5.000 Tahun Lalu, Orang Eropa Gemar Makan Hewan Pengerat

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
tips-mengusir-tikus.jpg

Penelitian terbaru mengungkap bukti pertama yang menunjukkan bahwa orang Eropa kuno mengkonsumsi hewan pengerat sekitar 5.000 tahun lalu.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science mengungkap bukti pertama yang menunjukkan bahwa orang Eropa kuno mengkonsumsi vole sekitar 5.000 tahun lalu.

Vole merupakan hewan pengerat kecil yang menyerupai tikus, namun memiliki tubuh yang lebih gemuk, ekor berambut yang lebih pendek, kepala yang agak bundar, dan mata serta telinga yang lebih kecil.

“Tulang belulangnya sering ditemukan di situs-situs arkeologi tua di Eropa, tetapi tidak ada yang pernah meneliti mengapa hewan pengerat itu ada di sana. Mungkin itu karena saat ini, tikus bukan lagi menjadi sumber makanan di Eropa,” ujar Jeremy Herman, ahli biologi di National Museums of Scotland di Edinburgh.

Penelitian ini bermula ketika para peneliti mengumpulkan hampir 60.000 tulang belulang mamalia kecil dari pemukiman Skara Brae, pulau terbesar Kepulauan Orknay di Skotlandia. Skara Brae terdiri dari sisa-sisa delapan rumah batu dan dihuni pada paruh kedua Zaman Batu, sekitar 3180 SM-2500 SM.

Penelitian ini bermula ketika para peneliti mengumpulkan hampir 60.000 tulang belulang mamalia kecil dari pemukiman Skara Brae, pulau terbesar Kepulauan Orknay di Skotlandia.

Studi sebelumnya menunjukkan terdapat dua jenis hewan pengerat yang hidup di antara masyarakat Skara Brae, yakni tikus kayu dan vole orkney, jenis yang banyak ditemukan di Eropa. Namun hingga kini, belum ada seorang pun yang meneliti tentang bagaimana populasi hewan pengerat itu berinteraksi dengan manusia.

Tim peneliti menemukan tanda-tanda bekas terbakar pada sebagian tulang, menunjukkan bahwa hewan ini pernah dipanggang.

“Cara hewan-hewan itu terbakar cukup jelas, segerombolan hewan tersebut terjebak di dalam bara api,” ujar Herman.

Dilihat dari jumlah tulang yang ditemukan, Herman mengatakan bahwa hewan pengerat bukanlah sumber makanan utama bagi penduduk Skara Brae. Namun, cukup jelas bahwa para penduduk biasa memakan hewan itu, setidaknya kadang-kadang.

“Kemungkinan orang-orang Skara Brae memakannya sebagai camilan, atau ketika dalam masa-masa sulit,” ungkapnya. Atau mungkin juga, kata Herman anak-anak menangkap hewan tersebut kemudian memanggangnya.

Penduduk Skara Brae sebagian besar merupakan petani yang juga memelihara sapi dan domba. Herman mengatakan, sumber makanan utama mereka kemungkinan berasal dari hasil tani, hewan ternak, atau kerang.

Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa penduduk tersebut mengkonsumsi mencit.

“Vole sedikit lebih besar dibanding mencit, tetapi kami tidak tahu mengapa para penduduk lebih memilih vole. Mungkin karena rasanya lebih enak," kata Herman.

Peneliti berharap, studi selanjutnya dapat meneliti hubungan interaksi antara manusia dan hewan pengerat di situs Neolitik lain di kawasan Eropa.

(Lutfi Fauziah. Sumber: Phys.org, Los Angeles Times)
 
nice info, sejak kapan kebiasaan ini hilang ya, apa tikus jaman dulu bersih2 ya? :D

sebenarnya tikus masih di konsumsi oleh beberapa suku di indonesia contohnya suku sangir di kepulauan talaud sulawesi utara, ada pasar hewan pengerat disana. Juga masyarakat dayak kalimantan masih konsumsi tikus. Ak sendiri tahun 2000 pernah makan tuh tikus di daerah entikong kalbar. Ak pikir itu daging ayam, rasanya juga mirip mungkin krn bumbunya yang buat mirip opor ayam.

tentu tikus yang dikonsumsi bukan tikus got yg ada di jakarta dan tangerang. Tikus hutan yg di konsumsi, zaman dulu mungkin juga yg mereka konsumsi itu tikus hutan. Lbh bersih tentunya
 
wew....gimna tuh rasanya....
ga mau ngebayangin...makan daging aja jarang2,,,,, enakan sayur ,buah..
 
sebenarnya tikus masih di konsumsi oleh beberapa suku di indonesia contohnya suku sangir di kepulauan talaud sulawesi utara, ada pasar hewan pengerat disana. Juga masyarakat dayak kalimantan masih konsumsi tikus. Ak sendiri tahun 2000 pernah makan tuh tikus di daerah entikong kalbar. Ak pikir itu daging ayam, rasanya juga mirip mungkin krn bumbunya yang buat mirip opor ayam.

tentu tikus yang dikonsumsi bukan tikus got yg ada di jakarta dan tangerang. Tikus hutan yg di konsumsi, zaman dulu mungkin juga yg mereka konsumsi itu tikus hutan. Lbh bersih tentunya
cool, repu
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top