Megha
New member
[h=1]Presetiter pertadingan adalah elemen yang menentukan[/h]
Setiap program interaktif dan fun di stasiun televisi biasanya selalu dihiasi
presenter. Penampilan, kelihaian mengendalikan suasana, dan kemampuan berkomunikasi seorang presenter sangat berpengaruh terhadap kualitas dan rating acara yang dipandunya.
Begitu juga presenter di siaran pertandingan sepak bola. Keberadaan mereka amatlah vital. Penguasaan materi dan cara mereka membawakan suatu pertandingan akan sangat memengaruhi persepsi pemirsa terhadap laga yang disiarkan. Acara akan dianggap menarik atau sebaliknya ada di tangan mereka.
Beberapa praktisi televisi menegaskan kualitas presenter sepak bola sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas siaran. Sebuah pertandingan yang menarik namun kualitas presenter buruk akan membuat daya tarik berkurang. Sebaliknya, jika presenternya berkualitas dan pertandingannya termasuk big match, rating siaran dipastikan bakal tinggi.
Friska Artinus, producer Indosiar menyebut bahwa fungsi dan keberadaan presenter bisa melebihi komentator. Sebab kendali diskusi, penguasaan suasana, dan umpan-umpan diskusi ada di tangan presenter. “Menurut aya, perbandingannya 60: 40 untuk presenter,” kata Friska. Apalagi di Indonesia, siaran sepak bola identik dengan sebuah acara hiburan. Artinya juga diwajibkan menyajikan ketegangan dari sisi entertainment yang khas. Oleh karena itulah, presenter sepak bola dituntut jauh dari kesan formal, tapi juga tidak boleh terlalu santai. “Informatif dan tetap komunikatif. Inilah tantangannya,”jelas presenter senior, Tris Irawan.
Asdedy, producer sport antv mengungkapkan tidak mudah mencari presenter sepak bola yang berkualitas. Tidak seperti presenter acara lain yang lebih mementingkan cara berkomunikasi, presenter sepak bola wajib memiliki pemahaman sepak bola yang baik.
Itu dikarenakan pemirsa membutuhkan informasi untuk menyaksikan pertandingan. “Jika pemahaman dan informasi di luar pertandingan yang dimiliki presenter bagus, siaran biasanya lebih hidup. Tidak monoton,” kata Asdedy.
Masyarakat umum menilai keberadaan presenter dalam acara sepak bola sangatlah penting. Mereka bisa berperan sebagai penyampai informasi dan pemanis di suatu siaran. Karena itu, mereka menginginkan seorang presenter yang cerdas, tidak hanya bermodal tampang. [FOOTNOTE]Majalah Soccer[/FOOTNOTE]
[h=1]Tips menjadi presenter sepak bola[/h]
Presenter sepak bola memiliki gaya dan karakter yang berbeda dibandingkan presenter lain. Dalam membawakan pertandingan, dia dituntut santai namun tetap informatid. nah, bagaimana caranya bisa menjadiseorang presenter bola yang berkualitas ? berikut adalah tips yang diberikan oleh Tris Irawan, Tyo Nugroho, dan Valentino Simanjuntak.
1. Suka dan mengikuti perkembanqan sepakbola
Hal ini mutlak diperlukan. Tanpa memiliki ketertarikan kepada sepak bola, biasanya pemahaman presenter akan dangkal. Padahal, dia dituntut mengerti perkembangan sepak bola. Sebab hal tersebut akan erat berhubungan dengan dialog yang dilakukannya dengan komentator.
Jika mengikuti perkembangan sepak bola yang dipandunya, presenter bisa mengimbangi arah pembicaraan dan komentator. Lain itu,juga akan memengaruhi bahan pembicaraan yang lebih berbobot dan tidak membosankan. Ujung-ujungnya banyak informasi penting yang bisa disampaikan kepada pemirsa.
2. Menguasai studio
Penguasaan terhadap studio kelihatannya sepele, tapi besar sekali pengaruhnya. Seorang presenter harus memahami karakter dan berhubungan dekat dengan komentator sebelum siaran dimulai. Sebaiknya, sebelum siaran, ada kesamaan visi soal materi yang akan diperbincangkan. ini membuat komunikasi dua arahb selama di studio bakal lebih hidup dan tidak membosankan. Ketika presenter mengajukan pertanyaan, komentator bisa menjawab dengan lugas dan to the point.
Lain itu, presenter disarankan mengenal kru yang berada di dalam studio. Pasalnya, ketika merasa dekat atau kenal dengan kru, presenter akan lebih nyaman dan komunikasi bakal lebih lancar.
Keuntungan lain, saat presenter bisa menguasai studio, biasanya dia akan lebih mudah untuk membawakan pertandingan. Termasuk, jika saja terjadi gangguan siaran pada saat pertandingan.
3. Perhatikan bahasa tubuh
Panik akan merusak jalannya siaran. Apalagi jika terjadi pada awal siaran. Ujungnya tata kalimat yang sudah dipelajari dan bahasa tubuh dari seorang presenter akan kaku plus membosankan.
Dalam hal ini, seorang presenter harus tetap tenang pada saat membuka, membawa, dan mengakhiri acara. Dia juga harus melontarkan kalimat dengan alur yang tertata rapi, intonasi suara yang jelas, dan gaya penyampaian yang lugas. Dia juga diajurkan sering melempar senyum agar seolah-olah ada komunikasi dengan pemirsa.
4. tidak terlalu mendominasi
Pada awal dan selama pertandinigan, akan ada komunikasi dua arah antara presenter dengan komentator. Presenter harus memberi kesempatan kepada komentator untuk menyampaikan informasi dan ulasannya. Semuanya mesti berimbang.
Presenter sebaiknya bisa “memancing komentator dengan pertanyaan yang cerdas agar perhatian permirsa tetap terjaga. Lain itu, presenter heruws selalu menyadari bahwa dia juga berkomunikasi dengan pemirsa. [FOOTNOTE]Majalah Soccer[/FOOTNOTE]
[h=1]Gaji Pemain LPI beda tipis dengan ISL[/h]
Sebuah pernyataan menarik terlontar dari manajemen PS Makassar dan Persibo Bojonegoro. Hijrahnya klub mereka dari Indonesia Super League (ISL) ke Liga Primer Indonesia (LPI) membuat gaji pemainnya melonjak Tidak tanggung-tanggung, beberapa pemain ada yang mengalami kenaikan 100 persen.
“Khusus untuk pemain lokal senior yang memutuskan tetap berkostum PSM, mereka dibayar Rp 400 juta hingga Rp700 juta per musim kata Manajer PS Makassar, Husain Abdullah. “Yang jelas, tidak ada pemain yang gajinya turun," bilang Asisten Manajer Bidang Keuangan Persibo Bojonegoro, Abdul Mun’im.
Meski begitu, tidak semua klub LPI mau terus terang soal gaji. Sepertinya, membuka nominal gaji ke publik masih dianggap tabu.”Ada klausul dalam kontrak, gaji hanya boleh diketahui oleh klub dan pemain,”beber CEO Semarang United, Aris Mustafa.
Untunglah tidak semua klub “malu-malu kucing” seperti itu. Selain PS Makassar dan Persibo, ada beberapa klub lain yang mau buka rahasia. Mereka mengaku bahwa gaji pemain di LPI lumayan besar. Batavia Union, contohnya. Mereka memberikan gaji menggiurkan buat pemainnya. Gaji terendah di kisaran Rp20juta per bulan. Tertinggi menyentuh Rp60 juta per bulan.
“Gaji itu dihitung dari kontrak yang dibagi 12 bulan. Hanya saja, biasanya ada 10-25 persen kontrak yang sudah dibayar di muka" jelas Yoni Moeis, CEO Batavia Union.
Begitu juga dengan persebaya 1927. Unruk pemain magang atau reserve team, para pemainnya
diberi kontrak Rp60 juta per musim. Sedangkan untuk pemain level bintang ada di kisaran Rp 1,2 miliar per musimnya.”Jauh lebih bagus dibandingkan ketika tampil di Divisi Utama’kata Komisaris Utama PT Persebaya 1927, Saleh Mukadar.
Tangerang Wolves hampir sama dergan Persebaya 1927, Hanya saja Tangerang Wolves membuat kebijakan tambahan yang beda. Meski gaji hampir sama dengan klub-klub lain, bonus yang diberikan lebih besar. Menang pada partai tandang diberi bonus Rp5 juta per pemain, menang di kandang Rp4 juta. “Kami mengambil kebijakan jika pemain ingin pendapatannya besarya harus kerja keras. Bonus besar salah satu solusinya,” kata Akmal Marhali, CEO Tangerang Wolves,
JAMIN TEPAT WAKTU
Sekilas gaji para pemain di LPI sangat besar. Namun sebenarnya tidak lebih tinggi dibanding para pemain yang merumput di ISL. Jika dirata-rata, gaji pemain di LPI sedikit di bawah pemain di ISL. Beberapa kliub ISL yang memiliki dana pas-pasan, rata-rata juga memberikan gaji di kisaran Rp15 juta - Rp40 juta per bulannya. Klub-klub “kaya” ISL seperti
Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Persiba Balikpapan malah berani memberi gaji tinggi. Gaji beberapa pemain di klub-klub tersebut banyak yang berada di atas Rp50 juta per bulan.
Gaji pemain LPI boleh kalah tipis, namun mereka juga punya keunggulan dibanding para pemain ISL. Manajemen klub LPI menjamin kasus gaji ditunda atau tak terbayarkan tak akan terjadi di klub mereka. Artinya, kepastian dan ketepatan waktu gaji para pemain LPI jauh lebih bagus dibanding para pemain ISL “Kami membayar gaji pemain per tanggal 28. Kalaupun terlambat cuma 1 atau 2 hari" kata Akmal.
Yon Moeis menerangkan tiap bulannya pihaknya sudah membuat daftar pengeluaran gaji pemain yang sudah disetujui konsorsium penyandang dana LPI. Kebijakan ini membuat Batavia Union selalu ada dana untuk menggaji pemain. “Jadi kecil kemungkinan ternlambat," kata Yon.
Perihal gaji pemain, konsorsium LPI sudah memasrahkan semuanya kepada klub. Sebagai penyandang dana meneka hanya menyerahkan uang yang dibutuhkan klub per bulannya. “Tapi kami tak mau klub jor-joran. Ada pemantauan dan audit yang membuat klub harus efektif dan efisien dalam menggaji pemain" jelas juru bicara LPI, Abi Hasantoso. [FOOTNOTE]Majalah Soccer, hanif[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
Setiap program interaktif dan fun di stasiun televisi biasanya selalu dihiasi
presenter. Penampilan, kelihaian mengendalikan suasana, dan kemampuan berkomunikasi seorang presenter sangat berpengaruh terhadap kualitas dan rating acara yang dipandunya.
Begitu juga presenter di siaran pertandingan sepak bola. Keberadaan mereka amatlah vital. Penguasaan materi dan cara mereka membawakan suatu pertandingan akan sangat memengaruhi persepsi pemirsa terhadap laga yang disiarkan. Acara akan dianggap menarik atau sebaliknya ada di tangan mereka.
Beberapa praktisi televisi menegaskan kualitas presenter sepak bola sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas siaran. Sebuah pertandingan yang menarik namun kualitas presenter buruk akan membuat daya tarik berkurang. Sebaliknya, jika presenternya berkualitas dan pertandingannya termasuk big match, rating siaran dipastikan bakal tinggi.
Friska Artinus, producer Indosiar menyebut bahwa fungsi dan keberadaan presenter bisa melebihi komentator. Sebab kendali diskusi, penguasaan suasana, dan umpan-umpan diskusi ada di tangan presenter. “Menurut aya, perbandingannya 60: 40 untuk presenter,” kata Friska. Apalagi di Indonesia, siaran sepak bola identik dengan sebuah acara hiburan. Artinya juga diwajibkan menyajikan ketegangan dari sisi entertainment yang khas. Oleh karena itulah, presenter sepak bola dituntut jauh dari kesan formal, tapi juga tidak boleh terlalu santai. “Informatif dan tetap komunikatif. Inilah tantangannya,”jelas presenter senior, Tris Irawan.
Asdedy, producer sport antv mengungkapkan tidak mudah mencari presenter sepak bola yang berkualitas. Tidak seperti presenter acara lain yang lebih mementingkan cara berkomunikasi, presenter sepak bola wajib memiliki pemahaman sepak bola yang baik.
Itu dikarenakan pemirsa membutuhkan informasi untuk menyaksikan pertandingan. “Jika pemahaman dan informasi di luar pertandingan yang dimiliki presenter bagus, siaran biasanya lebih hidup. Tidak monoton,” kata Asdedy.
Masyarakat umum menilai keberadaan presenter dalam acara sepak bola sangatlah penting. Mereka bisa berperan sebagai penyampai informasi dan pemanis di suatu siaran. Karena itu, mereka menginginkan seorang presenter yang cerdas, tidak hanya bermodal tampang. [FOOTNOTE]Majalah Soccer[/FOOTNOTE]
[h=1]Tips menjadi presenter sepak bola[/h]
Presenter sepak bola memiliki gaya dan karakter yang berbeda dibandingkan presenter lain. Dalam membawakan pertandingan, dia dituntut santai namun tetap informatid. nah, bagaimana caranya bisa menjadiseorang presenter bola yang berkualitas ? berikut adalah tips yang diberikan oleh Tris Irawan, Tyo Nugroho, dan Valentino Simanjuntak.
1. Suka dan mengikuti perkembanqan sepakbola
Hal ini mutlak diperlukan. Tanpa memiliki ketertarikan kepada sepak bola, biasanya pemahaman presenter akan dangkal. Padahal, dia dituntut mengerti perkembangan sepak bola. Sebab hal tersebut akan erat berhubungan dengan dialog yang dilakukannya dengan komentator.
Jika mengikuti perkembangan sepak bola yang dipandunya, presenter bisa mengimbangi arah pembicaraan dan komentator. Lain itu,juga akan memengaruhi bahan pembicaraan yang lebih berbobot dan tidak membosankan. Ujung-ujungnya banyak informasi penting yang bisa disampaikan kepada pemirsa.
2. Menguasai studio
Penguasaan terhadap studio kelihatannya sepele, tapi besar sekali pengaruhnya. Seorang presenter harus memahami karakter dan berhubungan dekat dengan komentator sebelum siaran dimulai. Sebaiknya, sebelum siaran, ada kesamaan visi soal materi yang akan diperbincangkan. ini membuat komunikasi dua arahb selama di studio bakal lebih hidup dan tidak membosankan. Ketika presenter mengajukan pertanyaan, komentator bisa menjawab dengan lugas dan to the point.
Lain itu, presenter disarankan mengenal kru yang berada di dalam studio. Pasalnya, ketika merasa dekat atau kenal dengan kru, presenter akan lebih nyaman dan komunikasi bakal lebih lancar.
Keuntungan lain, saat presenter bisa menguasai studio, biasanya dia akan lebih mudah untuk membawakan pertandingan. Termasuk, jika saja terjadi gangguan siaran pada saat pertandingan.
3. Perhatikan bahasa tubuh
Panik akan merusak jalannya siaran. Apalagi jika terjadi pada awal siaran. Ujungnya tata kalimat yang sudah dipelajari dan bahasa tubuh dari seorang presenter akan kaku plus membosankan.
Dalam hal ini, seorang presenter harus tetap tenang pada saat membuka, membawa, dan mengakhiri acara. Dia juga harus melontarkan kalimat dengan alur yang tertata rapi, intonasi suara yang jelas, dan gaya penyampaian yang lugas. Dia juga diajurkan sering melempar senyum agar seolah-olah ada komunikasi dengan pemirsa.
4. tidak terlalu mendominasi
Pada awal dan selama pertandinigan, akan ada komunikasi dua arah antara presenter dengan komentator. Presenter harus memberi kesempatan kepada komentator untuk menyampaikan informasi dan ulasannya. Semuanya mesti berimbang.
Presenter sebaiknya bisa “memancing komentator dengan pertanyaan yang cerdas agar perhatian permirsa tetap terjaga. Lain itu, presenter heruws selalu menyadari bahwa dia juga berkomunikasi dengan pemirsa. [FOOTNOTE]Majalah Soccer[/FOOTNOTE]
[h=1]Gaji Pemain LPI beda tipis dengan ISL[/h]
Sebuah pernyataan menarik terlontar dari manajemen PS Makassar dan Persibo Bojonegoro. Hijrahnya klub mereka dari Indonesia Super League (ISL) ke Liga Primer Indonesia (LPI) membuat gaji pemainnya melonjak Tidak tanggung-tanggung, beberapa pemain ada yang mengalami kenaikan 100 persen.
“Khusus untuk pemain lokal senior yang memutuskan tetap berkostum PSM, mereka dibayar Rp 400 juta hingga Rp700 juta per musim kata Manajer PS Makassar, Husain Abdullah. “Yang jelas, tidak ada pemain yang gajinya turun," bilang Asisten Manajer Bidang Keuangan Persibo Bojonegoro, Abdul Mun’im.
Meski begitu, tidak semua klub LPI mau terus terang soal gaji. Sepertinya, membuka nominal gaji ke publik masih dianggap tabu.”Ada klausul dalam kontrak, gaji hanya boleh diketahui oleh klub dan pemain,”beber CEO Semarang United, Aris Mustafa.
Untunglah tidak semua klub “malu-malu kucing” seperti itu. Selain PS Makassar dan Persibo, ada beberapa klub lain yang mau buka rahasia. Mereka mengaku bahwa gaji pemain di LPI lumayan besar. Batavia Union, contohnya. Mereka memberikan gaji menggiurkan buat pemainnya. Gaji terendah di kisaran Rp20juta per bulan. Tertinggi menyentuh Rp60 juta per bulan.
“Gaji itu dihitung dari kontrak yang dibagi 12 bulan. Hanya saja, biasanya ada 10-25 persen kontrak yang sudah dibayar di muka" jelas Yoni Moeis, CEO Batavia Union.
Begitu juga dengan persebaya 1927. Unruk pemain magang atau reserve team, para pemainnya
diberi kontrak Rp60 juta per musim. Sedangkan untuk pemain level bintang ada di kisaran Rp 1,2 miliar per musimnya.”Jauh lebih bagus dibandingkan ketika tampil di Divisi Utama’kata Komisaris Utama PT Persebaya 1927, Saleh Mukadar.
Tangerang Wolves hampir sama dergan Persebaya 1927, Hanya saja Tangerang Wolves membuat kebijakan tambahan yang beda. Meski gaji hampir sama dengan klub-klub lain, bonus yang diberikan lebih besar. Menang pada partai tandang diberi bonus Rp5 juta per pemain, menang di kandang Rp4 juta. “Kami mengambil kebijakan jika pemain ingin pendapatannya besarya harus kerja keras. Bonus besar salah satu solusinya,” kata Akmal Marhali, CEO Tangerang Wolves,
JAMIN TEPAT WAKTU
Sekilas gaji para pemain di LPI sangat besar. Namun sebenarnya tidak lebih tinggi dibanding para pemain yang merumput di ISL. Jika dirata-rata, gaji pemain di LPI sedikit di bawah pemain di ISL. Beberapa kliub ISL yang memiliki dana pas-pasan, rata-rata juga memberikan gaji di kisaran Rp15 juta - Rp40 juta per bulannya. Klub-klub “kaya” ISL seperti
Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Persiba Balikpapan malah berani memberi gaji tinggi. Gaji beberapa pemain di klub-klub tersebut banyak yang berada di atas Rp50 juta per bulan.
Gaji pemain LPI boleh kalah tipis, namun mereka juga punya keunggulan dibanding para pemain ISL. Manajemen klub LPI menjamin kasus gaji ditunda atau tak terbayarkan tak akan terjadi di klub mereka. Artinya, kepastian dan ketepatan waktu gaji para pemain LPI jauh lebih bagus dibanding para pemain ISL “Kami membayar gaji pemain per tanggal 28. Kalaupun terlambat cuma 1 atau 2 hari" kata Akmal.
Yon Moeis menerangkan tiap bulannya pihaknya sudah membuat daftar pengeluaran gaji pemain yang sudah disetujui konsorsium penyandang dana LPI. Kebijakan ini membuat Batavia Union selalu ada dana untuk menggaji pemain. “Jadi kecil kemungkinan ternlambat," kata Yon.
Perihal gaji pemain, konsorsium LPI sudah memasrahkan semuanya kepada klub. Sebagai penyandang dana meneka hanya menyerahkan uang yang dibutuhkan klub per bulannya. “Tapi kami tak mau klub jor-joran. Ada pemantauan dan audit yang membuat klub harus efektif dan efisien dalam menggaji pemain" jelas juru bicara LPI, Abi Hasantoso. [FOOTNOTE]Majalah Soccer, hanif[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]