Sang pemilik peternakan, Yan Fugen, sangat sedih melihat kelinci-kelinci yang dipeliharanya mati bergelimpangan. Kerugiannya yang ditaksir mencapai 60 ribu RMB lebih (sekitar 80 juta rupiah), membuat Yan yang hidup dari pinjaman uang, seakan sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Suara Lirih Terdengar Sangat Keras
Guru Wang yang berpengalaman memelihara kelinci mengatakan, “Memang benar, telinga kelinci yang besar itu, kadang malahan membuatnya menderita, karena membuat pendengarannya terlalu sensitif, padahal nyalinya sangat kecil. Kadang kala jika turun hujan lebat, suara gemuruh halilintar dapat mengakibatkan kelinci menjadi tidak semangat lagi, bahkan keesokan harinya mungkin bisa mati begitu saja.”
Wang pernah menanyakan hal tersebut kepada orang lain, dan baru mengetahui penyebabnya. Karena telinga kelinci yang besar tapi bernyali kecil, sehingga pendengarannya yang sensitif, membuat kelinci selalu hidup dalam ketegangan dan waspada. Bagi kelinci liar, karena sering menghadapi mara bahaya di alam liar, jadi sudah terlatih. Namun bagi kelinci peliharaan yang kurang gemblengan, begitu meng-hadapi serangan, lebih mudah kaget dan ketakutan.
Chen Dongxiang, Kepala Bagian Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Menular Hewani dari Kantor Kesehatan Hewan Peternakan Kota Taizhou mengatakan bahwa keadaan yang mengagetkan maupun terdengarnya suara yang keras, bagi binatang lemah seperti kelinci ini, kadang membuatnya tidak dapat bertahan, dan akhirnya mengakibatkan fungsi organ dalam mengalami gangguan, terjadi serentetan gejala penyakit, bahkan hingga akhirnya mengalami kematian.
http://www.epochtimes.co.id/serbi.php?id=414