6 Tips Travelling Seru ala Backpacker

Kalina

Moderator
Bosan dengan kegiatan liburan yang itu-itu saja? Pergi dengan pesawat, check in di hotel atau motel, mengunjungi museum atau pusat perbelanjaan dan menikmati makan malam di restoran mewah mungkin sudah jadi hal biasa saat travelling.

Jika agenda travelling Anda cenderung membosankan, kenapa tidak mencoba sedikit tantangan? Sesekali cobalah berpergian ala backpacker dengan membawa perbekalan seadanya.

Travelling ala backpacker memang berisiko lebih besar dari cara berpergian pada umumnya. Karena itu, ada enam hal yang perlu Anda ketahui saat ingin berpergian ala backpacker, dikutip dari Helium:

1. Riset
Ada baiknya jika Anda melakukan riset terlebih dahulu daerah atau negara yang akan dikunjungi. Pelajari bahasa negara tersebut, tapi Anda tidak harus memahaminya secara lengkap. Cukup ketahui beberapa frase paling dasar, seperti 'halo', 'selamat tinggal', 'terima kasih', 'tolong', 'permisi' atau 'apakah Anda berbahasa Inggris?'. Hal ini akan memudahkan Anda menanyakan informasi kepada warga setempat. Masyarakat lokal juga akan merasa dihargai jika ada orang asing yang tahu bahasa mereka, walaupun hanya sedikit.

Kenali juga adat dan budaya di tempat Anda berkunjung. Setiap negara punya etiket masing-masing tentang hal-hal yang dilarang atau dibolehkan di wilayah mereka. Semakin banyak Anda tahu, akan semakin memudahkan perjalanan backpacking Anda. Cari tahu juga kegiatan rutin di negara atau daerah tersebut, misalnya acara festival atau kegiatan tradisi.

2. Ajak Teman
Saat backpacking, akan lebih seru jika Anda mengajak dua atau tiga teman. Selain bisa seseruan bersama, pengalaman yang didapat akan lebih menarik dan tentunya Anda tidak akan sendirian saat tersesat di daerah antah berantah.

3. Bawa Barang Seperlunya
Kepraktisan dan kemudahan adalah hal paling penting untuk bacpacker saat berkemas. Cukup bawa perbekalan dalam kemasan 'travel size'. Anda tidak perlu membawa pasta gigi kemasan besar, atau sebotol besar shampo dan sabun cair. Sabun kecil batangan akan lebih praktis dibawa dibandingkan sabun cair.

4. Pakaian dan Sepatu
Seorang backpacker disarankan tidak membawa pakaian terlalu banyak, yang berarti, Anda harus sering mencucinya saat travelling. Karena itu, bawa pakaian yang cepat kering setelah dicuci. Pastikan juga Anda membawa pakaian yang nyaman dan praktis dikenakan.

Untuk sepatu, pastikan kenyamanannya saat dibawa berjalan jauh, berdiri lama atau berlari. Anda perlu membawa tiga pasang sepatu: sandal tahan air, sepatu datar atau kitten heels untuk mengunjungi klub atau pusat perbelanjaan dan sepatu sneaker yang nyaman.

5. Jangan Terpaku di Zona Nyaman
Ketika menjadi seorang backpacker, Anda harus berpikiran terbuka dan menghargai orang. Saat berpergian dengan uang dan perlengkapan seadanya, mungkin Anda akan menghadapi sejumlah kendala. Anda harus menghadapinya dengan sabar dan tenang karena justru disitulah seninnya berlibur ala backpacker. Coba jalin komunikasi yang baik dengan backpacker lain dan warga lokal setempat. Mungkin beberapa di antara mereka ada yang bersikap aneh atau kurang menyenangkan tapi hindari bersikap defensif dan banyak argumen.

6. Berani Ambil Risiko
Bagian paling menarik dari travelling adalah petualangan. Jangan takut ambil risiko, tapi tetap perhitungkan segala sesuatunya dengan matang. Misalnya saja, Anda bisa mencoba telusuri tempat-tempat bersejarah pergi ke wilayah yang masih jarang didatangi orang atau mencoba kuliner unik dan khas di negara yang Anda kunjungi. Namun, selalu waspada di mana Anda berada dan dengan siapa Anda bersama. Sebisa mungkin hindari hal-hal yang mengganggu konsentrasi, seperti minum minuman beralkohol terlalu banyak sehingga membuat Anda mabuk.
 
Aku nambahin ya ;)

Dalam berbackpaker usahakan agar penampilan kita tidak menonjol (terlihat lebih mewah dari orang pada umumnya atau terlalu gembel) biasa-biasa aja layaknya penduduk setempat, karena biasanya jika kita berpenampilan berbeda maka perlakuan masyarakat sekitar juga akan ikut berbeda. Misalnya nih, kita makan diwarung lesehan tapi penampilan kita agak beda lebih modis atau mungkin lebih glamor :D maka harga makanannya bisa jadi malah dimahalin karena penduduk menganggap kita adalah turis/orang kaya, dan sebaliknya kita juga bisa dipandang sebelah mata kalau berdandan terlalu gembel seperti bolang :D bisa dikira pengemis juga tuh!!

pengalaman pribadi*
aku naik becak cuma pakai kaos oblong, sendal jepit, celana pendek sama tas tarifnya cuma 6.000 sampe ke sebuah lokasi pemandian sedangkan koncoku berpenampilan sedikit rapih tapi ongkosnya 12.000 padahal kami menggunakan becak dengan jenis yang sama dan jarak tempuh yang sama.
lalu pada saat membeli loket tempat wisata, dicandi borobudur aku hanya membayar 11.000, sedangkan koncoku membayar 23.000 karena dianggap turis :D kasihan koncoku, emang apes punya muka bule haha

Btw non kalina, sumbernya cantumin dong
 
Last edited:
ada lagi yang penting...
- Nothing to lose, dalam arti jangan menanamkan pikiran pada otak bahwa tempat A adalah yang bakal kita tuju. Tapi berpikirlah bahwa tempat A adalah akhir dari perjalanan kita.

- pilih tempat2 yang bisa sekaligus dijangkau dengan tidak menggunakan birokrasi yang terlalu rumit dalam hal ini semisal soal visa ataupu exit permit. Contohnya Backpacking di kawasan asia tenggara, yang sangat mudah dalam hal urusan birokrasi untuk kita backpacker yang berasal dari Indonesia. Atau Backpack ke Eropa minus Inggris, yang hanya butuh satu visa saja yaitu visa schengen.


-dipi-
 
Back
Top