|
[Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam |
|
Loading...
|
|
Thread Tools | Search this Thread |
[Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Diantara dua pilihan. Itulah mungkin kata yang tepat mewakili awal kisah dari Sa'ad bin Malik za-Zuhri alias Sa'ad bin Abi Waqash, ini adalah sebuah kisah tentang seorang sahabat yang pada masa Rasulullah Saw, dikenal sebagai prajurit pilihan.
Ilustrasi Menurut Sa'ad bin Abi Waqqash, mencintai orang tua bukan berarti harus mengorbankan prinsip hidup. Itu dilakukannya saat dia telah menerima Islam yang diajarkan oleh Rasulullah, kemudian dia yakini, bahwa hanya Islamlah yang bisa membuat dirinya dan hidupnya bahagia ketimbang kembali menyembah berhala. Lihatlah statementnya, yang sering dijumpai di sirah-sirah "Duhai bunda, meskipun ada seratus nyawa dalam diri bunda, dan terurai nyawa itu satu per satu, aku akan tetap pada agamaku. Sekarang terserah bunda, apakah hendak meneruskan perbuatan bunda atau hendak makan." Ibu Sa'ad yang sangat mencintai Sa'ad juga, merasa kehilangan ketika anaknya lari meninggalkan sesembahan nenek moyang, dan menyembah Allah dan mentaati Rasulullah. Untuk meluluhkan hati Sa'ad, ibundanya mengambil sikap untuk mogok makan, tapi nyatanya tak berkutik sedikitpun sikap Sa'ad untuk meninggalkan Agama Islam yang dibawa Rasulullah, mesikipun ia juga mencintai Ibundanya. Selain itu, Sa'ad juga dikenal sebagai anggota pasukan berkuda yang lihai dan gagah berani. Soal memanah, dia adalah nomor satu. ![]() Ada dua peristiwa yang menjadikan Sa'ad selalu dikenang dan istimewa, pertama dialah yang pertama melepas anak panah untuk membela Agama Allah, sekaligus orang pertama yang tertembus anak panah dalam membela Agama Allah. Kedua, Sa'ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah dengan jaminan kedua orang tua beliau. Sabda Rasulullah, Saw., pada saat perang Uhud : "Panahlah hai Sa'ad ! Ibu Bapakku menjadi jaminan bagimu ...." Dalam setiap peperangan siapapun panglimanya jika ada Sa'ad didalamnya maka pasukan akan merasa tenang. Bukan hanya karena kehebatannya dalam peperangan yang menciutkan hati musuh, tapi juga ketaqwaanya yang luhurlah, yang menjadi hati sahabat lain menjadi tenang. Pada saat perang Qadishiyyah, Amirul mukminin Umar bin Khaththab r.a. mengangkat Sa'ad sebagai Panglima perang untuk melawan adidaya Persia pada saat itu, ketika Sa'ad mengirim utusan untuk berdiplomasi dengan Rustum (panglima perang persia) yang akhirnya negoisasi itu berlangsung alot, dan muncullah pernyataan dari delegasi kaum muslimin. "Sesungguhnya Allah telah memilih kami untuk membebaskan hamba-hambaNya yang dikehendaki-Nya dari pemujaan berhala kepada pengabdian kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dan dari kedhaliman penguasa kepada keadilan Islam. Maka siapa yang bersedia menerima itu dari kami, kami terima pula kesediannya dan kami biarkan mereka. Tapi siapa yang memerangi kami, kami perangi pula mereka hingga kami mencapai apa yang telah dijanjikan Allah ..!" "Apa yang dijanjikan oleh Allah itu?" tanya Rustum, "Surga bagi kami yang mati syahid, dan kemenangan bagi kami yang hidup". Sa'ad pun bangkit dan menggelorakan semangat jihad kaum muslimin, peperanganpun terjadi Rustum dan pasukannya menuai kekalahan, Persia yang adidaya itu akhirnya jatuh juga di tangan kaum muslimin. Sumber
|
Loading...
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Pahlawan Islam yang sering dilupakan
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Tambahan...
Kutip:
-dipi-
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Pertempuran Qadisiyyah
Pertempuran Al-Qadisiyyah adalah pertempuran yang menentukan antara pasukan muslim dengan pasukan Persia pada saat periode pertama ekspansi muslim yang berakhir dengan penaklukan Islam atas seluruh Persia dan berhasil merubah keyakinan mereka menjadi Islam sampai dengan saat ini. Pertempuran ini terjadi kurang lebih pada tahun 636 M. Surat Khalifah Umar bin Khattab kepada Sa'ad bin Abi Waqqash Khalifah Umar ibn Khattab ra. telah menuliskan satu perintah kepada panglima perangnya Sa'ad bin Abi Waqqash pada saat hendak membuka negeri Persia yang isinya: "Amma ba'd. Maka aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang besertamu untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Karena, sesungguhnya takwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan paling hebatnya strategi dalam pertempuran." "Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang bersamamu agar kalian menjadi orang yang lebih kuat dalam memelihara diri dari berbuat kemaksiatan dari musuh-musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka daripada musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih kemenangan tidak lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap Allah. Kalaulah bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum Muslimin memiliki kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka (jumlah mereka lebih besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan pasukan mereka. Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan dan maksiat kepada Allah, maka mereka memiliki kelebihan diatas kita dalam kekuatannya, dan bila kita tidak menang menghadapi mereka dengan "keutamaan" kita, maka tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita." "Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas (para malaikat) dari Allah. Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian karenanya malulah kalian terhadap mereka. Janganlah kalian mengatakan, "Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari kita sehingga tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat keburukan." Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang yang lebih buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah mengalahkan Bani Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian meminta kemenangan dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada Allah bagi kami dan bagi kalian." Jalannya pertempuran Khalifah Umar bin Khattab mengirimkan pasukan muslim dalam jumlah besar ke Iraq (pada saat itu masih bagian dari Persia) di bawah pimpinan sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash. Mendengar pergerakan pasukan Islam ini , Kaisar Persia yang terakhir dan masih muda, Yazdgird III (632 M. - 651 M.) memerintahkan kepada panglima perangnya Rustam Farrokhzad untuk menghadangnya. Akhirnya kedua pasukan ini bertemu di sebelah barat sungai Eufrat di desa yang bernama Al-Qadisiyyah (barat daya Hillah dan Kufah). Pasukan muslim mengirim delegasi ke kamp pasukan Persia dengan mengajak mereka memeluk Islam atau tetap dalam keyakinan mereka tetapi dengan membayar pajak atau jizyah. Setelah tidak dicapai kesepakatan diatas, pecahlah pertempuran. Sa'ad sendiri tidak bisa memimpin langsung pasukannya dikarenakan sakit bisul yang parah. Tetapi dia tetap memonitor jalannya pertempuran bersama deputinya Khalid bin Urtufah. Hari pertama pertempuran berakhir dengan kemenangan di pihak Persia dan hampir saja pasukan muslim akan menemui kekalahan dengan tidak imbangnya jumlah pasukannya dengan pasukan Persia yang lebih besar. Pasukan Persia menggunakan gajah untuk memporak-porandakan barisan muslim dan ini sempat membuat kacau kavaleri muslim dan kebingungan diantara mereka bagaimana cara untuk mengalahkan gajah-gajah tersebut. Keadaan seperti ini berlangsung sampai dengan berakhirnya hari kedua pertempuran. Memasuki hari ketiga, datanglah bala bantuan muslim dari Syria (setelah memenangkan pertempuran Yarmuk). Mereka menggunakan taktik yang cerdik untuk menakut-nakuti gajah Persia yaitu dengan memberi kostum pada kuda-kuda perang. Taktik ini menuai sukses sehingga gajah-gajah Persia ketakutan, akhirnya mereka bisa membunuh pemimpin pasukan gajah ini dan sisanya melarikan diri kebelakang menabrak dan membunuh pasukan mereka sendiri. Pasukan muslim terus menyerang sampai dengan malam hari. Pada saat fajar hari keempat, datanglah pertolongan Allah SWT. dengan terjadinya badai pasir yang mengarah dan menerpa pasukan Persia sehingga dengan cepat membuat lemah barisan mereka. Kesempatan emas ini dengan segera dimanfaatkan pihak muslim, menggempur bagian tengah barisan Persia dengan menghujamkan ratusan anak panah. Setelah jebolnya barisan tengah pasukan Persia, panglima perang mereka Rustam terlihat melarikan diri dengan menceburkan diri dan berenang menyeberangi sungai, tetapi hal ini diketahui oleh pasukan muslim yang dengan segera menawan dan memenggal kepalanya. Pasukan muslim yang berhasil memenggal kepalanya adalah Hilal bin Ullafah. Setelah itu dia berteriak kepada pasukan Persia dengan mengangkat kepala Rustam : "Demi penjaga Ka'bah! Aku Hilal bin Ullafah telah membunuh Rustam!". Melihat kepala panglima perangnya ditangan pasukan muslim, pasukan Persia menjadi hancur semangatnya dan kalang kabut melarikan diri dari pertempuran. Sebagian besar pasukan Persia ini berhasil dibunuh dan hanya sebagian kecil saja yang mau memeluk agama Islam. Dari Pertempuran ini, pasukan muslim memperoleh ghanimah atau rampasan perang yang sangat banyak, termasuk perhiasan kekaisaran persia. Setelah pertempuran ini, pasukan muslim terus mendesak masuk dengan cepat sampai dengan ibukota Persia, Ctesiphon atau Mada'in. setelah itu mereka melanjutkan ke arah timur dan mematahkan dua kali serangan balasan dari pasukan Persia yang pada akhirnya berhasil menghancurkan kekaisaran Persia dan menjadikannya daerah muslim sampai dengan saat ini. -dipi-
|
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Wah kerajaan terkuat akhirnya keok juga
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
kalo perangnya dibuat film pasti ngalahin film 300 tuh
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
ksatria yang sangat pemberani
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Dengan musuh yang sama, yaitu Persia, tapi pasukan di bawah pimpinan Sa'ad lebih berada di bawah secara moral karena harus berperang di negeri orang, dan di situ menunjukkan kalau pasukan Sa'ad lebih hebat karena bisa menaklukan Persia di tanahnya sendiri. :D
-dipi-
|
Bls: [Biografi] Sa'ad Bin Abi Waqash, Sang Panah Maut Islam
Nah itu dia letak kehebatan pasukan Sa'ad.. mungkin bule takut buat film" sejarah pertempuran islam :))
|
(View-All) Members who have read this thread : 1 | |
creatixart |
Thread Tools | Search this Thread |
|
Pengumuman Penting |
- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran |