Bergaya Bali di Lahan Sempit

nurcahyo

New member
Bergaya Bali di Lahan Sempit
Oleh trubus



Kehadiran aglaonema, bromelia, dan plumeria membuat teras belakang rumah di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, itu jadi menarik. Apalagi di setiap sudut, tanaman ditata dengan gaya berbeda. Itu jadi kunci penting supaya taman mini seluas 300 m2 terlihat lebih lega. Kesan luas tercipta oleh coverground (penutup tanah, red) yang terpangkas rapi. Selain itu, bagian tengah taman sengaja tak diberi ornamen.

Sebelum memasuki taman, ada kolam koi yang membatasi antara teras dalam dan teras luar dekat taman. Di teras luar, pemandangan indah taman dapat terlihat jelas. Sebagai pembatas antara teras dengan taman ada ratusan aglaonema jenis donna carmen, bromelia, palem, dan lampu taman. Di antara bromelia itu terdapat batu-batuan yang berfungsi menambah kealamian taman. Selain itu hadir pula pohon kelapa, philodendron, Musa felutina , nolina, palisota, dan calathea berbunga.

Semua membuat suasana rumah menjadi teduh. Siapa pun yang singgah jadi betah berlama-lama. ?Ini memang biasa jadi tempat terima tamu,? ujar Bambang. Pohon-pohon tinggi berjejer mengitari taman mempererat keintiman.

Gaya bali
Baru setahun silam pria kelahiran Jakarta itu mengganti gaya taman. Dahulu taman terkesan formal. Namun, karena terpesona oleh keindahan alam Bali, Bambang merombaknya. Hanya butuh waktu sebulan, jadilah taman seperti yang diimpikan. Itu tercipta karena keahlian dan kegemarannya merancang rumah beserta elemen pendukung.

Melihat sekilas, gaya bali memang terasa kental. Itu terlihat dari kehadiran plumeria, pohon kelapa, lampu beratap sabut kelapa, dan patung-patung khas Pulau Dewata. Bahkan ada patung yang khusus didatangkan dari Bali. Hampir di setiap sudut ditanam plumeria berwarna merah, putih, dan kuning. Sebuah jalan setapak terbuat dari batu akan menuntun ke sisi kiri taman. Di sana terletak garasi mobil. Supaya garasi tak terlihat, Bambang punya trik. ?Saya sengaja menaruh plumeria, pohon kelapa, musa velutina, dan philodendron. Pohon-pohon itu tinggi sehingga bisa menutupi, ? tutur pria berusia 53 tahun itu.

Kembali ke teras sambil melintasi jalan setapak tadi, di sebelah kanan terlihat sebuah bangunan kecil seluas 3 - 4 m2. Bangunan terbuat dari batu bata dengan pintu berukir menambah kesan bali. Di depannya terdapat plumeria-plumeria berbunga putih. Suasananya ibarat memasuki sebuah pura. Pada malam hari, suasana tampak lebih indah karena cahaya lampu di sekitar taman. Pantulan cahaya lampu di dekat kolam koi menambah kesan harmonis.

Teras depan
Taman di bagian depan rumah, seindah taman teras belakang. Luasnya sama, yakni 300 m2. Saat membuka pintu utama pandangan langsung tertuju pada kereta kuno dari Jogyakarta tepat di depan teras. Namun, hadirnya kereta itu tak menghalangi indahnya pemandangan taman. Gemercik air terdengar dari kolam yang menjadi ornamen utama. Kolam berdiameter 4 m itu dihiasi bunga teratai ungu. Di sekelilingnya terdapat 4 patung kodok dan kura-kura. Arachis pintoii dipakai sebagai penutup tanah di area sekitar kolam.

Tak jauh dari sana, di sisi sebelah kiri terdapat kolam kecil berdiameter 50 cm berisi teratai ungu. Di sudut yang sama, terdapat serangkai tanaman plumeria, pohon kelapa, philodendron, kembang sepatu berwarna merah, Musa felutina, dan bromelia. Perpaduan tanaman kecil, sedang, dan besar itu bukan tanpa alasan. Pohon kelapa dan plumeria jadi peneduh bagi kembang sepatu dan adenium. Sementara di sisi sebelah kanan tak banyak tanaman. Di sana ada sebatang plumeria, pakis, Quis qualis indica , dan palem sexy pink. Namun, yang sederhana itu pun tetap memikat.

Jejeran pohon-pohon kelapa di depan rumah seakan jadi pagar pembatas dengan jalan raya. Selain tanaman, untuk mempercantik taman tropis dihadirkan gentong besar berwarna cokelat. Semua itu menambah kesan bali pada rumah berarsitektur unik itu.
 
Back
Top