Paham Darwinisme

Tomoyo

New member
Darwinisme​


Paham yang pikiran dasarnya berasal dari hasil penyelidikan dan teori Charles Darwin, terutama dibagi atas dua bagian: ilmu keturunan atau desendensi dan teori seleksi (pililian) alam (lrg.: natural selection). Dalam ilmu keturunan, makhluk yang lebih tinggi dianggap berasal dan yang lebih rendab, sehingga akhirnya semua makhluk hidup dapat dikembalikan pada beberapa bentuk asal. Ilmu seleksi alam mencoba memberi keterangan tentang can tumbuh-tum. buhan dan hewan menyesuaikan did pada alam sekitarnya untuk ketahanan hidup dan dengan sendirinya mempertahankan jenisnya. Selaras dengan penyelidikan Huxley dan Fritz Muller, Haeckel membuat dalil, bahwa tiap-tiap makhluk dalam pertumbuhannya sendiri mengalami tahap tumbuh keluarganya secara singkat yang sening disebut juga hukum dasan biogenetis.

Dengan jalan menyelidiki lapisan-lapisan bumi dari *fosil, telah dapat ditentukan bahwa mula-mula ada makhluk yang bersusunan sederhana, kemudian yang bersusunan lebih tinggi dan lebih baik; terdapat juga pelbagai bentuk-antara dan bentuk peralihan. Melihat keadaan pelbagai jenis (Ing.:
species) binatang dan tumbuh-tumbuhan yang tak tenkirabanyaknya dan ruwetnya itu, akan timbul pemikiran bahwa jenis-jenis tadi masing-masing tak ada pertalian sedikitpun, sehingga kelihatan serba kauau dan rumit. Maka timbul keinginan di kalangan sarjana untuk mencani pertalian tadi. Maksud mereka terutama untuk menggolong-golongkan jenis-jenis tadi; rnulai dengan menyusun secara sistematik dengan jalan mempelajari segala jenis binatang dan tumbuhan yang masih hidup di jaman sekanang dan menyelidiki jenis-jenis yang telah musnah (fosil). Dengan demikian timbul dalam pikinan mereka pengertian evolusi: keyakinan bahwa jenis-jenis yang terdapat sekarang telah timbul benangsur-angsur dan jenis-jenis yang jauh berlainan bentuknya di jaman lampau. Tetapi bagaimanapun dicari pertalian (Ing.: missing link) dan dasar yang paling mutakhir (gaya gerak yang dapat mensahkan suatu sistematik), tak juga didapat, sebab setiap sistematik kurang dilandasi bahan konknet untuk menyusun rekonstnuksi yang sempurna. Cukup banyak jenis binatang dan tumbuhan yang telah musnah, tanpa meninggalkan suatu bekas. Jadi tentang evolusi belum ada hipotesa yang betul-betul memuaskan. Pengaruh Darwinisme pada berbagai ilmu pengetahuan, seperti misalnya ilmu kedokteran dan geologi memang benar, tetapi Darwinisme hingga sekarang masih banyak mendapat sangkalan/tantangan.
 
Darwinisme Sosial

Darwinisme Sosial​



Penerapan cara berpikir Darwinisme terhadap masyarakat, khususnya hukum alam yang membuktikan bahwa yang terkuatlah yang akan hidup terus (Ing.: survival of the fittest). Pemikiran ini cocok benar dengan perkembangan masyarakat abad ke-19 dengan tumbuhnya kapitalime dan liberalisme. Menurut pendapat ini hanya perjuangan bebas yang memastikan tercapainya kedudukan yang baik dan perekonomian yang maju. Juga dalam hubungan bangsa dan kebangsaan, pendapat ini mendukung peperangan positif bahwa golongan yang lebih kuat yang akan menang. Herbert Spencer di Inggeris dan S.R. Steinmetz di Negeri Belanda adalah pendukung/penyebar kuat dan Darwinisme Sosial ini.
 
Back
Top