7 Fakta-fakta Menarik Piala Suzuki AFF 2010

warungvideo

New member

AFFSuzukiCup2010-1.jpg


Piala Suzuki AFF 2010
Turnamen yang dihadiri tim-tim kecil seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam memang ibarat gurem kalau dibandingkan Piala Eropa atau Piala Dunia. Namun, di mata pendukungnya turnamen ini tetaplah sebuah pesta rakyat. Laga yang dihelat di Indonesia, Vietnam, dan Malaysia ini selalu disambut antusias. Mereka tidak peduli kalau yang bertanding bukan David Beckham atau Lionel Messi. Bagi mereka, Bustomi adalah Roy Keane lokal.

1. Perempuan Juga Termehek-mehek dengan Sepakbola​

JamesYounghusband-Tanagok.jpg

Dengan kehadiran Irfan Bachdim dan Pinoy Model Agency, maksud kami timnas Filipina, turnamen ini sontak menjadi pusat perhatian perempuan. Sepanjang kejuaraan, Irfan Bachdim jadi primadona baik di Twitter maupun di pergunjingan di luar internet. Namanya sudah jadi pembicaraan umum bagi mereka yang berselera dengan olahraga yang menampilkan cowok-cowok keringetan lari-lari di lapangan rumput. Namanya disebut-sebut entah berkaitan dengan kelihaiannya meracik bola di lapangan atau murni karena ketampanannya. Konon bahkan dia bahkan sudah ditawari main di sinetron dan membintangi iklan.

2. Naturalisasi dan Pemain-pemain Keturunan​


PreciousEmuejeraye-Tanagok.jpg


[align=center]Piala AFF tahun ini banjir dengan pemain yang wajahnya tidak berparas ala Asia Tenggara. Di satu sisi memang memunculkan fenomena Bachdim dan Younghusband, di sisi lain kelihaian mereka memberi warna lain di turnamen ini. Lagi-lagi Filipina jadi contoh. Biasanya untuk level sepakbola Asia Tenggara, Filipina adalah tim yang terlalu kenyang dibulan-bulani dengan gol. Tetapi, tahun ini mereka justru menjelma jadi kekuatan baru. Masuk semifinal juga jadi prestasi terbaik mereka selama keikutsertaannya di ajang ini. Pemain naturalisasi dan warga negara keturunan ini memang mampu menjadi inspirasi. Di Indonesia, Cristian Gonzales jadi inspirator. Tetapi uniknya di Indonesia, kunci permainan tetap ada pada keseluruhan tim. Itu mengapa banjirnya pemain bule dengan fisik dan teknik lebih baik tidak menjamin tim jadi juara. Lihat saja Singapura yang tahun ini tidak ada gemanya.

3. Nomor Tiga di EPL, Nomor Satu di LSI

CristianGonzales-AFF-Tanagok.jpg


[align=center]Lagi-lagi menyoroti pemain bule. Satu hal yang selalu dibicarakan saat Filipina bertanding adalah Neil Etherigde. Selalu disebut-sebut sebagai kiper nomor tiga Fulham, kehadirannya di lapangan cukup bikin getir striker lawannya. Padahal kapasitasnya hanya kiper ketiga, nomor tiga setelah dua kiper lain di Fulham yang memiliki nama jauh lebih sulit dibaca: Mark Schwarzer dan Pascal Zuberbühler. Tapi untuk kelas Asia Tenggara itu prestasi yang lumayan. Usianya juga masih 20 tahun, prospeknya masih panjang. Ben Foster dulu juga kiper ketiga Manchester United. Sekarang dia digadang-gadangkan jadi … kiper ketiga timnas Inggris. Namun, di balik kenomortigaan Neil, ternyata yang jadi berlian turnamen justru yang punya predikat nomor satu. Cristian Gonzales berkali-kali jadi nomor satu untuk urusan mencetak gol di liga di Indonesia. Dengan skill yang memang masih oke padahal usia sudah 34, Cristian Gonzales jadi predator (mengutip istilah komentator RCTI yang selalu disebutkan berulang-ulang). Bule satu ini memang secara teknik pantas mendapat tempat di klub papan tengah di liga Spanyol. Sayang, masa lalu buruk berkat tempramennya yang luar biasa tidak terkontrol mengakibatkan karir sepakbolanya tersendat. Sekarang Gonzie memang sudah berbeda. Gonzie sekarang adalah seorang pesepakbola profesional yang mengajarkan pemain-pemain Indonesia bagaimana jadi pemain bola yang jempolan.

4. Gelora Bung Karno​


LionelMessi-AFF-Tanagok.jpg


Seperti namanya, stadion GBK menggelora layaknya Bung Karno yang selalu menggebu-gebu saat berorasi. Sepanjang turnamen digelar, stadion ini memang jadi stadion tersibuk di bulan Desember. Bahakn Stamford Bridge saja tidak sesibuk ini akibat salju menerpa dan big match pun ditunda. Sejak pertandigan melawan Thailand, GBK seolah jadi pesta rakyat. Mulai dari pertandingan itu, stadion selalu disesaki penonton lebih dari 85.000 penonton. Sebanding dengan final Piala Dunia 2010. Itu berarti Indonesia telah menggelar tiga final Piala Dunia jika dilihat dari jumlah penonton! GBK memang menakjubkan. Bahkan McEnemy, pelatih Filipina mengatakan bahwa dia belum pernah merasakan animo seperti ini di Premiere League. Untuk urusan suporter Indonesia memang juara. Walau begitu, bukan berarti GBK tanpa cela. Masih banyak catatan yang harus diperhatikan. Pertama adalah spanduk mendukung Nurdin yang tidak pada tempatnya. Kedua adalah soal calo. Dan, yang paling parah adalah keamanan di stadion itu yang membuat penonton Malaysia harus diungsikan, barang-barang yang seharusnya tidak boleh dibawa (mercon, suar, laser), dan juga sistem tiket yang kacau balau.[/align]

5. Juara Baru​


[align=center]Sejak penyelenggaraan AFF yang dulu diberi nama Piala Tiger, juaranya paling bergilir antara Thailand dan Singapura. Vietnam lalu menyusul sebagai nama baru di deretan juara. Tahun ini dipastikan akan berbeda karena finalnya adalah Indonesia dan Malaysia. Indonesia memang tahun ini tampil menawan. Sampai saat ini mencatat rekor sempurna dengan menang lima kali berturut-turut. Tangan dingin Alfred Riedl memang mengubah pola permainan tim secara keseluruhan. Tidak ada lagi tekel-tekel ala tarkam yang mengerikan. Umpan ngaco digantikan umpan-umpan yang akurat dan variatif. Intinya pemain Indonesia bermain lebih berani dan sepanjang 90 menit selalu menyerang dan mencoba berbagai cara untuk menembus pertahanan lawan. Di sisi lain Malaysia juga tidak kalah menarik disimak. Memiliki postur tubuh rata-rata yang mirip, permainan mereka meningkat setelah dibantai Indonesia 1- 5 di penyisihan. Pola permainan mereka lebih teratur setelah itu. Dan, puncaknya adalah membuat frustrasi Vietnam di semifinal yang membuat mereka lolos ke final. [/align]

6. AFF jadi Perhatian Publik Sepakbola Dunia .. di Twitter​

Rio-Tevez-AFF-Tanagok.jpg

Indonesia sudah mendapat predikat sebagai ibukota Twitter di Asia. Maka, ketika ajang ini mendapat antusiasme yang membahana di Twitter, AFF pun menjadi bintang. Hebohnya AFF bahkan menarik perhatian pemain sepakbola kelas dunia seperti Rio Ferdinand, Ryan Babel, dan Cesc Fabregas. Rio adalah tokoh yang paling bawel mendukung Indonesia di twitter-nya. Semua berkat followers dia yang heboh minta dukungan dari dia. Rio memang sudah lama kenal Indonesia. Selain tentu dia ingat bahwa dia harusnya ke Indonesia tahun lalu jika bukan karena teroris yang merusak semuanya. Rio makin penasaran dengan Indonesia ketika dia ingin meluaskan jumlah followers-nya dengan membagi satu unit Xbox 360. Pemenang diberikan kepada follower ke 50.000 dan jatuh ke Roy Sitepu asal Indonesia. Sejak saat itu followers Rio dipenuhi tweeps dari Indonesia, dan dia secara reguler memanggil mereka Twitfam from Indonesia.[/align]

7. AFF Dihitung Sebagai Pertandingan Persahabatan​


TimGaruda-AFF-Tanagok.jpg

Buat yang belum tahu, AFF sebenarnya hanya dihitung sebagai pertandingan persahabatan. Dalam sistem peringkat FIFA, poin pengali yang didapat dari pertandingan jenis ini adalah yang paling rendah. Bobot tinggi hanya diberikan untuk pertandingan kualifikasi kejuaraan kontinental, lalu di atasnya adalah pertarungan di atas kualifikasi kejuaraan kontinental, lalu paling tinggi adalah laga Piala Dunia. Tapi, meski poinnya kecil dan mungkin hanya menaikkan peringkat Indonesia tidak banyak, antusiasme tetap besar. Coba cek poin GBK lagi untuk jelasnya. Dengan kenyataan ini, Indonesia memang butuh lebih berbicara lagi di kejuaraan yang lebih berkelas. Sayang sekali Indonesia tidak lolos ke Piala Asia tahun depan. Bahkan SEA Games pun tidak mendapatkan poin yang besar. Dengan semangat sebesar ini, sudah saatnya Indonesia menjajal tim-tim dari belahan Asia lain.
 
Last edited:
Back
Top