243 Anak-Anak Milenial Banyuwangi Flashmob Jaranan Buto

adoriaalisha46

New member
Anak-anak milenial Banyuwangi dari yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan flashmob tarian Jaranan Buto pada Minggu 08 Maret 2020 di Taman Blambangan. Berbeda dengan flashmob pada umumnya. Flashmob ini dipenuhi dengan improvisasi dari sisi koreografi, begitu pula dengan sisi musikalisasi yang mendapat sentuhan pop guna mendukung alur cerita yang ditampilkan


Pertunjukan flashmob Jaranan Buto ini dilakukan dengan apik nan kolosal, meskipun guyuran hujan jatuh di sepanjang pertunjukan tapi sama sekali tidak menyurutkan semangat anak-anak milenial ini. Justru hujan semakin menambah kesan dramatis dalam cerita kolosal Jaranan Buto yang ditampilkan, serta memberi energi positif

Baca Juga : Keberagaman Budaya Banyuwangi unik dan otentik


Air hujan yang menggenang di lapangan Blambangan, seolah menjadi properti dari flashmob ini, karena ketika peserta menghentakkan kaki maka efek dari cipratan air akan menampilkan kesan yang dramatis.

Bosen dengan trip gitu-gitu aja? Yuk coba custom trip kamu sendiri!

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas juga turut menyaksikan pagelaran tersebut, dan mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat yang tinggi terhadap budaya


Dengan digelarnya acara ini, harapannya semakin banyak anak milenial yang tertarik dan terus melestarikan budaya Indonesia yang beragam. Sehingga keunikan budaya-budaya tersebut tidak habis digerus

Sumber:
 
Anak-anak milenial Banyuwangi dari yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan flashmob tarian Jaranan Buto pada Minggu 08 Maret 2020 di Taman Blambangan. Berbeda dengan flashmob pada umumnya. Flashmob ini dipenuhi dengan improvisasi dari sisi koreografi, begitu pula dengan sisi musikalisasi yang mendapat sentuhan pop guna mendukung alur cerita yang ditampilkan


Pertunjukan flashmob Jaranan Buto ini dilakukan dengan apik nan kolosal, meskipun guyuran hujan jatuh di sepanjang pertunjukan tapi sama sekali tidak menyurutkan semangat anak-anak milenial ini. Justru hujan semakin menambah kesan dramatis dalam cerita kolosal Jaranan Buto yang ditampilkan, serta memberi energi positif

Baca Juga : Keberagaman Budaya Banyuwangi unik dan otentik


Air hujan yang menggenang di lapangan Blambangan, seolah menjadi properti dari flashmob ini, karena ketika peserta menghentakkan kaki maka efek dari cipratan air akan menampilkan kesan yang dramatis.

Bosen dengan trip gitu-gitu aja? Yuk coba custom trip kamu sendiri!

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas juga turut menyaksikan pagelaran tersebut, dan mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat yang tinggi terhadap budaya


Dengan digelarnya acara ini, harapannya semakin banyak anak milenial yang tertarik dan terus melestarikan budaya Indonesia yang beragam. Sehingga keunikan budaya-budaya tersebut tidak habis digerus

Sumber:

Jaranan buto dapat diartikan "kuda lumping raksasa". Keberadaan kesenian Jaranan Buto, tidak terlepas dari cerita rakyat yang melegenda yaitu Menak Jinggo seorang raja kerajaan Blambangan. Konon Raja Menak Jinggo berperawakan besar dan kekar bagaikan raksasa atau buto. Sesuai dengan namanya Jaranan Buto, kesenian ini diperankan oleh para penari berperawakan tinggi besar dan kekar, dengan memakai kostum yang mirip buto. Gerakan tarinya juga mengekspresikan gerak-gerik raksasa.
 
Back
Top