alitkurniawan
New member
Setiap kandungan yang memiliki racun pasti akan melewati organ hati terlebih dahulu untuk dipecah sebelum digunakan oleh tubuh. Setiap zat kimia yang tidak terpakai oleh tubuh akan dibuang oleh organ hati supaya tidak menumpuk menjadi racun bagi tubuh.
Biasanya proses seperti ini berlangsung efisien dan tidak akan menimbulkan bahaya. Dikarenakan pada sebelumnya obat-obatan medis yang sudah diedarkan di pasaran telah melewati uji medis yang ketat agar memastikan bahwa efeknya tidak akan merusak organ hati. Akan tetapi, jika dikonsumsi tidak dalam batas yang wajar/normal, baru akan terjadi kerusakan pada organ hati.
Terdapat banyak obat-obatan yang dapat mempengaruhi fungsi hati, merusaknya, bahkan melakukan kedua hal tersebut. Ada beberapa obat yang bahkan langsung menyebabkan kerusakan pada organ hati dan memicu terjadinya penyebab gejala seperti sakit kuning, gatal, sakit perut, dan kecenderungan lebih rentan memar dan berdarah.
Biasanya dalam kasus yang disebabkan oleh obat-obatan tidak akan melihatkan tanda dan gejala sama sekali pada penderitanya. Hal ini dapat membuat kerusakannya dapat berkembang semakin parah tanpa diketahui. Berikut ini beberapa obat yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati, diantaranya :
1. Antibiotik
Apabila tidak dikonsumsi secara benar, antibiotik juga dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Misalnya Amoxicillin/clavulanate digunakan untuk infeksi bronkitis, sinus, tenggorokan, dan isoniazid, antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis.
Jika mengkonsumsi amoxicillin secara tidak benar, maka kerusakan pada organ hati dapat segera terjadi ketika anda setelah memakainya. Tanda-tanda yang terjadi terhadap kerusakan hati sering terlambat, bahkan setelah anda berhenti melakukan pengobatan.
Maka dari itu, inilah sebabnya jika anda diharuskan agar tidak mengkonsumsi alkohol secara bersamaan pada saat mengkonsumsi isoniazid. Selain itu, disarankan untuk tidak dikonsumsi bersamaan juga dengan obat lainnya seperti acetaminophen dan rifampicin.
2. Amiodarone
Biasanya obat ini sering digunakan untuk mengobati irama jantung yang tidak teratur seperti fibrilasi atrial dan takikardia ventrikular. Obat yang satu ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati mulai dari kelainan enzim hati yang ringan sehingga mudah dibatalkan, perlemakan hati, bahkan hingga gagal hati akut dan kerusakan yang permanen.
Jika terjadi kerusakan pada organ hati, akan menyebabkan gagal hati akut, sirosis, dan dipastikan memerlukan tindakan transplantasi hati. Maka dari itu selalu jaga kesehatan anda, menggantinya dengan pola hidup sehat.
3. Asam Nikotin
Obat ini sering digunakan untuk peningkatan kadar kolesterol darah serta peningkatan kadar trigliserida. Asam nikotin ini dapat menyebabkan gagal hati pada pemakainya.
Biasanya akan mengalami keracunan hati jika terjadi setelah penggunaan asam nikotin dalam dosis tinggi (lebih dari 2 gram/hari). Jika seseorang sebelumnya sering mengkonsumsi alkohol secara rutin, maka resiko terkena penyakit hati akan semakin tinggi.
4. Anti-depresan
Jika mengalami kambuh berulang atau depresi klinis biasanya seseorang akan memberinya obat anti-depresan. Biasanya obat ini dapat digunakan untuk nyeri kronis, gangguan makan, gangguan kecemasan, gangguan obsesif, kecanduan, ngorok, migrain, dan nyeri menstruasi.
Bupropion, mirtazapine, paroxetine, sertraline, trazodone, fluoxetine, dan anti depresan trisiklik merupakan beberapa contoh obat anti-depresan yang dapat merusak organ hati. Obat-obatan seperti ini dapat menyebabkan kolestasis.
5. Azathioprine
Sebuah obat yang mampu mengendalikan sistem kekebalan tubuh. Biasanya dapat digunaakn untuk membantu mengatasi penyakit autoimun dan penyakit chron. Gejala timbulnya kerusakan pada organ hati dapat terjadi beberapa minggu hingga bula setelah mengkonsumsi azathioprine.
6. Obat-obatan anti-kejang
Terdapat beberapa obat-obatan untuk anti-kejang yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati. Salah satunya fenitoin dapat menyebabkan kerusakan hati setelah anda mulai mengkonsumsinya. Maka dari itu selalu cek dan pantau terus keadaan kesehatan organ hati anda.
7. Methotrexate
Obat methotrexate ini seringkali digunakan untuk pengobatan berjangka panjang dari mulai psoriasis berat, rheumatoid arthritis, kanker, arthritis psoriatis, dan beberapa penderita dengan penyakit chron. Mengkonsumsi alkohol akan dapat menyebabkan beresiko tinggi terkena kerusakan organ hati.
8. Statin
Statin adalah sebuah obat yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jaha dan mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. Obat-obatan berjenis ini biasanya akan mempengaruhi tes darah fungsi hati.
Jika dikonsumsi dalam dosis yang normal tidak akan menimbulkan kerusakan yang permanen. Akan tetapi, bagi yang mengkonsumsi melebihi dosis, hal tersebut akan memicu terjadinya kerusakan pada sel-sel dan jaringan pada organ hati yang menyebabkan kerusakan parah, termasuk gagal hati hingga harus transplantasi hati.
9. Non-Steroid Anti-Inflamasi (NSAID)
Sakit kepala dan demam biasanya sering menggunakan obat pereda sakit ini (NSAID). Selain itu, dapat diresepkan juga untuk membantu mengatasi peradangan tulang dan sendi seperti, arthritis, bursitis, dan tendinitis. Secara umum yang paling sering digunakan adalah NSAID jenis aspirin, naproxen, ibuprofen, dan diclofenac.
10. Paracatamol (Acetaminophen)
Biasanya sering terkandung di dalam obat-obatan penghilang nyeri, pereda flu, dan juga penurun demam. Apabila digunakan sesuai anjuran ahli, paracetamol sangat aman untuk dikonsumsi bahan untuk penderita penyakit hati. Namun, jika terlalu sering mengkonsumsinya dalam dosis yang tinggi, akan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.
Biasanya proses seperti ini berlangsung efisien dan tidak akan menimbulkan bahaya. Dikarenakan pada sebelumnya obat-obatan medis yang sudah diedarkan di pasaran telah melewati uji medis yang ketat agar memastikan bahwa efeknya tidak akan merusak organ hati. Akan tetapi, jika dikonsumsi tidak dalam batas yang wajar/normal, baru akan terjadi kerusakan pada organ hati.
Terdapat banyak obat-obatan yang dapat mempengaruhi fungsi hati, merusaknya, bahkan melakukan kedua hal tersebut. Ada beberapa obat yang bahkan langsung menyebabkan kerusakan pada organ hati dan memicu terjadinya penyebab gejala seperti sakit kuning, gatal, sakit perut, dan kecenderungan lebih rentan memar dan berdarah.
Biasanya dalam kasus yang disebabkan oleh obat-obatan tidak akan melihatkan tanda dan gejala sama sekali pada penderitanya. Hal ini dapat membuat kerusakannya dapat berkembang semakin parah tanpa diketahui. Berikut ini beberapa obat yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati, diantaranya :
1. Antibiotik
Apabila tidak dikonsumsi secara benar, antibiotik juga dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Misalnya Amoxicillin/clavulanate digunakan untuk infeksi bronkitis, sinus, tenggorokan, dan isoniazid, antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis.
Jika mengkonsumsi amoxicillin secara tidak benar, maka kerusakan pada organ hati dapat segera terjadi ketika anda setelah memakainya. Tanda-tanda yang terjadi terhadap kerusakan hati sering terlambat, bahkan setelah anda berhenti melakukan pengobatan.
Maka dari itu, inilah sebabnya jika anda diharuskan agar tidak mengkonsumsi alkohol secara bersamaan pada saat mengkonsumsi isoniazid. Selain itu, disarankan untuk tidak dikonsumsi bersamaan juga dengan obat lainnya seperti acetaminophen dan rifampicin.
2. Amiodarone
Biasanya obat ini sering digunakan untuk mengobati irama jantung yang tidak teratur seperti fibrilasi atrial dan takikardia ventrikular. Obat yang satu ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati mulai dari kelainan enzim hati yang ringan sehingga mudah dibatalkan, perlemakan hati, bahkan hingga gagal hati akut dan kerusakan yang permanen.
Jika terjadi kerusakan pada organ hati, akan menyebabkan gagal hati akut, sirosis, dan dipastikan memerlukan tindakan transplantasi hati. Maka dari itu selalu jaga kesehatan anda, menggantinya dengan pola hidup sehat.
3. Asam Nikotin
Obat ini sering digunakan untuk peningkatan kadar kolesterol darah serta peningkatan kadar trigliserida. Asam nikotin ini dapat menyebabkan gagal hati pada pemakainya.
Biasanya akan mengalami keracunan hati jika terjadi setelah penggunaan asam nikotin dalam dosis tinggi (lebih dari 2 gram/hari). Jika seseorang sebelumnya sering mengkonsumsi alkohol secara rutin, maka resiko terkena penyakit hati akan semakin tinggi.
4. Anti-depresan
Jika mengalami kambuh berulang atau depresi klinis biasanya seseorang akan memberinya obat anti-depresan. Biasanya obat ini dapat digunakan untuk nyeri kronis, gangguan makan, gangguan kecemasan, gangguan obsesif, kecanduan, ngorok, migrain, dan nyeri menstruasi.
Bupropion, mirtazapine, paroxetine, sertraline, trazodone, fluoxetine, dan anti depresan trisiklik merupakan beberapa contoh obat anti-depresan yang dapat merusak organ hati. Obat-obatan seperti ini dapat menyebabkan kolestasis.
5. Azathioprine
Sebuah obat yang mampu mengendalikan sistem kekebalan tubuh. Biasanya dapat digunaakn untuk membantu mengatasi penyakit autoimun dan penyakit chron. Gejala timbulnya kerusakan pada organ hati dapat terjadi beberapa minggu hingga bula setelah mengkonsumsi azathioprine.
6. Obat-obatan anti-kejang
Terdapat beberapa obat-obatan untuk anti-kejang yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati. Salah satunya fenitoin dapat menyebabkan kerusakan hati setelah anda mulai mengkonsumsinya. Maka dari itu selalu cek dan pantau terus keadaan kesehatan organ hati anda.
7. Methotrexate
Obat methotrexate ini seringkali digunakan untuk pengobatan berjangka panjang dari mulai psoriasis berat, rheumatoid arthritis, kanker, arthritis psoriatis, dan beberapa penderita dengan penyakit chron. Mengkonsumsi alkohol akan dapat menyebabkan beresiko tinggi terkena kerusakan organ hati.
8. Statin
Statin adalah sebuah obat yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jaha dan mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. Obat-obatan berjenis ini biasanya akan mempengaruhi tes darah fungsi hati.
Jika dikonsumsi dalam dosis yang normal tidak akan menimbulkan kerusakan yang permanen. Akan tetapi, bagi yang mengkonsumsi melebihi dosis, hal tersebut akan memicu terjadinya kerusakan pada sel-sel dan jaringan pada organ hati yang menyebabkan kerusakan parah, termasuk gagal hati hingga harus transplantasi hati.
9. Non-Steroid Anti-Inflamasi (NSAID)
Sakit kepala dan demam biasanya sering menggunakan obat pereda sakit ini (NSAID). Selain itu, dapat diresepkan juga untuk membantu mengatasi peradangan tulang dan sendi seperti, arthritis, bursitis, dan tendinitis. Secara umum yang paling sering digunakan adalah NSAID jenis aspirin, naproxen, ibuprofen, dan diclofenac.
10. Paracatamol (Acetaminophen)
Biasanya sering terkandung di dalam obat-obatan penghilang nyeri, pereda flu, dan juga penurun demam. Apabila digunakan sesuai anjuran ahli, paracetamol sangat aman untuk dikonsumsi bahan untuk penderita penyakit hati. Namun, jika terlalu sering mengkonsumsinya dalam dosis yang tinggi, akan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.