Kalina
Moderator
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan mengedepankan promosi wisata Ibu Kota. Pasarnya
adalah wisatawan Nusantara dan mancanegara,
khususnya dari Asia. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Arie Budiman. Menurutnya, promosi yang akan dilakukan adalah dengan memasang iklan dan berbagai perhelatan bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (Asita). "Gubernur setuju Kota Jakarta perlu lebih banyak promosi. Iklan sebagai bahan promosi dan event," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/1/2013). Lebih spesifik, lanjut Arie, promosi lewat iklan akan mengusung nuansa berbeda, yang lebih detail dan tersegmentasi. Namun, tegasnya, produk yang dipromosikan harus sesuai dengan keinginan pasar selain tetap mengusung budaya Nusantara. "Materi promosi disesuaikan sasaran. Ada cultural
performance sesuai market driven. Destinasi di
Jakarta, 63 persen bisnis, kuat di MICE (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition-red), golf, leisure
sejarah dan budaya, showbiz. Jadi, masuk ke peta
dunia untuk world tour artist; Java Jazz, musik, shopping jangan cuma mal, tapi juga Tanah Abang,
Mangga Dua," terangnya. Menurutnya, semua bisa dikombinasikan dengan berbagai perhelatan yang digelar di Jakarta, seperti Jakarta Karnaval, JiFFest, Car Free Night, dan lainnya. Fokus Pemprov DKI untuk menarik wisatawan Asia, seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Timur Tengah, lantaran pada tahun lalu mayoritas wisatawan Jakarta berasal dari Asia, khususnya Asia Tenggara. Peningkatan anggaran juga akan dilakukan, yang sebelumnya diajukan Rp12 miliar dan kini tengah diproses. Menurut dia, Jokowi telah memakluminya, terlebih Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun lalu mencapai Rp 2,6 triliun. Target wisatawan pada 2013 ini mencapai 2,33 juta orang.
Okezone.com
adalah wisatawan Nusantara dan mancanegara,
khususnya dari Asia. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Arie Budiman. Menurutnya, promosi yang akan dilakukan adalah dengan memasang iklan dan berbagai perhelatan bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (Asita). "Gubernur setuju Kota Jakarta perlu lebih banyak promosi. Iklan sebagai bahan promosi dan event," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/1/2013). Lebih spesifik, lanjut Arie, promosi lewat iklan akan mengusung nuansa berbeda, yang lebih detail dan tersegmentasi. Namun, tegasnya, produk yang dipromosikan harus sesuai dengan keinginan pasar selain tetap mengusung budaya Nusantara. "Materi promosi disesuaikan sasaran. Ada cultural
performance sesuai market driven. Destinasi di
Jakarta, 63 persen bisnis, kuat di MICE (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition-red), golf, leisure
sejarah dan budaya, showbiz. Jadi, masuk ke peta
dunia untuk world tour artist; Java Jazz, musik, shopping jangan cuma mal, tapi juga Tanah Abang,
Mangga Dua," terangnya. Menurutnya, semua bisa dikombinasikan dengan berbagai perhelatan yang digelar di Jakarta, seperti Jakarta Karnaval, JiFFest, Car Free Night, dan lainnya. Fokus Pemprov DKI untuk menarik wisatawan Asia, seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Timur Tengah, lantaran pada tahun lalu mayoritas wisatawan Jakarta berasal dari Asia, khususnya Asia Tenggara. Peningkatan anggaran juga akan dilakukan, yang sebelumnya diajukan Rp12 miliar dan kini tengah diproses. Menurut dia, Jokowi telah memakluminya, terlebih Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun lalu mencapai Rp 2,6 triliun. Target wisatawan pada 2013 ini mencapai 2,33 juta orang.
Okezone.com