jozz78
New member
Sepanjang kariernya, Roberto Carlos dikenal bek kiri berkemampuan istimewa, khususnya dalam menggunakan kaki kirinya. Tendangan cannon-ball dengan kaki kirinya kerap membuat para bek dan kiper lawan bergindik. Status sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia pun pernah disandangnya.
Dengan kemampuan spesial itu, tak heran jika Carlos memulai karier sepak bola sebagai seorang penyerang. Bahkan, di klub profesional pertamanya, União São João, Carlos tampil ciamik dengan membukukan 10 gol dari total 33 penampilan. Meski kala itu posisinya sudah menjadi bek sayap kiri.
Berkat penampilan apik bersama União São João, Carlos pun berkesempatan melakoni debutnya bersama timnas Brasil pada 26 Februari 1992. Pelatih Selecao kala itu, Carlos Alberto Parreira memang tengah melakukan tranformasi besar-besaran di skuad Brasil sejak kegagalan pada Piala Dunia 1990.
Carlos sendiri mulai memikat hati Parreira berkat tranformasi secara apik menjadi bek sayap kiri. Kemampuannya menjelajah sisi kanan pertahanan lawan pun membuat pemain berusia 18 tahun itu digadang-gadang sebagai salah satu talenta terbaik Brasil di posisinya.
Pada laga debutnya melawan Amerika Serikat, Carlos tampil memesona. Dia turut berkontribusi positif terhadap kemenangan telak Brasil 3-0 melalui gol Antonio Carlos dan brace Rai.
Setelah impresif bersama klub asal kampung halamannya, União São João, Carlos pun diboyong klub besar Brasil, Palmeiras. Setelah dua musim bermain sebanyak 44 pertandingan dengan torehan tiga gol, Carlos pun memulai petualangannya di Eropa, bersama klub elite Italia, Inter Milan.
Pada laga debutnya melawan Vicenza, Carlos langsung membuat publik Inter jatuh hati. Tendangan bebasnya dari jarak sekitar 30 meter bersarang telak di gawang Vicenza, sekaligus membantu timnya meraih kemenangan. Pada laga itu pula, dua koleganya, Javier Zanetti dan Paul Ince turut melakoni debut.
Klik TKP >>