[cerbung] PRAHARA DI ANDALAS -end-

Orang itu berjalan terhuyung-huyung setengah membungkuk sambil pegangi perutnya,bajunya sobek-sobek dan di penuhi noda darah,tubuhnya penuh luka dan memar,langkahnya semakin payah dan ketika orang itu akan segera jatuh tersungkur sesosok tubuh menopang menahannya,lalu tubuh orang itu di baringkannya dan di bantu di aliri dengan tenaga dalam,lalu kemudian di masukkannya sebuah pil ke dalam mulut orang yang terkapar itu,siapakah yang menolong?dialah jaka yang kebetulan baru menginjakkan kaki di daerah itu dan secara tak sengaja melihat orang yang malang itu,tak berapa lama terdengar suara rintih dan erangan,orang itu mencoba bangkit duduk tapi lekas-lekas jaka menahannya,"bapak jangan bangkit dulu,karena luka bapak cukup parah,sebaiknya beristirahat saja dulu,aku akan mencarikan air untuk membantu membersihkan luka-luka bapak",lalu jaka menggendong orang itu untuk mencari sumber air terdekat.

Untung saja tak berapa jauh terdapat sebuah sungai yang berair jernih,segera saja jaka menyandarkan orang tua itu ke sebuah pohon yang cukup rindang,lalu ia membantu membersihkan noda-noda darah dan menotok beberapa bagian tubuh agar darah tidak terus mengalir,setelah beberapa lama barulah orang tua itu bisa sedikit pulih bahkan dia sudah mulai bisa bicara,"terimakasih atas pertolongannya,budi baikmu tak akan kulupakan,tapi kalau aku boleh tau darimanakah kau berasal?logat bicaramu sedikit aneh terdengar,pasti kau bukan dari daerah ini?",lalu jaka menjawab,"tidak perlu berterimakasih segala,bukankah wajib sesama manusia saling tolong menolong?namaku jaka,aku berasal dari tanah jawa dan hendak menyambangi sobatku di tanah sumatra ini",orang itu hanya manggut-manggut dan jaka melontarkan pertanyaan lagi,"maaf kalau boleh tau,sebenarnya apa yang telah terjadi kepada bapak?".

Orang itu terdiam sejenak sembari menghela nafas panjang lalu mulai menuturkan kisahnya,"aku adalah seorang utusan seorang saudagar barang antik,kemarin aku membawa sebuah patung berlapis emas untuk di antarkan sesuai pesanan,namun di tengahi perjalanan aku di hadang oleh seorang pendekar dari golongan hitam yang berjuluk iblis rencong penebar teror,aku berusaha untuk melawannya,namun tetap saja kepandaian ku jauh lebih rendah darinya,bahkan aku berhasil di buat luka begini rupa dengan rencongnya itu,sampai aku terjatuh tak sadarkan diri,dan ketika aku siuman patung itu sudah lenyap,aku bermaksud mencari jejak iblis rencong,tapi keadaanku semakin memburuk dan lukaku parah,hingga kau datang menolongku",lalu orang itu terdiam kembali,"hm....ternyata didunia ini memang masih banyak angkara murka dan kejahatan",yang berkata adalah jaka.

Suasana menjadi hening sesaat,"hai,kalau mata tua ini tak salah melihat apakah itu pedang naga ungu?",kaget juga jaka mendengar pertanyaan orang itu,"benar ini adalah pedang naga ungu pemberian eyang guru,bagaimana bapak bisa tau?",tutur jaka,"masya ALLAH,tak disangka aku bertemu dengan murid kiyai telingsing dari puncak ciremai,sobatku semasa dulu",semakin kaget jaka mendengar ucapan orang tua itu,lalu segera jaka menjura hormat,"aku yang masih hijau dan tolol ini tidak tau kalau berhadapan dengan sobat eyang guru",orang itu geleng-geleng kan kepala sambil mengangkat tangan,"sudahlah anak muda,tak perlu berlebihan begitu,namaku adalah teukeu amber,dulu aku berkenalan dengan gurumu sewaktu berdagang di malaka,hingga dua puluh tahun silam gurumu menghilang secara tiba-tiba dari dunia persilatan tanpa kabar,bahkan ada yang menyatakan telah mati dan ada juga yang bilang tengah mengasingkan diri untuk memperdalam ilmu baru".

Lama mereka bercakap-cakap berbicara panjang lebar,bahkan jaka di beri tau tentang seluk beluk daerah itu oleh teukeu amber,"terimakasih bapak untuk keterangannya,sebenarnya aku ingin melanjutkan perjalanan tapi..",jaka jadi serba salah dan terdiam,masa dia akan meninggalkan orang tua itu begitu saja,setidaknya dia harus membantu untuk mengantarkan orang tua itu mencari desa terdekat atau penginapan agar bisa memulihkan keadaannya,namun agaknya teukeu amber mengerti dan tidak mau merepotkan orang terlalu banyak,"tak usah kau perdulikan si tua ini anak muda,aku bisa menjaga diriku sendiri,sekarang kau silahkan lanjutkan saja perjalananmu,aku akan baik-baik saja,berhati-hatilah dalam perjalanan",lalu jaka menjura hormat lagi,"baiklah bapak,aku mohon diri dan terimakasih atas segala keterangannya,aku akan selalu ingat pesanmu",lalu jaka segera beranjak dari tempat itu.


(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
PRAHARA DI ANDALAS (Bagian 2)

Kedai makan itu terlihat ramai dan dari kejauhan sudah tercium aroma masakan,jaka segera saja menghampiri tempat itu untuk mengisi perutnya,seorang pelayan menyambutnya dengan ramah dan senyum lalu segera mempersilahkannya mengambil tempat,masih ada delapan kursi yang kosong,dan jaka mengambil kursi paling pojok agar bisa bersandar sambil melihat-lihat pemandangan,tak berapa lama pelayan itu membawa beberapa porsi makanan dan satu kendi air segar,jaka memulai menyantap hidangannya dan ketika sedang asik-asiknya dia menikmati makan,datanglah empat orang lelaki berpakaian hitam dan masing-masing membawa golok besar,suasana hiruk pikuk orang yang sedang mengobrol kini berubah total,karena ketika empat orang itu masuk kedai semua pengunjung berlarian berhamburan meninggalkan tempat itu,wajah sang pelayan pun berubah pucat pasi ketakutan,lalu dia menghampiri keempat orang itu sambil menjura hormat.

"si..silahkan..tuan..tuan..duduk",kata sang pelayan menggigil ketakutan,lalu keempat orang itu segera mengambil tempat duduk masing-masing,terlihat dua orang dari mereka berbisik sambil menatap ke arah jaka lalu membentak,"hey orang asing!lekas kau tinggalkan tempat ini",yang berkata adalah lelaki bercambang bawuk,namun orang yang di bentak tetap saja tidak perdulikan kata-kata orang itu,malahan tetap asyik menyantap makanannya karena memang dia tidak merasa,karena tak di gubris seorang di antara mereka yang kumisnya melintang segera berdiri dan menghampiri jaka,"anak ingusan!apa kau tuli,lekas pergi dari sini",orang itu hendak menjambak rambut jaka tapi gerakannya tiba-tiba terhenti kaku tak bergerak,rupanya jaka telah menotok orang itu dengan gerakan yang sangat cepat sehingga tak terlihat,melihat ada yang tidak beres pada diri kambratnya,ketiga orang lainnya segera berdiri dan menghunuskan goloknya,"rupanya ada yang berani mencari masalah dengan kami",lalu orang yang bercambang bawuk maju menyerang lebih dulu.

Tapi belum sempat orang itu membabatkan goloknya,sebuah pisang melesat dan menyumpal mulutnya,"hkk.....hkk..", orang itu seperti mau berkata-kata namun terhalang oleh buah pisang di mulutnya,dan segera saja jaka melempar tulang ayam sehingga orang itu pun diam tak bergerak seperti kambratnya.melihat hal itu kedua orang lainnya segera saja menyerang jaka dengan kalap,namun golok mereka membabat tempat kosong dan ternyata jaka sudah berada di belakang mereka berdua,lagi-lagi kedua orang itu di buat konyol mematung setelah jaka menotok tengkuk mereka berdua,pelayan kedai berdecak kagum melihat kelihaian dan kehebatan jaka dalam melumpuhkan orang-orang itu,lalu jaka memberikan beberapa keping perak untuk membayar harga makanan yang telah ia santap kepada si pelayan,"bapak,siapakah mereka adanya?",pelayan itu pun segera menjawab,"mereka adalah gerombolan rampok yang dipimpin iblis rencong penebar teror",jaka hanya manggut-manggut mendengar penjelasan sang pelayan.

Kemudian jaka membuka urat suara laki-laki bercambang bawuk,"hei,dimana pemimpinmu si iblis rencong itu?",orang itu tak mau menjawab pertanyaan jaka,"lekas katakan,atau kugantung kau kaki di atas kepala di bawah,biar orang macam kalian mati perlahan-lahan dengan cara yang menyakitkan,mau?",di ancam begitu rupa lumer juga nyari orang itu,"baiklah akan ku katakan,pemimpin kami berada di sekitar danau air tawar,nah sudah ku beri tau,sekarang lekas lepaskan aku dan kawan-kawan ku",jaka merenung sejenak,"baiklah kalian akan kulepaskan,tapi kalian harus berjanji untuk meninggalkan pekerjaan kalian dan kembali ke jalan yang benar,kalau aku sampai mendengar dan melihat kalian berbuat kejahatan lagi aku tidak akan segan-segan untuk menghabisi kalian semua",melihat pada kenyataan bahwa jaka bukan orang sembarangan maka mereka menyetujui juga syarat yang di ajukannya,"baik kami berjanji,sekarang lekas lepaskan totokan kami",lalu jaka melepaskan totokan keempat orang itu,"terimakasih pendekar",kata si cambang bawuk dan memberi isyarat kepada ketiga kawannya,mereka lalu jatuh kan golok-golok mereka dan segera pergi dari kedai itu.

Mendengar keterangan dari si cambang bawuk maka jaka segera menuju ke danau air tawar untuk mencari iblis rencong penebar teror,tapi karena hari sudah mulai senja maka ia memutuskan untuk mencari sebuah penginapan,kira-kira empat peminum teh berlalu dalam jarak beberapa tombak di depan jaka melihat sebuah penginapan kecil dan kebetulan terdapat sebuah surau di samping penginapan itu,tak berapa lama dari arah dalam surau terdengar suara adzan berkumandang,kemudian jaka bergegas menuju tempat itu,setelah selesai menunaikan salat maghrib jaka beristirahat sejenak dan bersandar di luar surau itu,tiba-tiba ingatannya tertuju kepada kekasihnya yaitu dewi prameswari yang berada di tanah parahyangan,dia teringat akan mata yang bening bagaikan bintang timur,hidung yang mancung dan rambut hitam panjang yang berkilau di terpa sinar mentari,bibir yang mungil merah merekah bak mawar berseri,dalam hati dia bersyukur karena merasa beruntung memiliki gadis manis,ayu nan molek seperti dewi prameswari.


(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
PRAHARA DI ANDALAS (Bagian 3)

Matahari sudah nampak di ufuk timur menyinari alam dunia,jaka sudah bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan kembali mencari iblis rencong penebar teror,dengan mempergunakan ilmu meringankan tubuhnya jaka melewati jalan terjal dan berbatu-batu tanpa halangan,kalau saja dia tidak di bekali ilmu meringankan tubuh sudah pasti ia akan tergelincir,tiba-tiba dari kejauhan pendengarannya yang tajam menangkap suara seorang sedang berlari menuju ke arahnya,sebenarnya jaka tak mau perdulikan siapa adanya orang itu,yang jadi permasalahannya adalah cara lari orang itu yang tidak biasa,agaknya orang itu mempergunakan ilmu lari cepat,jelaslah bahwa orang yang berlari kearahnya adalah orang dari rimba persilatan,karena rasa penasaran jaka segera bersembunyi di atas pohon besar yang sangat rindang daunnya,tak berapa lama orang yang dimaksud pun tiba dan ia berhenti tepat di bawah pohon di mana jaka bersembunyi,orang itu memakai ikat kepala dan berpakaian rapih,berkumis melintang dan matanya yang menggambarkan kebengisan,serta memegang sebilah rencong.

Turut dari ciri-cirinya yakinlah jaka bahwa orang itu adalah iblis rencong adanya,namun jaka tidak mau bertindak kesusu dan tetap diam di tempatnya untuk menyelidik,tapi jaka di buat kaget ketika orang di bawahnya berkata,"orang yang sedang bersembunyi,cepat keluar!",kemudian iblis rencong hantamkan pukulan sakti ke arah pohon dimana jaka bersembunyi,"krrak",pohon besar itu tumbang dan terbakar,lalu dengan entengnya jaka melompat turun,"apakah engkau yang berjuluk iblis rencong penebar teror?",orang yang ditanya perhatikan jaka dari ujung kepala sampai kaki,"memang benar aku adalah iblis rencong,memangnya ada apa heh..?",jaka tersenyum,fikirnya tak usah susah-susah dia mencari iblis rencong,"jadi benar kau iblis rencong adanya,kalau begitu cepat kembalikan patung berlapis emas yang telah engkau rampas",mendengar perkataan jaka iblis rencong tertawa terbahak-bahak dan suaranya memekakkan telinga,itu karena iblis rencong pergunakan tenaga dalamnya,rupanya ia hendak unjukkan kehebatannya di depan jaka.

"Puih..budak jalang mau cari gara-gara denganku,apa kau tidak melihat tingginya gunung dalamnya lautan di depan mata?cepat berlutut minta maaf dan berlalulah dari sini,maka aku akan mengampuni selembar nyawa busukmu!",dengan ponggahnya iblis rencong memerintahkan jaka,"aku tidak sudi berlutut kepada manusia biang racun sepertimu",jaka tersenyum mengejek,"budak hina dina,jangan harap kau bisa hidup lebih lama",lalu dengan ganasnya iblis rencong menyerang jaka dengan jurus-jurus mematikan,jaka menangkis serangan lawan dengan pergunakan jurus naga menangkis badai,melihat serangannya selalu berhasil di elakkan iblis rencong kerahkan pukulan harimau menghantam karang,"bukk..",dua tangan saling beradu,iblis rencong mundur beberapa tombak sementara jaka terpental dan berusaha berdiri kembali,tangannya tersasa perih dan panas,luar biasa hebatnya pukulan harimau menghantam karang yang di lancarkan iblis rencong,lalu jaka lipat gandakan tenaga dalamnya dan ia rentangkan tangannya kedepan untuk lancarkan pukulan naga biru.

Selarik sinar biru menggidikkan menderu ke arah iblis rencong,tak mau kalah iblis rencong hantamkan pukulan harimau memburu rembulan,sinar kuning melesat dan beradu dengan sinar biru,"bumm...bum..",dentuman dahsyat dua pukulan sakti yang saling beradu membuat tanah bergetar di landa lindu,jaka berusaha mengimbangi diri agar tidak jatuh sementara iblis rencong bergontai-gontai sesaat lalu bangkit kembali,melihat pada kenyataan yang ada jaka mulai pergunakan pedang naga ungunya lalu beradu dengan rencong milik musuhnya sehingga bunga api bergemericik,mereka berdua pergunakan jurus-jurus andalannya masing-masing sampai pertarungan berjalan sengit dan hanya terlihat berupa bayang-bayang saja,lalu ketika lewat dua puluh jurus iblis rencong mulai kewalahan meladeni gerakan jaka yang semakin gesit dan menjadi lengah,"arrghh..",terdengar pekik mengerikan,tangan kanan iblis rencong yang memegang senjata terbabat putus sebatas bahu dan merintih sesaat,kemudian dengan tangan kirinya iblis rencong hantamkan pukulan tangan kosong yang di aliri dengan tenaga dalam,tapi jaka sigap dan menyadari akan hal itu lalu berusaha menghindar.

Jaka melompat beberapa tombak untuk lancarkan jurus naga mencengkram harimau,dengan gerakan kilat ia menukik menyerang lawannya,"hekk....",pedang naga ungu menusuk kepala lawan dan matilah iblis rencong seketika itu juga,jaka menghela nafas panjang dan bersihkan noda darah dari pedangnya lalu menyarungkannya kembali,tak berapa lama muncullah seseorang menghampiri jaka yang tidak lain teukeu amber adanya,"maaf bapak aku terpaksa membunuhnya dan tidak bisa mengorek keterangan di mana patung berlapis emas itu berada",dengan tersenyum teukeu amber berkata,"tak usah kau fikirkan anak muda,kau telah berjasa karena berhasil menumpas manusia biang racun itu",suasana menjadi hening sesaat,"kalau begitu saya mohon pamit untuk melanjutkan pengembaraan",lalu jaka menjura hormat dan mengucapkan salam,baru saja teukeu amber hendak mengatakan sesuatu jaka sudah berada puluhan tombak di depannya,sambil tersenyum teukeu amber berkata dalam hati,"pemuda hebat berkepandaian tinggi,tak salah sobatku mengangkatnya jadi murid".



TAMAT
 
Last edited:
Back
Top