[CERBUNG] PENDEKAR TAMPAN LAKNAT -end-

Desa sukasari hari itu sedang ramai-ramainya,karena sedang berlangsung pesta pernikahan anak gadis kepala desa dengan pemuda kampung sebelah,semua hadirin memuji mempelai wanita yang cantik dan mempelai pria yang gagah,alunan suara gamelan mengiringi jalannya acara untuk menghibur para tamu,tidak lupa berbagai makanan lezat dan minuman yang sudah siap sedia,namun pada saat acara sedang berlangsung dengan meriah tiba-tiba sesosok tubuh berkelebat lalu berdiri di atas panggung,semua hadirin terkejut dan permainan gamelan pun di hentikan,sosok itu adalah seorang pemuda berwajah tampan dan gagah namun seringai dan matanya menggambarkan keganasan dan keserakahan,"ha..ha..ha..,aku datang kemari untuk mengambil gadis itu",yang di maksud adalah mempelai wanita,karena kesal dan geram melihat tamu yang datang secara senonoh dan tak di undang itu,kepala desa yang tak lain ayah si gadis adanya melompat naik keatas panggung,rupanya kepala desa itu mempunyai ilmu beladiri meskipun hanya mengandalkan tenaga luar dan kasar,"pemuda kurang ajar!,lekas kau angkat kaki dari sini atau terpaksa aku turunkan tangan kasar terhadapmu!".

Mendengar makian orang pemuda itu hanya tersenyum,"aku tidak mau pergi sebelum membawa gadis itu",habis sudah kesabaran kepala desa,maka dengan segera dia hantamkan tinjunya,namun dengan cepat pemuda itu berkelit lalu hantamkan pukulannya ke dada kepala desa,"bukk...",tak ampun lagi kepala desa itu mencelat mental dan jatuh bergedebukan dengan dada remuk,istri kepala desa dan anaknya menjerit histeris melihat kematian yang mengerikan itu,lalu pemuda itu bermaksud untuk membopong mempelai wanita,tapi mempelai lelaki segera melawannya,namun sia-sia saja usahanya karena pemuda itu hantamkan tendangan ke arah perut mempelai lelaki,"hek.."seketika itu juga matilah ia dengan perut jebol,melihat kejadian itu para tamu lelaki berjumlah sekitar dua puluh orang maju menyerang,meskipun dirinya di keroyok si pemuda hanya menyeringai sinis,dia kebutkan lengannya dan keluarlah serbuk-serbuk hitam mengandung racun jahat,ke dua puluh orang yang mengeroyoknya tiba-tiba terbatuk-batuk muntah darah lalu roboh tak berkutik lagi dan muka mereka berubah menghitam karena pengaruh racun yang mereka hirup.

"ha..ha..ha..,siapa yang berani menghalangiku akan mampus sia-sia",semua tamu yang tersisa menjadi kecut melihat pada kenyataan yang ada,mereka hanya bisa terdiam tak berdaya ketika melihat mempelai wanita yang sebelumnya telah di totok di bopong oleh pemuda tampan laknat itu,lalu pemuda itu berkelebat meninggalkan tempat itu dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya,hanya tawanya saja yang terdengar menggema dari kejauhan,ketika pemuda itu sampai di halaman pondoknya ia dikejutkan oleh kehadiran seorang kakek tua yang tidak lain adalah gurunya sendiri,lalu pemuda itu segera baringkan gadis yang di culiknya dan menjura hormat,"kiranya ada sesuatu yang penting hingga eyang guru repot-repot datang menyambangi murid",tapi si kakek mendengus dan mendampratnya,"bertahun-tahun ku didik dan kulatih untuk membasmi angkara murka,tapi nyatanya kini meraja lela menjadi pendekar laknat,aku malu punya murid murtad macam dirimu pandu!",pemuda yang ternyata bernama pandu itu terkejut mendengar perkataan gurunya,rupa-rupanya kelakuannya selama ini telah di ketahui dan sampai ke telinga gurunya.

"guru murid tidak bermaksud begitu,semua yang guru dengar adalah tidak benar adanya",pandu mencoba berdalih,"bukti sudah di depan mata masih mencoba mengelak,sekarang kau ikut aku kepertapaan untuk menerima hukuman,ayo lekas!",namun pandu tidak mau menuruti kata-kata gurunya itu dan segera berdiri,"ha..ha..ha..orang tua tolol,aku tidak mau mengikutimu,mulai sekarang aku bukan muridmu lagi",kagetlah kakek itu mendengar pernyataan muridnya,"murid laknat,berani kau berkata lancang kepadaku,baiknya sekarang saja kau kuberi hukuman",lalu dengan sebatnya dia lancarkan serangan ke arah pandu,kaget juga gurunya melihat kegesitan dan kelihaian pandu,dia menyadari bahwa muridnya itu kepandaiannya semakin meningkat,lalu si orang tua lipat gandakan tenaga dalamnya dan pandu berhasil di buat terdesak,namun pandu berbuat licik,ia gunakan tubuh si gadis untuk berlindung,dan benar saja,gurunya jadi serba salah untuk menyerang,dia takut kalau-kalau sampai kesalahan tangan mengenai si gadis,sebaliknya pandu bisa bebas leluasa menyerang dan ia kebutkan lengannya,serbuk-serbuk hitam beracun menghambur ke arah gurunya.

Sang guru berseru kaget,"jurus racun ireng!rupanya kau telah berguru pada datuk tangan hitam,pantas jalan fikiranmu jadi bejat murid laknat",memang benar apa yang di katakan gurunya bahwa pandu telah menuntut ilmu kepada tokoh golongan hitam yang berjuluk datuk tangan hitam,lalu segera saja gurunya menutup jalan pernafasan dan mundur beberapa tombak agar terhindar dari kerumunan racun,melihat ada kesempatan pandu segera membopong gadis yang diculiknya lalu hendak melarikan diri,tapi dengan gesit gurunya segera menghampiri dan menghantamnya dengan pukulan tangan kosong yang di aliri tenaga dalam,pandu menyambut serangan gurunya itu dengan mengalirkan separuh tenaga dalam pada telapak tangannya,"buuk..",dua tangan saling beradu,pada saat yang sama pandu hembuskan nafasnya yang mengandung racun jahat ke muka gurunya,karena tak menyadari sebelumnya sang guru berhasil terkena racun yang di keluarkan pandu,gerakannya jadi kacau akibat racun yang cepat menjalar dan darah kental berbuku-buku keluar dari mulutnya,tak lama kemudian tubuh tua itu jatuh melosoh dan mati,"ha..ha..ha..,dasar orang tua tolol,sudah ku beri kesempatan hidup malah mencari mampus",lalu pandu menendang tubuh gurunya yang sudah tak bernyawa itu hingga mencelat mental dan jatuh bergedebukan ke tanah,kemudian pandu segera pergi meninggalkan tempat itu dengan membopong sang gadis di pundaknya.



(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
PENDEKAR TAMPAN LAKNAT (Bagian 2)

Demikianlah pandu atau yang sekarang berjuluk pendekar tampan laknat semakin meraja lela,menculik gadis-gadis atau wanita-wanita cantik untuk kemudian di nodai dan dibunuh,bahkan tidak jarang dia merampok dan merampas harta orang lain secara paksa,hingga sampai membangkang dan membunuh gurunya sendiri karena hati nuraninya sudah tertutup,siang itu matahari cukup terik,seorang pemuda berambut panjang sebatas leher berkulit putih bertampang cakap dan gagah,mengenakan pakaian yang sederhana dan terselip di punggungnya sebilah pedang yang gagangnya terukir seekor naga melingkar berlapis emas,sambil berjalan santai acuh tak acuh ia bernyanyi-nyanyi tak karuan melantunkan lagu yang tak menentu sehingga terdengar aneh,pemuda itu yang tidak lain adalah jaka adanya atau bergelar pendekar pedang naga ungu yang namanya semakin terkenal setelah melakukan pengembaraan bahkan sampai ke luar pulau jawa,kebetulan jaka hari itu baru tiba di tanah jawa setelah sebelumnya mengembara dari tanah andalas.

Jaka berhenti sesaat lalu memandang berkeliling,ketika ia melihat sebuah pondok terlintas di pikirannya untuk beristirahat sejenak di tempat itu,lalu segera saja ia menuju pondok tersebut,tapi ketika ia sampai di halaman pondok gerakannya terhenti dan tersentak kaget,"masya ALLAH!,semurah ini kah harga nyawa manusia?",dilihatnya sesosok tubuh tua yang sudah tak bernyawa dan segera saja ia menghampirinya,di perhatikannya sosok mayat itu,mukanya mengelam hitam,dan darah kering menempel di sela bibir mayat itu,mayat yang di temukan jaka adalah mendiang guru pandu adanya,"hmm...siapa yang tega berbuat keji terhadap orang tua ini?mukanya mengelam hitam,sepertinya orang ini keracunan",karena kasihan lalu dengan segera jaka menguburkan orang tua itu dan setelah semuanya selesai ia melanjutkan perjalanannya kembali,"racun itu hebat betul,sampai sebegitu dampaknya",jaka merenung sambil gelengkan kepalanya.

Kereta kuda itu di kawal oleh dua orang penunggang kuda di depannya,mereka adalah serombongan pedagang yang hendak menuju ke kadipaten,yang di sebelah kiri adalah seorang laki-laki setengah baya memakai pakaian bagus dan terselip sebilah keris di pinggangnya,yang di sebelah kanannya seorang kakek memakai pakaian persis seperti kawannya yang di sampingnya,sedangkan yang berada di dalam kereta adalah seorang gadis anak saudagar kaya yang di dampingi oleh pengasuhnya,lalu lelaki yang berada di sebelah kiri berkata kepada kawannya,"ki pamenang,apa kau sudah mendengar tentang pendekar tampan laknat?",orang tua yang bernama ki pamenang itu menjawab,"aku sudah mendengar tentang orang itu,bahkan tersirat kabar bahwa gurunya sendiri pun di bunuhnya,benar-benar edan!","tapi ki pamenang,ada juga kabar yang menyatakan bahwa pemuda laknat itu telah berguru pula kepada salah satu tokoh golongan hitam yang berjuluk datuk tangan hitam",ki pamenang menghela nafas panjang,"jadi rupa-rupanya dia murid datuk tangan hitam,pantas saja kelakuannya begitu keji dan kejam".

Tiba-tiba saja perjalanan mereka terhenti karena di hadapan mereka telah berdiri seorang pemuda berwajah tampan yang tidak lain adalah pendekar tampan laknat adanya,lalu ki pamenang berbisik pada kawannya,"aryo,turut dari ciri-ciri pemuda yang menghadang itu bukankah dia yang kita bicarakan?",orang yang bernama aryo itu mengangguk,"tidak salah ki,sebaiknya kita berhati-hati,firasatku tidak enak",lalu pandu tersenyum sinis dan pandangannya terus tertuju pada gadis yang berada di dalam kereta,begitu juga dengan sang dara yang agaknya mengagumi ketampanan pemuda yang menghadang mereka,tapi paras sang dara tiba-tiba berubah pucat ketika mendengar penjelasan dari pengasuhnya bahwa yang menghadang adalah pendekar tampan laknat,"kalau kalian ingin selamat cepat serahkan gadis itu padaku!",ki pamenang yang sudah mencium akan adanya bahaya segera memberi isyarat kepada kusir kereta agar putar balik arah dan melarikan diri,namun ketika kusir hendak memutar arah pandu segera melompat bermaksud menghalanginya dan berhasil menotok kuda pengangkut,melihat hal itu ki pamenang dan aryo tidak tinggal diam lalu segera menghadang dan melawannya.

Pertarungan pun tak dapat dihindari,aryo dan ki pamenang menggempur pandu habis-habisan,namun meski demikian pandu tetap berada di atas angin,gerakan dan tenaganya lebih sebat dan gesit dari dua lawannya itu,lalu aryo pergunakan keris miliknya untuk menyerang,tapi dengan gesitnya pandu berhasil menggebuk tangan aryo dan terlepaslah keris itu,pada saat aryo memegangi tangannya yang kesakitan selarik sinar hitam menderu dan menghantam dadanya,tubuhnya mencelat mental lalu jatuh ke tanah dan mati dalam keadaan dada jebol,rupanya pandu telah mempergunakan pukulan kilat ireng,ki pamenang yang melihat kematian kawannya menjadi marah,dia kerahkan tenaga dalamnya dan hantamkan pukulan tangan baja ke arah pandu,namun dengan gesitnya pandu mengelak lalu lipatgandakan tenaga dalamnya dan hantamkan pukulan ke kepala ki pamenang,"hek...",tak ampun lagi ki pamenang roboh dengan kepala rengkah,si gadis dan pengasuhnya menjerit histeris melihat kejadian itu,sementara pandu hanya tertawa dan segera menghampiri kereta kuda itu.



(BERSAMBUNG)
 
Last edited:
PENDEKAR TAMPAN LAKNAT (Bagian 3)

Kusir kereta tidak tinggal diam dan segera hunuskan goloknya untuk menyerang,namun sekali kena hantam tubuhnya mencelat mental dan nasibnya tidak jauh berbeda dengan ki pamenang dan aryo,pengasuh si gadis berteriak histeris minta tolong namun berhasil di totok oleh pandu sehingga tubuhnya menjadi kaku mematung,si gadis yang sudah di bopong pandu terus meronta-ronta minta di lepaskan namun dia tidak mempunyai daya apa-apa dan jatuh pingsan,pandu hanya tertawa saja melihat hal itu,"gadis cantik kau tenang saja,kau tidak akan kubuat celaka seperti orang-orang itu,ha..ha..ha..ha..",ketika pandu hendak beranjak dari tempat itu mendadak langkahnya terhenti,di hadapannya telah berdiri seorang pemuda yang tidak lain adalah jaka adanya,pandu memperhatikan jaka dengan seksama dari ujung kepala sampai ujung kaki,lalu jaka tersenyum kepada pandu,"sobat wajahmu tampan,tapi kelakuan mu seperti binatang,sayang betul orang sepertimu berhati iblis,padahal kalau kau tidak menculik pun sudah pasti wanita-wanita cantik akan terpana oleh ketampananmu".

Merasa disindir pandu menjadi emosi,"bangsat!jangan ikut campur urusanku,cepat kau berlalu dari sini atau kubuat celaka!",jaka tersenyum kembali seraya berkata kepada pandu,"kasihan sekali dirimu sobat,kau masih muda dan di beri nikmat ketampanan,tapi agaknya hati nuranimu itu benar-benar sudah tertutup,dan aku berhak ikut campur karena manusia macam dirimu itu memang pantas untuk di beri pelajaran",pandu menjadi semakin geram mendengar perkataan jaka,"cuihh..simpan saja khotbahmu,aku peringatkan sekali lagi lekas kau menyingkir dari hadapanku!",jaka hanya menyeringai,"bagaimana kalau aku tidak mau pergi?",habis sudah kesabaran pandu,rahangnya menggembung tanda amarahnya sudah meluap,pandu jatuhkan gadis yang di bopongnya lalu lancarkan serangan,"berengsek!di beri kesempatan hidup malah mencari mampus,kau makan pukulanku ini",dengan sebatnya pandu hantamkan pukulan tangan kosong yang di aliri tenaga dalam,lalu sesiur angin deras melesat ke arah jaka.

Jaka segera menghindar dan berkelit dari serangan lawan,pukulan yang di lancarkan pandu mengenai pohon besar hingga membuat tumbang,karena pukulannya tidak mengenai lawan pandu melesat menyerang jaka,"bukk",dua tangan saling beradu,pandu berniat untuk melanjutkan serangan dengan menendang ke arah perut jaka,namun dia batalkan serangannya dan menarik kakinya kembali karena tangan kiri jaka hendak menghantam ke tulang keringnya,lalu mereka mundur beberapa tombak,pandu majukan kedua tangannya ke depan dada,tiba-tiba tangannya berubah mengelam hitam lalu dengan membentak keluarlah selarik sinar hitam menggidikkan,melihat hal itu jaka keluarkan pukulan andalannya yaitu pukulan naga biru,selarik sinar berwarna biru menghambur menghantam sinar hitam yang di keluarkan pandu,"bum..",dua pukulan sakti saling beradu membuat tanah bergetar sesaat,pandu menarik nafas dalam untuk memulihkan tenaganya kembali sedangkan jaka mengatur jalan pernafasannya lalu bersikap waspada.

Diam-diam pandu memuji kehebatan lawannya,belum pernah dia mendapat lawan sehebat jaka,pemuda yang di anggap enteng olehnya ternyata memiliki tenaga dalam yang tinggi dan tidak bisa di anggap remeh,kemudian pandu kebutkan lengannya dan keluarlah serbuk-serbuk hitam mengandung racun jahat,jaka yang sudah waspada segera tutup jalan pernafasan dan pergunakan jurus naga menangkis badai,gerakan-gerakan jurus naga menangkis badai berhasil membuat serbuk-serbuk racun yang di keluarkan pandu lenyap,lalu dengan segera jaka hantamkan pukulan ke arah pandu namun berhasil di elakkan,kini baku hantam kembali terjadi dan jurus demi jurus telah berlalu,ketika lewat dua puluh lima jurus pandu hembuskan nafas yang mengandung racun jahat,segumpal asap hitam menghambur ke arah muka jaka,namun dengan gesitnya jaka segera merunduk dan segera lancarkan jurus naga mencakar karang,"arrghh....!!",terdengar suara pekik pandu yang perutnya kena hantam oleh jurus naga mencakar karang,pandu terjatuh pegangi perutnya yang terluka parah,dia mengerang-ngerang kesakitan,darah kental menyembur keluar dari multnya lalu tak berapa lama tubuhnya tak berkutik dan mati.

Jaka menghela nafas panjang lalu menghampiri si gadis yang di jatuhkan pandu dan melepas totokan pada pengasuhnya,ketika sudah siuman gadis itu di beritau apa yang telah terjadi oleh pengasuhnya selama ia pingsan,gadis yang bernama ningrum itu mengucapkan terimakasih kepada jaka,"terimakasih tuan pendekar,ikutlah ke kadipaten,ayah pasti akan memberikan imbalan yang berharga untukmu",jaka tersenyum mendengar kata-kata ningrum,"tidak perlu repot-repot,semua sudah di takdirkan oleh gusti ALLAH,bukankah sesama manusia memang harus saling menolong?",ningrum dan pengasuhnya mengangguk lalu jaka menyambung,"sekarang kalian akan aku antarkan ke kadipaten" ,lalu jaka mengambil kendali kereta kuda dan pergi dari tempat itu untuk menuju kadipaten,sesampainya di depan gerbang kadipaten jaka lalu hentikan kereta kuda itu,"nah sekarang sudah sampai",lalu mereka segera turun dari kereta kuda,ketika ningrum menoleh hendak mengatakan sesuatu ia dan pengasuhnya terkejut karena jaka sudah lenyap dari tempat itu,"pemuda hebat berbudi luhur",gumam ningrum terkagum-kagum.



TAMAT
 
Last edited:
Bls: PENDEKAR TAMPAN LAKNAT (Bagian 3)

[lang=en]Hhaahaaa ... you make the story of the story Wiro Sableng rival, or perhaps you are the incarnation of Bastian Tito? But the story was pretty good, I like this.[/lang]
 
Bls: PENDEKAR TAMPAN LAKNAT (Bagian 3)

Hhaahaaa ... you make the story of the story Wiro Sableng rival, or perhaps you are the incarnation of Bastian Tito? But the story was pretty good, I like this.

aku mau jadi penerus opa bastian tito..agar cerita silat kembali berjaya seperti pada masanya
 
Back
Top