Aku bilang ini puisi

madAs

New member
Janji

Malam ini, aku masih hanya bisa menunggu
Menunggu sebuah janji yang pernah kudengar dulu
Saat kau tinggalkan tubuhku yang masih telanjang
di atas ranjang yang kau bilang
hanya kau sediakan khusus untukku
Tempat kau berikan semua kasih dan segalanya
Tempat kita habiskan waktu kita berdua

Tapi semua itu sebelum kau tega tinggalkan tubuhku yang kedinginan
Belum mampu sepenuhnya tersadar

Namun masih teringat jelas malam terakhir yang kau berikan
Tiap detik, tiap menit, kurasakan sentuhan lembut kulitmu
Kau ciumi seluruh tubuhku
Tak pernah kau lepaskan pelukan hangat terakhir yang bisa kurasakan.

Kenangan yang membuatku betah berjam - jam
Hanya duduk menikmati kopi, di sebuah warung remang - ramang
Terdiam di kelilingi rayuan kupu - kupu malam
Yang tertawa manja mendengar ajakan kencan lelaki hidung belang
Sambil terus memandangi jarum jam yang tak lelah berputar
kuputar semua kenangan - kenangan yang tak bisa kuhilangkan
Awal pertemuan kita, perpisahan, dan kata - kata terahir yang kau ucapkan
Samar - samar terdengar kau katakan:

Maafkan ibu anakku
Ibu pergi dulu
Suatu saat nanti, ibu pasti kembali
Ya, satu saat nanti









madAs@sokaraja, Oktober 18, 2010
 
[lang=en]is it your real poem, wow, touch my heart. So, how about mother, was she a courtesan? Thanks for share it.[/lang]
 
Re: [langtitle=en]Re: Aku bilang ini puisi[/langtitle]

[lang=en]is it your real poem, wow, touch my heart. So, how about mother, was she a courtesan? Thanks for share it.[/lang]

Ya, memang dari alur cerita, dia seorang pelacur. Tega meninggalkan anaknya. Tapi banyak yang sering orang lupakan, dia tetaplah seorang ibu. Saat meninggalkan anaknya, dia masih meniunjukkan bukti kasih sayang untuk anaknya.
 
Back
Top