6 Penyebab Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai

spirit

Mod
doktersehat-penyakit-jantung.jpg

Apa Itu Serangan Jantung?

Serangan jantung adalah kondisi dimana otot jantung kehilangan pasokan darah sehingga tubuh tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuh.

Singkatnya, serangan jantung atau yang disebut juga dengan infark miokard (MI) terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat di arteri sehingga bagian dari otot jantung rusak dan mulai berhenti bekerja. Penyumbatan aliran darah ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti penimbunan lemak, kolesterol, dan kandungan lain yang menyumbat arteri koroner.

Kondisi ini menyebabkan kerusakan permanen pada otot-otot jantung. Dalam kondisi kerusakan yang lebih besar, ini memicu cardiac arrest atau henti jantung yang kemudian mengakibatkan kematian.

Penyebab Serangan Jantung

Otot jantung dapat bekerja dengan baik apabila mendapatkan pasokan darah yang kaya akan oksigen secara konstan. Tanpa pasokan darah ini, otot-otot jantung mengalami kerusakan dan berhenti bekerja.

Berikut ini adalah penyebab serangan jantung, yaitu:

1. Penyakit Jantung Koroner
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit jantung koroner adalah kondisi dimana pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung atau disebut juga arteri koroner mengalami penyumbatan oleh timbunan kolesterol yang membentuk plak-plak.

Tanpa perawatan yang baik, plak-plak ini akan pecah atau bocor sehingga menyebabkan gumpalan darah pada arteri koroner. Gumpalan darah ini yang menyumbat aliran darah penuh oksigen menuju jantung dan membuat otot jantung kekurangan oksigen serta nutrisi atau disebut juga iskemia, yang kemudian memicu serangan jantung.

Penyakit jantung koroner dipicu oleh beberapa faktor risiko berikut ini:

  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Merokok
  • diet tinggi lemak

Gejala penyakit jantung koroner adalah nyeri dada (angina), jantung berdebar dan sesak napas yang tidak biasa, gagal jantung, dan serangan jantung. Gejala pada setiap orang mungkin berbeda, beberapa penderita penyakit jantung bahkan tidak memiliki gejala dan tidak menyadarinya hingga mereka didiagnosis.

2. Kekurangan Oksigen dalam Darah
Hipoksia adalah kondisi yang ditandai oleh kekurangan oksigen di sel dan jaringan tubuh. Oksigen berperan penting bagi seluruh sel dan jaringan agar tetap bekerja untuk tubuh, kekurangan oksigen akan memicu peradangan, kerusakan jaringan paru-paru, dan mengacaukan fungsi kerja organ penting lainnya.

Apabila tidak ditangani, hipoksia dapat menyebabkan banyak komplikasi serius yang terkadang mengancam jiwa. Kondisi ini juga memicu kerusakan otot-otot jantung hingga menyebabkan serangan jantung.

3. Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain, amfetamin, metamfetamin, dan lainnya memicu penyempitan arteri koroner, menyumbat pasokan darah ke jantung, hingga memicu terjadinya serangan jantung. Penggunaan kokain dikaitkan sebagai penyebab serangan jantung usia muda paling umum.

Penyebab Serangan Jantung Usia Muda

Berdasarkan penelitian, orang tua berusia 65 tahun dan lebih tua memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit terkait kondisi jantung seperti jantung koroner, stroke, dan serangan jantung daripada orang berusia muda.

Faktanya, serangan jantung mungkin terjadi pada orang di usia muda yang bahkan tidak diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Berdasarkan laporan dari Centers for Disease Control and Prevention, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pria berusia muda di antara 45-54 tahun.

Sebagai contoh kasus, Jim Fixx seorang atlet dan guru fitness meninggal karena serangan jantung pada usia 43 saat jogging dan Micah True meninggal pada usia 58 tahun saat sedang olahraga santai. Keduanya tidak memiliki faktor risiko serangan jantung, namun memiliki kelainan jantung yang tidak terdeteksi sejak dini yang mengembangkan penyebab serangan jantung saat olahraga.

Berikut ini adalah penyebab serangan jantung usia muda yang paling umum, yaitu:

1. Kardiomiopati Hipertrofik
Kardiomiopati hipertrofik adalah kelainan genetik jantung yang ditandai dengan beberapa kondisi jantung seperti gagal jantung atau serangan jantung mendadak. Penyakit ini menyebabkan pembesaran otot jantung yang memicu penebalan dinding ventrikel yang secara langsung menghambat suplai darah ke jantung.

Kondisi ini relatif umum terjadi dimana 1 dari 500 orang mengalaminya. Kardiomiopati hipertrofik juga menjadi penyebab serangan jantung saat olahraga pada atlet.

2. Penyakit Kawasaki
Penyakit kawasaki adalah penyakit langka yang terjadi pada masa kecil. Penyakit kawasaki menyebabkan peradangan akut pada pembuluh darah.

Kondisi ini juga dapat mempengaruhi arteri koroner dan menyumbat pasokan darah yang kaya akan oksigen ke jantung. Ini dapat menyebabkan komplikasi jantung seperti detak jantung yang cepat atau takikardia, peradangan jantung, dan gagal jantung.

3. Cardiac Scarring
Cardiac Scarring atau jaringan parut pada jantung dapat terjadi akibat efek jangka panjang dari olahraga ketahanan fisik yang berlebihan. Jaringan parut adalah tahapan dari penyembuhan luka.

Dalam latihan fisik yang terlalu keras yang berkelanjutan, terdapat tekanan berlebihan yang berpengaruh pada cara kerja jantung dan memicu penyebab serangan jantung saat olahraga.

Berdasarkan beberapa studi, 1 dari 500 atlet sekolah sudah memiliki kondisi jantung yang disepelekan namun berisiko mengembangkan penyakit jantung di kemudian hari. Kondisi ini mungkin akan meningkatkan risiko serangan jantung di usia 20-an atau 30-an.

Faktor Risiko Serangan Jantung

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko serangan jantung, yaitu:

  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Obesitas: Lemak berlebih mungkin memberi tekanan pada jantung
  • Efek Diet: Apabila Anda hanya mengonsumsi lemak jenuh dalam porsi besar dan jangka waktu yang lama
  • Operasi Jantung: Komplikasi operasi jantung dapat memicu risiko serangan jantung
  • Merokok: Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada yang tidak merokok
  • HIV: Penderita HIV positif berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung
  • Stres Kerja: Aktivitas penuh tekanan dan stres jangka panjang meningkatkan risiko serangan jantung

Serangan jantung mungkin juga terjadi akibat kombinasi faktor risiko tersebut. Apabila Anda memiliki faktor risiko tersebut, harap segera hubungi dokter untuk perawatan lebih awal dan mencegah serangan jantung.

Itulah pembahasan tentang penyebab serangan jantung usia muda. Anda dapat mencegah serangan jantung dengan menjaga gaya hidup sehat, terapkan pola makan yang sehat untuk jantung, mengelola stres dan mengontrol kondisi yang dapat menyebabkan serangan jantung.



~doktersehat.com
 
Ini Dia Pertolongan Pertama Saat Penyakit Jantung Menyerang

6ed956aa-8c81-4f0d-a46b-f7774d0ff812.jpeg

Serangan jantung masih menjadi penyebab tertinggi kematian di dunia. Menurut Word Health Organization (WHO), lebih dari 8 juta orang meninggal karena penyakit ini. Banyak orang dengan penyakit jantung kemudian terkena serangan jantung mendadak yang tidak terselamatkan karena tidak diberikan pertolongan pertama.
Pertolongan pertama ini menentukan peluang pasien selamat dari serangan jantung. Saat terjadi serangan jantung mendadak, pertolongan pertama harus segera diberikan. Untuk kamu yang berada di sekitar pasien serangan jantung, berikut hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pertolongan pertama.

Longgarkan Pakaian Pasien

Saat orang terkena serangan jantung, usahakan jangan mengerubunginya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melonggarkan pakaian agar aliran darah dalam tubuh tidak terhambat dan pasien diharapkan bisa bernapas dengan baik.

Beri Obat Sesuai Resep

Saat kamu memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya bawa obat jantung. Hal ini akan memudahkan orang-orang di sekitarmu untuk memberikan pertolongan pertama jika sewaktu-waktu kamu mendapat serangan jantung mendadak.

Beri RJP

Saat melihat orang lain terkena serangan jantung, kamu bisa melakukan resusitasi jantung paru (RJP). RJP ini bisa membuat fungsi jantung kembali normal jika dilakukan dengan benar. Namun sayangnya, belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui cara melakukan RJP dengan benar.

Cara melakukan RJP, pertama yaitu lentangkan pasien pada permukaan yang rata dan keras. Kemudian, berikan 30 kali kompresi dada pada pertengahan dada (pertengahan bagian bawah tulang sternum), dengan kecepatan minimal 100-200 kali per menit.

Jika pasien tidak merespons, lanjutkan dengan napas buatan, caranya dengan menutup hidung pasien lalu berikan napas lewat mulut selama satu detik. Lanjutkan dengan kompresi dada. Lakukan 5 kali pengulangan hingga pasien sadar.

Segera Bawa ke Rumah Sakit

Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Saat orang lain terkena serangan jantung, segera hubungi Unit Gawat Darurat (UGD) atau bawa pasien ke rumah sakit terdekat, agar pasien segera mendapatkan pertolongan dari ahlinya dan sesuai dengan kebutuhan.

Penyakit dan serangan jantung ini memang menjadi salah satu penyakit yang terus menghantui masyarakat. Kejadiannya yang cepat dan tak terduga-duga kerap membuat masyarakat khawatir terkena penyakit ini.

Namun, sebenarnya ada cara menjaga kesehatan jantung serta mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa cara di antaranya yaitu melakukan olahraga yang cocok untuk penyakit jantung secara rutin, melakukan gaya hidup sehat, serta mengurangi makan makanan yang mengandung kolesterol tinggi.

Sebab, kolesterol merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Kolesterol yang berlebih akan menyumbat pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Apabila terjadi penyumbatan total maka akan mengakibatkan serangan jantung.

Untuk itu, kamu perlu mengetahui cara menurunkan kolesterol jahat di dalam tubuhmu. Caranya, makan makanan untuk mengurangi kolesterol seperti gandum, kacang-kacangan, buah stroberi, apel, anggur, alpukat, dan masih banyak lainnya.



 
Back
Top