jamil
New member
Sejarah Singkat Aliran Silat Sera
(Berkembang menjadi Perguruan Pencak Silat Pancassera)
Sumber : H. Cucu Sutarya, SH (Guru Besar/Pembina Utama).
Bermula dari kabilah-kabilah Gujarat Persia yang pada abad ke XVI dating ke daerah aceh, selain berniaga mereka juga membawa dan menyebarkan agama serta kebudayaan Islam. Pada abad ini agama Islam mulai masuk ke tanah Aceh. Saudagar-saudagar tersebut mendapat pengetahuan agama dan kebudayaan dari Syekh Sayyidina Ali r.a. Beliau adalah sahabat dan sekaligus menantu Rasulullah Muhammad SAW. Beliau dikenal sebagai seorang ahli dalam strategi perang, terampil dalam mengolah raga, terutama dalam permainan pedangnya yang selalu membuat ciut nyali lawan-lawannya, terutama musuh Islam pada saat itu. Tak heran jika kemudian beliau dijuluki dengan julukan Syaifullah ( Si Pedang Allah).
Saudagar-saudagar inilah yang membawa pengetahuan agama dan kebudayaan itu hingga sampai ke tanah Aceh. Hubungan mereka dengan penduduk asli terjalin dengan baik, terbukti kemudian dengan munculnya seorang tokoh sufi setempat yang dikenal dengan sebutan Nyai Panjate. Nama asli Nyai Panjate adalah Hajja Cut Suriah binti Teuku Syamannur. Suaminya bernama H.Teuku Kaharuddin Solehuddin. Kedua suami istri tersebut mempelajari ilmu agama dan kebudayaan (ilmu silat) dari Kabilah Gujarat Persia. Salah seorang guru mereka adalah murid dari keturunan murid Syekh Sayyidina Ali r.a (Wallahu alam).
@-->@-->BERSAMBUNG@-->@-->
(Berkembang menjadi Perguruan Pencak Silat Pancassera)
Sumber : H. Cucu Sutarya, SH (Guru Besar/Pembina Utama).
Bermula dari kabilah-kabilah Gujarat Persia yang pada abad ke XVI dating ke daerah aceh, selain berniaga mereka juga membawa dan menyebarkan agama serta kebudayaan Islam. Pada abad ini agama Islam mulai masuk ke tanah Aceh. Saudagar-saudagar tersebut mendapat pengetahuan agama dan kebudayaan dari Syekh Sayyidina Ali r.a. Beliau adalah sahabat dan sekaligus menantu Rasulullah Muhammad SAW. Beliau dikenal sebagai seorang ahli dalam strategi perang, terampil dalam mengolah raga, terutama dalam permainan pedangnya yang selalu membuat ciut nyali lawan-lawannya, terutama musuh Islam pada saat itu. Tak heran jika kemudian beliau dijuluki dengan julukan Syaifullah ( Si Pedang Allah).
Saudagar-saudagar inilah yang membawa pengetahuan agama dan kebudayaan itu hingga sampai ke tanah Aceh. Hubungan mereka dengan penduduk asli terjalin dengan baik, terbukti kemudian dengan munculnya seorang tokoh sufi setempat yang dikenal dengan sebutan Nyai Panjate. Nama asli Nyai Panjate adalah Hajja Cut Suriah binti Teuku Syamannur. Suaminya bernama H.Teuku Kaharuddin Solehuddin. Kedua suami istri tersebut mempelajari ilmu agama dan kebudayaan (ilmu silat) dari Kabilah Gujarat Persia. Salah seorang guru mereka adalah murid dari keturunan murid Syekh Sayyidina Ali r.a (Wallahu alam).
@-->@-->BERSAMBUNG@-->@-->
Last edited by a moderator: