Daftar Istilah-Istilah Perfilman + Pertanyaan

Re: Istilah-Istilah Yang Sering Dipakai Dalam Dunia Perfilman

A-level
Istilah ini merujuk kepada bintang film yang mempunyai bayaran di atas 20 juta dollars per filmnya. Selain itu juga biasa digunakan untuk menyebut sutradara, penulis skenario ataupun produser yang jadi jaminan bahwa film itu akan sukses. Contohnya adalah Tom Hanks, Julia Roberts, Brad Pitt, Jodie Foster untuk bintang film dan George Lucas atau Steven Spielberg untuk produser/sutradara.

Sundance
Adalah nama festival film independen yang diselenggarakan di Utah, Amerika Serikat. Ini merupakan festival film independen terbesar yang diselenggarakan setiap setahun sekali.

Obligatory scene
Adalah adegan yang selalu muncul dan menjadi hal yang klise pada sebuah film. Misalnya adegan percintaan pada sebuah film romance, adegan baku tembak pada sebuah film western, tindakan penyelamatan pada sebuah film actions, adegan seks pada sebuah film porno dll.

Feel Good Film
Adalah sebuah film yang pada akhir cerita menyenangkan hati para penontonnya. Rata-rata penonton selalu suka dengan happy ending, dan ketika itu yang didapatkan, maka film ini dkategorikan feel good film. Dan lawannya adalah film jenis Tearjerker.


bersambung yee? :D
 
Re: Istilah-Istilah Yang Sering Dipakai Dalam Dunia Perfilman

Anthropomorphism
Sebuah kecenderungan dalam film animasi dimana tokoh-tokoh atau obyeknya mempunyai kemampuan dan karakteristik manusia seperti dalam hal berbicara, bertingkah laku dll. Contohnya tokoh Donald bebek, spongebob dll.

Aside
Adalah terjadi ketika si tokoh dalam film berakting seakan-akan sedang berbicara langsung dengan penonton. Seperti tokoh Henry Hill yang diperankan Ray Liotta di film Goodfellas.

Roman a clef
Istilah perancis yang secara harafiah adalah berarti "Novel dengan sebuah kunci". Tapi di dunia film, istilah ini mengacu pada sebuah cerita nyata mengenai seseorang tapi dengan disamarkan baik nama, lokasi maupun waktunya. Contohnya film Citizens Kane, tokoh Kane dalam film tersebut adalah tokoh dalam kehidupan nyata yang mengacu pada William Randolph Hearst, seorang raja media.

second banana
Adalah istilah yang merujuk pada satu tokoh di sebuah film yang mendukung tokoh utama, contohnya tokoh Kato pada film green hornet atau tokoh Abbot yang mendukung Costello.


Bersambung ya? :D
 
Re: Istilah-Istilah Yang Sering Dipakai Dalam Dunia Perfilman

nice info nya mbak dipe

wawasan ku jadi bertambah tentang dunia film
 
Re: Istilah-Istilah Yang Sering Dipakai Dalam Dunia Perfilman

Thread ini daku sticky, untuk menampung jika ada pertanyaan seputar film ataupun tv shows.
Jadi sekiranya ada pertanyaan silahkan ditanyakan di sini.
 
Line Producer atau setelah meraba-raba kata yang tepat dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan produser pelaksana (atau produser lini?), itu bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi sehari-harinya selama proses pembuatan film/jenis produksi lainnya. Dia juga yang mengatur soal anggaran atau biaya yang diperlukan dalam operasional sehari-harinya (daily) dalam proses produksi.
 
kalau tugasnya eksekutif produser apa?
apa sutradara yang memutuskan siapa saja kru filmnya?
 
Eksekutif produser itu penggagas awal, pemilik dana dan penanggung jawab seluruh proses produksi dalam sebuah film.

Soal pemilihan kru, bisa ditentukan bersama antara eksekutif produser dan sutradara atau sutradara diberi kewenangan penuh dalam memilih para kru, karena biasanya sutradara itu sudah punya kru yang selalu dibawa ketika dia mengarahkan sebuah film.
 
daku masih penasaran, apa sih tugasnya Director Of Photograph? sepertinya dia punya peranan penting dalam urusan gambar ya?
 
Director of Photography (DOP) itu sering disebut juga Cinematographer.
Ia adalah orang yang bertanggungjawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik (cinematik look) dari sebuah film. Ia juga melakukan supervisi personil kamera dan pendukungnya serta bekerja sangat dekat dengan sutradara. Dengan pengetahuannya tentang pencahayaan, lensa, kamera, emulsi film dan imaji digital, seorang DOP menciptakan kesan/rasa yang tepat, suasana dan gaya visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan sutradara.

Ini daku ambilkan dari text book yang daku punya.

Tugas dan Kewajiban Director of Photography (DOP):

Tahap Praproduksi:

  1. Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan penata artistik agar mencapai kesesuaian penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam bentuk nyata, dengan menciptakan konsep look dan mood yang disepakati bersama untuk menunjang penceritaan.
  2. Bersama sutradara dan penata artistik menetapkan lokasi shooting hasil dari tim hunting lokasi.
  3. Bersama sutradara, penata artistik dan departemen produksi, mengecek dan melihat ulang hasil hunting (interior/eksterior). Merencanakan letak kamera dan pencahayaan di lokasi. Kemudian membuat floorplan.
  4. Membentuk, memilih/menentukan teamwork yang dianggap memenuhi persyaratan.
  5. Menjabarkan konsep visual dalam pencapaian look dan mood (mencakup warna, pencahayaan, karakter visual, komposisi yang juga menghasilkan gerak) lebih baik dengan referensi foto/gambar yang selanjutnya didiskusikan dengan personil kamera dan pendukungnya.
  6. Menentukan kebutuhan dan menjamin semua peralatan dengan spesifikasi sesuai dengan desain visual. Kemudian mengkoordinasikan tugas personil kamera dan pendukungnya untuk menyiapkan dan memilih serta menentukan sarana peralatan dan bahan baku yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya (membuat breakdown kebutuhan alat sesuai dengan desain floorplan).
  7. Melakukan uji coba peralatan dan bahan baku dengan uji coba filter, make up, kostum, properti dan warna set.
  8. Ikut menentukan laboratorium/studio pascaproduksi (film).

Tahap Produksi:

  1. Mempelajari breakdown script dan shooting script dimana seorang DOP dapat mengembangkan checklist di setiap harinya dan merencanakan berapa set up per harinya. Dalam setiap set up DOPr harus memperhatikan lingkungan dan masalah pencahayaan. Contohnya, jika shooting eksterior, penjadwalan menjadi penting berkaitan dengan pergerakan matahari. Catatan penting: jika masuk set jangan lupa dengan block, light, rehearsal, shot.
  2. Memberikan pengarahan tegas kepada personil kamera sesuai dengan design yang sudah dibuat.
  3. Mengawasi set lampu dan waspada terhadap kontiniti. Mengarahkan dan menjaga kesinambungan suasana (atmosfer) dan format visual serta tata cahaya dari setiap shot. Menuntun dan mengembangkan teknis kreatif pencahayaan sebagai gaya dan perubahan peralatan untuk menerangi area aksi/subyek visual untuk menentukan eksposur yang tepat.
  4. Pada saat sutradara mengarahkan aktornya, DOP menyiapkan sudut pengambilan gambar, komposisi sesuai dengan blocking sutradara.
  5. Siap menghadapi perubahan karena situasi tertentu di luar rencana (perubahan cuaca, lingkungan set yang berubah).
  6. Memeriksa laporan kamera (camera report) dan continuity lighting log.
  7. Memberikan petunjuk kepada pihak laboratorium/studio pascaproduksi (film) mengenai processing negative (pencucian dengan bahan kimia) dan pencetakan rush copy/release copy (color grading).
  8. Selalu mengingatkan tanggungjawab keselamatan personil dan seluruh sarana peralatan dan bahan baku yang dipergunakan dalam produksi.
  9. Ikut serta memeriksa hasil release copy untuk koreksi kualitas.
  10. Kebutuhan seorang DOP terhadap kontrol akhir melalui color-timing.

Hak-hak Director of Photography:

  1. Mendapatkan jumlah dan kualitas awak/kru produksi, sarana peralatan kerja dan bahan baku sesuai dengan desain produksi, serta memenuhi standar mutu.
  2. Memberikan persetujuan; sarana teknis yang akan digunakan, penetapan hasil-hasil shooting yang baik (OK), memberikan persetujuan atas kualitas hasil cetakan release copy.
  3. Memberikan usul kreatif baik teknis, artistik, dan dramatik kepada sutradara dalam hal perekaman visual untuk mendapatkan hasil yang baik.
  4. Membuat catatan SUP (shot under protest) bila terpaksa merekam visual yang tidak disetujui.
  5. Jika ada perubahan yang mendasar dari konsep awal look film, sinematografer berhak diberitahu sebelumnya.
 
lengkap! makasih!
lalu tentang naskah, yang pernah saya baca di buku, naskah sebuah film berbeda dengan naskah drama biasa. apakah itu betul?
 
Pada dasarnya film itu khan termasuk dalam golongan drama, biasa disebut dengan drama modern. Jadi yang membedakan keduanya hanya dalam soal latar cerita. Mengenai naskah sama saja, baik itu bentuknya ataupun teknik penulisannya.
 
ho... gitu toh!
maaf, aku masih akan bertanya
1. dalam proses editing, apakah sutradara juga terlibat didalamnya selain si editor itu sendiri?
2. bagaimana caranya supaya di editor tidak kebingungan dalam mengedit gambar yang memancing adrenalin ? seperti adegan tembak menembak dalam "Black Hawk Down", adegan pertempuran robot dalam "Transformer", atapun kejar-kejaran mobil dalam "fast & furios"?
 
ho... gitu toh!
maaf, aku masih akan bertanya
1. dalam proses editing, apakah sutradara juga terlibat didalamnya selain si editor itu sendiri?
2. bagaimana caranya supaya di editor tidak kebingungan dalam mengedit gambar yang memancing adrenalin ? seperti adegan tembak menembak dalam "Black Hawk Down", adegan pertempuran robot dalam "Transformer", atapun kejar-kejaran mobil dalam "fast & furios"?
1. Sebuah film itu adalah hasil gambar yang dilihat dari kacamata sutradara, jadi untuk hal sepenting proses editing jelas sutradara ikut serta didalamnya. Sutradara itu berkepentingan dalam hal close up (pengambilan jarak dekat), camera angle (sudut pengambilan kamera), composition (komposisi), cutting (pergantian gambar), dan continuity (persambungan gambar-gambar), dan itu beberapa diantara bisa dilakukan dalam meja editor.

2. Itu salah satu fungsi keikutsertaan sutradara dalam proses editing, Karena bagaimanapun sutradaralah yang tahu maunya dibikin seperti apa film tersebut.
Untuk beberapa kasus keterlibatan divisi visual efek juga diperlukan dalam hal ini.
 
baik! aku mengerti.
sekarang untuk soal musik, apakah penata musik harus melihat filmnya dulu untuk menentukan musiknya atau sudah menentukan musiknya sebelum produksi?
 
baik! aku mengerti.
sekarang untuk soal musik, apakah penata musik harus melihat filmnya dulu untuk menentukan musiknya atau sudah menentukan musiknya sebelum produksi?
Nggak mesti.
Untuk pembuatan score misalnya, terkadang ada penata musik yang hanya baca skrip lantas membuat score yang dirasa sesuai dengan jalan cerita, contohnya seperti yang dilakukan oleh Hans Zimmer saat Christoper Nolan meminta dia untuk membuat score film Inception, atau saat Gustavo Santaollala menggarap film score untuk film Brokeback Mountain yang membuatnya mendapatkan Oscar untuk dalam kategori musik terbaik.

Tapi itu hanya dalam kasus-kasus tertentu saja, kebanyakan penata musik bekerja setelah proses editing selesai atau saat proses editing berlangsung. Istilahnya ini disebut sebagai Spotting, di mana penata musik bersama dengan sutradara menentukan dengan rinci musik seperti apa yang akan dimasukkan pada adegan-adegan tertentu, menentukan kapan suatu musik mulai dimainkan atau berhenti secara detail menit demi menitnya, menentukan suara atau musik yang seperti apa untuk ditampilkan pada momen-momen tertentu, dll.

Di luar kedua jenis cara bekerja penata musik di atas, ada juga penata musik yang nggak perlu sama sekali melihat film bahkan nggak perlu membaca skrip. Ini biasanya untuk film-film yang sutradaranya punya kemampuan untuk mengedit dan menata musik. Contohnya dalam film E.T. the Extra-Terrestrial, di mana John William membuat musik filmnya tanpa melihat sama sekali skrip, tapi kemudian Steven Spielberg lah yang menata musik tersebut ke dalam film. Tapi hal seperti ini jarang sekali terjadi. Dan biasanya ada karena hubungan antara sutradara dan penata musik sudah terjalin dengan sangat baik.
 
ok! next question!
1. bisa ga, diminta pendapatnya? kenapa film yang populer seperti film franchise M:I tidak "bersahabat" dengan para juri Oscar?
 
ok! next question!
1. bisa ga, diminta pendapatnya? kenapa film yang populer seperti film franchise M:I tidak "bersahabat" dengan para juri Oscar?
Ah enggak juga.
Itu kebetulan aja yang disebut adalah MI the series yang emang nggak pantes jadi nominasi apalagi menang Oscar.
Di luar itu banyak banget film franchise yang menang oscar. Oscar kemaren Toy Story 3 dapet Oscar juga khan?
Belum kalau menyebut film lainnya, seperti trilogi dari Godfather yang ketiga filmnya banyak jadi nominasi dan bahkan jadi pemenang oscar. Godfather dan Godfather II bahkan jadi film terbaik, sedang yang Godfather part III jadi nomonasi untuk film terbaik.
Atau film franchise Batman lewat The Dark Knight, yang menang di best supporting actor lewat Heath Ledger dan juga menang di kategori best editing.

Bourne the series lewat The Bourne Ultimatum di Oscar 2007 juga berhasil menang di 3 kategori.
Itu kita belum menyebut Shrek, Star Trek, Transformer, James Bond dan tentu saja yang paling fenomenal adalah franchise Lord of the Ring, di mana The Fellowship of the Ring dari 13 nominasi, menang 4, The Two Towers dari 6 nominasi menang 2, dan yang dahsyat adalah The Return of the King dari 11 nominasi, menang 11, termasuk sebagai film terbaik.
 
Back
Top