ZenithALpin
New member
Stephen Hawking, fisikawan dan kosmologis terkemuka yang beberapa waktu lalu meluncurkan buku anyarnya The Grand Design banyak menuai pro dan kontra di berbagai kalangan, sampai2 buku ini menjadi buku terlaris dalam situs belanja amazon.
Pertanyaannya adalah apa yang menarik dari buku itu? adalah teorinya yang menolak eksistensi tuhan dalam penciptaan alam semesta dan tak kalah pentingnya adalah dia sendiri mengkoreksi pendapatnya yang bertentangan dengan bukunya terdahulu yaitu
A Brief History of Time (1988), dalam bukunya tersebut dia masih percaya terhadap eksistensi Tuhan dalam alam ini,
=========================================================
“Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan,” tulis Hawking, pada saat itu. ( wow... >8o )
=========================================================
Saya pribadi tidak terlalu memikirkan tentang teori itu karena saya yakin sebagai seorang ilmuwan murni beliau bisa memisahkan domain Tuhan dan domain Sains
Bagi seorang ilmuwan setiap teori yang diyakininya memang tidak mesti selalu sinkron dengan ajaran agama, jadi ketika Hawking mengeluarkan teorinya maka bagi orang yang berpikiran logis tidak perlu merasa terusik keimanannya.
Saya banyak membaca pendapat dan komentar di situs2 internet dan di media yang menyalahkan dan mengejek teori tersebut. banyak pendapat yang menyatakan Hawking telah melampaui batasnya sebagai manusia dan menilai ini adalah bentuk penistaan terhadap keyakinan beragama manusia,
kenapa mereka begitu murka terhadap teorinya?
Pikiran saya mengatakan mereka belum dapat menerima sesuatu pandangan yang berbeda dan meyakini bahwa agama selalu benar serta harus selalu sinkron dengan sains.
Sesungguhnya saya yakin banyak diantara kita termasuk pribadi saya sendiri juga sulit dan berat untuk bisa mencerna teori ini dengan baik, karena jujur saja pengetahuan sains kita belum cukup jauh untuk mengerti dengan baik teori ini.
==================================================================================================
Tetapi fakta yang mengusik dan membuat saya tertarik adalah bahwa dulu.....
ketika Christopher Columbus menyatakan bahwa bumi itu bulat, dan Nicolas Copernicus menyatakan bahwa Matahari adalah pusat tata surya.
Seluruh dunia mencemooh mereka dan mengatakan itu adalah teori gila dan tidak bisa diterima akal sehat, kenyataan membuktikan setelah beratus tahun teori yang dulunya diejek ternyata benar dan bisa diterima seluruh manusia...
==================================================================================================
Point saya dalam TS ini adalah sebagai orang yang berpendidikan dan berpikiran logis kita harus dapat menerima segala bentuk pandangan orang lain, jika dia seorang ilmuwan dan menyatakan Tuhan tidak ada dalam alam semesta , biarlah dia membuktikan secara ilmiah dan logis,
karena ilmuwan berbeda dengan rohaniawan yang setiap pandangannya harus berpegang pada kitab suci sebelum mengeluarkan teorinya.
Dalam perjalanan religinya, setiap insan manusia mempunyai rasio (pikiran) yang berbeda, ada yang merasa baru saja melangkah, ada yang merasa telah mencapai kesimpulan akhirnya tentang Tuhan sehingga bertambah ataupun berkurang keyakinannya tentang Tuhan tergantung dari sisi mana rasionya mengarah, tetapi ada juga yang masih mencari cari sehingga menjadi ragu.
Semua itu kembali pada pribadi masing2 kita sendiri.
Pasti sangat menarik jika rekan2 memberi opini dengan rasio terbaiknya.. [<
Akhir kata, TS ini murni hanya sharing pendapat pribadi, tanpa ada unsur pemuatan maksud tertentu untuk mengusik keimanan kita.
Pertanyaannya adalah apa yang menarik dari buku itu? adalah teorinya yang menolak eksistensi tuhan dalam penciptaan alam semesta dan tak kalah pentingnya adalah dia sendiri mengkoreksi pendapatnya yang bertentangan dengan bukunya terdahulu yaitu
A Brief History of Time (1988), dalam bukunya tersebut dia masih percaya terhadap eksistensi Tuhan dalam alam ini,
=========================================================
“Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan,” tulis Hawking, pada saat itu. ( wow... >8o )
=========================================================
Saya pribadi tidak terlalu memikirkan tentang teori itu karena saya yakin sebagai seorang ilmuwan murni beliau bisa memisahkan domain Tuhan dan domain Sains
Bagi seorang ilmuwan setiap teori yang diyakininya memang tidak mesti selalu sinkron dengan ajaran agama, jadi ketika Hawking mengeluarkan teorinya maka bagi orang yang berpikiran logis tidak perlu merasa terusik keimanannya.
Saya banyak membaca pendapat dan komentar di situs2 internet dan di media yang menyalahkan dan mengejek teori tersebut. banyak pendapat yang menyatakan Hawking telah melampaui batasnya sebagai manusia dan menilai ini adalah bentuk penistaan terhadap keyakinan beragama manusia,
kenapa mereka begitu murka terhadap teorinya?
Pikiran saya mengatakan mereka belum dapat menerima sesuatu pandangan yang berbeda dan meyakini bahwa agama selalu benar serta harus selalu sinkron dengan sains.
Sesungguhnya saya yakin banyak diantara kita termasuk pribadi saya sendiri juga sulit dan berat untuk bisa mencerna teori ini dengan baik, karena jujur saja pengetahuan sains kita belum cukup jauh untuk mengerti dengan baik teori ini.
==================================================================================================
Tetapi fakta yang mengusik dan membuat saya tertarik adalah bahwa dulu.....
ketika Christopher Columbus menyatakan bahwa bumi itu bulat, dan Nicolas Copernicus menyatakan bahwa Matahari adalah pusat tata surya.
Seluruh dunia mencemooh mereka dan mengatakan itu adalah teori gila dan tidak bisa diterima akal sehat, kenyataan membuktikan setelah beratus tahun teori yang dulunya diejek ternyata benar dan bisa diterima seluruh manusia...
==================================================================================================
Point saya dalam TS ini adalah sebagai orang yang berpendidikan dan berpikiran logis kita harus dapat menerima segala bentuk pandangan orang lain, jika dia seorang ilmuwan dan menyatakan Tuhan tidak ada dalam alam semesta , biarlah dia membuktikan secara ilmiah dan logis,
karena ilmuwan berbeda dengan rohaniawan yang setiap pandangannya harus berpegang pada kitab suci sebelum mengeluarkan teorinya.
Dalam perjalanan religinya, setiap insan manusia mempunyai rasio (pikiran) yang berbeda, ada yang merasa baru saja melangkah, ada yang merasa telah mencapai kesimpulan akhirnya tentang Tuhan sehingga bertambah ataupun berkurang keyakinannya tentang Tuhan tergantung dari sisi mana rasionya mengarah, tetapi ada juga yang masih mencari cari sehingga menjadi ragu.
Semua itu kembali pada pribadi masing2 kita sendiri.
Pasti sangat menarik jika rekan2 memberi opini dengan rasio terbaiknya.. [<
Akhir kata, TS ini murni hanya sharing pendapat pribadi, tanpa ada unsur pemuatan maksud tertentu untuk mengusik keimanan kita.