Media Televisi, Sumber Infomasi yang Sarat Muatan Politik

Etis-kah Politisisasi Dalam Media?

  • Sah-sah aja.. Indonesia kan negara Demokrasi

    Votes: 6 46.2%
  • Tidak etis, karena melanggar kode etik jurnalistik

    Votes: 6 46.2%
  • Tidak Tahu, saya lebih senang nonton sinetron

    Votes: 2 15.4%

  • Total voters
    13
Status
Not open for further replies.

Redbastard

New member
Media Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi masyarakat luas melalui tayangan dan berita-beritanya yang up to date. Setiap hari kita bisa Kita bisa menyaksikan sendiri bagaimana media mengolah berita seputar 'isu terpanas' yang sedang terjadi di Indonesia. Contoh kecilnya tentu saja seputar perdebatan lahirnya kompetisi sepak bola terbaru di Indonesia yang diberi nama Liga Primer Indonesia (LPI)

Salah satu stasiun televisi berita yang dimiliki oleh salah seorang politikus ternama di Indonesia yang berinisial AB yang sangat dekat dengan ketua PSSI saat ini, memberitakan tentang 'haram'nya LPI di selenggarakan sebagai sebuah kompetisi sepak bola yang resmi. Entah berapa kali kita menyaksikan sendiri dukungan mereka terhadap PSSI yang pada awalnya gencar menentang hadirnya LPI, melalui berita-berita yang mereka siarkan, obrolan-obrolan bersama para pejabat PSSI,dll. Seakan-akan mereka ingin memberi pesan bahwa kompetisi sepak bola LPI memang tidak layak digulirkan di Indonesia.

Sementara salah satu stasiun tv swasta lainnya yang juga dimiliki oleh seorang politikus begitu gencar menyuarakan dukungan mereka terhadap LPI.

Di sini saya tidak berniat untuk mencari siapa yang paling benar mengenai contoh kasus di atas.. tapi lebih kepada berdebatan mengenai media yang sekarang ini menjadi sarana social engineering paling berpengaruh dalam mengubah pola pikir maupun cara pandang masyarakat mengenai isu tertentu.

Huum.. contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari banyak berita2 ataupun isu2 sosial lain yang dibumbui dengan muatan politis untuk kemudian dihidangkan bagi para pemirsa-nya di rumah.

Sejalan dengan dibuka-nya pembahasan ini, saya ingin mengetahui secara lebih mendalam pendapat atau pandangan dari masyarakat ii pada khususnya mengenai muatan politik yang masih saja terselip di antara berita-berita yang disiarkan oleh media televisi swasta. Bagaimana menurut anda?
 
menurut saia tdak etis ...tp bagaimanapun juga, itu fenomena d negeri ini, bhkan dunia ...siapa yg menguasai media, dyalah yg akan berjaya ...:D
 
sah.
Salah satu fungsi media massa itu khan untuk menyebarkan propaganda, entah itu propaganda politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.....
Dan ketika ada propaganda politik muncul di tv memang terlihat tidak etis, tapi itulah politik, yang terkadang tidak akan terlihat putih dan etis karena sudut pandang yang berbeda.

Selama ini kalo aku lihat, mari kita sebut saja kedua kubu ini dengan jelas, antara TV7 dan Metro TV melakukannya dengan sangat lihai. Kemasan yang dibungkus sedemikian rupa menjadikannya komoditi pers yang terlihat sebagai sebuah komoditi pemberitaan dan bukan sebuah propaganda, walaupun kita bisa melihat dengan jelas apa yang dituju dan dimaksud oleh kedua TV tadi.

Anyway, ada yang aneh dengan hasil polling. Pollingnya cukup ajaib dengan jumlah lebih dari 100 persen....:))

Mungkin lain kali bisa dibuat polling dengan tidak memberikan pilihan yang bisa memilih lebih dari satu option.


-dipi-
 
akakkaa.. ndak tau tuh.. mesin pollingnya error kali

hmm.. gw sendiri ndak terlalu tahu mengenai aturan main di dunia jurnalistik yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ataupun lembaga yang mengaturnya.. yang jelas, dampak politisasi di media massa terkadang membuat masyarakat awam bingung..
 
ehehe.. itu memang sudah menjadi kecenderungan dari media..
sebagai salah satu sumber informasi.. mau tidak mau..(walaupun bahkan jika tidak memiliki afiliasi politik kemanapun)
media memang harus melakukan pemilahan terhadap informasi yang ingin disampaikannya..
bahkan.. tidak hanya memilah.. kadang memoles dan membuat agar lebih memiliki magnitude pun dilakukan..

so.. menurut saya ya memang sah sah saja
 
pernah denger social engineering ala media jhe?

belum

hmm.. gw sendiri ndak terlalu tahu mengenai aturan main di dunia jurnalistik yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ataupun lembaga yang mengaturnya.. yang jelas, dampak politisasi di media massa terkadang membuat masyarakat awam bingung..

contohnya dal? bentuknya seperti apa yang mau dibahas politik-nya itu?
soalnya, sejak dari jaman suharto, media itu sudah banyak propaganda politik.

dan kalau dari analisis gw,
gara-gara media dan pemberitaan yang bentuknya kritik pemerintah, semua orang berpacu untuk mengkritik pemerintah.

Apakah ini bagus? ini sama sekali tidak bagus.
bukan berarti kita tidak bagus memiliki sifat kritis,
tetapi seharusnya agar media tersebut bisa menjadi pendidikan, bisa diimbangi dengan orang-orang yang berhasil dalam permasalahan kritik. Agar bisa membuat feedback, to influence kepada para penonton.

Nah, jadi, Sesuai bagusnya nih, media sudah seharusnya menjadi wadah kepada masyarakat. Media berhak memuat unsur politik, tapi media juga seharusnya punya pikiran untuk pendidikan politik tersebut kepada penonton.

:)
 
politik di indonesia om.. susah kalo maen jujur mah.. mereka yang jujur bakal ketilep ma orang2 yang 'cerdas',,,
 
bukan hanya masalah jujur atau tidak sepertinya.
xixi
banyak faktor penyebabnya
salah satunya mungkin keterbatasan space...or mungkin waktu tayang.. or segment kalau di media audio visual
 
wekekeke.. yang gw maksud jujur di sini bukan tentang kadar kejujuran politisasi di media.. melainkan dalam cakupan yang lebih global.
 
Netralitas Dikeluhkan Warga, Metro TV & TVOne Dipanggil KPI

dikutip dari detik.com

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerima banyak pengaduan masyarakat tentang netralitas isi siaran dua televisi, Metro TV dan TVOne. KPI pun menegur dan memanggil mereka hari Kamis (20/1/2011).

"Iya, jadi hari ini kami memanggil 2 stasiun TV, Metro dan TVOne terkait netralitas isi siaran. Aspek netralitas bukan hanya hasil pengaduan masyarakat, tapi juga dari hasil pemantauan analisis kami tentang isi siaran mereka," ujar Wakil Ketua KPI Nina Muthmainnah ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (20/1/2011).

Menurut Nina, dalam pemberitaan, framing kedua TV tersebut terlihat jelas kepentingan pemilik dalam politik dan hal lainnya. Framing itu bahwa bisa dilihat oleh masyarakat awam.

"Banyak pengaduan masyarakat, secara awam bisa kelihatan bagaimana kepentingan dari pihak tertentu dalam lembaga penyiaran itu. Begitu muncul kami berusaha membicarakan dan memperbaiki, kami ajak dialog," jelas Nina.

KPI ingin kedua stasiun TV itu tidak ada kepentingan tertentu yang terlihat masuk, serta mengutamakan aspek jurnalistik yang benar, profesional dan obyektif. "Keberpihakan bukan pada kepentingan pemilik atau golongan tertentu tapi kepentingan publik," tegas Nina.

Dalam pertemuan pada siang ini, hanya TVOne yang hadir. TVOne, menurut Nina, diwakili oleh GM Programming, Manajer Legal dan Manajer Produksi Berita. Sedangkan dari pihak Metro TV berhalangan hadir dengan beberapa alasan.

"Alasannya beberapa, karena kesiapan mereka yang belum tuntas. Undangan sudah kami layangkan hari Senin. Kami tentu kecewa," jelasnya.

Pihaknya akan menunggu surat dari Metro TV untuk siap hadir di KPI. Mengenai hasil pertemuan siang ini, KPI akan memantau dan menganalisis secara ketat tentang netralitas isi siaran. Jika ada pelanggaran lagi, KPI tak menutup kemungkinan memberikan sanksi.

"Bentuk pertemuan ini warning. Kami harap bahwa warning ini benar-benar diperhatikan agar tidak sampai turun sanksi," tegas Nina.

:D
 
Kok bisa KPI mempersoalkan kenetralan? :))
Buat gw itu aneh. Apakah karena kontennya politik lantas bisa diusik kenetralannya? Bagaimana juga soal konten lainnya, yang tidak mungkin netral juga? Konten olah raga misalnya, konten budaya, konten ekonomi, dsb dsb.

Media apapun dimanapun itu pasti membawa suatu kepentingan, dari media di negara terbelakang seperti di negara-negara afrika sampai media di negara-negara maju. Karena suka nggak suka itulah salah satu fungsi dari media. Selama ketidaknetralan yang dibuat bukan berdasarkan rekayasa tentu sah-sah saja. Menyiarkan konten berita yang menguntungkan salah satu pihak tertentu dengan cara memblow-up hal yang baik dan tidak meyiarkan hal yang dianggap buruk tentu itu sah-sah saja.

Media di sini itu masih dalam taraf normal kalau bicara soal hal-hal begini. Di inggris itu lebih straight to the point media-medianya. Media pendukung partai buruh bisa langsung menunjuk hidung lawan politiknya dari partai konservatif. Media pendukung tony blair pada pemilu 2001 dengan entengnya menyiarkan berita-berita yang bisa menjatuhkan william haque. Begitu juga dengan di Amerika, dimana media sebesar NBC sangat terang-terangan mendukung habis-habisan barrack obama.

Apakah karena perbedaan kultur maka di Indonesia jadi "beda"? I dont think so.
 
gw jadi inget kata-kata Otong "KOIL" di film HOPE karya UCUP

inget kejadian slank pergi ke amrik dulu? Padahal banyak banget musisi indonesia yang terkenal di luar negri tapi tidak terkenal didalam negri yang masih menjadi warga negara Indonesia.

NAH! yang anehnya dari pemberitaan media yang ada, ada adegan dimana slank ketemu mentri apa gitu, di rekam sama media televisi dan disiarkan. ITU NGAPAIN TUH MENTRI?! Padahal slank cuma ke amrik aja
 
Kok bisa KPI mempersoalkan kenetralan? :))
Buat gw itu aneh. Apakah karena kontennya politik lantas bisa diusik kenetralannya? Bagaimana juga soal konten lainnya, yang tidak mungkin netral juga? Konten olah raga misalnya, konten budaya, konten ekonomi, dsb dsb.

Media apapun dimanapun itu pasti membawa suatu kepentingan, dari media di negara terbelakang seperti di negara-negara afrika sampai media di negara-negara maju. Karena suka nggak suka itulah salah satu fungsi dari media. Selama ketidaknetralan yang dibuat bukan berdasarkan rekayasa tentu sah-sah saja. Menyiarkan konten berita yang menguntungkan salah satu pihak tertentu dengan cara memblow-up hal yang baik dan tidak meyiarkan hal yang dianggap buruk tentu itu sah-sah saja.

Media di sini itu masih dalam taraf normal kalau bicara soal hal-hal begini. Di inggris itu lebih straight to the point media-medianya. Media pendukung partai buruh bisa langsung menunjuk hidung lawan politiknya dari partai konservatif. Media pendukung tony blair pada pemilu 2001 dengan entengnya menyiarkan berita-berita yang bisa menjatuhkan william haque. Begitu juga dengan di Amerika, dimana media sebesar NBC sangat terang-terangan mendukung habis-habisan barrack obama.

Apakah karena perbedaan kultur maka di Indonesia jadi "beda"? I dont think so.


wong yang punya kedua stasiun televisi swasta tbs jelas2 orang yang berambisi ma kekuasaan.. :D

kentara banget :p
 
Hmmmm,
Media ownership sekarang udah jadi fenomena biasa di Indonesia. Media yang tidak bermuatan politik itu terhitung media yang hanya berorientasi pada hiburan. Sisanya semuanya bermuatan politik. Dan menurut saya itu menanggalkan idelisme wartawan dan jurnalis yang sesungguhnya. Karna dalam memberitkan jurnalis cenderung di setir sama pemilik media itu.
Semua bisa lihat, meskipun dikemas dengan bahasa yang seolah-olah tidak memihak tetep aja cita rasa pemberitaannya berbeda banget antara satu media dengan media lain. Bahkan cenderung saling menjatuhkan.....>8@
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top