2.236 Warga DKI Masih Mengungsi

kurdadia

New member
JAKARTA, KOMPAS - Pengungsi korban banjir di Jakarta, hingga Kamis (15/2), masih 2.236 orang. Mereka tersebar di beberapa kelurahan di Jakarta Timur, seperti di Kampung Melayu, Bidaracina, Cawang, dan Cililitan. Rumah mereka umumnya hanyut, rusak berat, atau dipenuhi sampah dan lumpur.

Sekitar 300 pengungsi dari Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, misalnya, mengaku bingung jika harus meninggalkan tempat pengungsian. Sebagian besar rumah mereka rusak, hanyut, atau penuh sampah dan lumpur sehingga belum dapat ditempati.

Ihat (26), pengungsi dari RW 03, Kampung Melayu, Kamis di Jakarta Timur, masih menempati tempat pengungsian di Taman Kanak-kanak Santa Maria di Jalan Jatinegara Barat karena rumahnya di tepi Sungai Ciliwung rusak dihantam banjir.

"Saya paham jika pengungsian ini akan ditutup karena digunakan untuk sekolah. Saya tidak tahu harus tinggal di mana jika harus keluar dari tempat pengungsian ini. Mungkin dinding rumah yang rusak dapat ditutup dengan terpal atau kayu lebih dulu agar dapat ditempati," kata Ihat, sambil menggendong anaknya yang baru tertular diare.

Kebingungan yang sama juga disampaikan oleh Hera (30), warga RW 02, Kampung Melayu. Sebagian dinding rumahnya runtuh dan bagian dalam tertutup lumpur setinggi 50 sentimeter.

Ketua RW 02 Kampung Melayu Awang Sanwani memberitahukan bahwa lokasi pengungsian itu akan segera ditutup karena akan difungsikan kembali sebagai tempat pendidikan.

Mulai berjalan

Sebagian aktivitas di Kompleks Sekolah Santa Maria, sejak kemarin, mulai berjalan. Namun, TK belum berjalan karena halaman dipenuhi pengungsi.

Menurut Awang, para pengungsi itu akan dipindahkan ke lokasi pengungsian lain yang disiapkan pemerintah. Namun, lokasi baru itu belum ditetapkan karena ada beberapa alternatif.

Sementara itu, Wahyu, warga Kampung Melayu yang mengungsi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina, mengatakan, ia dan pengungsi lain yang rumahnya rusak sedang menunggu bantuan dana dari pemerintah melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Namun, dana itu belum juga turun sehingga Wahyu berharap lokasi pengungsian masih dipertahankan.

Menanggapi keluhan pengungsi, Sekretaris Satuan Koordinasi Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Harianto Bajuri mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan lokasi Gedung Olahraga Jakarta Timur dan satu lokasi lain untuk menggantikan tempat pengungsian di RSIA Hermina dan Sekolah Santa Maria.
 
Menko Kesra: Pengungsi Banjir, 2 Bulan dapat Beras Gratis

JAKARTA, KOMPAS - Warga Jakarta dan daerah lain yang masih menjadi pengungsi akibat banjir besar beberapa hari lalu akan mendapat bantuan beras gratis selama dua bulan berturut-turut. Bagi warga ibu kota, jatah beras diambil dari Departemen Sosial yang stoknya mencapai 230.000 ton.

Adapun bagi warga di daerah lain, beras akan diambil dari gudang Depot dan Logistik (Dolog) yang kapasitasnya saat ini mencapai 100 ton. Jika Dolog kekurangan beras, bisa diambil dari gudang Depsos.

Demikian disampaikan Menko Kesra Aburizal Bakrie atau Ical saat memberikan keterangan pers bersama Menko Perekonomian Boediono seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Senin (12/2).

Menurut Ical jumlah beras yang akan didistribusikan kepada warga korban banjir sangat tergantung pada jumlah pengungsi yang sedang didata oleh satuan koordinator pelaksana (Satkorlak). "Katakanlah tercatat 300.000 pengungsi, maka 300.000 pengungsi itu dikalikan 10 kilogram beras atau sama dengan 3.000 ton beras yang diperlukan per bulannya. Jika akan diberikan dua bulan, maka kebutuhannya sekitar 6.000 ton beras," jelas Ical.
 
Back
Top