baca di trhead sisi lain adolf hitler "katanya" dia swaktu kecil sering di pukuli sama ayahnya...sehingga dia menjadi anak yang keras dan bengis...

apa mau anak kita jadi hitler berikutnya.......




sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/12/196/342243/hati-hati-menghukum-anak
 
Bls: Hati-Hati Menghukum Anak

wehehhe... jadi orangtua memang harus mempunyai kesabaran...
ga salah sedikit langsung gebug... dan ketika anak masih kecil tu kan gampang banget mencontoh, ya kekerasan orang tua kepada si anak juga bisa aja dicontoh oleh si anak. dan diterapkankannya kepada teman temannya
 
Bls: Hati-Hati Menghukum Anak

wehehhe... jadi orangtua memang harus mempunyai kesabaran...
ga salah sedikit langsung gebug... dan ketika anak masih kecil tu kan gampang banget mencontoh, ya kekerasan orang tua kepada si anak juga bisa aja dicontoh oleh si anak. dan diterapkankannya kepada teman temannya

yuupp...kamu juga harus keras nanti mendidik anak kalo anak kamu mau jadi seorang hitler kedua....hihiihihi...


Hihihi.......
Den hulk terinspirasi ma ni thread : Sisi Lain dari Adolf Hitler

hihi...iya jadi ke ingat terus berarti di sekitar kita ini sudah banyak orang tua yang mendidik anaknya seperti ayahnya hitler....

makanya aku post ini biar pada sadar.....
 
Tapi masalahnya gini, jika memang pada dasarnya si anak ini memiliki karakter yang arogan bagaimana solusinya? anak-anak dengan karakter yang keras seperti itu kan gak bisa jika dididik dengan pelan karena hal itu tidak akan membuatnya mengerti kalau perbuatannya tidak benar dan menyakiti orang
 
klu gue siy klu anak gue melakukan kesalahan cukup diomongin sambil eye contact ga perlu pake hukuman2 yg ga jelas.....contohnya aja kakak gue, doi ngehukum anaknya yg masih dua taun untuk mojok merenung klu melakukan kesalahan...efeknya tu anak skrg jd kaya orang parno
 
Tapi masalahnya gini, jika memang pada dasarnya si anak ini memiliki karakter yang arogan bagaimana solusinya? anak-anak dengan karakter yang keras seperti itu kan gak bisa jika dididik dengan pelan karena hal itu tidak akan membuatnya mengerti kalau perbuatannya tidak benar dan menyakiti orang

yaaahh,,, ada saja memang non yang seperti itu.. bahkan aku pun punya saudara seperti itu ;)

memang didikan dengan pelan/ kelembutan belum tentu bisa menaklukannya, karena semakin diberi kelembutan, seolah dia menganggap perbuatannya makin benar.
Jadi kalau dengan kelembutan tidak bisa ya dengan kekerasan, dan jika sampai akhirnya dengan kekerasan juga tidak bisa, maka biarkan.
biarkan di sini dalam artian seolah orang rumah tidak menganggap keberadaannya...
 
Tapi masalahnya gini, jika memang pada dasarnya si anak ini memiliki karakter yang arogan bagaimana solusinya? anak-anak dengan karakter yang keras seperti itu kan gak bisa jika dididik dengan pelan karena hal itu tidak akan membuatnya mengerti kalau perbuatannya tidak benar dan menyakiti orang

masi bisa..
asal maw...manusia pasti berubah


http://energihaq.com siap bantu
 
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia akan belajar membenci.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia akan belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia akan belajar menyesali diri.

Sebaliknya…

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia akan belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, maka ia akan belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, maka ia akan belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, maka ia akan belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia akan menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia akan menyenangi diri.
Dan jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
maka ia akan menemukan cinta dalam kehidupan.

(Dorothy Law Nolte)

sumber : dikutip dari buku referensi harianku
 
Sebagai orang tua, seharusnya harus banyak belajar dengan perkembangan jaman yang ada sekarang, agar tidak salah dalam memberikan hukuman pada anak-anaknya
 
anak adalah aset sebuah bangsa..., bila salah dalam pendidikannya dan salah dalam mengasuhnya...maka pasti akan berakibat fatal pada masa depan bangsa tersebut.....
 
Back
Top