BAB 4 MATERI / BENDA/ ZAT

Cynthia

New member
BAB 4 MATERI / BENDA/ ZAT​



garam-laut-asli.jpg

butiran garam​






A. LARUTAN ASAM
Dalam keiidupan sehari-hari kita sering merasakan atau mengkonsumsi makanan atau buahbuahan yang rasanya masam. Contohnya asam cuka kita sering menggunakannya untukcampuran
makan bakso dan acar atau makanan Sumatera empek-empek.
Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita. sari jeruk tidak lain adalah asam
sitrat dan vitamin C adalah asam askorbat, dalam lambung terdapat asam lambung yang sesungguhnya asam clorida. Asam ada!ah zat yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Pemahaman sifat asam secara sederhana:
• Rasanya masam (awas : tidak semua asam boleh dirasakan)
• Dengan logam bereaksi / sifat korosif asam.
• Mengubah warna Iakmus biru menjadi merah.
• Dengan indicator phenolphthaLein (pp ) warnanya tetap.
• Bereaksi dengan basa membentuk garam.
• Namanya diawali dengan nama asam.
• Rumus senyawanya umumnya diawali dengan lambang atom H.


CONTOH-CONTOH ASAM DAN RUMUSNYA
• Asam cuka / asam asetat : CH3000H : campuran makan bakso.
• Asam Clorida : HCI dalam asam lambung.
• Asam sulfat : H2S04: digunakan pada accu.
• Asam sulida H2S pada telur busuk.
• Asam formiat: HCOOH pada semut disebut asam semut.
• Asam nitrat : HNQ3 membuat air raja ( campuran asam clorida dan asam nitrat ) untuk melarutkan emas.
• Asam carbonat: H2C03
• Asam bromida : HBr
• Asam clorat : HCIO3


B. LARUTAN BASA
Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari penggunaan basa adalah penggunaan sabun, baik sabun mandi atau sabun cuci. Atau penggunaan soda api atau kostik soda yang memberikan dampak pada kulit terasa panas atau merusakkan kulit. Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-.

Pemahaman Sifat basa secara sederhana:
• Rasanya pahit ( analogi dari sabun. selain sabun jangan coba merasakan basa)
• Mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
• Dengan indicator phenolphthalein (pp ) warnanya menjadi merah.
• Bereaksi dengan asam menghasilkan garam
• Namanya diakhiri dengan hidroksida.
• Rumus senyawanya diakhiri dengan lambang OH (umumnya).

CONTOH-CONTOH BASA DAN RUMUSNYA• Natriurn hidroksida / soda api: NaOH: untuk membuat sabun.
• Amonia / ammonium hidroksida: NH3 (aq ) / NH4OH: pelarut desinfektan,
• Alumunium hidroksida : Al(OH)3: membuat obat nyeri lambung.
• Kalium hidroksida : pembuatan sabun
• Calsium hidroksida
• Magnesium hidroksida
• Barium hidroksida



C. GARAM
Pemahaman garam secara sederhana kita awali dari nama garam secara umum yaitu garam dapur yang secara kimia namanya Natrium Clorida / NaCI. Yang dapat dibuat jika kita memanaskan air taut. Dalam laboratorium garam NaCI dapat kita buat dengan mereaksikan antara larutan asam Clorida dan larutan Natriurn Hidroksida, dengan volume dan konsentrasi larutan yang sama. Kalau kita perhatikan rumusnya NaCI merupakan gabungan dari : rumus depan suatu basa ( Na ) dan rumus akhir suatu asam ( CI).




D. MACAM GARAM
Berdasarkan rumus dan sifatnya garam dapat digolongkan menjadi 5 macam garam yaitu:
a. Garam Normal
b. Garam asam
c. Garam basa
d. Garam rangkap
e. Garam komplek



GARAM NORMAL
Yaitu golongan garam yang tersusun dan ion positip logam (termasuk NH4) dengan ion sisa asam.
Contohnya: NaCI, K2SO4 dan FeCl3


GARAM ASAM
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion H+ yang terikat pada ion sisa asam.
Contohnya:
NaHSO4 dengan nama natrium hydrogen sulfat, KH2PO4 : kalium dihidrogen fospat dan NaHCO3 dengan nama natrium hydrogen karbonat.
Garam asam dapat diahggap berasal dari asam yang mengandung lebih dan satu ion H, di mana dalam reaksi netralisasi ( reaksi asam dan basa ) pembentukan garam tidak semua ion H diganti oleh ion logam dan basa.


GARAM BASA
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion OH dan basa. Contohnya Ca(OH)Cl dengan nama calsium clorida basa dan Bi(OH)2N03 dengan nama Bismut nitrat dibasa. Garam basa dapat dianggap berasal dari basa yang mengandung lebih dari satu ion OH, dimana dalam reaksi netralisasi pembentukan garam tidak semua ion OH digantikan oleh ion sisa asam.



GARAM RANGKAP
Garam rangkap adalah golongan garam yang dalam bentuk kristalnya adalah gabungan dua jenis garam. Contoh tawas dengan rumus Na2SO4. Al2 ( SO4 ). 24 H20 adalah gabungan dan garam Na2SO4 dengan A12( SO4 ) yang membentuk kristal dengan mengikat 24 molekul air, Rumus tawas ini sering ditulis dalam rumus empiris I perbandingannya NaAI (S04)2.12 H20.
Sedangkan contoh garam rangkap yang lain adalah Karnalit / KCI MgCI2 6H20, Sconit : K2S04 MgSO4 6H20 dan garam Mohr: (NH4)2S04 FeSO4 6 H20.



GARAMKOMPLEK
Garam yang melibatkan unsur transisi / gd B
Contohnya : K4[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (II), K3[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (III) dan [Ag(NH3)2]Cl dengan nama diamin perak (I) clorida.
Pada garam ini ada yang merupakan ion sederhana dan ada yang disebut ion komplek, misalnya pada K.4[Fe(CN)6] terdiri dari K+ dan [Fe(CN)6)4-.
 
2.3 Menjelaskan nama unsur dan nama rurnus kimia sederhana

A. UNSUR
Sampai saat ini dikenal lebih dari 100 macam unsur, kita belajar mengenal dari unsur-unsur yang sederhana. Lambang unsur diusulkan oleh orang yang berasal dari Negara Swedia Pada tahun (1779-1 848) yang bernama Jons Jakob Berzelius.

Usulan dari jons Jakob Berzelius:
• Lambang unsur diambil dari huruf depannya dari nama latin unsur tersebut. misal oksigen lambangnya O.
• Jika nama depan sudah dipakai suatu unsur maka diikuti huruf kedua misel calsium lambangnya Ca.



CONTOH LAMBANG DARI BEBRAPA UNSUR

tabel-periodik-unsur-di-alam.jpg


BEBERAPA MINERAL BIJIH LOGAM

images

BESI DAN PEMBUATANNYA
Peranan besi dalam kehiduan sehari-hari sangat jelas. Besi banyak digunakan untuk alat berat sperti mesin, kendaraan. kerangka bangunan dan jembatan, landasan pesawat terbang dan jalan layang. Logam ini juga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat alat sederhana seperti cangkul: pisau, sabit, pisau, paku, kawat dan masih banyak lagi kegunaan lainnya, Pemanfaatan besi sangat berhubungan dengan sifatnya sebagai logam yang mudah ditempa (dibentuk), penghantar panas dan listrik yang baik. Besi diperoleh dengan mengekstraksi mineralnya. Salah satu cara untuk memperoleh besi dengan proses tanur tinggi; dengan mereduksi bijih logamnya menggunakan carbon / cokes / batu bara dan carbon mono oksida.

Reaksi-reaksi yang terjadi pada proses tersebut adalah sebagai berikut:

C (s) + O2 (g) —> CO2 (g)
C (s) CO2 (g) —> 2 CO(g)
3 Fe2O3 (s) + CO(9) —> 2 Fe304 (g) + CO2 (g)
Fe3O4 (s) + CO(9) —> 3 FeO3 + CO2 (g)
FeO(5) + CO(g) —> Fe(I) + CO2 (g)


Skema proses tanur tinggi!

1.JPG


Apabila bijih besi mengandung kotoran yang bersifat asam ( SiO2 ), maka ditambahkan kedalamnya kapur (CaCO3), sehingga berlangsung reaksi:
CaCO3 (s) -> CaO(S) + CO2 (g)
CaO(S) + SiO2(g) -> CaSiO3(g)

Sebaliknya jika bijih besi mengandung kotoran yang bersifat basa / CaCO3 atau MnO maka ditambahkan kedalamnya pasir / Si02. Reaksi yang terjadi:
MnO (S ) + Si02(s ) -> Mni03(S)

Kotoran ini terapung di atas cairan besi karena massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis besi dan disebut dengan terak besi. Besi cair yang terjadi dicetak dan disebut dengan besi tuang. Besi tuang masih mengandung C, Si, Mn, P dan S karena itu sangat keras tapi rapuh. Untuk mengubah sifat besi tuang agar sesuai dengan tujuan penggunaannya dan tahan terhadap korosi biasanya dilakukan pengurangan kadar C dalam besi tuang yang disertai penambahan unsur lain. Paduan besi dengan logam lain dikenal dengan nama baja.


Beberapa jenis baja

tabel+masa+jenis+steel.jpg
 
2.4. Membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran​


A. KLASIFIKASI MATERI
Berdasarkan konsep kimia materi dapat diklasifikasikan:
Materi terdiri dari:

a. Zat tunggal terdiri dari
i. Unsur
ii. Senyawa

b. Campuran terdiri dari:
i. Campuran homogen
ii. Campuran heterogen


B. UNSUR
Unsur adalah zat yang paling sederhana, unsur tidak dapat diuraikan melalui reaksi kimia menjadi zat lain yang lebih sederhana. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 100 macam unsur, sembilan puluh dua diantaranya merupakan unsur alam sedang sisanya merupakan unsur buatan.
Contoh unsur alam diantaranya : alumunium, emas, besi carbon, belerang, oksigen, nitrogen, kalium; pospor, tembaga, seng, kalsium, natrium. Sedangkan contoh unsur buatan adalah Curium, Ameresium, Nobellum dan Einstenium.

Disebut unsur buatan karena adanya dibuat manusia sedangkan unsur alam artinya bahan dasarnya secara alamiah sudah tersedia, contoh besi, mineral yang mengandung besi secara aiamiah sudah tersedia.

Unsur dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu unsur logam, unsur non logam dan metalloid. Sifat unsur logam diantaranya mengkilap, penghantar listrik yang baik, mempunyai titik didih dan titik leleh yang relatif tinggi. Unsur non logam mempunyai sifat isolator, tidak mengkilap mempunyai titik didih dan titik leleh yang relatif rendah. Sedangkan metalloid adalah unsur yang mempunyai sifat logam dan non logam misalnya yang sudah terkenal adalah Silikon. Mengenal lambang unsur sudah diberikan contohnya di awal.





C. SENYAWA
Senyawa adalah zat hasil reaksi atau persenyawaan dari dua unsur atau lebih. Melalui reaksi kimia senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya kembali. Contoh senyawa sederhana yang paling banyak dikenal masyarakat misalnya etanol terkenal dengan nama alcohol, garam dapur atau natrium clorida gula pasir atau sukrosa.

Sifat penting senyawa adalah mempunyai susunan tetap. Artinya perbandingan massa unsur-unsur pembentuknya dalam senyawa adalah tetap (Joseph Proust). Contoh perbandingan massa unsur-unsur pembentuk air adalah tetap yaitu massa hydrogen : mässa oksigen 1 : 8.


BEBERAPA PERBANDINGAN UNSUR DALAM PEM8ENTUKAN SENYAWA

48.gif



Carbon dioksida rumusnya CO2 Perbandingan massa unsur pembentuknya C: 0 = 3:8
Carbon monooksida rumusnya CO Perbandingan massa unsur pembentuknya C: 0 = 3: 4
Glukosa rumusnya C5H1206 Perbandingan massa unsur pembentuknya C: H : 0 6: 1: 8
Air rumusnya HO Perbandingan massa unsur pembentuknya H : 0 = 1: 8
Belerang tn oksida rumusnya SO3 Perbandingan massa unsur pembentuknya S : 0 2 : 3


Contoh:
Untuk membuat carbon di oksida jika tersedia carbon = 60 gram , maka akan memerlukan oksigen sebanyak 160 gram ( lihat perbandingan C : 0 = 3 : 8 ). Sehingga massa carbon di oksida yang dihasilkan sebãnyak 220 gram Disamping berlaku Hukum Proust maka pada pembentukan senyawa juga berlaku Hukum Kekekalan massa ( Lavoisier ) yaitu massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
 
D. CAMPURAN

Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua zat atau lebih. Campuran dapat bersifat
homogen dan bersifat heterogen. Dalam campuran homogen zat-zat pembentuk campuran tidak
dapat dibedakan. Contoh pada larutan gula dalam air kita tidak dapat membedakan antara gula dan airnya.. Sifat khas campuran adalah susunannya yang dapat serbaneka.
Campuran dapat dipisahkan dengan berbagai cara tergantung campurannya antara lain dengan
cara : penyaringan (filtrasi), penyulingan (destilasi) dan kristalisasi

JENIS-JENIS CAMPURAN
1. Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Suatu larutan terdiri atas zat terlarut dan zat
pelarut. Biasanya yang komponennya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun jika zat
padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair.
Partikel dalam arutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra, oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan satu fase. Larutan tak dapat disaring.

Larutan ada yang berupa padat, cair atau gas. Wujud larutan tergantung pada jenis dan perbandingan komponennya. Contohnya:
• larutan gas: udara, gas alam
• larutan cair: air garam, air soda ( gas CO2 dalarn air)
• larutan padat : penambal gigi ( raksa dalam perak ), perhasan emas yang tidak murni, paduan logam.


2. Susperisi
Suspensi adalah campuran kasar, ukuran partikelnya lebih besar dari larutan. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan system multi fase, misalnya : tanah liat dan air, air sungai yang sangat keruh, terigu dan air. Suspensi dapat disaring jika terbentuk dari
suspens zat padat dalam zat cair,


3. Koloid
Ukuran partikelnya antara larutan dan suspensi. Contoh koloid misalnya santen, kabut, jelly dan lain-lain. Meskipun keruh koloid tidak dapat disaring.


KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
Untuk menyatakan jumlah zat atau kadar zat dalam campuran biasanya dinyatakan dalam
prosentase ( %). Misalnya suatu larutan gula terbentuk dari 20 gram gula dan 180 gram air maka prosentase gula dalam larutan dapat dihitung :

Kadar gula = (garam x gula) : (garam x gula + garam x air) x 100%
= 20 : (20 + 180) x 100 %
= 10 %

Untuk menghitung satuan zat terlarut dan zar pelarut harus sama.




E. PERBEDAAN ANTARA SENYAWA DAN CAMPURAN

SENYAWA
1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tetap
3. Komponen-komponen senyawakehilangan sifatnya semula
4. Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisika melainkan dengan reaksi kimia.

CAMPURAN
1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tentu dan dapat sembarang
3. Komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
4. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponennya dengan cara fisika
 
Back
Top