5 Maret 2011 (Berita-Sejarah-Tanggal)

Megha

New member
[h=1]Penjualan Sepeda Naik hingga 50%[/h]

TANGSEL, TAPOS. Trend gaya hidup sehat memang berikan banyak keuntungan. Selain meningkatkan daya tahan tubuh Sehingga tidak mudah terserang penyakit, rupanya trend ini juga berikan banyak manfaat lainnya.

Olahraga bersepeda yang kian marak dikalangan masyarakat, rupanya memberikan banyak altematif dalam memanfaatkan situasi dan keadaan, bukan hanya bagi penggemarnya, tetapi juga bagi para pengusaha yang ingin mencoba peruntungannya didunia sepeda.

Meningkatnya penjualan produk sepeda, mulai dari sparepart hingga trek untuk bersepeda jadi pilihan untuk berwira swasta. Abuy Buyung, salah satu penggemar olah raga sepeda yang telah lama digelutinya, sekaligus juga sebagai pengusaha bengkel yang juga menjual aneka sparepart sepeda Fixie yang berada di kawasan Ciputat Timur mengatakan, untuk tahun ini penjualan produk dan sparepart sepeda memang mengalami kemajuan yang cukup tinggi.

“Untuk tahun 2011 ini, tingkat penjulan sepeda terutama jenis Fixie memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mungkin hal itu dikarenakan tren gaya hidup yang kembali mempopulerkan sepeda jenis fixie ini Sebagai olahraga yang menarik dan bebas polusi,” papar Abuy saat ditanyai Tangsel Pos, Rabu (04/05).

Berbeda pula dengan outlet sepeda Mabes Mami Bike Shop yang berada dikawasan Serpong Tangerang Selatan ini. Ide kreatif pemilik outlet memang berupaya untuk memanfaatkan lahan serta peluang bisnis yang strategis yang berpotensi mendatangkan banyak keuntungan.
Adrian, pengelola outlet sepeda jenis track ini mengatakan, jika dirinya tidak hanya melayani penjualan dan perawatan sepeda saja, tetapi juga memanfaatkan lahan milik warga yang terletak tidak jauh dan outletnya, untuk dijadikan jalur bermain sepeda track atau off road cycle.

“bagi bikers yang hobi bersepeda dengan menggunakan jalur off road, para bikers dapat mencoba menguji adrenalin dengan mengendarai sepeda jenis tracking atau sepeda khusus off road, dilahan yang kami siapkan dengan jalur perlintasan melewati areal persawahan dan perkampungan milik warga,” tuntas Adrian. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, cr-3[/FOOTNOTE]

[h=1]Ngiler Ingin Punya Motor Bocah ABG Nekat Mencuri[/h]

PONDOK KARYA, TAPOS. YS (16), warga RT 03/003 Perumahan Ganda Asri, Pondok Karya, Kota Tangerang Selatan, Rabu (4/5) menjadi bulan-bulanan warga setempat. Aksi main hakim sendiri para warga ini dipicu lantaran sudah sangat geram dengan ulah remaja pengangguran yang kerap melakukan aksi pencurian yang diketahui di lakukan di beberapa tempat di wilayah ini. Terakhir, YS diketahui berhasil mencuri satu set kamera SLR jenis BOS 5MP MK2 di sebuah ruko di Perumahan Ganda Asri, Pondok Karya, Pondok Aren.

Sementara orangtua korban mengaku sangat kaget dan tidak percaya nengetahui aanaknya adulah seorang pencuri. Puas menghajar korban, warga dengan bergerombol lantas menggelendang YS ke kantor mapolsek Pondok Aren guna diproses secara hukum.

Informasi yang dihimpun Tangsel Pos di lapangan, sebelum kemarahan warga itu memuncak dengan aksi main hakim ini, YS sudah beberapa kali melakukan aksi serupa dan berhasil menjarah benda berharga milik warga. Informasinya, sekitar tanggal (16/18/4) lalu, remaja yang hanya mengenyam sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) ini berhasil menggondol sebuah gelang emas, ipod, laptop dan satu set kamera SLR. Aksi itu diketahui dilakukan di deretan ruko depan perumahan yang berada di Kelurahan Pondok Karya.

Setelah mengamankan barang curian, dengan santai Yaya keluar dari pintu belakang ruko untuk kembali ke rumahnya di RT 03/003 Pondok Karya. Dalam melakukan aksinya, YS Selalu memanjat tembok dan masuk melalui genteng rumah ruko para korbannya. Total yang ia dapat dari aksinya selama tiga kali itu, YS mendapatkan uang

sebesar Rp 1.8 juta, dengan rincian kamera yang dijual dengan harga Rp 600 ribu, barang lainya ia jual dengan total uang Rp 1.2 juta. Namun senilai Rp 1.2 juta ternyata tidak cukup, sehingga mendorong ia kembali melakukan aksi serupa dengan mencuri kamera ini.

Menurut pengakuan korban YS, dalam setiap melakukan aksinya, dia selalu mengintai dulu calon korbannya Setelah yakin dengan rumah intaiannya, dia pun akan langsung melakukan aksinya ini. Ketika berhasil menjalankan aksi nekadnya, dengan tanpa rasa berdosa sedikitpun dia akan kembali pulang beristrahat di rumahnya. Aksi pencurian itu menurutrtya didasari atas syahwatnya yang ingin memiliki sepeda motor.

“Sehabis melakukan aksi, saya kembali pulang ke rumah untuk beristirahat. Karena, besoknya saya harus berhasil menjual barang curian, agar tercapai niat saya untuk membeli sepeda motor yang murah,” tuturnya sambil memegang mata kirinya yang membiru karena di gebukin warga.

Meski mencuri, anak ke-tiga dari empat bersaudara ini mengaku juga suka memberikan uang jajan kepada adiknya yang masih kecil. “Kalau saya kembali ke rumah, saya suka mengajak adik saya jajan apa yang dia suka. Setelah jajan, saya kembali bermain dengan adik saya yang berumur 5 tahun hingga malam hari,” tuturnya.

Sementana itu, Kepala Tim (Katim) II Reskrim Polsek Pondok Aren, Brigadir Fahrulroji menegaskan, Yaya datang kesini pada Rabu (4/5) pagi dengan diserahkan masyarakat. Pihaknya siap memproses YS sesuai hukum dari perbutnnya. “Hingga saat ini, kami masih menyelidiki keterkaitan Yaya dengan beberapa kasus pencu rian di Pondok Karya, termasuk pencurian di ruko pada pertengahan April silam,” tegasnya.

Terpisah, ibu Yaya, Rohati (42), mengaku kaget atas apa yang dia dengar dari para tetangga terkait perbuatan memalukan yang dilakukan Yaya. Dengan mata berkaca-kaca dirinya memohon kepada pihak kepolisian agar anaknya dapat dibebaskan, atau misalnya di kenakan hukuman, jangan terlalu lama, karena Rohati ingin anaknya dapat melanjutkan Sekolah yang telah lama ditinggal.

“Saya tidak tahu harus berbuat apa, tiba-tiha anak saya langsung digiring warga ke Polsek Pondok Aren, atas perbuatannya mencuri di deretan ruko perumahan. Saya mohon agar anak saya di hokum ringan, kanena di rumah Yaya sangat baik dan penurut, tidak pernah menunjukkan sifat yang brutal,” ketusnya sembari menyeka air mata dari kedua matanya. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, fit[/FOOTNOTE]

[h=1]Bisnis Otomotif Bersaing Ketat Penjualah Mobil Bekas Masih Potensial[/h]

PONDOKAREN, TAPOS. Kendaraan bukan lagi menjadi barang mewah bagi masyarakat, namun sudah menjadi kebutuhan. Kondisi inilah yang membuat sebagian besar penjual mobil bekas meyakini, bisnis otomotif masih potensial ke depannya.

Pengelola salah satu pusat penjualan mobil bekas di Tangsel, Amelia Rosadi mengatakan, penjualan mobil bekas saat ini meski relatif normal namun memiliki peluang bisnis yang prospektif. ‘Sama seperti bisnis lainnya, dalam bisnis otomotif juga tergantung momen. Dalam anti ada kalanya permintaan melonjak dan waktu lainnya normal.

“Persaingan bisnis otomotif saat ini sangat ketat. Buktinya di mana-mana dengan mudah menemui usaha penjualan mobil bekas,” katanya.

Menunut dia, penjualan mobil awal 2011 sebenarnya sangat baik terjadi peningkatan hingga 20 persen. Setelah terjadi gempa dan tsunami di Jepang, perlahan-lahan kembali normal. Apalagi saat ini diterpa kendala mulai dari pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, hingga kenaikan pajak progresif dan bea balik nama (BBN).

Jenis mobil yang lagi disukai masyarakat, kata dia, masih mobil keluarga dan niaga, seperti Avanza, Xenia , MPV dengan pilihan warna cerah dan tahun pembuatan di atas 2005. “Pasca gempa Jepang beberapa industri mobil rata-rata mengalami penurunan pnoduksi. Hal ini cukup mempengaruhi pasaran mobil bekas,” katanya.

Sementara itu, Dedi Supriyatman, bagian penjualan mobil bekas lainnya mengatakan, cukup baik penjualan mobil di Catur wulan pertama 2011 ini. Ia optimis bisnis otomotif akan bergairah dengan syarat pertumbuhan ekonomi masyarakat baik, likuiditas tersedia hingga suku bunga perbankan stabil. “Penjualan mobil termasuk baik meski banyak tantangan hingga awal Mei 2011 ini,” katanya. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, fit[/FOOTNOTE]

[h=1]Puncak Perayaan Hari Kartini
Linda Gumelar: Jadilah Kartini Tangsel Seperti Airin[/h]

SETU, TAPOS. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, Rabu (4/5) pagi, menghadiri peringatan Hari Krtini Kota Tangerang Selatan 2011 di gedung Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Pada acara tersebut, selaku Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Arhalia Sari Gumelar berpesan agar wanita-wanita masa kini dapat menjadi kartini. modern. Linda pun menyebutkan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai contoh kartini baru.

“Saya lihat banyak para kartini modem di Tangsel in ya, seperti Ibu Airin mi, dia lean Walikota perempuan di Tangsel. Ya, sosok seperti beliau inilah kartini Tangsel,” kata Linda seraya menunjuk ke arah Ainin di sela-sela acara.

Mendengar hal itu, Ketua DPRD Kota Tangsel Bambang P Rachmadi pun tertawa, demikian pula dengan hadirin lain. “Ha-ha-ha, aduh ibu (Linda) tnah bisa saja mi,” tutur Barnbang. Airin sendiri pun tersipu malu dan tidak berkomentar banyak saat mendengar ucapan istni mantan Menteni Pel-hubuñgan Kabinet Gotong Koyong Agum Gumelan tersebut.

Ia hanya bisa tertawa kecil sambil sesekali memencet tombol-tombol BlackBerry hitanmya. Acara peringatan Hari Kartini tersebut diisi dengan renungan dan refleksi terkait kiprah Raden Ajeng Kartini semasa perjuangan. Dalam pidatonya Linda mengingatkan para wanita ‘di Tangsel untuk bangkit dan dapat meniru sosok Kartini zaman dulu. “Kartini terkenal dengan prinsip dan filosofi hidupnya, ‘Habis Gelap Terbitlah Terang.’ Padahal, saat itu kan masih zaman penjajahan. Nah, apalagi sekarang wanita Tangsel sudah merdeka, jadi harus mampu menjadi kartini-kartini baru di Tangsel,” kata Linda kepada hadirin.

Sementana itu, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, penyetaraan gender harus didukung oleh seluruh kaum perempuan Indonesia, khususnya Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Maka dari itu, katanya, guna mendukung terwujudnya penyetaraan gender yang seimbang tanpa menimbuikan kesenjangan, kartini-kartini Tangsel harus mampu menunjukan eksistensi diri.
“Harus dibuktikan dengan mencari peluang untuk dapat menghadapi tantangan yang semakin hari semakin besar. Dan, peluang itu tidak bisa lagi dibatasi, karena peluang harus dijawab dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu sangat dibutuhkan skill dan kualtias yang mumpuni,” kata Ainin.

Momentum itu juga, lanjut Airin, diharapkan dapat memiliki hikmah, jadi hari kantini tidak hanya sekedar seremoni belaka. Tapi bisa dijadikan tonggak guna meneruskan semangat kartini yang ingin membawa perubahan terhadap kaum hawa untuk menjadi yang terdepan. “Peningatan hari kartini tidak hanya seremonial belaka, melainkan mampu bersaing dengan kemampuan serta kualitas yang dimiliki kaum perempuan itu sendiri,” tegasnya. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, fit[/FOOTNOTE]

[h=1]Selenggarakan Pelayanan Kesehatan Gratis
LKCDD Komitmen Bantu Kaum Dhuafa[/h]

TAPOS. Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa (LKCDD) akan terus memperjuangkan kesehatan bagi kaum dhuafa, Hal ini sebagai wujud perlindutngan terbadap kaum papa di sejumlah tempat, terutama dalam hal pelayanan kesehatan.

Hal tersebut dikatakan Anggota Dewan Wali Amanah Dompet Dhuafa, Haidar Bagir saat berdialog dengan karyawan LKCDD, kemarin. Menurutnya, pelayanan kesehatan saat ini menjadi bisnis yang banyak “memeras” orang tidak mampu.

“Ujung-ujungnya adalah tagihan yang membengkak dan sangat disayangkan banyak korbannya adalah kaum dhuafa Untuk LKC-DD yang bergerak dalam bidang kesehatan kaum dhuafa, sudah menjadi tugasnya untuk melakukan advokasi terhadap pelayanan kesehatan kaum dhuafa ini, sudah sejauh mana pelayanan ini diberikan sebaik dan semestinya,” jelasnya.

Di samping advokasi terhadap pelayanan kesehatan untuk dhuafa, LKC-DD juga sudah mulai melakukan berbagai riset yang memungkinkan hasilnya dapat bermanfaat bagi orang banyak. Hasil riset dapat diseminarkan dan dibukukan.

Tidak sampa di situ saja, tapi juga dilanjutkan dengan sosialisasi ke seluruh Indonesia melalui training-training untuk trainer.” jelas Haidar. Untuk melakukan riset ini LKC-DD, lanjutnya, bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga donor dalam dan luar negeri yang consern terhadap kesehatan kaum dhuafa, lewat program CSR dan lainnya.

Haidar juga menyampaikan, banyak orang yang terpikirkan untuk membentuk klinik seperti LKC-DD yang dapat membautu kaum dbuafa mendapatkan kesehatan dengan layak. Hal ini menurutnya menjadi tugas LKC-DD membantu mereka.

Tentunya dengan menyiapkan semacam blue print dan memberikan pelatihan-pelatihan tentang pelayanan kesehatan gratis untuk dhuafa” ujarnya. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, Irm[/FOOTNOTE]

[h=1]Program Pembangunan Diselaraskan di RKPD[/h]

LEBAK TANPOS. Guna menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah provinsi, Selasa (5/4) kemarin, bertempat di aula Multatuli Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenhang) Rencana Kerja Pembangunun Daerah (RKPD) tahun 2011.

Selain menyelaraskan dari sasaran prioritas pembangunan, tujuan lain Musrenbang ini dilaksan juga, tak lain dalam rangka mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada Pemkab Lebak pada Musrenbang RKPD kabupaten tersebut di kecamatan dan atau sebelum Musrenbang RKPD dilaksanakan.

Kegiatan musrenbang ini sendiri dibuka Bupati Lebak H Mulyadi Jayabaya yang didampingi Wakil Bupati Ir H Amir Hamzah, Wakil Ketua DPRD Drs Agus Setiana dan H Fery Cahyadi M,Ag serta Kepala Bappeda Lebak Ir Dede Djaelani.

Menurut Kepala Bappeda Lebak Ir Dade Djaelani, Musrenbang merupakan wahana antara pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program atati kegiatan pembangunan daerah sebagai perwujudan sebagai pendekatan partisifatif perencanaan pembangunan daerah.

“Pada 2012 nanti pagu anggaran APBD II Lebak, untuk biaya langsung program atau kegiatan nilainya mencapai sekitar Rp 570 miliar, sementara usulan dari seluruh SKPD dan Kecamatan ruilainya mencapai sekitar Rp 640 miliar, Nah nilai usulan dari SKPD dan kecamatan itulah yang dibahas dan perlu diverifikasi, sehingga nilainya tidak melebihi pagu anggaran yang telah tersedia,” kata Asep. [FOOTNOTE]Tangsel pos, 5 Maret 2011, yat[/FOOTNOTE]
















[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
 
Back
Top