Bls: Membahas Pelajaran Geografi
E. PENDEKATAN KAJIAN GEOGRAFI
Pendekatan merupakan suatu konsep dasar dalam mengkaji masalah yang berkaitan dengan objek material geografi. Sebagaimana telah diuraikan bahwa spesifikasi pendekatan geografi meliputi pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan kelingkungan (ecological approach),
dan pendekatan kompleks kewilayahan (regional complex approach).
Pendekatan keruangan (spatial approach)
Merupakan pendekatan khas geografi dengan mengkaji variasi fenomena alam
di permukaan bumi. Pendekatan keruangan mengacu, antara lain pada penekanan lokasi, ukuran aksesibilitas, dan interaksi.
Pendekatan keruangan dengan mengacu pada prinsip-prinsip geografi,
yaitu penyebaran, intenelasi, dan deskripsi yang dapat dicermati melalui konsep, dan teori serta teknik analisis seperti jaringan dan konektivitas, teori central place, dan interaksi.
Pendekatan kelingkungan (ecological approach)
Merupakan pendekatan berdasarkan interaksi dan interdependensi yang terjadi pada lingkungan. Lingkungan geografi memiliki pengertian yang sama dengan lingkungan pada umumnya. Pendekatan kelingkungan dilakukan dengan berpusat pada interelasi kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya yang membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan ekosistem.
Pendekatan koinpieks kewilayahan (regional
complex approach)
Merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi dengan mengkaji
karakteristik fisik dan sosial dan fenomena yang tenjadi di permukaan bumi
yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu,
pendekatan ini lebih ditekankan pada diferensiasi area.
6 Konsep Esensial Geografi dan Contoh Penerapanya
1. Lokasi
a. Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila
berdekatan dengan:
- pemakaman mengerikan);
- stasiun KA, lapangan terbang, pabrik (bising);
- kawasan industri (pencemaran).
b. Di daerah dingin, orang umumnya berpakaian lebih tebal.
2. Jarak
a. Harga produksi pertanian akan lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh.
b. Nilai tanah akan semakin tinggi bila semakin dekat dengan
kota atau jalan raya.
c. Biaya angkutan umum (barang) paling murah adalah dengan:
- kapal, bila jarak minimalnya 1.000 km;
- kereta, bila jarak minimalnya 500 km;
- truk, bila jaraknya kurang dari 500 km.
3. Keterjangkauan
a. Keterjangkauan Yogyakarta-Jakarta (menggunakan pesawat terbang), Yogyakarta-Magelang (mobil).
b. Daerah A yang surplus padi dan daerah B yang minus padi tidak dapat berinteraksi jika tidak ada jalan atau sarana penghubung lainnya.
4. Pola
a. Pola aliran sungai sering terkait dengan jenis batuan, tanah, dan struktur geologi.
b. Pola permukiman terkait, antara lain dengan sungai, jalan, dan bentuk lahan.
5. Morfologi
a. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air.
b. Bentuk pulau mencirikan panjang garis pantai yang berkaitan dengan pengelolaan daerah pantai.
6. Aglomerasi
Masyarakat atau anggota kelompok penduduk cenderung mengelompok dengan masyarakat yang memiliki tingkatan hampir sama. Akibatnya, timbul daerah kumuh, daerah elit, dan sebagainya.