Kalina
Moderator
Film 127 Hours Membuat Penontonnya Pingsan
Penasaran dengan film 127 Hours? Film yang menceritakan seorang petualang ini ternyata bukanlah film sembarangan yang bisa ditonton. Pasalnya Aron Ralston si tokoh utama yang kisah nyatanya diangkat ke dalam film tersebut menyarankan untuk tetap bernapas teratur ketika ia melakukan adegan mengamputasi tangannya sendiri. Aron Ralston, si petualang yang diperankan oleh James Franco dalam film garapan Danny Boyle ini mengatakan kepada The Sun bahwa ia telah menggunakan teknik mengontrol pernapasan dan tetap tenang ketika ia memotong lengannya sendiri yang terjepit saat jatuh dan terperangkap di sebuah lembah terisolasi di Utah, Amerika Serikat.
Ia menambahkan bahwa ia “tersenyum” melalui pengalamannya karena rasa sakit itu tidak “relevan”, karena ia tahu hanya itu satu-satunya cara untuk bisa bergabung kembali dengan keluarganya.
Dilansir DigitalSpy, Ralston berkata, “Saya bernapas dengan cara itu. Mirip seperti cara latihan melahirkan bayi secara alami. Bukannya takut untuk melakukannya. Ketika saya memotong tangan saya tersebut, saya menutup mata.”
Wajar saja jika Ralston menyarankan penontonnya untuk tetap bernapas secara teratur, karena dikabarkan banyak penonton yang pingsan selama menonton adegan amputasi tersebut. “Orang-orang pingsan karena mereka tidak bernapas, mereka berhenti. Itulah mengapa mereka pingsan,” jelasnya.
Penasaran dengan film 127 Hours? Film yang menceritakan seorang petualang ini ternyata bukanlah film sembarangan yang bisa ditonton. Pasalnya Aron Ralston si tokoh utama yang kisah nyatanya diangkat ke dalam film tersebut menyarankan untuk tetap bernapas teratur ketika ia melakukan adegan mengamputasi tangannya sendiri. Aron Ralston, si petualang yang diperankan oleh James Franco dalam film garapan Danny Boyle ini mengatakan kepada The Sun bahwa ia telah menggunakan teknik mengontrol pernapasan dan tetap tenang ketika ia memotong lengannya sendiri yang terjepit saat jatuh dan terperangkap di sebuah lembah terisolasi di Utah, Amerika Serikat.
Ia menambahkan bahwa ia “tersenyum” melalui pengalamannya karena rasa sakit itu tidak “relevan”, karena ia tahu hanya itu satu-satunya cara untuk bisa bergabung kembali dengan keluarganya.
Dilansir DigitalSpy, Ralston berkata, “Saya bernapas dengan cara itu. Mirip seperti cara latihan melahirkan bayi secara alami. Bukannya takut untuk melakukannya. Ketika saya memotong tangan saya tersebut, saya menutup mata.”
Wajar saja jika Ralston menyarankan penontonnya untuk tetap bernapas secara teratur, karena dikabarkan banyak penonton yang pingsan selama menonton adegan amputasi tersebut. “Orang-orang pingsan karena mereka tidak bernapas, mereka berhenti. Itulah mengapa mereka pingsan,” jelasnya.