Megha
New member
[h=1]Warna-Warni Batik Papua[/h]
Motif burung cenderawasih, tifa, honai, ukiran, bertebaran di lembar-lembar kain. Batik papua mulai menampakkan identitasnya. Warna-warni batik papua digelar di Jakarta, Rabu (4/5), sebagai bagian dari penutupan Festival Papua 2011.
Dalam acara di Pacific Place itu, perancang, produsen batik papua, hingga perancang tingkat nasional Ramli, menampilkan karya batik mereka. Semua membawa label batik papua’.
Di hadapan sekitar seratus hadirin, pengusaha batik dan perancang Papua, Jimmy Afaar, menampilkan batik dalam busana rancangannya. Lelaki darin suku Tobati, Jayapura ini adalah perancang busana pertama dan bumi cenderawasih.
Memulai usaha batik pada 21 April 2007, Jimmy mengaku batik memang telah banyak diproduksi di Papua. Kebanyakan yang bermain di batik papua orang dari luar,” katanya.
Jimmy belajar membatik selama enam bulan pada pembatik di Pekalongan. Lima belasan tahun bekerja bersama sejumlah perancang ternama—mulai dari Ramli hingga Ghea Panggabean, ia paham benar makna batik. ‘Saya tidak bikin print. Batik saya bikin pakal lilin,” katanya.
Kepada penonton peragaan busananya, ia bercerita bahwa motif batik buatannya telah masuk dalam Museum Batik Indonesia. ‘Menjadi motif ke-800,” katanya.
Lewat batik buatannya, Jimmy ingin menghadirkan keindahan panorama Papua dalam batiknya. Karena itu, Ia mengambil inspirasi dari seluruh wilayah dari suku di Papua.
Kendati bergerak dalam desain modern, Jimmy mengaku tak akan meninggalkan warna etnik dari rancangannya. “Saya pertahankan 70 katanya.
Ia mempekerjakan pria warga suku Sentani untuk mengerjakan batik cap, sementara para ibu menggarap batik tulis. Harga batiknya Rp 200 ribu hingga Rp 15 juta. Harga termahal itu ia cantumkan untuk produk batik tenun ATBM dengan batik tulis dengan filosofi ‘darah biru’. “Untuk kalangan terbatas,” katanya. Namun, pesanan batik seragam untuk berbagai kalangan tak ditampiknya.
Acara yang dibidani politikus Bara Hasibuan dan kawan-kawan dari berbagai kalangan yang peduli Papua itu berlangsung dari 2 hingga 4 Mei 2011. Festival ini digerakkan oleh keprihatinan mereka tentang persepsi negatif tentang Papua. “Padahal, Papua punya keindahan yang tidak pernah terekspose,” kata Sara.
Tak hanya produk Jimmy Afaar. Pada pameran itu juga dijual kain print motif batik papua. Kain satin berbagai warna dengan harga Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu per potong. Pada acara yang sama, perancang senior Ramli juga menampilkan sejumlah batik ATBM-nya dan baju kaftan rancangannya.
Selain batik papua, pada hari yang sama juga diadakan Pameran Kamoro Art of Papua and Mexican Huichol Art, dan demo memasak ibu-ibu TP PKK Jayapura. [FOOTNOTE]Republika, nina chairan[/FOOTNOTE]
[h=1]Batik Kelas Premium[/h]
Lima desainer menciptakan busana slap pakai Danar Hadi kelas premium.
Empat puluh tahun sudah batik Danar Hadi hadir memasyarakatkan kain tradisional dari Solo, Jawa Tengah. Dulu, orang mengenalnya sebagai kain panjang, bahan pelengkap kebaya. Kini, batik telah menjadli bagian dari busana sehari-hari.
Danar Hadi menangkap fenomena itu. Santosa Doellah, pemilik Danar Hadi, menggaet lima desainer kenamaan untuk menyediakan busana siap pakai yang trendy dengan label Danar by Danar Hadi. “Ghea S Panggabean, Oscar Lawalata, Carmanita, Sapto Djoyokartiko, dan Hutama Adhi berusaha mengeksplorasi batik agar sesuai dengan selera masa kini,” jelas Managing Director Danar Hadi, Diana Santosa.
Seperti apa hasilnya? Oscar Lawalata membuat batik berkesan ringan dan cocok untuk suasana santai. “Dia mengusung gaya dekonstruktif,” jelas Diana dalam konferensi pers menjelang pergelaran busana sekaligus peluncuran buku The Glory of Batik, Kamis (28/4) lalu di Jakarta.
Baju batik rancangan Oscar sebagian besar berpadankan celana panjang dan rok mini. Ia kemudian melengkapi penampilan para model dengan head wear serta kalung berbahan kain atau scraft yang dikalungkan longgar, khas dewasa muda masa kini. “Desainnya turut menghadirkan aksen patch work yang memadukan dua motif batik dalam satu mini dan maxi dress,” kata Diana. [FOOTNOTE]Republika, Reiny Dwinanda[/FOOTNOTE]
[h=1]Airbrush Make-Up[/h]
Airbrush merupakan teknik yang Iebih dulu dikenal aplikasinya pada ranah pengecatan mobil, seni lukis, dan grafis. Belakangan, airbrush juga merambah dunia tata rias. Sejauh ini, di Indonesia, penggunaannya baru sebatas keperluan make-up panggung dan fantasi.
Lewat bukunya, Airbrush MakeUp, pakar tata rias Chenny Han memasyarakatkan teknik ini. Di buku terbitan Gramedia Pustaka Utama in Chenny memaparkan penunjuk informatif tentang selukbeluk tata rias memakai airbrush. “Keunggulan teknik ini ada pada hasil riasan yang lebih halus, cerah, ringan, dan tahan lama,” urainya seat peluncuran buku, Selasa (27/4), di Jakarta.
Airbrush make-up, lanjut Chenny, merupakan cara merias dengan menggunakan tinta kosmetik yang disemburkan lewat pena khusus. Pena ni menyemburkan tinta dengan dorongan udara dan kompresor. “Dan mata pena akan keluar partikel halus tinta kosmetik yang menyebar membentuk kabut halus dan akan menempel pada bagian kulit yang sedang dirias.”
Airbrush make-up akan mempersingkat waktu merias paes pengantin Jawa dan memudahkan riasan fantasi untuk anek. Tata rias airbrush dapat pula dikenakan untuk mempercantik diri di keseharian. Sesuaikan saja warna tintanya dengan acara yang akan dihadiri.
Kini tersedia pula tinta kosmetik produksi dalam negeri dengan merek Chenny Han seharga Rp 135 ribu per botol. Perlengkapan lain yakni pena dan kompresor juga telah diimpor untuk memudahkan penata rias profesional dan awam untuk dapat mempraktikkannya segera. Selama dua tahun ke depan, ia akan menjadi tenaga pengajar airbrush make-up di Puspita Martha.
Di bukunya, Chenny berbagi tips cara mencampur dan membubuhkan warna bagi pemula, sedangkan untuk menghapus riasan, gunakan saja tisu basah yang beralkohol. “Lalu, segera bersihkan pena airbrush sebelum tintanya mengering di dalam agar aliran tinta airbrush tidak tersendat di pemakaian berikutnya.” [FOOTNOTE]Republika, reiny dwinanda/nina ch[/FOOTNOTE]
[h=1]Kelebihan Vitamin[/h]
Rianto memaparkan suplementasi makanan dapat diposisikan sebagai bagian dari gaya hidup. Namun, patuhilah dosis harian yang direkomendasikan WHO. Untuk menghindari hiper vitaminosis atau kelebihan vitamin, jangan gegabah meminum beberapa merek suplemen sekaligus. “Sebab, isinya mungkin mengandung komponen yang sama.”.
Kelebihan vitamin dapat terjadi pada orang yang mengonsumsinya dalam dosis besar (megadose). Selain itu, penggunaan vitamin rutin dalam jumlah yang melebihi anjuran dosis harian (Recommended Dietary Allowbnce, RDA) juga dapat rnenggining konsumen pada hiper vitaminosis, Seperti apa dampak nyatanya?
Kelebihan vitamin C dapat membuat seseorang terkena diare, batu ginjal, dan mengalami keluhan lambung. RDA vitamin C ternyata hanya 90 mg per hari. Fakta itu mengisyaratkan manusia tidak memerlukan vitamin C 1000 mg seperti yang diiklankan. “Apalagi, tidak ada bukti yang mantap yang mendukung klaim peran vitamin C sebagai pencegah influenza.”
Sementara itu, kelebihan vitamin A akan berdampak pada kaburnya penglihatan dan sakit kepala. Melonjaknya kadar vitamin B6 dalam tubuh akan membuat seseorang mengalami kesemutan di tangan dan kaki, “Padahal, klaimnya, vitamin B berguna untuk mengatasi kesemutan dan menyegarkan tubuh,” ucap Rianto.
Ilmuan sampai sekarang belum menemukan kebutuhan harian vitamin E untuk tubuh. Meski begitu, kasus kekurangan vitamin E tidak pernah terjadi. Sebaliknya, konsumsi dosis tinggi—lebih dan 800 mg per hari—diketahui dapat menghambat agregasi trombosit sehingga risiko perdarahan meningkat, terutama jika digunakan oleh orang yang mengonsumsi aspirin. “Tak benar vitamin E dapat meningkatkan kesuburan,” jelas Rianto. [FOOTNOTE]Republika, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Brongkos Masakan khas Jawa[/h]
Namanya sederhana. Brongkos. Masakan khas Jawa itu bisa ditemui di berbagai wilayah mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur Sejatinya, brongkos mirip rawon di Jawa Timur atau bahkan konro dan Makassar. Walau serupa,
tetapi brongkos yang memakai santan kelapa lebih terasa gurih serta kuahnya kental. Akan tetapi, yang terdapat di Yogyakarta, percayalah, begitu istimewa. Alihkan perhatian sejenak ke kawasan Tempel, Sleman. Karena, di sini, ada sebuah warung makan dengan menu brongkos yang cukup terkenal, namanya Brongkos Warung Ijo Bu Padmo, Pasar Tempel.
Warung makan yang memang dicat warna hijau ini sudah berdiri sejak 1950. Pemiliknya, Bu Padmo, punya keahlian khusus dalam membuat sajian brongkos. Itulah yang menjadikan warung itu mampu bertahan setelah sekian puluh tahun dan terus digemari.
Tidak sulit mencapai warung ini Bila dari arah Kota Yogya, lajukan kendaraan ke Jl Raya Yogya Magelang. Setelah sekitar 13 kilometer, tepatnya di wilayah Tempel, ada Jembatan Krasak yang di bawahnya terdapat pasar tradisional, Pasar Tempel. Nah, di pinggir pasar itulah warung brongkos Bu Padmo berada. Tidak terlalu besar, sederhana pula tampilannya.
Harus 'menginap’
Di beberapa wilayah, brongkos biasanya diisi dengan tahu, kacang tholo, cabai, irisan petal, sedikit sayuran, dan daging sapi sebagai pelengkap. Akan halnya di warung Bu Padmo, daging sapi justru lebih dominan.
Daging itu diiris kecil-kecil, kelengkapan lainnya adalah kacang tholo, tapi tidak terlampau banyak. Ada pula irisan tahu dan cabe merah utuh.
Saat ditemui, Ibu Nugroho, pengelola warung brongkos tersebut, mengatakan, sebenarnya bumbu brongkos tidak terlampau macam-macam. Cukup bawang merah, bawang putih, cabai, gula jawa, salam, garam, jahe, laos, jeruk purut, serta keluwak.
Keluwak menjadi bahan penting yang bisa membikin kuah berwarna kecokelatan dan terasa gurih. Keistimewaan cita rasa brongkos bikinan keluarga ini turun-temurun terletak pada cara pembuatannya.
Ia mengungkapkan, memasak brongkos hingga kelezatannya muncul butuh waktu lama. “Brongkos yang lezat justru yang sudah ‘diinapkan’ sehari karena bumbu-bumbunya sudah meresap sempurna ke dalam daging,” papar dia, didampingi sang suami, Nugroho PS.
Dimasak Pakai Kayu dan Arang
Salah satu sebab yang menjadikan brongkos Bu Padmo terkenal, adalab masih lekatnya tradisi lawas. Menurut penjelasan Pak Nugroho, tradisi lama itu merupakan ciri khas dri warung ini dan membuatnya istimewa di mata pelanggan.
"Sejak pertama dibuka tahun 1950, bangunan warung belum pernah direnovasi, masih asli,” paparnya. Demikian pula proses memasak brongkos, masih memakai cara tradisional. Tampak tungku masak yang ada di belakang warung terbuat dari tanah liat. Mereka pun masih menggunakan kayu bakar atau arang.
‘Kami memang sengaja tidak memakai minyak tanah atau gas, sebab dengan kayu atau arang, rasa masakan sangat berbeda,” imbuh dia.Semua menu, kata Nugroho, dimasak menggunakan kayu bakar atau arang, termasuk pula untuk merebus air minum.
Daging sapi pun dipilih yang terbaik. Biasanya daging diambil dari wilayah Muntilan. Sama halnya dengan bahan keluwak, harus yang benar-benar berkualitas. Perlu pandai-pandai memilih keluwak, yang bagus adalah yang masih ‘kodak’ sebab kalau tidak nanti rasanya pahit.”
Namun, usaha ini tidak lepas dari kendala, terutama fluktuasi harga. Daging sapi kadang harganya sangat tinggi, demikian halhnya cabai merah. Adapun keluwak, selain sulit diperoleh, harganya pun lumayan tinggi mencapai Rp 9.000 per kilogram.
Hanya saja, masalah tersebut tidak lantas menggoyahkan pengelolaan. Justru, mereka tetap sanggup mempertahankan para pelanggan lama. Kini, warung brongkos Bu Padmo telah membuka cabang baru, tapi letaknya tidak jauh dari warung yang lama.[FOOTNOTE]Republika, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]RUU Intelijen Diyakini Marakkan Aksi Penculikan[/h]
JAKARTA — Diakomodasinya kewenangan penangkapan untuk Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Intelijen Negara dikhawatirkan akan memunculkan maraknya aksi penculikan di masa depan. Kekhawatiran itu muncul dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Anggota LBH Jakarta, Alex Argo, menyebut RUU Intelijen Negara dapat membuat kerja intelijen semakin tidak terdeteksi dengan kewenangan penangkapan yang dimilikinya. Kewenangan penangkapan yang berujung pada aksi penculikan dinilai berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM). “Jika sampai disahkan, bisa jadi akan terjadi pelanggaran HAM,” kata Alex dalam keterangan di kantor LBH Jakarta, Ahad (3/4).
Menurut Alex, fungsi penangkapan lebih baik tetap dimiliki penegak hukum (polisi). Jika sampai intelijen bisa menyadap dan menangkap orang, akan tercipta kondisi kronis yang mengan cam kehidupan demokrasi di Indonesia. “Jika yang menangkap polisi, orang yang ditahan bisa diketahui keberadaannya. Berbeda jika yang melakukan adalah intelijen, bisa tidak jelas keberadaan orang itu,” ujar Alex.
Anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia, Totok Yulianto, menyatakan jika intelijen diberi kewenangan untuk melakukan penangkapan, potensi penyiksaan terhadap orang yang ditangkap sangat besar Totok yakin kerja intelijen dalam menginterogasi selama ini adalah dengan cara pemaksaan. ‘potensi penyiksaan ini yang jangan sampai terjadi. Karena pasti terjadi melihat cara kerja intelijen dalam memaksa orang yang ditangkapnya,” kata Totok.
Selain dihawatirkan berpotensi maraknya penculikan, pengesahan RUU Intelijen Negara dinilai menjadi momentum pembajakan sistem peradilan pidana di Indonesia. Alasannya, posisi lembaga intelijen tidak ubahnya seperti aparat penegak hukum (kepolisian dan kejaksaan) yang bisa
menangkap orang bersalah. “Intelijen tidak masuk dalam sistem peradilan pidana. Jika fungsi penangkapan diberikan, akan terjadi sistem pembajakan hukum,” kata Choky Riosda Ramadhan dan Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia.
Choky menilai kewenangan penegak hukum di Indonesia sudah di luar batas. Karenanya, ia menyarankan pemerintah lebih peduli menyelesaikan RUU KUHAP daripada RUU Intelijen Negara. “RUU KUHAP yang menawarkan pembaruan sistem hukum tidak diurus. Ini ironis.”
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanudin mengingatkan, draf RUU Intelijen Negaraversi DPR yang telah disepakati semua fraksi tidak menginginkan intelijen memiliki kewenangan menangkap bagi lembaga intelijen. Penangkapan selain oleh penegak hukum bisa mnjadi tindakan penculikan. “Kalau intelijen ingin menangkap, bekerja sama saja dengan penegak hukum, pakai KUHAP untuk menangkap,” katanya. [FOOTNOTE]Republika/c13, 4 April 2011, andri saubani/M Ikhsan Shiddieqy[/FOOTNOTE]
[h=1]Solusi Atas Ancaman Terorisme Harus Menyentuh Akar Masalahnya[/h]
penangkapan Umar patek oleh otoritas Pakistan baru-baru ini menyentak perhatian masyarakat internasiorial terutama terkait isu jaringan terorisme internasional yang masih menjaai salah satu ancaman keamanan internasional dewasa in!. Umar Patek yang disenyalir merupakan salah satu aktor utamajaringan terorisme internasional di kawasan Asia Tenggara yang juga dianggap bertanggungjawab atas serangan Born Bali I pada tahun 2002 lalu.
Wakil Ketua DPR RI/Korpolkam Priyo Budi Santoso menanggapi penangkapan Umar Patek sebagai suatu keberhasilan namun bukanlah solusi jangka panjang bagi penyelesaian ancaman terorisme. “Jika memang benar Umar Patek telah ditangkap oleh otoritas Pakistan, sudah tentu kita sangat bersyukur karena Umar Patek adalah salah satu eksekutor serangan Bom Bali I pada tahun 2002 silam. Akan tetapi, penangkapan para pelaku teror bukanlah satu-satunya cara menyelesaikan ancaman terorisme ini,” ujar Priyo.
Mantan Direktur Eksekutif CIDES ini selanjutnya menjelaskan bahwa penyelesaian masalah terorisme harus menyentuh akar masalah (root causes) yang selama ini luput dari strategi solusi yang dikembangkan baik ditataran domestik maupun internasional. “Saya sangat mendukung upaya dikembangkannya dialog antar agama atau mekanisme dialog sejenis lainnya. Namun, lebih dari itu sebenarnya yang diperlukan adalah penyelesaian akar masalah yang telah menumbuhkan radikalisme yang berujung kepada tingkah laku teror yang meresahkan masyarakat. Saya mencatat beberapa akar masalah antara lain seperti ketidakadilan sosial dan ekonomi yang semakin memperlebar disparitas antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kedua, kemiskinan yang sudah akut. Ketiga, represj negara terhadap warganya atau pemerintahan yang korup dan tidak berpihak pada rakyat. Keempat, perlakuan diskriminatif terhadap kelompok masyarakat tertentu sehingga terjadi aksi pembalasan dalam bentuk teror. Dan kelima, hegemoni negara-negara adikuasa yang melakukan agresi terhadap negara berdaulat seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, Palestina dan Libya,” ungkap politikus Golkar ini.
Priyo juga menolak mengaitkan isu terorisme dengan aktivitas agama tertentu dan bahkan menggarisbawahi bahwa agresi militer yang dilakukan oleh pasukan koalisi atas Libya akhir-akhir ini dikhawatirkan akan kembali memicu aktivitas teror internasional séperti yang terjadi paska serangan
unilateral Amerika Serikat atas Irak pada tahun 2003 lalu. “Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama tertentu karena tidak ada satupun agama di muka bumi ini yang membolehkan melakukan teror terhadap pihak lain, Oleh karena itu, solusi atas permasalahan terorisme seharusnya tidak boleh dikotak-kotakan pada dimensi agama tertentu saja namun
harus bisa secara komprehensif menjawab akar masalah yang lebih besar yang menuntut peran aktif seluruh masyarakat internasional termasuk negara-riegara yang saat ini masuk ke dalam pasukan koalisi yang membombardir Libya agar berhenti melakukan agresi militer dan memulai penyelesaian melalui meja perundingan,” tandas Presidium ICMI ini. [FOOTNOTE]Republika/info parlemen, 4 April 2011, Priyo Budi Santoso, wakil ketua DPR RI[/FOOTNOTE]
[h=1]AS dan Mesir Latih Milisi Libya[/h]
Kini, embargo senjata terhadap Libya dipertanyakan
TRIPOLI — Amerika Serikat (AS) dan Mesir mengirim pasukan khususnya ke Libya. Kedatangan mereka untuk melatih pasukan oposisi agar mampu meraih kemenangan dalam peperangan menghadapi pasukan pendukung pemimpin Libya, Muamar Qadafi.
Menurut seorang anggota oposisi yang tidak disebut namanya, mereka menjalani latihan di sebuah tempat yang dirahasiakan di wilayah timur Libya. “Kamis malam, telah dilakukan pengiriman roket katyusha ke wilayah timur Libya dan Mesir” kata sebuah sumber yang dikutip Aljazirah, Ahad (3/4).
“Mereka akan memperoleh pelatihan dan pasukan khusus AS dan Mesir soal bagaimana menggunakan roket penjejak panas itu,” katanya. Mencuatnya kabar itu sekaligus menimbulkan pertanyaan soal embargo senjata terhadap Libya, termasuk upaya mempersenjatai kelompok oposisi.
Menurut harian the Independent, kedatangan pihak asing sebenarnya telah dideteksi sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari pejabat diplomat, agen intelijen, hingga pasukan khusus yang menyamar sebagai konsultan atau penasihat dari sejumlah negara Barat, seperti Inggris dan AS.
Namun, Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, membantah laporan yang menyebutkan Inggris telah mengirimkan sekitar 600 marinir ke Libya. “Mereka tidak ke sana, tapi untuk berlatih ditempat lain. Tidak ada penempatan pasukan Inggris dalam skala besar di Libya,” katanya, seperti dikutip Bloomberg.
Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox, menyebutkan rezim Qadafi dikabarkan terpecah dan sejumlah pendukungnya mengakui pemimpin mereka tidak memiliki legitimasi lagi.
Serangan salah sasaran
Sementara itu, juru bicara kelompok oposisi, Abdulhafiz Ghoga, Sabtu lalu menyebutkan sedikitnya 13 orang tewas setelah pasukan koalisi melancarkan serangan udara atas sebuah konvoi yang diduga konvoi militer. Pasukan koalisi sebelumnya mengklaim kemenangan di Brega. “ini serangan salah sasaran yang menewaskan 13 orang dan melukai tujuh lainnya. Sangat disesalkan,” kata Ghoga.
Sejumlah warga sipil dikabarkan tewas, termasuk seorang sopir ambulans dan tiga mahasiswa kedokteran asal Benghazi. Mereka tewas ketika berjalan bersama konvoi oposisi yang terdiri dari enam kendaraan.
Aksi serangan itu terjadi ketika kaum oposisi menembakkan senjata ke udara sebagai tanda perayaan menguasai Kota Brega. Namun, tindakan itu diartikan lain oleh pilot koalisi Barat dan menganggapnya sebagai ancaman serius.
“Mereka akhirnya menyerang konvoi,” kata Issa Khamis, petugas penghubung kaum oposisi. Petugas medis lainnya juga menyebutkan pasukan pemerintah
telah menewaskan 37 warga sipil dalam dua hari terakhir setelah terjadi serangan artilen dan penembak jitu.
Meski pertempuran sengit masih berlangsung, bantuan kemanusiaan di Libya mulai mengalir Pemeritah Ukraina akan mengevakuasi sekitar 600 warganya bersama sejumlah warga AS, Inggris, dan warga asing lainnya menggunakan kapal Pemerintah Ukraina.
Inggris akan mendirikan fasilitas penampungan darurat berupa 2.100 tenda bagi sekitar 10 ribu warga yang meninggalkan rumah demi menyelamatkan diri dari peperangan. Sejumlah pakar dari Inggris, Turki, dan AS, juga berada di Ankara untuk membantu “proses pemulihan” di Libya.
Turki mengangkut 250 orang yang terluka dari Misrata dijadwalkan merapat di pelabuhan Benghazi, Ahad. Kapal itu juga membawa bantuan kemanusiaan serta 21 petugas medis untuk ditempatkan di rumah sakit di Benghazi bersama 40 petugas kesehatan dari Yunani, Ukraina, Inggris, Uzbekistan, Jerman, dan Finlandia. [FOOTNOTE]Republika/ap/reuters, 4 April 2011, yeyen rostiyani/Hiru Muhammad[/FOOTNOTE]
[h=1]Pegawai Dindik & Setda Banyak Bolos[/h]
[FOOTNOTE]Images : BKD Pandeglang & Radar Banten[/FOOTNOTE]
PANDEGLANG- Berdasarkan data kehadiran pegawai Pemkab Pandeglang pada hari pertama setelah cuti bersama, pegawai di Dinas Pendidikan dan Sekretariat Daerah (Setda) adalah yang paling banyak bolos. Namun berdasarkan persentase, kehadiran yang melebihi 50 persen total pegawai terlihat di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Sementara Kantor Ketahanan Pangan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) adalah yang terbaik tingkat kehadirannya. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ida Novaida, pada hari pertama kerja setelah cuti bersama pihaknya melakukan pendataan absensi pegawai ke 13 satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pendataan itu dilakukan ke SKPD yang lokasinya paling dekat dengan pusat pemerintahan tapi tak termasuk ke kecamatan-kecamatan.
Dari pendataan itu diketahui, dan 103 pegawai di Dinas Pendidikan yang hadir hanya 58 sedangkan yang bolos mencapai 45 orang. Di Setda, dan 138 pegawainya yang hadir hanya 52 orang, bolos sebanyak 49 orang, dan 5 pegawai izin.
Di Kantor Ketahanan Pangan dan 18 pegawai yang adahanya satuyangizintanpa adapegawai yang bolos. Begitu juga dengan di BP4K dan 18 pegawai hanya ada satu yang bolos. “Sedangkan di Disdukcapil, dan 58 pegawai yang ada, yang hadir 22 orang hanya ada 1 orang yang izin. Sementara sisanya bolos. Jumlahnya 35 orang7 sebut Ida, Selasa (7/.6). Ia berharap ke depan seluruh PNS bisa menaati aturan kepegawaian yang sudah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Diberitakan sebelumnya, diPemkab Pandeglang ada lima persen PNS yang tak masuk kerja pada hari pertama setelah cuti bersama. Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi berjanji memberikan sanksi kepada pegawai yang bolos. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, wie/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Stok Pakan Badak Menipis[/h]
SUMUR — Stok pakan badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kecamatan Sumur mulai menpis. Hal ini disebabkan vegetasi hutan primer (hutan pohon tinggi-red) Semakin meluas sementara hutan sekunder (hutan bersemak) semakin menipis. Padahal tempat makan hewan purba tersebut adalah semak belukar.
Kepala Balai TNUK Agus Priambudi mengatakan, pakan badak sudah mulai menipis sejak Februari lalu karena hutan semak di TNUK mulai berubah menjadi hutan primer. Agus menengarai, jika fenomena ini tidak segera diatasi populasi badak di TNUK Semakin terancam. “Saat ini populasi badak di TNUK berdasarkan video trap (alat yang digunakan untuk mendeteksi badak-red) ada sekitar 50 sampai 60 ekor. Badak ini tersebar di pantai selatan tiga Daerah Aliran Sungai (DAS-red) yakni Cibandawo, Cikeusik, dan Cibulura. Di bagian pantai utara ada di DAS Cikarang dan Citerjun. Saya khawatir badak ini akan punah jika ketersedian pakan tidak segera ditanggulangi,” ucap Agus di ruang kerjanya, Selasa (716).
Untuk antisipasi sementara, kata Agus, TNUK melakukan reboisasi massal. Namun menurutnya Agus, reboisasi ini memakan waktu relatif lama sehingga tidak efektif karena badak mengonsumsi pakannya minimal 10 persen dari berat badan total. “Untungnya saat ini di TNUK tidak ada penebangan liar," akunya.
Saat ini TNUK juga sedang melakukan program kemitraan dengan stakeholders berupa Aksi Konservasi Badak Jawa. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan International Rhino Foundation (IRF), World Wildlife Fund (WWF), Yasan Badak Indonesia, dan Asia Pulp and Paper (APP).
“Kami juga kerja sama dengan masyarakat setempat agar mereka memiliki kearifan lokal," ucap Uus Sujasa, Manajer Operasional Kelompok Kerja Aksi Konservasi Badak Jawa TNUK. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-13/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Sampah Pasar Pandeglang Menumpuk[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
Tempat Penampungan Rusak
PANDEGLANG - Gara-gara kontainer atau tempat penampungan sampah rusak, sampah di Jalan Yusuf Martadilaga samping Pasar Pandeglang menumpuk. Sejumlah pedagang yang berjualan di lokasi tersebut mengeluh lantaran tak tahan dengan bau tak sedap. Begitu juga dengan pengunjung pasar yang melewati jalan itu harus menutup hidung.
“Bahkan tadi pagi ada ibu-ibu yang naik motor kecelakaan gara-gara roda motornya selip akibat melindas sampah yang berserakan," kata Ahmad, tukang parkir, Selasa (7/6).
Tumpukan sampah ini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Kata Ahmad, sampah itu diletakkan di jalan tak hanya oleh pedagang yang membersihkan sampah pasar tetapi juga oleh warga dan kampung di sekitar pasar seperti dari Ciherang, Pamagersari, dan Kabayan.
“Makanya numpuk banget sampahnya. Kita berharap sampah segera dibersihkan karena bau dan tak sehat," katanya. Erni, pedagang cakram digital di depan tumpukan sampah mengaku sesak nafas lantaran menghirup bau menyengat dari sampah. “Tolong buat pemerintah jangan lama-lama seperti ini kalau sampai seminggu saya pasti sakit. Sekarang saja pedagang yang mangkal di sini sudah nggak enak makan gara-gara bau,” tukasnya.
Kepala Dinas Kebersihan Tata Ruang dan Pertamanan Pandeglang Firman Abdul Kadir mengatakan, tumpukan sampah itu terjadi akibat kontainer sampah di lokasi tersebut rusak. “Sekarang sedang diperbaiki. Semoga dua sampai tiga hari mendatang bisa dipergunakan kembali,” kata dia. Katanya, kerusakan kontainer menghambat pengangkutan sampah lantaran harus mengerahkan puluhan petugas untuk mengangkut sampah secara manual ke truk. “Kalau pakai kontainer kan mudah tinggal diangkut saja kontainer nggak perlu banyak petugas,” imbuhnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, ide/fan[/FOOTNOTE]
[h=1]Jalan Labuan Rusak Parah[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
LABUAN - Kondisi jalan di depan kantor Pemerintah Desa Labuan sejak setahun lalu rusak parah. “Kami selaku warga merasa terganggu dengan rusaknya jalan ini apalagi jalan ini akses menuju pasar. Tidak pantas jalan rusak di depan kantor pemerintahan desa," ungkap Mamat, warga Labuan, Selasa (7/6).
Mamat menilai, jika kerusakan jalan ini tidak segera ditangani perekonomian warga semakin terganggu. “Ongkos angkutan pasti akan tambah mahal,” akunya.
Kepala Desa Labuan Eka Junjunan Arisandi mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Pemerintah Kecamatan Labuan telah melayangkan surat ke Pemkab agar jalan ini diperbaiki namun belum juga ada tanggapan. “Kasihan warga kami. Jika jalan rusak begini mereka enggan keluar," ucapnya.
Sementara Pemkab Pandeglang tidak memperbaiki jalan tersebut karena bukan kewenangannya. “Jalan itu adalah tanggung jawab Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten,” kata Syarif Hidayat, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pandeglang.
Dihubungi terpisah, Kasi Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan DBMTR Banten Arlan menuturkan bahwa pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait rusaknya jalan di Labuan. “Kami belum mendapat laporan. Tapi akan kami pantau,” ujarnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-13/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Patuhi Ketentuan Batas Usia Minimal Masuk SD[/h]
RANGKASBITUNG - Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak didesak agar segera menerbitkan ketentuan yang mengatur batas usia minimal siswa baru sekolah dasar (SD). Desakan yang disampaikan beberapa pemerhati pendidikan di Kecamatan Cibadak itu terkait kekhawatiran sekolah menerima siswa baru di bawah usia tujuh tahun.
“Kami memohon kepada Dindik untuk segera menerbitkan surat yang mengatur usia anak yang diperbolehkan menjadi siswa baru di SD. Sebab, bila Dindik tidak segera mengeluarkan aturannya, kami khawatir pihak SD akan menerima siswa yang usianya masih lima atau enam tahun," ujar Muhamad Syarif kepada Radar Banten di DPRD Lebak, Selasa (7/6).
“Saya yakin bila Dindik tidak mengeluarkan surat yang mengatur usia siswa baru yang diperbolehkan mendaftar SD, tentu akan banyak masyarakat yang memaksakan diri anaknya menjadi siswa baru di SD, meski usianya belum tujuh tahun," ungkapnya.
Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Budi Mulya Resmawati juga Sepakat Menurut dia, anak di bawah tujuh tahun belum layak masuk SD. Untuk mengantisipasinya, Dindik harus menerbitkan peraturan batas usia minimal masuk SD yang disebar ke sekolah-sekolah.
“Anak yang berusia di bawah tujuh tahun tentu harus mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak atau di PAUD. Oleh karena itu, SD diharapkan
tidak menerima siswa baru yang belum berusia tujuh tahun,” harap Resmawati. Menanggapi hal itu, Sekretaris Dindik Lebak Juanda mengatakan, ketentuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah menyatakan bahwa usia anak masuk SD harus tujuh tahun. Ketentuan ini tidak kaku. Anak usia enam tahun bisa masuk SD asal bersekolah di taman kanak-kanak sebelumnya.
“Bagi yang berusia enam tahun, tetapi tidak bersekolah di taman kanak-kanak tentu tidak diperbolehkan mendaftarkan menjadi siswa baru di SD,” tegas Juanda. Terkait itu, kata dia, Dindik Lebak tidak akan mengeluarkan ketentuan yang sama. “Semua guru SD sudah tahu terhadap ketentuan yang tertera pada PPDB. Oleh kanena itu, para guru SD akan mematuhinya," tegasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, day/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Listrik Padam Aktivitas Warga Cibadak Terganggu[/h]
CIBADAK - Listrik di Kecamatan Cibadak, khususrya jalur By Pass Mandala-Malangnengah, padampada Selasa (7/6). Akibatnya, roda perekonomian warga terganggu. Bahkan, beberapa warga yang memiliki tempat usaha mengalami kerugian.
Diakui Evi, pengusaha cud mobil di By Pass Mandala-Malangnengah, akibat listrik padam, bisnisnya harus tutup karena alat utama untuk mencuci mobil semuanya membutuhkan listrik. ‘Akibat mati listrik, saya rugi Rp 400 ribuan. Kerugian ini dihitung dari jumlah pelanggan yang tidak bisa dilayani," tutur ibu beranak dua ini kepada Radar Banten.
Dia kecewa dengan PLN karena tidak memberitahukan rencana pemadaman listrik itu. Terlebih, hal ini terjadi sejak Selasa dini hari. “Sampai jam 10.00 WIB, mati listrik sudah tujuh jam. Menurut karyawan saya, listrik baru akan menyala sore hari karena ada gangguan trafo,” ungkapnya.
Penjualan bahan bakar minyak (BBM) juga terganggu. SPBU Sumurbuang di pinggir By Pass Mandala-Malangnengah tidak dapat melayani ratusan pembeli karena mesin SPBU tidak dapat dioperasikan akibat. listrik padam. “Untuk sementara, SPBU ini tutup karena listrik mati Saya belum menghitung jumlah kerugian akibat mati listrik,” ungkap karyawan SPBU Sumurbuang yang mengaku bemama Yogi.
Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) PLN Rangkasbitung Nano membenarkan listrik di Kecamatan Cibadak padam karena trafo di Cibadak bocor. “Saya mohon maaf atas gangguan listrik ini. Mudah-mudahan dalam sehari ini perbaikan selesai’ katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zis/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Miskin Akibat Infrastrukiur Minim[/h]
RANGKASBITUNG - Dinas Bina Marga (DBM) Lebak mengakui, infrastruktur di Kecamatan Cimarga minim. Hal ini menjadi salah satu penyebab wilayah kecamatan ini menjadi daerah termiskin di Kabupaten Lebak. Karenanya, DBM berencana membangun jembatan dan jalan tahun ini.
“Kecamatan Cimarga merupakan daerah yang sulit dijangkau. Keterbatasan akses jalan ke daerah merupakan salah satu penyebab sulitnya membangun infrastruktur di daerah itu,” kata Kasubid Pembangunan Talan DBM Lebak Doddy Irawan kepada Radar Banten, Selasa (7/6).
Namun, kendala tersebut mulai dikikis. Pemkab telah membuka akses jalan Sabagi-Sangiangjaya dan pembangunan hotmix di Jalan LebuhTeras sepanjang satu kilometer, dari tiga kilometer jalan tersebut. “Wajar jika Cimarga masih dikatakan miskin karena hasil pendataan 2009. Kami yakin, untuk pendatan 2010 pendapatan masyrakat di daerah itu meningkat,” kata Doddy.
Untuk meningkatkannya, terang dia, Pemkab tahun ini berencana membangun tujuh ruas jalan. Seperti, Jalan Mekarjaya-Cikapek sepanjang empat kilometer, Jalan Sabagi-Sangiangjaya Sub I sepanjang dua kilometer, Jalan Sabagi-Sangiangjaya Sub II sepanjang tujuh kilometer, Jalan Rangkasbitung-Jampang sepanjang 3,5 kilometer, jalan Gununganten-Margatirta sepanjang 1,3 kilometer, dan jalan CikabayariKaryajaya sepanjang 1,3 kilometer. Di Kecamatan Cimarga, lanjut Doddy, Pemkab Lebak juga akan membangun jembatan Cibaya 1, jembatan Cibaya II, dan jembatan Cilaki. “Kami optimistis jika semua pembangunan infrastruktur ini selesai, ekonomi masyarakat Cimarga akan maju pesat. Karena akses mereka berinteraksi dengan warga di daerah lain akan lebih mudah,” ungkapnya.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lebak Asep Aeda Rusman mengakui besarnya peran infrastruktur terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Contohnya, di Kecamatan Muncang dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp 3 juta per tahun meningkat menjadi Rp 4,4 juta per tàhun. Kemudian, Kecamatan Ciograng dan PDRB Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6 juta per tahun, dan Kecamatan Rangkasbitung dan PDRB Rp 6 juta per tahun menjadi Rp 8,4juta per tahun. “Saya yakin, pendapatan masyarakat Lebak dalam setiap tahunnya akan terus meningkat jika ketersediaan infrastruktur selalu bertambah’ katanya.
Terkait kemiskinan masih melingkupi warga lima kecamatan di Cimarga, Sobang, Cihara, Maja, dan Cikulur, Ketua KNPI Lebak Nevi Pahievi meminta Pemkab konsen menyikapinya. Pemkab harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur di lima kecamatan tersebut. “Tidak hanya pembangunan infrastruktur, saya juga menyarankan agar Pemkab mengoptimaikan peran serta perbankan dalam memberikan modal kepada masyarakat di lima daerah itu,” katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zis/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Dana Penataan PKL Kembali Diusulkan[/h]
DINAS Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Lebak berencana mengusulkan kembali dana bantuan penataan pedagang kaki lima (PKL) ke Kementerian Koperasi dan UKM. PKL di Pasar Rangkasbitung masih dianggap membuat kumuh dan lalu lintas di pasar terganggu.
Dinas Koperasi dan UKM Lebak pada 2009 telah mendapatkan dana bantuan yang sama sebesar Rp 398.784.000. Dana ini untuk membangun 78 unit lapak semi permanen di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. Pada 2010, dinas kembali mendapatkan dana bantuan Rp 442.6 18.000 untuk membangun 66 unit lapak semi permanen dan satu unit MCK (mandi cuci kakus) di lokasi yang sama.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lebak Raison Nainggolan di ruang kerjanya mengatakan, untuk menata PKL masih dibutuhkan 106 lapak semi permanen. “Kapasitas Jalan Lingkar Selatan yang telah ditetapkan untuk lokasi para PKL mampu menampung 250 lapak. Kami masih membutuhkan dana untuk membangun lapak sebanyak 106 unit," terangnya kepada Radar Banten, Selasa (7/6). [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Dekopinda Tangsel Dua Tahun Tak Punya Kantor[/h]
SEJAK berdiri dua tahun lalu, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopmnda) Kota Tangsel belum mempunyai kantor. Padahal, keberadaan Dekopinda sangat penting untuk pengembangan Koperasi dan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM).Saat ini, mereka menumpang kantor di LPM Maestro 2012 dikawasan perumahan Permata Pamulang Kecamatan Setu.
Ketua Dekopinda Kota Tangsel Adang Rukhiyat meminta Pemkot Tangsel untuk memerhatikan keberadaan Dekopinda. “Kami sudah mengusulkan pembangunan kantor tapi pemhangunankantor, tapi belum ada realisasinya," ucap Adang Selasa (7/6). Dikatakan Adang, untuk kantor sekretariat pihaknya mengusulkan kepada pemkot dan DPRD Kota Tangsel. Namun, hal tersebut belum membuahkan hasil. Pasalnya, dalam usulan tersebut pihaknya, menginginkan lahan seluas 1,8 hektare dan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 25 miiar. “Lahan tersebut selain digunakan untuk kantor, juga dibangun tempat pelatihan,” katanya. Kata dia, lahan tersebut direncanakan untuk membangun kawasan Wahana Edukasi Bisnis (WEB) yang menjadi lokasi pelatihan dan tempat pameran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk pelaku usaha diTangsel. “Kawasan WEB nantinya menjadi tempat pelatihan semua UKM serta produk yang dihasilkannya. Kami sudah ajukan, namun karena walikota tidak melakukan pembangunan infrastruktur di tahun pertamanya menjabat, maka dilakukan tahun selanjutnya," katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, rh/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Jalan Pasir Gatot Cisoka Rusak Parah[/h]
CISOKA- Kondisi Jalan Pasir Gatot, Desa Cisoka, Kecamatan Balaraja rusak parah. Jalan sepanjang satu kilometer itu banyak lubang sehingga bila melewatinya harus hati-hati.Lubangnya sendiri cukup dalam sekira 4-10 sentimeter, karenanya mesti pelan-pelan bila tidak ingin terjatuh. Jika melewati lubang tersebut, kendaraan miring hingga 45 derajat yang membuatnya mudah terguling.
Sodik, warga sekitar lokasi mengatakan, warga telah resah dengan kondisi jalan. Karenanya, dulu pernah jalan tersebut ditutup menggunakan pohon pisang serta singkong sebagai simbol ketidakpuasaan warga. Tetapi protes yang dilakukan tidak ada perbaikan. “Saya melihat belum ada tanda-tanda jalan akan diperbaiki mungkin dalam dua kedepan kondisi akan seperti ini,” katanya, Selasa (7/6).
Siti Mutmainah, warga setempat meniturkan, tadi subuh, Selasa (7/6), ada kejadian miringnya truk besar karena dalamnya lubang hingga menyebabkan kehilangan kesimbangan. Beruntung di saat bersamaan ada kendaraan truk lain sehingga truk yang kehibangan keseimbangan tersebut menggencetnya. Akibatnya, truk yang mengangkut minyak tersebut meluber membasahi jalanan. Kejadian ini bukan berlangsung satu kali tapi telah berubang kali. Katanya, rusaknya jalan telah cukup lama sekira satu tahun. Banyakkecelakaan yang sering terjadi akibat rusaknya jalan tersebut. Dengan kondisi seperti itu memungkinkan terjadi kecelakaan. “Dulu pernah ada perbaikan jalan cuma hanya ditambal sedikit, itupun hanya dengan pasir kecil-kecil sehingga mudah rusak. Jadi tidak bertahan lama. Paling hanya beberapa bulan saja,” pungkasnya.
Menurutnya, yang menjadi penyebab jaban mudah rusak, selain pemeliharaan yang kurang baik, juga banyaknya volume kendaraan yang ada. Katanya, sekitar 50 truk pasir setiap hari melewati ruas jalan tersebut. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, ang-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]KM Bantah Serang Komisariat HMI[/h]
CIPUTAT-Komite Mahasiswa (KM) Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat Kota Tangsel, membantah jika pihaknya menyerang dan merusak kantor sekretariat komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Cirendeu.
Hal ini ditegaskan Dewan Pengembangan Organisasi(DPO) KM UMJ Fadlan saat memeberikan keterangan pers, Selasa (7/6). Menurutnya, HMI dimding memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta. Mereka menuding bahwa HMI yang memulai konflik tersebut hingga
terjadi penyerangan karena diprovokasi oleh anggota HMI. “Semua keterangan yang diberikan tidaklah benar. Kami memang menyambangi kantor HMI. Karena terprovokasi maka kami mempertahankan, katanya kepada sejumlah wartawan. Dikatakan Fadlan, penyerangan tersebut terjadi, sebelumnya anggota KM bernama Muhammad Zikhru dikeroyok oleh sejumlah anggota HMI. Pengeroyokan tersebut terjadi di kampus Fakultas Hukum pada 1 Juni silam.
Pihaknya, kemudian mempertanyakan peristiwa tersebut dengan menyambangi kantor sekretariat HMI. Namun, hal tersbut tidak dihiraukan HMI yang saat itu berada di kantor. ‘Kami mempetanyakan pengeroyokan anggota kami. Tapi, mereka tidak merespon. Namun, setelah dipaksa baru ada yang mengaku,” katanya.
Usai klarifikasi, terjadilah perkelahian. Mereka pun mempertahankan diri. “Padahal, siangnya kami melakukan mediasi dan berakhir damai. Kenapa selang beberapa jam anggota kami dikeroyok,” ucapnya. Korban pengeroyokan Muhammad Zikhru mengaku telah dipanggil pihak rektorat terkait kasus tersebut. Sebelumnya diberitakan, markas komisariat himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diserang Komite Mahasiswa dari kampus yang sama. Amuk massa belasan mahasiswa itu mengakibatkan sejumlah kader HMI terluka, pintu dan kaca markas HMI dihancurkan.
Berdasarkan infromasi yang dihimpun, penyerangan itu berawal dari belasan orang menggunakan motor dan kubu Komite Mahasiswa UMJ mengobrak-abrik sekretariat HMI dki Jalan KH Achmad Dahlan, Gedung Rektorat Nomor 49, Cirendeu, Ciputat, Rabu (1/6) pukul 18.30 WIB. Dalam penyerangan tersebut, mereka melakukan pengeroyokan terhadap sejumlah mahasiswa dari kubu HMI. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, riz/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Pabrik Kayu Ditu Rusak Lingkungan[/h]
Warga Balaraja Kekurangah Air dan Terancam Banjir
BALARAJA - Warga Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, mengeLuhkan maraknya kerusakan lingkungan yang diduga disebabkan oleh PT Eka Sarana Persada, perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan.
Pabrik ini dinilai warga tidak aspiratif serta berkehendak semaunya sendiri. Terjadinya polusi lingkungan seperti suara bising mesin yang mengeluarkan debu cukup menggangu aktivitas warga. Warga khawatir terserang penyakit pernafasan. Selain itu, saluran air pabrik tersebut juga membuat puluhan rumah warga tergenang pada saat musim hujan tiba. “Bangunan baru yang dibangun di sebelah pabrik kiama dengan cara meninggikan tanahnya, tidak ada saluran airnya.
"Ini kan berbahaya’ tegas Usman, warga setempat, Selasa (7/6). Rita, warga lainnya, mengungkapkan, perusahaan itu tidak mengindahkan masyarakat. Sudah berkali-kali didemo tetapi hingga sekarang belum ada niat baik pihak perusahaan untuk memenuhi tuntutan warga. Menurutnya, pembangunan pabrik baru menyebabkan tanah longsor karena bangunan pabrik lebih tinggi satu meter dengan rumah warga. “Ditinggikannya tanah selain berbahaya, perusahaan juga tidak membangun saluran air yang bisa meminimalisir genangan,” pungkasnya, Kata dia, selain masalah tersebut, masih banyak keluhan warga soal air sumur yang berkurang karena perusahaan menyedot air bawah tanah. “Dulu, tidak pernah ada kekurangan, kini untuk bisa dapat air harus lima jam. Bukan hanya itu, ada sebagian wilayah yang kering sama sekali,” katanya.
Sementara itu, Toni Tan, perwakilan perusahaan menyangkal semua tuduhan warga. Ia malah balik menuding warga yang selalu membesar-besarkan masalah. “Ini akibat adanya pembagian uang debu yang tidak dibagikan secara merata. Karena dengan adanya masalah yang semakin besar membuatwarga punya alasan untuk meminta uang semakin banyak. Hampir semua perusahaan di sekitar sini dikasih uang,” tegasnya.
Menurutnya, uang tersebut biasa diberikan kepada warga.Dalam pemilihan lurah misalnya, banyak uang dikeluarkan. Bila terpilih, lurah tersebut akan memiñta jatah uang kepada perusahaan yang ada diwilayahnya. “Mungkin yang terjadi di sini, perusahaan tidak kasih uang yang diinginkan oleh mereka,” pungkasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Soal Limbah, Warga Ngadu ke Dewan[/h]
SERANG - Puluhan warga yang terdiri atas Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tambak, tokoh masyarakat Desa Tambak, Kecamatan Kibin, mendatangi DPRD Kabupaten Serang untuk mengadukan adanya keterlibatan Samlawi, anggota DPRD Kabupaten Serang, dalam aksi di depan PT Nikomas, Senin (6/6) kemarin.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hak Asazi Manusia (LPSDM HAM) Agus Sutisna saat mendampingi warga mengatakan, pihaknya sebagai fasilitator warga mengadukan adanya keterlibatan anggota dewan dalam aksi yang di gelar di depan Nikomas. Terkait pengelolaan limbah, kata Agus, CV Majasari yang diberikan surat perintah kerja (SPK) oleh Nikomas, sudah merujuk pada rekomendasi Bupati Serang Taufik Nuriman, BPD .Tambak, Karang Taruna Tambak, dan berdasarkan hasil kajian dan rekomendasi tim lima dan PT Nikomas. Kepala BPD Desa Tambak Madiyah
mengatakan, aksi di depan Nikomas dinilai telah merusak citra masyarakat karena akan dinilai investor tidak kondusif. Apalagi, kata dia, aksi tersebut muncul di media dan melibatkan anggota Dewan.
Samlawi saat dikonfirmasi, mengatakan, keterlibatannya bukan untuk aksi melainkan memenuhi undangan Nikomas dan menjaga suasana aksi agar tetap kondusif. “Saya bukan sebagai Dewan, tapi ketua LPM Kibin,” katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, kar[/FOOTNOTE]
[h=1]Hape Esia Fun Sasar Kaum Muda[/h]
SERANG - Tidak bosan meluncurkan ponsel bundling, kali ini PT Bakrie Telecom Tbk mengenalkan Hape Esia Fun, Senin (6/6). Ponsel dengan herbagai fitur menarik serta aplikasi sosial seperti Facebook & Twitter yang saat ini sedang digandrungi masyarakat Indonesia ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan gaya hidup kaum muda.
Menurut Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Erik Meijer, anak muda selama ini memang dikenal sebagai segmen masyarakat yang akrab dengan dunia maya. Update status, paging teman, dan chatting sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bagi kaum muda, mobile internet sudah menjadi gaya hidup. “Hape Esia Fun membuktikan akses internet dapat dilakukan tidak hanya melalui smartphone tapi juga bisa dinikmati dengan ponsel kategori mid low end,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (6/6).
Erik menjelaskan, akses internet makin dapat dinikmati dari penggunaan telepon genggam. Hasil riset TNS Global Market Research di delapan kota Indonesia menunjukkan terjadinya lonjakan pengguna internet yang mengakses melalui telepon genggam dan 22% di tahun 2009 menjadi 48% ditahun 2010.
Di samping itu jejaring pertemanan sosial juga tumbuh luar biasa. Penetrasi internet mencapai 50 juta pengguna, 60% di antaranya merupakan pengguna sosial media. “Kalau mengacu pada data pelanggan AHA, paling tidak rata-rata 100 MB per hari dihabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berinteraksi sosial lewat instant messenger, Facebook maupun Twitter” ujar Erik.
Dengan harga Rp 385 ribu, sudah termasuk pajak, Rape Esia Fun dengan model Olive C55 ini dapat berfungsi sebagai modem karena dilengkapi kabel data untuk koneksi internet lewat
komputer PC dan menggunakan chipset terbaru keluaran Qualcomm QCSlllO yang dibuat khusus untuk mendukung akses internet/data cepat dengan kecepatan hingga 153 kbps. Dengan kecepatan sebesar itu, maka akses internet Hape Esia Fun jauh lebih cepat daripada kecepatan data Hape Esia keluaran sebelumnya dan juga empat kali lebih cepat dibandingkan kecepatan data GPRS atau pun EDGE se
Menariknya, jelas Erik, Hape Esia Fun memiliki quick pull search to Google di mana pada pelanggan Esia bisa mencari semua informasi lewat Google Search dan kotak pencarian di layar utama hape ini.
Terdapat pula Google Translate, sebuah layanan alih bahasa yang disediakan Esia bekerjasama dengan Google melalui menu ESIA Spot. Ada sembilan bahasa dalam layanan alih bahasa ini, yaitu Indonesia, Inggris, Melayu, Jerman, Belanda, Perancis, Portugis, Italia dan Spanyol. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Telkomsel Bina 1.000 Outlet Pulsa[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
SERANG - Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian 100 juta pelanggan yang juga bertepatan dengan genapnya usiake-16 tahun, Telkomsel menggelar program Outlet Merah Mandiri (OMM) bagi para pemilik outlet pulsa telepon selular. Mengusung konsep bina wirausaha, Telkomsel siap membina 1.000 pengusaha kecil tersebut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Sejumlah pencapaian Telkomsel di usianya yang ke- 16 tahun tidak lepas dari keberadaan outlet pulsa telepon seluler. Karena itu Telkomsel berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama melalui program Outlet Merah Mandiri. Suatu upaya berbentuk pembinaan wirausaha kepada outlet pulsa dengan konsep bantuan modal
usaha," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno dalam siaran pers, Selasa (7/6).
Program ini, ianjut Sarwoto, merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial Telkomsel yang disinergikan dengan upaya untuk mempertahankan dan meningkatan daya saing Telkomsel. Konsep pemberian modal berfokus pada outlet yang berusia 6- 12 bulan. Melalui target 1.000 outlet di seluruh Indonesia, Telkomsel berharap jumlah outlet semakin meningkat sejalan dengan reputasinya saat ini.
“Pgra OMM akan dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam implementasinya, program tersebut akan dibagi dalam tiga tahapan. Sehingga akhirnya, manfaat program ini betul-betul dirasakan oleh seluruh outlet binaan," imbuh Vice President Chanel Management Telkomsel Gideon Eddie Purnomo.
Lebih lanjut Gideon menjelaskan, tiga tahapan OMM. Tahap pertama yaitu entry point, merupakan tahap pemberian alat usaha berupa ponsel, buku panduan sederhana tentañg panduan mengelola outlet pulsa, nomor reseller atau nomor untuk mebakukan pengisian pulsa elektronik ke pelanggan hingga melakukan outlet make over dengan standarisasi desain.
Setelah memiliki alat kerja yang cukup, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tahap kedua yaitu intensive attention. Pada tahap ini peserta akan mendapatkan coaching and counseling secara periodik, serta kunjungan rutin oleh Branch/Sub Branch Telkomsel. Pertemuan antar-outlet pun akan dilakukan secara periodik. Dalam kegiatan intensive attention ini pula, bantuan modal usaha akan diberikan bersamaan dengan dimulainya OMM competition hingga perlakuan khusus berupa pemberian produk Telkomsel dart mitra diler Telkomsel.
Tahap terakhir adalah reward and evaluation, evaluasi terhadap outlet binaan hingga akhirnya diberikan apresiasi bagi outlet yang berhasil tumbuh dari kondisi sebelum OMM diterapkan. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Merpati Incar Monopoli Rute Perintis[/h]
JAKARTA - Pasar bisnis aviasi sungguh ketat. Merpati sebagai BUMN aviasi pun meminta privilege atau hak istimewa kepada pemerintah untuk memonopoli penerbangan di rute perintis. Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, untuk mempercepat proses restrukturisasi, pemerintah harus membantu bisnis Merpati. Salah satu caranya, dengan memberikan 100 persen dana public service obligation (PSO) penerbangan rute perintis kepada Merpati. “Kami usul, dana PSO tidak usah ditender," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (7/6).
Selama ini, pemerintah memang memberikan dana PSO kepada maskapai penerbangan sebagai bantuan untuk membuka rute-rute perintis di Indonesia Timur. Namun, dalam pelaksanaannya, pemerintah melakukan tender atas dana PSO tersebut kepada maskapai penerbangan yang melayani rute-rute perintis. Direktur Niaga PT MNA Tonny Aulia Achmad menambahkan, dalam proses tender, Merpati kerap kalah karena tidak adanya perlakuan sama dengan operator swasta. Sebab, Merpati punya kewajiban untuk melayani hampir semua rute perintis, sedangkan maskapai swasta bisa memilih rute-rute tertentu. “Selain itu, Merpati menanggung beban utang masa lalu yang sangat besar,” katanya.
Perlakuan PSO transportasi untuk Merpati tersebut berbeda dengan perlakukan PSO untuk moda transportasi lain. Misalnya, PT Pelni, PT ASDP, maupun Perum Damri yang selain mendapat bantuan untuk pengadaan armada, juga mendapat dana P50 secara utuh. Karena itu, lanjut Jhony, jika dana PSO untuk penerbangan rute perintis diberikan seluruhnya kepada Merpati, maka hal itu akan sangat membantu operasional Merpati. “Apalagi, jika diserahkan fix down payment (dibayar di depan-red), kami bisa menggandeng PT DI (Dirgantara Indonesia):’ ucapnya.
Jhony menyebut, tahun ini, Merpati memenangkan tender pelayanan rute perintis sebesar Rp 115 miliar atau kurang dari 60 persen total dana PSO yang diberikan pemerintah. “Dana itu untuk melayani rute perintis di Papua, NTT (Nusa Tenggara Timur), dan Maluku Utara," ujannya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, jpnn/zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Keluarga Rani Yuliani di Kecamatan Cikeusal Masih Trauma dan Inginkan Rani Punya Masa Depan[/h]
Masih ingat dengan nama Rani Yuliani? Sosok wanita yang sering muncul di media massa dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen beberapa waktulalu. Wanita itu kini diingat kembali oleh publik setelah menghilang entah ke mana.
MASTUR — Cikeusal
UNTUK kali keduanya, Radar Banten mendatangi rumah kakek Rani di Kampung Pasir Muncang RT/RW 01/01, Desa Panasogan, Kecamatan Cikeusal, Selasa (7/6). Kampung yang asri tersebut merupakan tempat lahir Rani yang diasuh ibunya, Kustati. Di kampung yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani ini, masa kecil Rani bersama kakeknya, Sukardi dan neneknya, Asiah, dilalui.
Kasus pembunuhan Direktur PT Putra RajawaLi Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen ternyata masih menyisakan kesedihan dan trauma bagi keluarga besar Rani di Desa Panusogan. Kesedihan itu disampaikan keluarga Rani. Menurut Kepala Desa Panosogan Sutarsidi, sejak terjadi kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen, Rani dan keluarganya tidak pernah pulang ke kampung halaman di Cikeusal. “Kalau sebelum ada kasus, Rani dengan suaminya sering pulang ke sini satu minggu sekali. Beberapa kali tampak almarhum suami Rani, Nasrudin, ikut bersama rombongan," kata Sutarsidi.
Sutarsidi mengaku tahu betul dengan Rani sejak kecil, apalagi ibunya Rani adik kelas saat SMP di Cikeusal. “Saya nggak ingat lagi kondisi Rani setelah dia ke Tangerang untuk bekerja,” kata Sutarsidi.
Kakek Rani merupakan pensiunan Dinas Pendidikan Kecamatan Cikeusal. Saat ini, kondisi kakek Rani sudah tidak bisa apa-apa karena pikun. Dia hanya tinggal di rumah dan dikelilingi anak-anaknya di Kampung Pasir Muncang. “Saat Rani dan keluarganya pulang, mereka jarang berkumpul dengan masyarakat. Mereka hanya kumpul dengan keluarga besarnya yang tinggal satu kompleks di wilayah tersebut imbuhnya,
Setelah menerima informasi dari kades, kemudian meluncur ke rumah kakek Rani yang bernama Sukardi. Radar Banten langsung menanyakan keberadaan Sukardi kepada salah seorang kerabat Rani. Di sana, Radar Banten diterima seorang perempuan paruh baya yang mengaku adik kandung ibunya Rani. Namun sayang, dia tidak mau diwawancara. Sukardi sendiri tidak dapat berkomunikasi dengan siapa pun.
Teti yang tak lain adalah tante Rani berhasil ditemui. Pada awalnya, Teti enggan bercerita tentang Rani dan keluarga besarnya di Tangerang dengan alasan masih trauma. Dia tidak ingin mengungkit kenangan masa lalu keluarga dan takut salah berbicara sehingga dapat menyinggung perasaan orang lain. Setelah dibujuk, Teti akhirnya mau bicara tentang berbagai hal yang terkait dengan Rani.
“Sekarang Rani dan keluarganya tidak pernah mengunjungi keluarga besar di sini. Mungkin dia sibuk mencari kerja karena setelah ditinggal suaminya (Nasrudin Zulkarnaen red), dia harus menghidupi dirinya sendiri,” terang Teti.
Teti menceritakan, sebelum ada kasus beberapa kali Rani dan Nasrudin berkunjung ke Cikeusal hanya sekadar untuk menjenguk keluarga dan liburan akhir pekan. “Semua itu sudah tidak akan terjadi lagi, karena suaminya telah meninggal. Keluarga besar di sini, masih sedih dan tidak bisa melupakan kenangan bersama Rani dan suaminya’ kenang Teti.
Teti menceritakan kenangan saat pernikahan Rani. “Saat pernikahan keduanya, saya dan keluarga dati Cikeusal hadir semua. Saat itu, Rani hanya melaksanakan akad nikah di rumah, tidak melaksanakan pesta. Yang diundang hanya keluarga dan tetangganya," tuturnya.
Ketika ditanya tentang keberadaan Rani, Teti mengaku tidak tahu persis ada di mana. “Sekarang kasusnya sudah beres dan pihak keluarga tidak ingin itu terulang lagi," ungkapnya.
Teti berharap Rani dapat menghadapi cobaan ini dan menatap masa depannya. Selain itu, Teti berharap agar tidak dikait-kaitkan lagi dengan persoalan tersebut, mengingat kasus ini mulai ramai dibicarakan lagi setelah ada dugaan rekayasa. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Bangunan Ilegal Marak di Kosambi[/h]
BP2T Hanya Mengecek Tanpa Bertindak
TIGARAKSA - Banyak bangunan liar berdiri di Desa Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Wilayah yang menjadi pusat industri pergudangan tersebut banyak berdiri dengan tidak memiliki izin resmi alias ilegal. Terkait adanya bangunan ilegal, Sekretaris Badan Pelayanan Periziñan Terpadu (BP2T) Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pengecekan.
“Saat ini sedang dilakukan pengecekan di wilayah Kosambi mana bangunan yang tidak memiliki izin serta mempunyai surat pendirian yang aspal (asli tapi palsu). Jadi saya tidak bisa berkomentar karena masih dalam tahapan pengecekan benar atau tidak ada bangunan ilegal “kilahnya, di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Selasa (7/6).
Terpisah, Kepala Desa Kosambi Timur Hasanuddin membenarkan, bahwa BP2T telah melakukan pengecekan, namun belum dilakukan tindakan apapun. “Sudah berkali-kali dilakukan cek, namun belum ada kelanjutannya. Sepertinya BP2T hanya melakukan pengecekan saja, namun tidak melakukan tindakan apapun," ujarnya. Menurutnya, bangunan yang ada di wilayahnya hampir semuanya ilegal karena tidak pernah ada pemberitahuan yang masuk di kantornya, tiba-tiba bangunan sudah jadi. “Saya bisa katakan 75% bangunan yang mayoritas pergudangan di Kosambi Timur aspal (asli-palsu). ini dapat dilihat dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) maupun Izin Gangguan (HO) yang palsu,” katanya. “Desa sebagai sebuah wilayah tidak dianggap. padahal segala sesuatunya diurus di sini. Harusnya Three Far Three ditegakkan, yaitu desa, pengusaha serta dinas terkait’ imbuhnya. Hasanuddin menjelaskan, para pengusaha
tidak melalui desa dalam mengurus perizinan, tapi langsung ke dinas terkait. Karenanya Hasanuddin mensinyalir ada oknum yang bermain di dalamnya. “Tidak ada tindakan apapun dan satpol PP. Penertiban belum pernah dihakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepada Satuan Pamong Praja Kabupaten Tangerang Slamet Setiawan mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan tindakan apapun terkait banyaknya bangunan ilegal di Kosambi Timur karena semuanya diurus oleh BP2T. “Bila BP2T sudah memberikan keterangan baru kita tindaklanjuti. Saya juga akan menindak anggota yang ikut bermain," tegasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]OSN SMP Ciptakan Siswa Cinta Mata Pelajaran MIPA dan IPS Terpadu[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
Dalam rangka menumbuhkan motivasi dan meningkatkan kemampuan siswa SMP di bidang mata pehajaran MIPA dan IPS Terpadu, Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP, di SMPN 1 Anyer, Kabupaten Serang 4 Juni lalu.
Kegiatan ini sebagai ajang untuk menyalurkan bakat yang dimiliki oleh setiap siswa, juga diharapkan akan menambah gairah dan semangat belajar serta untuk mencapai prestasi yang dicita-citakan. Di samping itu juga melalui kegiatan OSN ini, siswa di tiap-tiap kab/kota di Provinsi Banten termotivasi menggemari dan mencintai pelajaran MIPAdan IPS Terpadu.
Hasil yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini adalah; terseleksinya siswa-siswi SMP yang berbakat dan berprestasi dalam bidang mata pelajaran Matematika, Fisika, Biologi, dan IPS Terpadu untuk dapat mengikuti event di tingkat nasional. Para pemenang akan mewakili Provinsi Banten dalam ajang lomba di tingkat nasional. Khusus untuk para siswa, diharapkan menumbuhkan motivasi dan minat serta prestasi, sekaligus menumbuhkembangkan kemampuan berpikir sistematis, kreatif, dan inovatif sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari. OSN SMP diikuti oleh para siswa Pemenang Lomba Olimpiade Sains (OSN) SMP tingkat kabupaten/ kota se-Banten. Secara keseluruhan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan lomba ini adalah sebanyak 96 siswa/yang berasal dari delapan (delapan) kabupaten/kota. OSN SMP Tingkat Provinsi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ade Ahmad Kosasib, M.Pd.
Dalam sambutannya Ade herpesan, agar siswa/siswi peserta dapat mengikuti kegiatan secara sungguh-sungguh dan mengoptimalkan kemampuannya. Sehingga Provinsi Banten bisa lebih banyak lagi menempatkan wakilnya pada ajang OSN tingkat nasional yang dilaksanakan di Manado pada bulan Juli mendatang.
Hasil dari OSN SMP langsung dibawa oleh pihak Direktorat pembinaan SMP untuk diperiksa di Jakarta. Hasil OSN SMP tingkat provinsi 2011. sudah dapat dilihat hasinya pada 1 Juni 2011 melahui: http://www.dit-plp.go.id/subditkesiswaan.
Ade berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif dan menghasihkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat SMP ke arah yang lebih baik serta terjaringnya siswa/siswi SMP yang aktif, kreatif, dan berprestasi di Provinsi Banten. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, adv/man[/FOOTNOTE]
[h=1]DPRD Tangsel Dukung Jam Operasional Truk[/h]
SERPONG - DPRD Kota Tangsel mendukung Pemkot menetapkan jadwal pembatasan truk pukul 22.00- 05.00 WIB. Waktu itu sama dengan yang diterapkan DKI Jakarta untuk membatasi truk masuk tol dalam kota. Sikap wakil rakyat ini menyusul evaluasi jadwal pembatasan truk pada 10 Juni mendatang. Dewan merekomendasikan kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk tetap dalam keputusannya yakni, jam operasional truk disamakan dengan DKI Jakarta. “Kami mendesak Pemkot Tangsel menetapkan aturan yang sama. Jangan sampai Walikota mengendurkan niatnya. Karena masyarakat sudah jengah dengan kemacetan yang kerap terjadi di lalan Raya Serpong,” ungkap Ketua Komisi D DPRD Kota Tangsel Iwan Rahayu, Selasa (7/6).
Dikatakan Iwan, jika masalah truk ini merupakan persoalan yang dihadapi DKI Jakarta. Namun karena kebijakannya, justru membuat wilayah penyangga menjadi sulit Bahkan Tangsel pun ikut terseret dalam persoalan ini. Kerugian yang didapat selain kemacetan juga menyebabkan kerusakan jalan. “Bisa-bisa Kota Tangsel setiap tahun APBD-nya habis untuk membangun jalan rusak terus. Karena kebijakan DKI Jakarta yang tanpa berkoordinasi dengan daerah penyangga’ ucap politisi PDI-P ini. Selain itu, Dewan meminta Pemkot Tangsel mempersiapkan aturan dan infrastruktur untuk menerapkan pembatasan truk melintasi Jalan Raya Serpong. Misalnya, rambu larangan jam masuk, area parkir yang nyaman untuk pra sopir untuk tempat menunggu. Dan juga sanksi apa jika mereka melanggar aturan. “Ini perlu dipersiapkan oleh Pemkot Tangsel, karena ini adalah permasalahan baru yang belum direncanakan pada APBD," terangnya.
Ditambahkan Wakil Ketua DPRD Tangsel Ruhamabaen, pemerintah pusat juga harus mempercepat pengerjaan jalan Jakarta Outing Ring Road (JORR) 2 dari jalan tol Serpong-Balaraja menuju pelabuhan Merak. “Ini akan mengurangi beban Jalan Raya Serpong. DKI juga harus memberikan perhatian lebih atas kebijakan itu kepada Tangsel,” ucap politisi PKS ini. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, riz/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Jembatan Leuwimalang Putus[/h]
24 Warga Jadi Korban
CHIARA - Sebanyak 24 warga menjadi korban putusnya jembatan gantung di Kampung Leuwimalang, Desa Mekarsari, Kecarnatan Cihara. Peristiwa mi terjadi sekira pukul 18.00, Senin (6/6). Untuiignya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, Jembatan gantung Leuwimalang yang memiliki panjang 120 meter dengan ketinggian 15 meter ini putus saat diseberangi hampir 60 warga Kampung Cikaso, Desa Mekarsari, Cihara, setelah nonton pertandingan sepakbola. Beberapa saksi mata mengatakan, dua sling baja yang digunakan untuk pegangan warga seketika putus akibat beratnya beban.
Sling tersebut telah berkarat lantaran usianya yang tua. Putusnya jembatan yang dibangun pada 1989 ini mengakibatkan 10 warga mengalami luka berat dan 14 warga mengalami luka ringan. Di antara mereka yang mengalami luka berat adalah pelajar sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah (MTs).
Suhendra, warga Mekarsari, mengaku beruntung saat kejadian ia telah sampai pada titik penyeberangan di ujung jembatan tersebut. “Kejadiannya begitu cepat, saya lihat orang yang di atas j embatan berjatuhan ke sungai. Ada yang ke pasir sungai, bahkan ada yang jatuh di antara bebatuan sungai,” katanya, Selasa (7/6).
Umumnya, mereka yang menjadi korban adalah anak-anak usia sekolah dasar. “Korban kebanyakan siswa SD Mekarsari 1 Cihara dan MTs Al-Ishlah Kadu Gede,” ujarnya. Senada diungkapkan Ketua BPD Desa Mekarsani, Kecamatan Cihara, Abdurrahrnan. “Setelah didata ternyata korban kebanyakan berasal warga Kampung Cikaso, Desa Mekarsari. Tim Medis Puskesmas Cihara tak lama setelah kejadian langsung ke lokasi dan rumah-rumah korban,” ungkapnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Cihara Juju Suardi mengatakan, luka yang diderita korban umumnya di kepala dan kaki. Kondisi paling berat dialami Uun bin Misru (13). Tak hanya luka, Ia mengalami gangguan pernapasan dan trauma. “Namun kita pastikan semua korban mendapat perawatan’ ujarnya.
Camat Cihara Sastra Wijaya mengatakan, putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Barunai dan Desa Mekarsari ini telah dilaporkan ke Bupati Lebak melalui Kabag Kesra. “Kita juga langsung membentuk tim yang terdiri atas muspika, kepala desa, dan Puskes mas Cihara,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Dinas Bina Marga, serta Dina Kesehatan bersama Asda IV PemkaL Lebak Tajudin, kemarin, meninjau lokasi. “Perintah Bupati, biaya pengobatan korban akan ditanggung Pemkab Lebak,’ katanya.
Terkait perbaikan jembatan, pihaknya mengaku masih harus berkoordinasi dengan sejumlah instansi. “Terlebih duluakan kami laporkan ke PakBupati,” ujarnya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-09/ndu[/FOOTNOTE]
[h=1]Cuaca Buruk, Nelayan Tak Melaut[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar banten[/FOOTNOTE]
CIHARA - Gelombang tiaggi membuat para nelayan di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, memilih tidak melaut dalam sepekan ini. Tak hanya berbahaya, cuaca buruk juga berdampak terhadap hasil tangkapan mereka.
Pantauan Radar Banten di tempat pelelangan ikan (TPI) Pasar Sukahujan, Cihara, sebagian nelayan memilih menambatkan perahu mereka di dermaga. Kondisi cuaca yang mudah berubah membuat mereka urung melaut karena dinilai berbahaya.
Suhada, salah seorang nelayan Cihara mengatakan, dalam sepekan ini tinggi gelombang mencapai hingga dua meter. “Kalau tetap melaut takut perahu terbalik diterjang ombak. Terpaksa kami berhenti melaut sambil menunggu cuaca normal lagi’ ungkapnya, Selasa (7/6).
Senada disampaikan nelayan Cihara lainnya, Odih. Bahkan, katanya, ombak besar yang terjadi saat ini tak seperti biasanya. Karena ombak besar terjadi hanya awal tahun dan akhir tahun. “Tapi ini pertengahan tahun masih terjadi ombak besar," ujarnya.
Lantaran banyak nelayan tak berani melaut ketersediaan ikan di pasaran pun berkurang. Bahkan, harganya meningkat tajam. “Pasokan ikan di pasar jadi berkurang,” kata Mimin, pedagang ikan di TPI Sukahujan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-9/ndu[/FOOTNOTE]
[h=1]Ratusan Warga Panggarangan Terserang ISPA[/h]
PANGGARANGAN - Sebanyak 832 warga di Panggarangan, Kabupaten Lebak, terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Informasi ini merupakan basil pendataan Puskesmas Penggarangan selama Maret dan April 2011.
Kepala Puskesmas Kecamatan Panggarangan Endang Suhendar Saputra mengatakan, mendominasinya penyakit ISPA ini disebabkan faktor perubahan cuaca. “Selain itu, rendahnya pola hidup sehat dan bersih yang diterapkan masyarakat sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit tersebut,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/6).
Kemungkinan jumlah penderita penyakit ISPA akan terus meningkat karena perubahan cuaca yang tidak menentu, Pihaknya berharap warga mewaspadai penyakit ISPA karena dapat mengarah pada penyakit pneumonia atau radang paru-paru. “Walaupun penyakit ISPA tidak terlalu membahayakan kita harus tetap mewaspadai penyakit ini” jelasnya.
Katanya, kasus penyakit ISPA di wilayah kerjanya selama 2011 tidik mengalami perubahan yang herarti. Hingga kini masih terkendali dun belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Dihubungi melalui telepon, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Maman Sukirman mengatakan, penyakit ISPA yang saat ini mewabah sebenarnya penyakit influenza biasa. “Tidak terlalu menghawatirkan karena penyakit ini bukan penyakit menular yang perlu diwaspadai,” ungkapnya.
Sukirman menambahkan, dengan kondisi cuaca saat ini penyakit ISPA sudah tentu akan meningkat. “Sebenarnya penyakit ini tidak bisa dihindari karena cuaca ekstrem, tidak hanya berpengaruh pada manusia tapi juga berdampak pada hewan atau tumbuhan,” ungkapnya. Untuk mencegah penyebaran penyalcit ISPA diperlukan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat “Upaya kita dan kesehatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan penyuluhan yang intensif. Saya mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat,” katanya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-il/del/Mu[/FOOTNOTE]
[h=1]Gagal Bunuh Diri, Pelaku Kabur[/h]
CILEGON - Pelaku percobaan bunuh diri di Simpang Tiga, Kota Cilegon, kabur dari Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Cilegon, Selasa (7/6) sekira pukul 03.30 WIB. Beberapa perawat menduga, lelaki misterius tersebut mengidap kelainan jiwa. Pertanyaan-pertanyaan dokter tak pernah dijawab dengan tepat ketika pelaku dirawat.
Percobaan bunuh diri itu terjadi pada Senin (6/6) sekira pukul 21.15 WIB. Lelaki yang diperkirakan berumur 45 tahun itu Diduga Mengidap Kelainan jiwa ia juga menusuk dirinya menggunakan pisau milik Kurtubi, pedagang cireng di kawasan Ruko Simpang Tiga.
Pelaku rambut keriting, mengenakan kaos biru, dan celana panjang hitam itu langsung dilarikan ke rumah sakit oleh personel Satreskrim Polres Cilegon. “Lukanya memang tidak terlalu parah, tak ada yang sampai ke organ tubuh, Luka paling dalam hanya satu sentimeter saja, lebarnya ada yang sampai jima sentimeter,” kata Direktur
RSUD Cilegon Zaenoel Arifin. Dia membenarkan, lelaki tak dikenal itu telah kabur dari UGD RSUD Cilegon. Para perawat sempat menjahit tiga dari lima luka tusukan. Pelaku juga disuntik anti tetanus dan diinfus. “Saat dirawat, lelaki itu meracau tidak karuan. Maka itu, kami menduga, ia menderita kelainan jiwa," kata Zaenoel. Menurut dia, pelaku kabur ketika perawat menangani pasien lainnya, Itu dilakukan saat pelaku tidur. “Salah satu perawat sempat mengejarnya. Namun lelaki itu tak mempedulikan panggilan perawat dan meninggalkan rumah sakit,” kata Zaenoel.
Kasat reskrim Poires Cilegon AKP Tidar Wulung Dahono mengaku akan mencarian lelaki tersebut. “Tkut terjadi sesuatu kepada dia, jadi kami akan mencarinya’ kata Tidat Beberapa warga di kawasan Simpang Tiga menduga, pelaku percobaan bunuh diri iyu merupakan orang gila yang dikirim dari luar Kota Cilegon. Sebab, kata seorang tukang ojek bernama Iwan, pelaku sebelumnya turun dari sebuah mini bus.
“Saya lihat orang itu diturunkan seseorang dari sebuah mini bus berwarna abu-abu. Tak lama kemudian, orang itu langsung nyoba bunuh diri. Sepertinya dia orang gila yang baru dikirim dari luar kota,” kata Iwan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, quy/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Sidang Bentrok Cikeusik, Terdakwa dan Saksi Saling Bantah[/h]
SEBANG - Sidang lanjutan bentrok Cikeusik di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Selasa (7/6), kembali menghadirkan Kepala Keamanan Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Deden Dermawan Sudjana. Dia melanjutkn kesaksiannya untuk terdakwa Adam Damini. Bahwa, bentrok di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, pada 6 Februari lalu karena warga melempar batu terlebih dahulu ke arah jamaah Ahmadiyah.
Deden mengaku, kegiatan jamaah Ahmadiyah selalu direkam atau didokumentasikan melalui handycam oleh Arif. Begitu juga saat bentrok Cikeusik terjadi. “Saat ini handycam sudah disita oleh penyldik,” ujarnya.
Akan tetapi, Deden belum melihat rekaman bentrok Cikeusik itu karena kesehatannya belum pulih. Dia juga tidak mengetahui barang bukti yang dibeberkan JPU Dedi Tri. Sepertti baju hitam, kok biru, celana jeans, sandal hitam, sebilah golok, dan motor Mio. “Saya tak tahu, Pak hakim’ katanya.
Kesaksian ini dibantah terdakwa Adam Damini yang berada dibarisan paling depan. Menurutnya, bentrokan justru dipicu ulah jamaah Ahmadiyah yang melempari warga terlebih dahulu menggunakan batu. Saat itu, jamaah Ahmadiyah berada di dalam rumah Suparman (tokoh Ahmadiyah Cikeusik).
“Saya menobak keterangan saksi tersebut. Sebenarnya massa dan warga tak melempar batu terlebih dulu, melainkan anggota jamaah Ahmadiyah yang melempar terlebih dalu. Karena sebenarnya kami datang ke rumah Suparman itu untuk melakukan audiensi atau dialog agar para pengikut Ahmadiyah kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya, tetapi malah disambut oleh lemparan batu," beber terdakwa di hadapan Ketua Majelis Hakim Cipta Sinuraya dengan anggota Pinta Uli dan Rehmalem.
Saksi Deden tak menanggapi bantahan terdakwa. Dia hanya melirik hakim dan terdakwa tanpa berkata.
Sedangkan penasihat hukum terdakwa, Ridwan Kusnanda, meminta agar barang bukti handycam yang berisi rekaman perijalanan Deden hingga ke Cikeusik dihadirkan di persidangan. Karena, dalam rekaman terdapat perintah dan rencana perlawanan dari jamaah Ahmadiyah terhadap aparat dan warga.
Namun permintaan itu tak dikabulkan majelis hakim lantaran dalam perkara Adam Damini, handycam tak disita. “Silakan nanti dalam perkara lain (ketika saksi Deden jadi terdakwa-red) barang bukti itu minta dihadirkan,” ujar Cipta Sinuraya.
Sidang yang menghadirkan Deden ini kembali mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Semua pintu masuk ruang sidang utama, dijaga polisi bersenjata lengkap. Polisi bersenjata lengkap juga berdiri di sisi kiri dan kanan hakim.
Di ruang sidang IV tuntutan terhadap terdakwa Idris alias Idis batal. Pasalnya, JPU belum siap dengan tuntutannya. Sidang ini dipimpin hakim Agoeng Rahardjo dengan anggota Martini Manja dan Fauziah Hanum, “Penuntut umum belum siap yang mulia. Jadi kami minta pembacaan tuntutan diundur pekan depan,” kata JPU Supriyadi. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jah/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Lagi, Nasabah Bank Kena Tipu[/h]
SERANG - Nasabah bank kembali menjadi korban penipuan. Tabungan Irman (55), warga Jalan Mawai Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon, senilai Rp 28,5 juta ludes pada Senin (6/6) siang. Kasus ini ditangani Polres Serang. Penipuan terjadi ketika korban yang pensiunan BUMN ini beristirahat di Rest Area KM 68 Tol Cikupa-Merak. Irman bersama keluargänya hendak pulang setelah dari Jakarta.
Korban kemudian menarik uang di ATM yang ada di rest area. Namun, kartu ATM tak bisa dimasukkan. Di saat bersamaan, seorang pria masuk ke dalam bilik ATM. Kepada korban, dia mengaku akan mengambil struk penarikan uang yang tertinggal.
Mengetahui Irman kesulitan memasukkan kartu ATM, pria tak dikenal itu menawarkan bantuan. Kantu ATM korban dimasukkan secara paksa. Setelah masuk pnia yang diduga kawanan penjahat itu keluar. Akan tetapi, Irman tetap tak bisa menarik uangnya. Kartu ATM millk korban justnu tertelan mesin.
Pria tak dikenal itu kembali masuk bilik ATM.
Mengetahui korban tak bisa melakukan transaksi penarikan uang tunai, pria itu menyuruh korban menghubungi call center bank dengan nomor telepon di dalam bilik ATM.
Irman menurutinya. Dipandu orang yang mengaku orang bank, korban menekan beberapa tombol mesin ATM, tenmasuk menekan nomor PIN. Setelah itu, orang yang mengaku orang bank tersebut menyuruh korban pergi ke kantor bank untuk mendapatkan kartu ATM-nya kembali.
Namun, korban kaget ketika mendapatkan keterangan pihak bank diKota Serang Bahwa, tabungannya senilai Rp 38,5 juta telah ditarik.
Kasatreskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan laporan penipuan tersebut. Kasat mengimbau kepada para nasabah bank yang memiliki kartu ATM agar wasapada ketika menarik uang melalui mesin ATM. Dia juga berharap agar wanga tak mudah terjebak dengan nomor telepon bank yang tertera di mesin ATM. “Bila ada kesulitan saat transaksi di ATM, segera batalkan dan jangan menunuti perintah orang yang tak dikenal,” katanya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, Jab/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Menuju Serri Ketujuh F1 2011 di Montreal, Kanada MeLaren dan Lewis Hamilton Penuh Ambisi[/h]
Terus kalaih dari Sebastian Vettel dan Red Bull Renault, Lewis Hamilton dan Mctaren-Mercedes menghadapi Grand Prix Kanada dengan penuh ambisi. Inilah peluang mereka untuk membalik situasi.
MCLAREN - Mercecles terus menunjukkan progres meyakinkan memasuki pertengahan musim Formula 1 2011 ini, Sayangnya, satu dua hal selalu meughalangi upaya tim tersebut untuk mengalahkan Red Bull-Renault. Khususnya mengalahkan sang juara bertahan, Sebastian Vettel.
Saking progresnya, McLaren sudah yakin mereka punya mobil tercepat untuk lomba di musim 2011 ini. Untuk long run, mereka yakin betul mobil MP4-26 lebih hebat dari Red Bull RB7.
Sayangnya ya itu tadi, ada saja masalah menghadang. Dan selain itu, kecepatan Red Bull saat kualifikasi ikut mempersulit upaya McLaren untuk meraih kemenangan saat lomba. Di Grand Prix Kanada akhir pekan ini, McLaren punya ambisi besar untuk menjalani lomba dengan benar. Maksudnya, bersaing sengit berebut pola, lalu merebut kemenangan.
Sirkuit Gifles Villeneuve pun memberi mereka peluang lebih besar untuk melakukan itu. Sirkuit ini bersifat stop and go. Relatif tanpa tikungan cepat hanya sejumlah trek lurus panjang yang disambung dengan tikungan-tikungan lambat. Keunggulan Red Bull RB7 adalah aerodinamika untuk tikungan cepat. Di Gilles Villeneuve, keunggulan itu nyaris tak ada guna. Di Kanada ini, yang penting adalah power besar dan drag (tahanan angin) rendah. McLaren yakin memiliki keunggulan soal itu.
“Kami punya mesin luar biasa. Kami punya KERS (kinetic energy recovery system-red) terbaik di F1. Kami juga punya traksi (keleng ketan red) yang baik saat keluar dari tikungan lamban,” kata Lewis Hamilton, andalan McLaren. “Seharusnya ini akhir pekan yang baik untuk kami. Saya sendiri akan memburu hasil baik saat lomba nanti," tandasnya.
Hamilton punya motivasi tambahan untuk memburu hasil maksimal. Dia kini berada di urutan dua klasemen pembalap, tapi tertinggal 58 poin di belakang Vettel. Berarti, Vettel bisa absen dua lomba namun tetap bercokol di puncak klasemen!
Karena ini sudah lomba ketujuh, Hamilton harus segera menggebrak. Kalau tidak, dia dan semua pesaing lain bisa kiss goodbye gelar 2011. Tahun lalu, Hamilton menang di Kanada setelah mengawali lomba dan pole. Tahun ini, dia tentu menginginkan hasil yang sama. “Layout sirkuit ini sepertinya cocok untuk gaya saya,” tambah Hamilton yang pada 2007 meraih kemenangan perdananya di Kanada.
Semangat McLaren ini ditegaskan oleh Martin Whitmarsh, bos tim. “Setelah kalah sengit di Spanyol dan Monaco, ada semangat luar biasa pada tim kami untuk kembali ke puncak podium," ucapnya. “Saya merasa kami bisa terus melangkah ke depan dan sekali lagi menantang Red Bull akhir pekan ini’ lanjut Whitmarsh.
Selain itu ada masalah lain dengan ban. Musim ini, prospek performa ban Pirelli selalu menjadi kisah besar sebelum setiap lomba. Di Kanada juga begitu. Akhir pekan ini, Pirelli akan membawa ban soft dan supersoft,
sama persis dengan yang dibawa di Monaco sebelumnya. Bila di Monaco Vettel bisa menang dengan strategi satu stop (plus ban baru saat lomba dihentikan enam putaran sebelum finish). Di Kanada, Pirelli merasa para pembalap minimal harus melakukan dua stop. Karakter sirkuit yang penuh akselerasi dan pengereman akan lebih kasar terhadap ban.
Karakter Kanada membuat strategi satu stop sangat sulit diterapkan. Tapi kami berharap lomba tetap berlangsung sengit. Kesempatan untuk menyalip (yang lebih besar) juga akan membuat tim lebih fleksibel untuk menentukan strategi balapan,” kata Paul Hembery, bos balap Pirelli. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Duo Williams Comeback Jelang Wimbledon[/h]
LONDON - Serena Williams tak mau kehilangan kesempatan mempertahankan gelar grand slam Wimbledon. Petenis Amerika Serikat (AS) itu memastikan diri kembali ke laga kompetitif guna mendapatkan pemanasan menuju Wimbledon. Dia bakal lebih dulu tampil di Eastbourne pada pekan depan, sebelum mempertahankan gelar Wimbledon.
Sebuah pernyataan dari manajemen Williams menyebutkan, Serena segera mengakhiri masa istirahat akibat masalah flsik selama hampir setahun terakhir. Serena beserta kakak kandungnya, Venus Williams yang absen sejak Januari lalu, akan berkompetisi di turnamen yang merupakan ajang pemanasan Wimbledon pada 20 Juni mendatang.
Serena sudah tak tampil di tur WTA (Asosiasi Tenis Putri) sejak merengkuh gelar di Wimbledon tahun lalu yang merupakan gelar ke-13 di arena grand slam.
“Saya sangat senang sudah cukup sehat untuk berkompetisi lagi,” ujar Serena dalam pernyataan tersebut. “12 bulan yang telah berlalu merupakan hal yang sangat sulit dan menjadi masa membangun karakter. Saya sangat bersyukur karena itu. Saya berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan fans atas semua dukungannya,” tambahnya.
“Serena kembali!” tegasnya. Seusai menjuarai Wimbledon tahun lalu, Serena
mendapatkan cedera kaki karena menginjak gelas pada sebuah restoran di Jerman. Dia sempat melakoni sebuah pertandingan ekshibisi melawan petenis Belgia, Kim Clijsters, beberapa hari kemudian. Tapi ketika kembali ke AS, dia langsung menjalani operasi dilanjutkan dengan operasi kedua pada Oktober yang membuatnya butuh waktu lama untuk pemulihan.
Derita masalah fisik yang menimpanya bukan itu saja. Pada Februari, petenis 29 tahun itu didiagnosa mengalami gangguan kesehatan karena ada pembekuan darah di paru-paru. Setelah itu, Williams harus menjalani perawatan lanjutan yang butuh waktu lama. April lalu, dia mulai berlatih lagi. Duo Williams memang mendominasi tenis putri lebih dari satu dekade. Kombinasi keduanya menguasai 20 gelar grand slam. Mereka juga beberapa kali berbagi waktu menjadi penguasa puncak peringkat WTA.
Di Wimbledon, kakak beradik itu juga menunjukkan dominasinya. Dalam sebelas edisi terakhir, mereka meraih sembilan gelar. Venus lima kali, Serena empat kali. Dua gelar lainnya menjadi milik petenis Rusia Maria Sharapova (2004) dan petenis Prancis Amelie Mauresmo (2006). [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jpnn/bon[/FOOTNOTE]
[h=1]LPI Tingkat Provinsi Banten, Pandeglang Jadi Tuan Rumah[/h]
PANDEGLANG - Stadion Badak Pandeglang akan menjadi tempat penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Provinsi Banten jenjang SLTP dan jenjang SLTA. Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pandeglang, Sakiran, Selasa (7/6).
Sakiran mengungkapkan, dari delapan tim sepak bola tingkat SLTP dan delapan tim sepak bola tingkat SLTA yang mewakili kabupaten/ kota se-Provinsi Banten hasil seleksi LPI tingkat kabupaten/kota, beberapa pekan yang lalu akan dipertandingkan mulai 13 Juni mendatang. “Kepastian ini diperoleh setelah Dispora Kabupaten Pandeglang menerima surat pemberitahuan dari Dispora Provinsi Banten,” ujar Sakiran.
Sakiran memperkirakan, alokasi waktu pertandinga, empat hari untuk penyisihan dan dua hari untuk laga final. “Diperkirakan waktu pertandingan enam hari selesai,” ujarnya.
Pria berbadan tegap ini menegaskan kesiapan Kabupaten Pandeglang menjadi tuan rumah penyelenggaraan LPI tingkat Provinsi Banten mengingat segala sarana dan prasarana sudah tersedia. Adapun, imbuh dia, persiapan yang sudah dilakukan, antara lain penataan lapangan dan membantu memfasilitasi keamanan serta menyiapkan panitia lokal di teknis pertandingan nanti. “Semua kebutuhan pertandingan sudah dipersiapkan," tuturnya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-12/lse[/FOOTNOTE]
[h=1]Hatta Usulkan Daerah Pemekaran Digabung[/h]
JAKARTA - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) melansir hasil penelitian mereki dalam tata kelola ekonomi’daerah tahun 2011, Selasa (7/6), di Hotel Borobudur Jakarta. Salah sam fokus kajiannya menerangkan bahwa selama hampir 10 tahun otonomi daerah, ternyata belum mampu mengurangi kesenjangan kualitas infrastruktur antara daerah di wilayah timur dan wilayah barat atau antar kapulauan dan non kepulauan atau antar akota dengan kabupaten.
Menyikapi hasil temuan ini, Menteri Koordinator Ekonomi Hatta Rajasa mengakui, bahwa masalah ketertinggalan infrastruktur memang tidak mudah terurai meski sudah banyak dilakukan pemekaran daerah. Tujuan pemekaran agar daerah bisa berkembang mengejar ketertinggalan mereka ternyata belum berjalan maksimal. “Infrastnuktur masih lemah sekali. Ketergantungan pada BUMN dan pemerintah pusat sangat tinggi. Dana APBD untuk pelayanan publik semakin kecil, karena habis untuk servis aparat. Itu menunjukkan gejala yang tidak sehat dan perlu diperbaiki,” tegas Hatta.
Hatta pun mendukung penuh dilakukan evaluasi menyeluruh pada daerah-daerah pemekaran. Bila memang dinilai gagal maka lebih baik segera dilakukan penggabungan kembali üntuk menata ulang pemerintahannya. Bila tidak segera dievaluasi, dikhawatirkan pemekaran daerah yang gagal, justru semakin banyak menyedot kemampuan fiskal daerah bahkan pemerintah pusat. Karena itulah, kata Hatta, penghentian sementara atau moratorium pemekaran
daerah, dinilai sebagai langkah tepat. Hingga nanti grand design pemekaran daerah yang baik, selesai disusun pemerintah. Tentunya dengan melihat demografi daerah, desain daerah, kemampuan fiskal daerah, serta sumber daya yang ada di daerah.
Apalagi selama ini kata Hatta ditemukan, hampir 72 persen pemekaran daerah atau desentralisasi menghasilkan peraturan-peraturan daerah yang justru banyak bertentangan dengan peraturan-peraturan Sebelumnya. Bahkan ada yang berdampak pada sektor ekonomi dan perizinan. “Menurut saya moratorium penting kemudian dikaitkan dengan grand desain tadi. Sehingga ada kajian dalam satu Provinsi itu baiknya ada berapa Kabupaten. Survei itu harus dilakukan dulu,” kata Hatta.
Sementara itu, Ketua Umum APINDO Sofyan Wanandi, turut mendukung daerah yang gagal melakukan pemekaran untuk dilakukan penggabungan saja. Karena anggaran untuk mendukung pemerintahan di daerah, akan membebani anggaran pembangunan di pemerintah pusat. “Di pusat tidak lebih 8-10 persen. Di daerah 10-15 persen. 85 persen habis untuk belanja. Maka perlu investasi, sementara banyak aturan di daerah baru yang menghambat investasi. Karena Pemda masih buat aturan high cost economy (berbiaya tinggi red)." kata Sofyan.
Masalah lainnya, sebagian besar daerah belum menyelesaikan tata ruang daerah. “Lebih baik sementara menstop pemekaran. Karena sebagian dari tujuan otonomi belum terlaksana’ kata Sofyan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jpnn/lse[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
Motif burung cenderawasih, tifa, honai, ukiran, bertebaran di lembar-lembar kain. Batik papua mulai menampakkan identitasnya. Warna-warni batik papua digelar di Jakarta, Rabu (4/5), sebagai bagian dari penutupan Festival Papua 2011.
Dalam acara di Pacific Place itu, perancang, produsen batik papua, hingga perancang tingkat nasional Ramli, menampilkan karya batik mereka. Semua membawa label batik papua’.
Di hadapan sekitar seratus hadirin, pengusaha batik dan perancang Papua, Jimmy Afaar, menampilkan batik dalam busana rancangannya. Lelaki darin suku Tobati, Jayapura ini adalah perancang busana pertama dan bumi cenderawasih.
Memulai usaha batik pada 21 April 2007, Jimmy mengaku batik memang telah banyak diproduksi di Papua. Kebanyakan yang bermain di batik papua orang dari luar,” katanya.
Jimmy belajar membatik selama enam bulan pada pembatik di Pekalongan. Lima belasan tahun bekerja bersama sejumlah perancang ternama—mulai dari Ramli hingga Ghea Panggabean, ia paham benar makna batik. ‘Saya tidak bikin print. Batik saya bikin pakal lilin,” katanya.
Kepada penonton peragaan busananya, ia bercerita bahwa motif batik buatannya telah masuk dalam Museum Batik Indonesia. ‘Menjadi motif ke-800,” katanya.
Lewat batik buatannya, Jimmy ingin menghadirkan keindahan panorama Papua dalam batiknya. Karena itu, Ia mengambil inspirasi dari seluruh wilayah dari suku di Papua.
Kendati bergerak dalam desain modern, Jimmy mengaku tak akan meninggalkan warna etnik dari rancangannya. “Saya pertahankan 70 katanya.
Ia mempekerjakan pria warga suku Sentani untuk mengerjakan batik cap, sementara para ibu menggarap batik tulis. Harga batiknya Rp 200 ribu hingga Rp 15 juta. Harga termahal itu ia cantumkan untuk produk batik tenun ATBM dengan batik tulis dengan filosofi ‘darah biru’. “Untuk kalangan terbatas,” katanya. Namun, pesanan batik seragam untuk berbagai kalangan tak ditampiknya.
Acara yang dibidani politikus Bara Hasibuan dan kawan-kawan dari berbagai kalangan yang peduli Papua itu berlangsung dari 2 hingga 4 Mei 2011. Festival ini digerakkan oleh keprihatinan mereka tentang persepsi negatif tentang Papua. “Padahal, Papua punya keindahan yang tidak pernah terekspose,” kata Sara.
Tak hanya produk Jimmy Afaar. Pada pameran itu juga dijual kain print motif batik papua. Kain satin berbagai warna dengan harga Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu per potong. Pada acara yang sama, perancang senior Ramli juga menampilkan sejumlah batik ATBM-nya dan baju kaftan rancangannya.
Selain batik papua, pada hari yang sama juga diadakan Pameran Kamoro Art of Papua and Mexican Huichol Art, dan demo memasak ibu-ibu TP PKK Jayapura. [FOOTNOTE]Republika, nina chairan[/FOOTNOTE]
[h=1]Batik Kelas Premium[/h]
Lima desainer menciptakan busana slap pakai Danar Hadi kelas premium.
Empat puluh tahun sudah batik Danar Hadi hadir memasyarakatkan kain tradisional dari Solo, Jawa Tengah. Dulu, orang mengenalnya sebagai kain panjang, bahan pelengkap kebaya. Kini, batik telah menjadli bagian dari busana sehari-hari.
Danar Hadi menangkap fenomena itu. Santosa Doellah, pemilik Danar Hadi, menggaet lima desainer kenamaan untuk menyediakan busana siap pakai yang trendy dengan label Danar by Danar Hadi. “Ghea S Panggabean, Oscar Lawalata, Carmanita, Sapto Djoyokartiko, dan Hutama Adhi berusaha mengeksplorasi batik agar sesuai dengan selera masa kini,” jelas Managing Director Danar Hadi, Diana Santosa.
Seperti apa hasilnya? Oscar Lawalata membuat batik berkesan ringan dan cocok untuk suasana santai. “Dia mengusung gaya dekonstruktif,” jelas Diana dalam konferensi pers menjelang pergelaran busana sekaligus peluncuran buku The Glory of Batik, Kamis (28/4) lalu di Jakarta.
Baju batik rancangan Oscar sebagian besar berpadankan celana panjang dan rok mini. Ia kemudian melengkapi penampilan para model dengan head wear serta kalung berbahan kain atau scraft yang dikalungkan longgar, khas dewasa muda masa kini. “Desainnya turut menghadirkan aksen patch work yang memadukan dua motif batik dalam satu mini dan maxi dress,” kata Diana. [FOOTNOTE]Republika, Reiny Dwinanda[/FOOTNOTE]
[h=1]Airbrush Make-Up[/h]
Airbrush merupakan teknik yang Iebih dulu dikenal aplikasinya pada ranah pengecatan mobil, seni lukis, dan grafis. Belakangan, airbrush juga merambah dunia tata rias. Sejauh ini, di Indonesia, penggunaannya baru sebatas keperluan make-up panggung dan fantasi.
Lewat bukunya, Airbrush MakeUp, pakar tata rias Chenny Han memasyarakatkan teknik ini. Di buku terbitan Gramedia Pustaka Utama in Chenny memaparkan penunjuk informatif tentang selukbeluk tata rias memakai airbrush. “Keunggulan teknik ini ada pada hasil riasan yang lebih halus, cerah, ringan, dan tahan lama,” urainya seat peluncuran buku, Selasa (27/4), di Jakarta.
Airbrush make-up, lanjut Chenny, merupakan cara merias dengan menggunakan tinta kosmetik yang disemburkan lewat pena khusus. Pena ni menyemburkan tinta dengan dorongan udara dan kompresor. “Dan mata pena akan keluar partikel halus tinta kosmetik yang menyebar membentuk kabut halus dan akan menempel pada bagian kulit yang sedang dirias.”
Airbrush make-up akan mempersingkat waktu merias paes pengantin Jawa dan memudahkan riasan fantasi untuk anek. Tata rias airbrush dapat pula dikenakan untuk mempercantik diri di keseharian. Sesuaikan saja warna tintanya dengan acara yang akan dihadiri.
Kini tersedia pula tinta kosmetik produksi dalam negeri dengan merek Chenny Han seharga Rp 135 ribu per botol. Perlengkapan lain yakni pena dan kompresor juga telah diimpor untuk memudahkan penata rias profesional dan awam untuk dapat mempraktikkannya segera. Selama dua tahun ke depan, ia akan menjadi tenaga pengajar airbrush make-up di Puspita Martha.
Di bukunya, Chenny berbagi tips cara mencampur dan membubuhkan warna bagi pemula, sedangkan untuk menghapus riasan, gunakan saja tisu basah yang beralkohol. “Lalu, segera bersihkan pena airbrush sebelum tintanya mengering di dalam agar aliran tinta airbrush tidak tersendat di pemakaian berikutnya.” [FOOTNOTE]Republika, reiny dwinanda/nina ch[/FOOTNOTE]
[h=1]Kelebihan Vitamin[/h]
Rianto memaparkan suplementasi makanan dapat diposisikan sebagai bagian dari gaya hidup. Namun, patuhilah dosis harian yang direkomendasikan WHO. Untuk menghindari hiper vitaminosis atau kelebihan vitamin, jangan gegabah meminum beberapa merek suplemen sekaligus. “Sebab, isinya mungkin mengandung komponen yang sama.”.
Kelebihan vitamin dapat terjadi pada orang yang mengonsumsinya dalam dosis besar (megadose). Selain itu, penggunaan vitamin rutin dalam jumlah yang melebihi anjuran dosis harian (Recommended Dietary Allowbnce, RDA) juga dapat rnenggining konsumen pada hiper vitaminosis, Seperti apa dampak nyatanya?
Kelebihan vitamin C dapat membuat seseorang terkena diare, batu ginjal, dan mengalami keluhan lambung. RDA vitamin C ternyata hanya 90 mg per hari. Fakta itu mengisyaratkan manusia tidak memerlukan vitamin C 1000 mg seperti yang diiklankan. “Apalagi, tidak ada bukti yang mantap yang mendukung klaim peran vitamin C sebagai pencegah influenza.”
Sementara itu, kelebihan vitamin A akan berdampak pada kaburnya penglihatan dan sakit kepala. Melonjaknya kadar vitamin B6 dalam tubuh akan membuat seseorang mengalami kesemutan di tangan dan kaki, “Padahal, klaimnya, vitamin B berguna untuk mengatasi kesemutan dan menyegarkan tubuh,” ucap Rianto.
Ilmuan sampai sekarang belum menemukan kebutuhan harian vitamin E untuk tubuh. Meski begitu, kasus kekurangan vitamin E tidak pernah terjadi. Sebaliknya, konsumsi dosis tinggi—lebih dan 800 mg per hari—diketahui dapat menghambat agregasi trombosit sehingga risiko perdarahan meningkat, terutama jika digunakan oleh orang yang mengonsumsi aspirin. “Tak benar vitamin E dapat meningkatkan kesuburan,” jelas Rianto. [FOOTNOTE]Republika, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Brongkos Masakan khas Jawa[/h]
Namanya sederhana. Brongkos. Masakan khas Jawa itu bisa ditemui di berbagai wilayah mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur Sejatinya, brongkos mirip rawon di Jawa Timur atau bahkan konro dan Makassar. Walau serupa,
tetapi brongkos yang memakai santan kelapa lebih terasa gurih serta kuahnya kental. Akan tetapi, yang terdapat di Yogyakarta, percayalah, begitu istimewa. Alihkan perhatian sejenak ke kawasan Tempel, Sleman. Karena, di sini, ada sebuah warung makan dengan menu brongkos yang cukup terkenal, namanya Brongkos Warung Ijo Bu Padmo, Pasar Tempel.
Warung makan yang memang dicat warna hijau ini sudah berdiri sejak 1950. Pemiliknya, Bu Padmo, punya keahlian khusus dalam membuat sajian brongkos. Itulah yang menjadikan warung itu mampu bertahan setelah sekian puluh tahun dan terus digemari.
Tidak sulit mencapai warung ini Bila dari arah Kota Yogya, lajukan kendaraan ke Jl Raya Yogya Magelang. Setelah sekitar 13 kilometer, tepatnya di wilayah Tempel, ada Jembatan Krasak yang di bawahnya terdapat pasar tradisional, Pasar Tempel. Nah, di pinggir pasar itulah warung brongkos Bu Padmo berada. Tidak terlalu besar, sederhana pula tampilannya.
Harus 'menginap’
Di beberapa wilayah, brongkos biasanya diisi dengan tahu, kacang tholo, cabai, irisan petal, sedikit sayuran, dan daging sapi sebagai pelengkap. Akan halnya di warung Bu Padmo, daging sapi justru lebih dominan.
Daging itu diiris kecil-kecil, kelengkapan lainnya adalah kacang tholo, tapi tidak terlampau banyak. Ada pula irisan tahu dan cabe merah utuh.
Saat ditemui, Ibu Nugroho, pengelola warung brongkos tersebut, mengatakan, sebenarnya bumbu brongkos tidak terlampau macam-macam. Cukup bawang merah, bawang putih, cabai, gula jawa, salam, garam, jahe, laos, jeruk purut, serta keluwak.
Keluwak menjadi bahan penting yang bisa membikin kuah berwarna kecokelatan dan terasa gurih. Keistimewaan cita rasa brongkos bikinan keluarga ini turun-temurun terletak pada cara pembuatannya.
Ia mengungkapkan, memasak brongkos hingga kelezatannya muncul butuh waktu lama. “Brongkos yang lezat justru yang sudah ‘diinapkan’ sehari karena bumbu-bumbunya sudah meresap sempurna ke dalam daging,” papar dia, didampingi sang suami, Nugroho PS.
Dimasak Pakai Kayu dan Arang
Salah satu sebab yang menjadikan brongkos Bu Padmo terkenal, adalab masih lekatnya tradisi lawas. Menurut penjelasan Pak Nugroho, tradisi lama itu merupakan ciri khas dri warung ini dan membuatnya istimewa di mata pelanggan.
"Sejak pertama dibuka tahun 1950, bangunan warung belum pernah direnovasi, masih asli,” paparnya. Demikian pula proses memasak brongkos, masih memakai cara tradisional. Tampak tungku masak yang ada di belakang warung terbuat dari tanah liat. Mereka pun masih menggunakan kayu bakar atau arang.
‘Kami memang sengaja tidak memakai minyak tanah atau gas, sebab dengan kayu atau arang, rasa masakan sangat berbeda,” imbuh dia.Semua menu, kata Nugroho, dimasak menggunakan kayu bakar atau arang, termasuk pula untuk merebus air minum.
Daging sapi pun dipilih yang terbaik. Biasanya daging diambil dari wilayah Muntilan. Sama halnya dengan bahan keluwak, harus yang benar-benar berkualitas. Perlu pandai-pandai memilih keluwak, yang bagus adalah yang masih ‘kodak’ sebab kalau tidak nanti rasanya pahit.”
Namun, usaha ini tidak lepas dari kendala, terutama fluktuasi harga. Daging sapi kadang harganya sangat tinggi, demikian halhnya cabai merah. Adapun keluwak, selain sulit diperoleh, harganya pun lumayan tinggi mencapai Rp 9.000 per kilogram.
Hanya saja, masalah tersebut tidak lantas menggoyahkan pengelolaan. Justru, mereka tetap sanggup mempertahankan para pelanggan lama. Kini, warung brongkos Bu Padmo telah membuka cabang baru, tapi letaknya tidak jauh dari warung yang lama.[FOOTNOTE]Republika, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]RUU Intelijen Diyakini Marakkan Aksi Penculikan[/h]
JAKARTA — Diakomodasinya kewenangan penangkapan untuk Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Intelijen Negara dikhawatirkan akan memunculkan maraknya aksi penculikan di masa depan. Kekhawatiran itu muncul dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Anggota LBH Jakarta, Alex Argo, menyebut RUU Intelijen Negara dapat membuat kerja intelijen semakin tidak terdeteksi dengan kewenangan penangkapan yang dimilikinya. Kewenangan penangkapan yang berujung pada aksi penculikan dinilai berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM). “Jika sampai disahkan, bisa jadi akan terjadi pelanggaran HAM,” kata Alex dalam keterangan di kantor LBH Jakarta, Ahad (3/4).
Menurut Alex, fungsi penangkapan lebih baik tetap dimiliki penegak hukum (polisi). Jika sampai intelijen bisa menyadap dan menangkap orang, akan tercipta kondisi kronis yang mengan cam kehidupan demokrasi di Indonesia. “Jika yang menangkap polisi, orang yang ditahan bisa diketahui keberadaannya. Berbeda jika yang melakukan adalah intelijen, bisa tidak jelas keberadaan orang itu,” ujar Alex.
Anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia, Totok Yulianto, menyatakan jika intelijen diberi kewenangan untuk melakukan penangkapan, potensi penyiksaan terhadap orang yang ditangkap sangat besar Totok yakin kerja intelijen dalam menginterogasi selama ini adalah dengan cara pemaksaan. ‘potensi penyiksaan ini yang jangan sampai terjadi. Karena pasti terjadi melihat cara kerja intelijen dalam memaksa orang yang ditangkapnya,” kata Totok.
Selain dihawatirkan berpotensi maraknya penculikan, pengesahan RUU Intelijen Negara dinilai menjadi momentum pembajakan sistem peradilan pidana di Indonesia. Alasannya, posisi lembaga intelijen tidak ubahnya seperti aparat penegak hukum (kepolisian dan kejaksaan) yang bisa
menangkap orang bersalah. “Intelijen tidak masuk dalam sistem peradilan pidana. Jika fungsi penangkapan diberikan, akan terjadi sistem pembajakan hukum,” kata Choky Riosda Ramadhan dan Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia.
Choky menilai kewenangan penegak hukum di Indonesia sudah di luar batas. Karenanya, ia menyarankan pemerintah lebih peduli menyelesaikan RUU KUHAP daripada RUU Intelijen Negara. “RUU KUHAP yang menawarkan pembaruan sistem hukum tidak diurus. Ini ironis.”
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanudin mengingatkan, draf RUU Intelijen Negaraversi DPR yang telah disepakati semua fraksi tidak menginginkan intelijen memiliki kewenangan menangkap bagi lembaga intelijen. Penangkapan selain oleh penegak hukum bisa mnjadi tindakan penculikan. “Kalau intelijen ingin menangkap, bekerja sama saja dengan penegak hukum, pakai KUHAP untuk menangkap,” katanya. [FOOTNOTE]Republika/c13, 4 April 2011, andri saubani/M Ikhsan Shiddieqy[/FOOTNOTE]
[h=1]Solusi Atas Ancaman Terorisme Harus Menyentuh Akar Masalahnya[/h]
penangkapan Umar patek oleh otoritas Pakistan baru-baru ini menyentak perhatian masyarakat internasiorial terutama terkait isu jaringan terorisme internasional yang masih menjaai salah satu ancaman keamanan internasional dewasa in!. Umar Patek yang disenyalir merupakan salah satu aktor utamajaringan terorisme internasional di kawasan Asia Tenggara yang juga dianggap bertanggungjawab atas serangan Born Bali I pada tahun 2002 lalu.
Wakil Ketua DPR RI/Korpolkam Priyo Budi Santoso menanggapi penangkapan Umar Patek sebagai suatu keberhasilan namun bukanlah solusi jangka panjang bagi penyelesaian ancaman terorisme. “Jika memang benar Umar Patek telah ditangkap oleh otoritas Pakistan, sudah tentu kita sangat bersyukur karena Umar Patek adalah salah satu eksekutor serangan Bom Bali I pada tahun 2002 silam. Akan tetapi, penangkapan para pelaku teror bukanlah satu-satunya cara menyelesaikan ancaman terorisme ini,” ujar Priyo.
Mantan Direktur Eksekutif CIDES ini selanjutnya menjelaskan bahwa penyelesaian masalah terorisme harus menyentuh akar masalah (root causes) yang selama ini luput dari strategi solusi yang dikembangkan baik ditataran domestik maupun internasional. “Saya sangat mendukung upaya dikembangkannya dialog antar agama atau mekanisme dialog sejenis lainnya. Namun, lebih dari itu sebenarnya yang diperlukan adalah penyelesaian akar masalah yang telah menumbuhkan radikalisme yang berujung kepada tingkah laku teror yang meresahkan masyarakat. Saya mencatat beberapa akar masalah antara lain seperti ketidakadilan sosial dan ekonomi yang semakin memperlebar disparitas antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kedua, kemiskinan yang sudah akut. Ketiga, represj negara terhadap warganya atau pemerintahan yang korup dan tidak berpihak pada rakyat. Keempat, perlakuan diskriminatif terhadap kelompok masyarakat tertentu sehingga terjadi aksi pembalasan dalam bentuk teror. Dan kelima, hegemoni negara-negara adikuasa yang melakukan agresi terhadap negara berdaulat seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, Palestina dan Libya,” ungkap politikus Golkar ini.
Priyo juga menolak mengaitkan isu terorisme dengan aktivitas agama tertentu dan bahkan menggarisbawahi bahwa agresi militer yang dilakukan oleh pasukan koalisi atas Libya akhir-akhir ini dikhawatirkan akan kembali memicu aktivitas teror internasional séperti yang terjadi paska serangan
unilateral Amerika Serikat atas Irak pada tahun 2003 lalu. “Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama tertentu karena tidak ada satupun agama di muka bumi ini yang membolehkan melakukan teror terhadap pihak lain, Oleh karena itu, solusi atas permasalahan terorisme seharusnya tidak boleh dikotak-kotakan pada dimensi agama tertentu saja namun
harus bisa secara komprehensif menjawab akar masalah yang lebih besar yang menuntut peran aktif seluruh masyarakat internasional termasuk negara-riegara yang saat ini masuk ke dalam pasukan koalisi yang membombardir Libya agar berhenti melakukan agresi militer dan memulai penyelesaian melalui meja perundingan,” tandas Presidium ICMI ini. [FOOTNOTE]Republika/info parlemen, 4 April 2011, Priyo Budi Santoso, wakil ketua DPR RI[/FOOTNOTE]
[h=1]AS dan Mesir Latih Milisi Libya[/h]
Kini, embargo senjata terhadap Libya dipertanyakan
TRIPOLI — Amerika Serikat (AS) dan Mesir mengirim pasukan khususnya ke Libya. Kedatangan mereka untuk melatih pasukan oposisi agar mampu meraih kemenangan dalam peperangan menghadapi pasukan pendukung pemimpin Libya, Muamar Qadafi.
Menurut seorang anggota oposisi yang tidak disebut namanya, mereka menjalani latihan di sebuah tempat yang dirahasiakan di wilayah timur Libya. “Kamis malam, telah dilakukan pengiriman roket katyusha ke wilayah timur Libya dan Mesir” kata sebuah sumber yang dikutip Aljazirah, Ahad (3/4).
“Mereka akan memperoleh pelatihan dan pasukan khusus AS dan Mesir soal bagaimana menggunakan roket penjejak panas itu,” katanya. Mencuatnya kabar itu sekaligus menimbulkan pertanyaan soal embargo senjata terhadap Libya, termasuk upaya mempersenjatai kelompok oposisi.
Menurut harian the Independent, kedatangan pihak asing sebenarnya telah dideteksi sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari pejabat diplomat, agen intelijen, hingga pasukan khusus yang menyamar sebagai konsultan atau penasihat dari sejumlah negara Barat, seperti Inggris dan AS.
Namun, Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, membantah laporan yang menyebutkan Inggris telah mengirimkan sekitar 600 marinir ke Libya. “Mereka tidak ke sana, tapi untuk berlatih ditempat lain. Tidak ada penempatan pasukan Inggris dalam skala besar di Libya,” katanya, seperti dikutip Bloomberg.
Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox, menyebutkan rezim Qadafi dikabarkan terpecah dan sejumlah pendukungnya mengakui pemimpin mereka tidak memiliki legitimasi lagi.
Serangan salah sasaran
Sementara itu, juru bicara kelompok oposisi, Abdulhafiz Ghoga, Sabtu lalu menyebutkan sedikitnya 13 orang tewas setelah pasukan koalisi melancarkan serangan udara atas sebuah konvoi yang diduga konvoi militer. Pasukan koalisi sebelumnya mengklaim kemenangan di Brega. “ini serangan salah sasaran yang menewaskan 13 orang dan melukai tujuh lainnya. Sangat disesalkan,” kata Ghoga.
Sejumlah warga sipil dikabarkan tewas, termasuk seorang sopir ambulans dan tiga mahasiswa kedokteran asal Benghazi. Mereka tewas ketika berjalan bersama konvoi oposisi yang terdiri dari enam kendaraan.
Aksi serangan itu terjadi ketika kaum oposisi menembakkan senjata ke udara sebagai tanda perayaan menguasai Kota Brega. Namun, tindakan itu diartikan lain oleh pilot koalisi Barat dan menganggapnya sebagai ancaman serius.
“Mereka akhirnya menyerang konvoi,” kata Issa Khamis, petugas penghubung kaum oposisi. Petugas medis lainnya juga menyebutkan pasukan pemerintah
telah menewaskan 37 warga sipil dalam dua hari terakhir setelah terjadi serangan artilen dan penembak jitu.
Meski pertempuran sengit masih berlangsung, bantuan kemanusiaan di Libya mulai mengalir Pemeritah Ukraina akan mengevakuasi sekitar 600 warganya bersama sejumlah warga AS, Inggris, dan warga asing lainnya menggunakan kapal Pemerintah Ukraina.
Inggris akan mendirikan fasilitas penampungan darurat berupa 2.100 tenda bagi sekitar 10 ribu warga yang meninggalkan rumah demi menyelamatkan diri dari peperangan. Sejumlah pakar dari Inggris, Turki, dan AS, juga berada di Ankara untuk membantu “proses pemulihan” di Libya.
Turki mengangkut 250 orang yang terluka dari Misrata dijadwalkan merapat di pelabuhan Benghazi, Ahad. Kapal itu juga membawa bantuan kemanusiaan serta 21 petugas medis untuk ditempatkan di rumah sakit di Benghazi bersama 40 petugas kesehatan dari Yunani, Ukraina, Inggris, Uzbekistan, Jerman, dan Finlandia. [FOOTNOTE]Republika/ap/reuters, 4 April 2011, yeyen rostiyani/Hiru Muhammad[/FOOTNOTE]
[h=1]Pegawai Dindik & Setda Banyak Bolos[/h]
[FOOTNOTE]Images : BKD Pandeglang & Radar Banten[/FOOTNOTE]
PANDEGLANG- Berdasarkan data kehadiran pegawai Pemkab Pandeglang pada hari pertama setelah cuti bersama, pegawai di Dinas Pendidikan dan Sekretariat Daerah (Setda) adalah yang paling banyak bolos. Namun berdasarkan persentase, kehadiran yang melebihi 50 persen total pegawai terlihat di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Sementara Kantor Ketahanan Pangan dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) adalah yang terbaik tingkat kehadirannya. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ida Novaida, pada hari pertama kerja setelah cuti bersama pihaknya melakukan pendataan absensi pegawai ke 13 satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pendataan itu dilakukan ke SKPD yang lokasinya paling dekat dengan pusat pemerintahan tapi tak termasuk ke kecamatan-kecamatan.
Dari pendataan itu diketahui, dan 103 pegawai di Dinas Pendidikan yang hadir hanya 58 sedangkan yang bolos mencapai 45 orang. Di Setda, dan 138 pegawainya yang hadir hanya 52 orang, bolos sebanyak 49 orang, dan 5 pegawai izin.
Di Kantor Ketahanan Pangan dan 18 pegawai yang adahanya satuyangizintanpa adapegawai yang bolos. Begitu juga dengan di BP4K dan 18 pegawai hanya ada satu yang bolos. “Sedangkan di Disdukcapil, dan 58 pegawai yang ada, yang hadir 22 orang hanya ada 1 orang yang izin. Sementara sisanya bolos. Jumlahnya 35 orang7 sebut Ida, Selasa (7/.6). Ia berharap ke depan seluruh PNS bisa menaati aturan kepegawaian yang sudah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Diberitakan sebelumnya, diPemkab Pandeglang ada lima persen PNS yang tak masuk kerja pada hari pertama setelah cuti bersama. Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi berjanji memberikan sanksi kepada pegawai yang bolos. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, wie/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Stok Pakan Badak Menipis[/h]
SUMUR — Stok pakan badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kecamatan Sumur mulai menpis. Hal ini disebabkan vegetasi hutan primer (hutan pohon tinggi-red) Semakin meluas sementara hutan sekunder (hutan bersemak) semakin menipis. Padahal tempat makan hewan purba tersebut adalah semak belukar.
Kepala Balai TNUK Agus Priambudi mengatakan, pakan badak sudah mulai menipis sejak Februari lalu karena hutan semak di TNUK mulai berubah menjadi hutan primer. Agus menengarai, jika fenomena ini tidak segera diatasi populasi badak di TNUK Semakin terancam. “Saat ini populasi badak di TNUK berdasarkan video trap (alat yang digunakan untuk mendeteksi badak-red) ada sekitar 50 sampai 60 ekor. Badak ini tersebar di pantai selatan tiga Daerah Aliran Sungai (DAS-red) yakni Cibandawo, Cikeusik, dan Cibulura. Di bagian pantai utara ada di DAS Cikarang dan Citerjun. Saya khawatir badak ini akan punah jika ketersedian pakan tidak segera ditanggulangi,” ucap Agus di ruang kerjanya, Selasa (716).
Untuk antisipasi sementara, kata Agus, TNUK melakukan reboisasi massal. Namun menurutnya Agus, reboisasi ini memakan waktu relatif lama sehingga tidak efektif karena badak mengonsumsi pakannya minimal 10 persen dari berat badan total. “Untungnya saat ini di TNUK tidak ada penebangan liar," akunya.
Saat ini TNUK juga sedang melakukan program kemitraan dengan stakeholders berupa Aksi Konservasi Badak Jawa. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan International Rhino Foundation (IRF), World Wildlife Fund (WWF), Yasan Badak Indonesia, dan Asia Pulp and Paper (APP).
“Kami juga kerja sama dengan masyarakat setempat agar mereka memiliki kearifan lokal," ucap Uus Sujasa, Manajer Operasional Kelompok Kerja Aksi Konservasi Badak Jawa TNUK. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-13/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Sampah Pasar Pandeglang Menumpuk[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
Tempat Penampungan Rusak
PANDEGLANG - Gara-gara kontainer atau tempat penampungan sampah rusak, sampah di Jalan Yusuf Martadilaga samping Pasar Pandeglang menumpuk. Sejumlah pedagang yang berjualan di lokasi tersebut mengeluh lantaran tak tahan dengan bau tak sedap. Begitu juga dengan pengunjung pasar yang melewati jalan itu harus menutup hidung.
“Bahkan tadi pagi ada ibu-ibu yang naik motor kecelakaan gara-gara roda motornya selip akibat melindas sampah yang berserakan," kata Ahmad, tukang parkir, Selasa (7/6).
Tumpukan sampah ini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Kata Ahmad, sampah itu diletakkan di jalan tak hanya oleh pedagang yang membersihkan sampah pasar tetapi juga oleh warga dan kampung di sekitar pasar seperti dari Ciherang, Pamagersari, dan Kabayan.
“Makanya numpuk banget sampahnya. Kita berharap sampah segera dibersihkan karena bau dan tak sehat," katanya. Erni, pedagang cakram digital di depan tumpukan sampah mengaku sesak nafas lantaran menghirup bau menyengat dari sampah. “Tolong buat pemerintah jangan lama-lama seperti ini kalau sampai seminggu saya pasti sakit. Sekarang saja pedagang yang mangkal di sini sudah nggak enak makan gara-gara bau,” tukasnya.
Kepala Dinas Kebersihan Tata Ruang dan Pertamanan Pandeglang Firman Abdul Kadir mengatakan, tumpukan sampah itu terjadi akibat kontainer sampah di lokasi tersebut rusak. “Sekarang sedang diperbaiki. Semoga dua sampai tiga hari mendatang bisa dipergunakan kembali,” kata dia. Katanya, kerusakan kontainer menghambat pengangkutan sampah lantaran harus mengerahkan puluhan petugas untuk mengangkut sampah secara manual ke truk. “Kalau pakai kontainer kan mudah tinggal diangkut saja kontainer nggak perlu banyak petugas,” imbuhnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, ide/fan[/FOOTNOTE]
[h=1]Jalan Labuan Rusak Parah[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
LABUAN - Kondisi jalan di depan kantor Pemerintah Desa Labuan sejak setahun lalu rusak parah. “Kami selaku warga merasa terganggu dengan rusaknya jalan ini apalagi jalan ini akses menuju pasar. Tidak pantas jalan rusak di depan kantor pemerintahan desa," ungkap Mamat, warga Labuan, Selasa (7/6).
Mamat menilai, jika kerusakan jalan ini tidak segera ditangani perekonomian warga semakin terganggu. “Ongkos angkutan pasti akan tambah mahal,” akunya.
Kepala Desa Labuan Eka Junjunan Arisandi mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Pemerintah Kecamatan Labuan telah melayangkan surat ke Pemkab agar jalan ini diperbaiki namun belum juga ada tanggapan. “Kasihan warga kami. Jika jalan rusak begini mereka enggan keluar," ucapnya.
Sementara Pemkab Pandeglang tidak memperbaiki jalan tersebut karena bukan kewenangannya. “Jalan itu adalah tanggung jawab Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten,” kata Syarif Hidayat, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pandeglang.
Dihubungi terpisah, Kasi Jalan dan Jembatan Wilayah Selatan DBMTR Banten Arlan menuturkan bahwa pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait rusaknya jalan di Labuan. “Kami belum mendapat laporan. Tapi akan kami pantau,” ujarnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-13/fau[/FOOTNOTE]
[h=1]Patuhi Ketentuan Batas Usia Minimal Masuk SD[/h]
RANGKASBITUNG - Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak didesak agar segera menerbitkan ketentuan yang mengatur batas usia minimal siswa baru sekolah dasar (SD). Desakan yang disampaikan beberapa pemerhati pendidikan di Kecamatan Cibadak itu terkait kekhawatiran sekolah menerima siswa baru di bawah usia tujuh tahun.
“Kami memohon kepada Dindik untuk segera menerbitkan surat yang mengatur usia anak yang diperbolehkan menjadi siswa baru di SD. Sebab, bila Dindik tidak segera mengeluarkan aturannya, kami khawatir pihak SD akan menerima siswa yang usianya masih lima atau enam tahun," ujar Muhamad Syarif kepada Radar Banten di DPRD Lebak, Selasa (7/6).
“Saya yakin bila Dindik tidak mengeluarkan surat yang mengatur usia siswa baru yang diperbolehkan mendaftar SD, tentu akan banyak masyarakat yang memaksakan diri anaknya menjadi siswa baru di SD, meski usianya belum tujuh tahun," ungkapnya.
Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Budi Mulya Resmawati juga Sepakat Menurut dia, anak di bawah tujuh tahun belum layak masuk SD. Untuk mengantisipasinya, Dindik harus menerbitkan peraturan batas usia minimal masuk SD yang disebar ke sekolah-sekolah.
“Anak yang berusia di bawah tujuh tahun tentu harus mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak atau di PAUD. Oleh karena itu, SD diharapkan
tidak menerima siswa baru yang belum berusia tujuh tahun,” harap Resmawati. Menanggapi hal itu, Sekretaris Dindik Lebak Juanda mengatakan, ketentuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah menyatakan bahwa usia anak masuk SD harus tujuh tahun. Ketentuan ini tidak kaku. Anak usia enam tahun bisa masuk SD asal bersekolah di taman kanak-kanak sebelumnya.
“Bagi yang berusia enam tahun, tetapi tidak bersekolah di taman kanak-kanak tentu tidak diperbolehkan mendaftarkan menjadi siswa baru di SD,” tegas Juanda. Terkait itu, kata dia, Dindik Lebak tidak akan mengeluarkan ketentuan yang sama. “Semua guru SD sudah tahu terhadap ketentuan yang tertera pada PPDB. Oleh kanena itu, para guru SD akan mematuhinya," tegasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, day/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Listrik Padam Aktivitas Warga Cibadak Terganggu[/h]
CIBADAK - Listrik di Kecamatan Cibadak, khususrya jalur By Pass Mandala-Malangnengah, padampada Selasa (7/6). Akibatnya, roda perekonomian warga terganggu. Bahkan, beberapa warga yang memiliki tempat usaha mengalami kerugian.
Diakui Evi, pengusaha cud mobil di By Pass Mandala-Malangnengah, akibat listrik padam, bisnisnya harus tutup karena alat utama untuk mencuci mobil semuanya membutuhkan listrik. ‘Akibat mati listrik, saya rugi Rp 400 ribuan. Kerugian ini dihitung dari jumlah pelanggan yang tidak bisa dilayani," tutur ibu beranak dua ini kepada Radar Banten.
Dia kecewa dengan PLN karena tidak memberitahukan rencana pemadaman listrik itu. Terlebih, hal ini terjadi sejak Selasa dini hari. “Sampai jam 10.00 WIB, mati listrik sudah tujuh jam. Menurut karyawan saya, listrik baru akan menyala sore hari karena ada gangguan trafo,” ungkapnya.
Penjualan bahan bakar minyak (BBM) juga terganggu. SPBU Sumurbuang di pinggir By Pass Mandala-Malangnengah tidak dapat melayani ratusan pembeli karena mesin SPBU tidak dapat dioperasikan akibat. listrik padam. “Untuk sementara, SPBU ini tutup karena listrik mati Saya belum menghitung jumlah kerugian akibat mati listrik,” ungkap karyawan SPBU Sumurbuang yang mengaku bemama Yogi.
Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) PLN Rangkasbitung Nano membenarkan listrik di Kecamatan Cibadak padam karena trafo di Cibadak bocor. “Saya mohon maaf atas gangguan listrik ini. Mudah-mudahan dalam sehari ini perbaikan selesai’ katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zis/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Miskin Akibat Infrastrukiur Minim[/h]
RANGKASBITUNG - Dinas Bina Marga (DBM) Lebak mengakui, infrastruktur di Kecamatan Cimarga minim. Hal ini menjadi salah satu penyebab wilayah kecamatan ini menjadi daerah termiskin di Kabupaten Lebak. Karenanya, DBM berencana membangun jembatan dan jalan tahun ini.
“Kecamatan Cimarga merupakan daerah yang sulit dijangkau. Keterbatasan akses jalan ke daerah merupakan salah satu penyebab sulitnya membangun infrastruktur di daerah itu,” kata Kasubid Pembangunan Talan DBM Lebak Doddy Irawan kepada Radar Banten, Selasa (7/6).
Namun, kendala tersebut mulai dikikis. Pemkab telah membuka akses jalan Sabagi-Sangiangjaya dan pembangunan hotmix di Jalan LebuhTeras sepanjang satu kilometer, dari tiga kilometer jalan tersebut. “Wajar jika Cimarga masih dikatakan miskin karena hasil pendataan 2009. Kami yakin, untuk pendatan 2010 pendapatan masyrakat di daerah itu meningkat,” kata Doddy.
Untuk meningkatkannya, terang dia, Pemkab tahun ini berencana membangun tujuh ruas jalan. Seperti, Jalan Mekarjaya-Cikapek sepanjang empat kilometer, Jalan Sabagi-Sangiangjaya Sub I sepanjang dua kilometer, Jalan Sabagi-Sangiangjaya Sub II sepanjang tujuh kilometer, Jalan Rangkasbitung-Jampang sepanjang 3,5 kilometer, jalan Gununganten-Margatirta sepanjang 1,3 kilometer, dan jalan CikabayariKaryajaya sepanjang 1,3 kilometer. Di Kecamatan Cimarga, lanjut Doddy, Pemkab Lebak juga akan membangun jembatan Cibaya 1, jembatan Cibaya II, dan jembatan Cilaki. “Kami optimistis jika semua pembangunan infrastruktur ini selesai, ekonomi masyarakat Cimarga akan maju pesat. Karena akses mereka berinteraksi dengan warga di daerah lain akan lebih mudah,” ungkapnya.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lebak Asep Aeda Rusman mengakui besarnya peran infrastruktur terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Contohnya, di Kecamatan Muncang dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp 3 juta per tahun meningkat menjadi Rp 4,4 juta per tàhun. Kemudian, Kecamatan Ciograng dan PDRB Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6 juta per tahun, dan Kecamatan Rangkasbitung dan PDRB Rp 6 juta per tahun menjadi Rp 8,4juta per tahun. “Saya yakin, pendapatan masyarakat Lebak dalam setiap tahunnya akan terus meningkat jika ketersediaan infrastruktur selalu bertambah’ katanya.
Terkait kemiskinan masih melingkupi warga lima kecamatan di Cimarga, Sobang, Cihara, Maja, dan Cikulur, Ketua KNPI Lebak Nevi Pahievi meminta Pemkab konsen menyikapinya. Pemkab harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur di lima kecamatan tersebut. “Tidak hanya pembangunan infrastruktur, saya juga menyarankan agar Pemkab mengoptimaikan peran serta perbankan dalam memberikan modal kepada masyarakat di lima daerah itu,” katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zis/don[/FOOTNOTE]
[h=1]Dana Penataan PKL Kembali Diusulkan[/h]
DINAS Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Lebak berencana mengusulkan kembali dana bantuan penataan pedagang kaki lima (PKL) ke Kementerian Koperasi dan UKM. PKL di Pasar Rangkasbitung masih dianggap membuat kumuh dan lalu lintas di pasar terganggu.
Dinas Koperasi dan UKM Lebak pada 2009 telah mendapatkan dana bantuan yang sama sebesar Rp 398.784.000. Dana ini untuk membangun 78 unit lapak semi permanen di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. Pada 2010, dinas kembali mendapatkan dana bantuan Rp 442.6 18.000 untuk membangun 66 unit lapak semi permanen dan satu unit MCK (mandi cuci kakus) di lokasi yang sama.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lebak Raison Nainggolan di ruang kerjanya mengatakan, untuk menata PKL masih dibutuhkan 106 lapak semi permanen. “Kapasitas Jalan Lingkar Selatan yang telah ditetapkan untuk lokasi para PKL mampu menampung 250 lapak. Kami masih membutuhkan dana untuk membangun lapak sebanyak 106 unit," terangnya kepada Radar Banten, Selasa (7/6). [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Dekopinda Tangsel Dua Tahun Tak Punya Kantor[/h]
SEJAK berdiri dua tahun lalu, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopmnda) Kota Tangsel belum mempunyai kantor. Padahal, keberadaan Dekopinda sangat penting untuk pengembangan Koperasi dan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM).Saat ini, mereka menumpang kantor di LPM Maestro 2012 dikawasan perumahan Permata Pamulang Kecamatan Setu.
Ketua Dekopinda Kota Tangsel Adang Rukhiyat meminta Pemkot Tangsel untuk memerhatikan keberadaan Dekopinda. “Kami sudah mengusulkan pembangunan kantor tapi pemhangunankantor, tapi belum ada realisasinya," ucap Adang Selasa (7/6). Dikatakan Adang, untuk kantor sekretariat pihaknya mengusulkan kepada pemkot dan DPRD Kota Tangsel. Namun, hal tersebut belum membuahkan hasil. Pasalnya, dalam usulan tersebut pihaknya, menginginkan lahan seluas 1,8 hektare dan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 25 miiar. “Lahan tersebut selain digunakan untuk kantor, juga dibangun tempat pelatihan,” katanya. Kata dia, lahan tersebut direncanakan untuk membangun kawasan Wahana Edukasi Bisnis (WEB) yang menjadi lokasi pelatihan dan tempat pameran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk pelaku usaha diTangsel. “Kawasan WEB nantinya menjadi tempat pelatihan semua UKM serta produk yang dihasilkannya. Kami sudah ajukan, namun karena walikota tidak melakukan pembangunan infrastruktur di tahun pertamanya menjabat, maka dilakukan tahun selanjutnya," katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, rh/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Jalan Pasir Gatot Cisoka Rusak Parah[/h]
CISOKA- Kondisi Jalan Pasir Gatot, Desa Cisoka, Kecamatan Balaraja rusak parah. Jalan sepanjang satu kilometer itu banyak lubang sehingga bila melewatinya harus hati-hati.Lubangnya sendiri cukup dalam sekira 4-10 sentimeter, karenanya mesti pelan-pelan bila tidak ingin terjatuh. Jika melewati lubang tersebut, kendaraan miring hingga 45 derajat yang membuatnya mudah terguling.
Sodik, warga sekitar lokasi mengatakan, warga telah resah dengan kondisi jalan. Karenanya, dulu pernah jalan tersebut ditutup menggunakan pohon pisang serta singkong sebagai simbol ketidakpuasaan warga. Tetapi protes yang dilakukan tidak ada perbaikan. “Saya melihat belum ada tanda-tanda jalan akan diperbaiki mungkin dalam dua kedepan kondisi akan seperti ini,” katanya, Selasa (7/6).
Siti Mutmainah, warga setempat meniturkan, tadi subuh, Selasa (7/6), ada kejadian miringnya truk besar karena dalamnya lubang hingga menyebabkan kehilangan kesimbangan. Beruntung di saat bersamaan ada kendaraan truk lain sehingga truk yang kehibangan keseimbangan tersebut menggencetnya. Akibatnya, truk yang mengangkut minyak tersebut meluber membasahi jalanan. Kejadian ini bukan berlangsung satu kali tapi telah berubang kali. Katanya, rusaknya jalan telah cukup lama sekira satu tahun. Banyakkecelakaan yang sering terjadi akibat rusaknya jalan tersebut. Dengan kondisi seperti itu memungkinkan terjadi kecelakaan. “Dulu pernah ada perbaikan jalan cuma hanya ditambal sedikit, itupun hanya dengan pasir kecil-kecil sehingga mudah rusak. Jadi tidak bertahan lama. Paling hanya beberapa bulan saja,” pungkasnya.
Menurutnya, yang menjadi penyebab jaban mudah rusak, selain pemeliharaan yang kurang baik, juga banyaknya volume kendaraan yang ada. Katanya, sekitar 50 truk pasir setiap hari melewati ruas jalan tersebut. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, ang-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]KM Bantah Serang Komisariat HMI[/h]
CIPUTAT-Komite Mahasiswa (KM) Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat Kota Tangsel, membantah jika pihaknya menyerang dan merusak kantor sekretariat komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Cirendeu.
Hal ini ditegaskan Dewan Pengembangan Organisasi(DPO) KM UMJ Fadlan saat memeberikan keterangan pers, Selasa (7/6). Menurutnya, HMI dimding memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta. Mereka menuding bahwa HMI yang memulai konflik tersebut hingga
terjadi penyerangan karena diprovokasi oleh anggota HMI. “Semua keterangan yang diberikan tidaklah benar. Kami memang menyambangi kantor HMI. Karena terprovokasi maka kami mempertahankan, katanya kepada sejumlah wartawan. Dikatakan Fadlan, penyerangan tersebut terjadi, sebelumnya anggota KM bernama Muhammad Zikhru dikeroyok oleh sejumlah anggota HMI. Pengeroyokan tersebut terjadi di kampus Fakultas Hukum pada 1 Juni silam.
Pihaknya, kemudian mempertanyakan peristiwa tersebut dengan menyambangi kantor sekretariat HMI. Namun, hal tersbut tidak dihiraukan HMI yang saat itu berada di kantor. ‘Kami mempetanyakan pengeroyokan anggota kami. Tapi, mereka tidak merespon. Namun, setelah dipaksa baru ada yang mengaku,” katanya.
Usai klarifikasi, terjadilah perkelahian. Mereka pun mempertahankan diri. “Padahal, siangnya kami melakukan mediasi dan berakhir damai. Kenapa selang beberapa jam anggota kami dikeroyok,” ucapnya. Korban pengeroyokan Muhammad Zikhru mengaku telah dipanggil pihak rektorat terkait kasus tersebut. Sebelumnya diberitakan, markas komisariat himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diserang Komite Mahasiswa dari kampus yang sama. Amuk massa belasan mahasiswa itu mengakibatkan sejumlah kader HMI terluka, pintu dan kaca markas HMI dihancurkan.
Berdasarkan infromasi yang dihimpun, penyerangan itu berawal dari belasan orang menggunakan motor dan kubu Komite Mahasiswa UMJ mengobrak-abrik sekretariat HMI dki Jalan KH Achmad Dahlan, Gedung Rektorat Nomor 49, Cirendeu, Ciputat, Rabu (1/6) pukul 18.30 WIB. Dalam penyerangan tersebut, mereka melakukan pengeroyokan terhadap sejumlah mahasiswa dari kubu HMI. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, riz/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Pabrik Kayu Ditu Rusak Lingkungan[/h]
Warga Balaraja Kekurangah Air dan Terancam Banjir
BALARAJA - Warga Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, mengeLuhkan maraknya kerusakan lingkungan yang diduga disebabkan oleh PT Eka Sarana Persada, perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan.
Pabrik ini dinilai warga tidak aspiratif serta berkehendak semaunya sendiri. Terjadinya polusi lingkungan seperti suara bising mesin yang mengeluarkan debu cukup menggangu aktivitas warga. Warga khawatir terserang penyakit pernafasan. Selain itu, saluran air pabrik tersebut juga membuat puluhan rumah warga tergenang pada saat musim hujan tiba. “Bangunan baru yang dibangun di sebelah pabrik kiama dengan cara meninggikan tanahnya, tidak ada saluran airnya.
"Ini kan berbahaya’ tegas Usman, warga setempat, Selasa (7/6). Rita, warga lainnya, mengungkapkan, perusahaan itu tidak mengindahkan masyarakat. Sudah berkali-kali didemo tetapi hingga sekarang belum ada niat baik pihak perusahaan untuk memenuhi tuntutan warga. Menurutnya, pembangunan pabrik baru menyebabkan tanah longsor karena bangunan pabrik lebih tinggi satu meter dengan rumah warga. “Ditinggikannya tanah selain berbahaya, perusahaan juga tidak membangun saluran air yang bisa meminimalisir genangan,” pungkasnya, Kata dia, selain masalah tersebut, masih banyak keluhan warga soal air sumur yang berkurang karena perusahaan menyedot air bawah tanah. “Dulu, tidak pernah ada kekurangan, kini untuk bisa dapat air harus lima jam. Bukan hanya itu, ada sebagian wilayah yang kering sama sekali,” katanya.
Sementara itu, Toni Tan, perwakilan perusahaan menyangkal semua tuduhan warga. Ia malah balik menuding warga yang selalu membesar-besarkan masalah. “Ini akibat adanya pembagian uang debu yang tidak dibagikan secara merata. Karena dengan adanya masalah yang semakin besar membuatwarga punya alasan untuk meminta uang semakin banyak. Hampir semua perusahaan di sekitar sini dikasih uang,” tegasnya.
Menurutnya, uang tersebut biasa diberikan kepada warga.Dalam pemilihan lurah misalnya, banyak uang dikeluarkan. Bila terpilih, lurah tersebut akan memiñta jatah uang kepada perusahaan yang ada diwilayahnya. “Mungkin yang terjadi di sini, perusahaan tidak kasih uang yang diinginkan oleh mereka,” pungkasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Soal Limbah, Warga Ngadu ke Dewan[/h]
SERANG - Puluhan warga yang terdiri atas Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tambak, tokoh masyarakat Desa Tambak, Kecamatan Kibin, mendatangi DPRD Kabupaten Serang untuk mengadukan adanya keterlibatan Samlawi, anggota DPRD Kabupaten Serang, dalam aksi di depan PT Nikomas, Senin (6/6) kemarin.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hak Asazi Manusia (LPSDM HAM) Agus Sutisna saat mendampingi warga mengatakan, pihaknya sebagai fasilitator warga mengadukan adanya keterlibatan anggota dewan dalam aksi yang di gelar di depan Nikomas. Terkait pengelolaan limbah, kata Agus, CV Majasari yang diberikan surat perintah kerja (SPK) oleh Nikomas, sudah merujuk pada rekomendasi Bupati Serang Taufik Nuriman, BPD .Tambak, Karang Taruna Tambak, dan berdasarkan hasil kajian dan rekomendasi tim lima dan PT Nikomas. Kepala BPD Desa Tambak Madiyah
mengatakan, aksi di depan Nikomas dinilai telah merusak citra masyarakat karena akan dinilai investor tidak kondusif. Apalagi, kata dia, aksi tersebut muncul di media dan melibatkan anggota Dewan.
Samlawi saat dikonfirmasi, mengatakan, keterlibatannya bukan untuk aksi melainkan memenuhi undangan Nikomas dan menjaga suasana aksi agar tetap kondusif. “Saya bukan sebagai Dewan, tapi ketua LPM Kibin,” katanya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, kar[/FOOTNOTE]
[h=1]Hape Esia Fun Sasar Kaum Muda[/h]
SERANG - Tidak bosan meluncurkan ponsel bundling, kali ini PT Bakrie Telecom Tbk mengenalkan Hape Esia Fun, Senin (6/6). Ponsel dengan herbagai fitur menarik serta aplikasi sosial seperti Facebook & Twitter yang saat ini sedang digandrungi masyarakat Indonesia ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan gaya hidup kaum muda.
Menurut Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Erik Meijer, anak muda selama ini memang dikenal sebagai segmen masyarakat yang akrab dengan dunia maya. Update status, paging teman, dan chatting sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bagi kaum muda, mobile internet sudah menjadi gaya hidup. “Hape Esia Fun membuktikan akses internet dapat dilakukan tidak hanya melalui smartphone tapi juga bisa dinikmati dengan ponsel kategori mid low end,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (6/6).
Erik menjelaskan, akses internet makin dapat dinikmati dari penggunaan telepon genggam. Hasil riset TNS Global Market Research di delapan kota Indonesia menunjukkan terjadinya lonjakan pengguna internet yang mengakses melalui telepon genggam dan 22% di tahun 2009 menjadi 48% ditahun 2010.
Di samping itu jejaring pertemanan sosial juga tumbuh luar biasa. Penetrasi internet mencapai 50 juta pengguna, 60% di antaranya merupakan pengguna sosial media. “Kalau mengacu pada data pelanggan AHA, paling tidak rata-rata 100 MB per hari dihabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berinteraksi sosial lewat instant messenger, Facebook maupun Twitter” ujar Erik.
Dengan harga Rp 385 ribu, sudah termasuk pajak, Rape Esia Fun dengan model Olive C55 ini dapat berfungsi sebagai modem karena dilengkapi kabel data untuk koneksi internet lewat
komputer PC dan menggunakan chipset terbaru keluaran Qualcomm QCSlllO yang dibuat khusus untuk mendukung akses internet/data cepat dengan kecepatan hingga 153 kbps. Dengan kecepatan sebesar itu, maka akses internet Hape Esia Fun jauh lebih cepat daripada kecepatan data Hape Esia keluaran sebelumnya dan juga empat kali lebih cepat dibandingkan kecepatan data GPRS atau pun EDGE se
Menariknya, jelas Erik, Hape Esia Fun memiliki quick pull search to Google di mana pada pelanggan Esia bisa mencari semua informasi lewat Google Search dan kotak pencarian di layar utama hape ini.
Terdapat pula Google Translate, sebuah layanan alih bahasa yang disediakan Esia bekerjasama dengan Google melalui menu ESIA Spot. Ada sembilan bahasa dalam layanan alih bahasa ini, yaitu Indonesia, Inggris, Melayu, Jerman, Belanda, Perancis, Portugis, Italia dan Spanyol. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Telkomsel Bina 1.000 Outlet Pulsa[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
SERANG - Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian 100 juta pelanggan yang juga bertepatan dengan genapnya usiake-16 tahun, Telkomsel menggelar program Outlet Merah Mandiri (OMM) bagi para pemilik outlet pulsa telepon selular. Mengusung konsep bina wirausaha, Telkomsel siap membina 1.000 pengusaha kecil tersebut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Sejumlah pencapaian Telkomsel di usianya yang ke- 16 tahun tidak lepas dari keberadaan outlet pulsa telepon seluler. Karena itu Telkomsel berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama melalui program Outlet Merah Mandiri. Suatu upaya berbentuk pembinaan wirausaha kepada outlet pulsa dengan konsep bantuan modal
usaha," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno dalam siaran pers, Selasa (7/6).
Program ini, ianjut Sarwoto, merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial Telkomsel yang disinergikan dengan upaya untuk mempertahankan dan meningkatan daya saing Telkomsel. Konsep pemberian modal berfokus pada outlet yang berusia 6- 12 bulan. Melalui target 1.000 outlet di seluruh Indonesia, Telkomsel berharap jumlah outlet semakin meningkat sejalan dengan reputasinya saat ini.
“Pgra OMM akan dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam implementasinya, program tersebut akan dibagi dalam tiga tahapan. Sehingga akhirnya, manfaat program ini betul-betul dirasakan oleh seluruh outlet binaan," imbuh Vice President Chanel Management Telkomsel Gideon Eddie Purnomo.
Lebih lanjut Gideon menjelaskan, tiga tahapan OMM. Tahap pertama yaitu entry point, merupakan tahap pemberian alat usaha berupa ponsel, buku panduan sederhana tentañg panduan mengelola outlet pulsa, nomor reseller atau nomor untuk mebakukan pengisian pulsa elektronik ke pelanggan hingga melakukan outlet make over dengan standarisasi desain.
Setelah memiliki alat kerja yang cukup, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tahap kedua yaitu intensive attention. Pada tahap ini peserta akan mendapatkan coaching and counseling secara periodik, serta kunjungan rutin oleh Branch/Sub Branch Telkomsel. Pertemuan antar-outlet pun akan dilakukan secara periodik. Dalam kegiatan intensive attention ini pula, bantuan modal usaha akan diberikan bersamaan dengan dimulainya OMM competition hingga perlakuan khusus berupa pemberian produk Telkomsel dart mitra diler Telkomsel.
Tahap terakhir adalah reward and evaluation, evaluasi terhadap outlet binaan hingga akhirnya diberikan apresiasi bagi outlet yang berhasil tumbuh dari kondisi sebelum OMM diterapkan. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Merpati Incar Monopoli Rute Perintis[/h]
JAKARTA - Pasar bisnis aviasi sungguh ketat. Merpati sebagai BUMN aviasi pun meminta privilege atau hak istimewa kepada pemerintah untuk memonopoli penerbangan di rute perintis. Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, untuk mempercepat proses restrukturisasi, pemerintah harus membantu bisnis Merpati. Salah satu caranya, dengan memberikan 100 persen dana public service obligation (PSO) penerbangan rute perintis kepada Merpati. “Kami usul, dana PSO tidak usah ditender," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (7/6).
Selama ini, pemerintah memang memberikan dana PSO kepada maskapai penerbangan sebagai bantuan untuk membuka rute-rute perintis di Indonesia Timur. Namun, dalam pelaksanaannya, pemerintah melakukan tender atas dana PSO tersebut kepada maskapai penerbangan yang melayani rute-rute perintis. Direktur Niaga PT MNA Tonny Aulia Achmad menambahkan, dalam proses tender, Merpati kerap kalah karena tidak adanya perlakuan sama dengan operator swasta. Sebab, Merpati punya kewajiban untuk melayani hampir semua rute perintis, sedangkan maskapai swasta bisa memilih rute-rute tertentu. “Selain itu, Merpati menanggung beban utang masa lalu yang sangat besar,” katanya.
Perlakuan PSO transportasi untuk Merpati tersebut berbeda dengan perlakukan PSO untuk moda transportasi lain. Misalnya, PT Pelni, PT ASDP, maupun Perum Damri yang selain mendapat bantuan untuk pengadaan armada, juga mendapat dana P50 secara utuh. Karena itu, lanjut Jhony, jika dana PSO untuk penerbangan rute perintis diberikan seluruhnya kepada Merpati, maka hal itu akan sangat membantu operasional Merpati. “Apalagi, jika diserahkan fix down payment (dibayar di depan-red), kami bisa menggandeng PT DI (Dirgantara Indonesia):’ ucapnya.
Jhony menyebut, tahun ini, Merpati memenangkan tender pelayanan rute perintis sebesar Rp 115 miliar atau kurang dari 60 persen total dana PSO yang diberikan pemerintah. “Dana itu untuk melayani rute perintis di Papua, NTT (Nusa Tenggara Timur), dan Maluku Utara," ujannya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, jpnn/zee[/FOOTNOTE]
[h=1]Keluarga Rani Yuliani di Kecamatan Cikeusal Masih Trauma dan Inginkan Rani Punya Masa Depan[/h]
Masih ingat dengan nama Rani Yuliani? Sosok wanita yang sering muncul di media massa dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen beberapa waktulalu. Wanita itu kini diingat kembali oleh publik setelah menghilang entah ke mana.
MASTUR — Cikeusal
UNTUK kali keduanya, Radar Banten mendatangi rumah kakek Rani di Kampung Pasir Muncang RT/RW 01/01, Desa Panasogan, Kecamatan Cikeusal, Selasa (7/6). Kampung yang asri tersebut merupakan tempat lahir Rani yang diasuh ibunya, Kustati. Di kampung yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani ini, masa kecil Rani bersama kakeknya, Sukardi dan neneknya, Asiah, dilalui.
Kasus pembunuhan Direktur PT Putra RajawaLi Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen ternyata masih menyisakan kesedihan dan trauma bagi keluarga besar Rani di Desa Panusogan. Kesedihan itu disampaikan keluarga Rani. Menurut Kepala Desa Panosogan Sutarsidi, sejak terjadi kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen, Rani dan keluarganya tidak pernah pulang ke kampung halaman di Cikeusal. “Kalau sebelum ada kasus, Rani dengan suaminya sering pulang ke sini satu minggu sekali. Beberapa kali tampak almarhum suami Rani, Nasrudin, ikut bersama rombongan," kata Sutarsidi.
Sutarsidi mengaku tahu betul dengan Rani sejak kecil, apalagi ibunya Rani adik kelas saat SMP di Cikeusal. “Saya nggak ingat lagi kondisi Rani setelah dia ke Tangerang untuk bekerja,” kata Sutarsidi.
Kakek Rani merupakan pensiunan Dinas Pendidikan Kecamatan Cikeusal. Saat ini, kondisi kakek Rani sudah tidak bisa apa-apa karena pikun. Dia hanya tinggal di rumah dan dikelilingi anak-anaknya di Kampung Pasir Muncang. “Saat Rani dan keluarganya pulang, mereka jarang berkumpul dengan masyarakat. Mereka hanya kumpul dengan keluarga besarnya yang tinggal satu kompleks di wilayah tersebut imbuhnya,
Setelah menerima informasi dari kades, kemudian meluncur ke rumah kakek Rani yang bernama Sukardi. Radar Banten langsung menanyakan keberadaan Sukardi kepada salah seorang kerabat Rani. Di sana, Radar Banten diterima seorang perempuan paruh baya yang mengaku adik kandung ibunya Rani. Namun sayang, dia tidak mau diwawancara. Sukardi sendiri tidak dapat berkomunikasi dengan siapa pun.
Teti yang tak lain adalah tante Rani berhasil ditemui. Pada awalnya, Teti enggan bercerita tentang Rani dan keluarga besarnya di Tangerang dengan alasan masih trauma. Dia tidak ingin mengungkit kenangan masa lalu keluarga dan takut salah berbicara sehingga dapat menyinggung perasaan orang lain. Setelah dibujuk, Teti akhirnya mau bicara tentang berbagai hal yang terkait dengan Rani.
“Sekarang Rani dan keluarganya tidak pernah mengunjungi keluarga besar di sini. Mungkin dia sibuk mencari kerja karena setelah ditinggal suaminya (Nasrudin Zulkarnaen red), dia harus menghidupi dirinya sendiri,” terang Teti.
Teti menceritakan, sebelum ada kasus beberapa kali Rani dan Nasrudin berkunjung ke Cikeusal hanya sekadar untuk menjenguk keluarga dan liburan akhir pekan. “Semua itu sudah tidak akan terjadi lagi, karena suaminya telah meninggal. Keluarga besar di sini, masih sedih dan tidak bisa melupakan kenangan bersama Rani dan suaminya’ kenang Teti.
Teti menceritakan kenangan saat pernikahan Rani. “Saat pernikahan keduanya, saya dan keluarga dati Cikeusal hadir semua. Saat itu, Rani hanya melaksanakan akad nikah di rumah, tidak melaksanakan pesta. Yang diundang hanya keluarga dan tetangganya," tuturnya.
Ketika ditanya tentang keberadaan Rani, Teti mengaku tidak tahu persis ada di mana. “Sekarang kasusnya sudah beres dan pihak keluarga tidak ingin itu terulang lagi," ungkapnya.
Teti berharap Rani dapat menghadapi cobaan ini dan menatap masa depannya. Selain itu, Teti berharap agar tidak dikait-kaitkan lagi dengan persoalan tersebut, mengingat kasus ini mulai ramai dibicarakan lagi setelah ada dugaan rekayasa. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Bangunan Ilegal Marak di Kosambi[/h]
BP2T Hanya Mengecek Tanpa Bertindak
TIGARAKSA - Banyak bangunan liar berdiri di Desa Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Wilayah yang menjadi pusat industri pergudangan tersebut banyak berdiri dengan tidak memiliki izin resmi alias ilegal. Terkait adanya bangunan ilegal, Sekretaris Badan Pelayanan Periziñan Terpadu (BP2T) Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pengecekan.
“Saat ini sedang dilakukan pengecekan di wilayah Kosambi mana bangunan yang tidak memiliki izin serta mempunyai surat pendirian yang aspal (asli tapi palsu). Jadi saya tidak bisa berkomentar karena masih dalam tahapan pengecekan benar atau tidak ada bangunan ilegal “kilahnya, di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Selasa (7/6).
Terpisah, Kepala Desa Kosambi Timur Hasanuddin membenarkan, bahwa BP2T telah melakukan pengecekan, namun belum dilakukan tindakan apapun. “Sudah berkali-kali dilakukan cek, namun belum ada kelanjutannya. Sepertinya BP2T hanya melakukan pengecekan saja, namun tidak melakukan tindakan apapun," ujarnya. Menurutnya, bangunan yang ada di wilayahnya hampir semuanya ilegal karena tidak pernah ada pemberitahuan yang masuk di kantornya, tiba-tiba bangunan sudah jadi. “Saya bisa katakan 75% bangunan yang mayoritas pergudangan di Kosambi Timur aspal (asli-palsu). ini dapat dilihat dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) maupun Izin Gangguan (HO) yang palsu,” katanya. “Desa sebagai sebuah wilayah tidak dianggap. padahal segala sesuatunya diurus di sini. Harusnya Three Far Three ditegakkan, yaitu desa, pengusaha serta dinas terkait’ imbuhnya. Hasanuddin menjelaskan, para pengusaha
tidak melalui desa dalam mengurus perizinan, tapi langsung ke dinas terkait. Karenanya Hasanuddin mensinyalir ada oknum yang bermain di dalamnya. “Tidak ada tindakan apapun dan satpol PP. Penertiban belum pernah dihakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepada Satuan Pamong Praja Kabupaten Tangerang Slamet Setiawan mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan tindakan apapun terkait banyaknya bangunan ilegal di Kosambi Timur karena semuanya diurus oleh BP2T. “Bila BP2T sudah memberikan keterangan baru kita tindaklanjuti. Saya juga akan menindak anggota yang ikut bermain," tegasnya. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, mg-05/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]OSN SMP Ciptakan Siswa Cinta Mata Pelajaran MIPA dan IPS Terpadu[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
[FOOTNOTE]Images : Radar Banten[/FOOTNOTE]
Dalam rangka menumbuhkan motivasi dan meningkatkan kemampuan siswa SMP di bidang mata pehajaran MIPA dan IPS Terpadu, Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP, di SMPN 1 Anyer, Kabupaten Serang 4 Juni lalu.
Kegiatan ini sebagai ajang untuk menyalurkan bakat yang dimiliki oleh setiap siswa, juga diharapkan akan menambah gairah dan semangat belajar serta untuk mencapai prestasi yang dicita-citakan. Di samping itu juga melalui kegiatan OSN ini, siswa di tiap-tiap kab/kota di Provinsi Banten termotivasi menggemari dan mencintai pelajaran MIPAdan IPS Terpadu.
Hasil yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini adalah; terseleksinya siswa-siswi SMP yang berbakat dan berprestasi dalam bidang mata pelajaran Matematika, Fisika, Biologi, dan IPS Terpadu untuk dapat mengikuti event di tingkat nasional. Para pemenang akan mewakili Provinsi Banten dalam ajang lomba di tingkat nasional. Khusus untuk para siswa, diharapkan menumbuhkan motivasi dan minat serta prestasi, sekaligus menumbuhkembangkan kemampuan berpikir sistematis, kreatif, dan inovatif sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari. OSN SMP diikuti oleh para siswa Pemenang Lomba Olimpiade Sains (OSN) SMP tingkat kabupaten/ kota se-Banten. Secara keseluruhan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan lomba ini adalah sebanyak 96 siswa/yang berasal dari delapan (delapan) kabupaten/kota. OSN SMP Tingkat Provinsi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ade Ahmad Kosasib, M.Pd.
Dalam sambutannya Ade herpesan, agar siswa/siswi peserta dapat mengikuti kegiatan secara sungguh-sungguh dan mengoptimalkan kemampuannya. Sehingga Provinsi Banten bisa lebih banyak lagi menempatkan wakilnya pada ajang OSN tingkat nasional yang dilaksanakan di Manado pada bulan Juli mendatang.
Hasil dari OSN SMP langsung dibawa oleh pihak Direktorat pembinaan SMP untuk diperiksa di Jakarta. Hasil OSN SMP tingkat provinsi 2011. sudah dapat dilihat hasinya pada 1 Juni 2011 melahui: http://www.dit-plp.go.id/subditkesiswaan.
Ade berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif dan menghasihkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat SMP ke arah yang lebih baik serta terjaringnya siswa/siswi SMP yang aktif, kreatif, dan berprestasi di Provinsi Banten. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, adv/man[/FOOTNOTE]
[h=1]DPRD Tangsel Dukung Jam Operasional Truk[/h]
SERPONG - DPRD Kota Tangsel mendukung Pemkot menetapkan jadwal pembatasan truk pukul 22.00- 05.00 WIB. Waktu itu sama dengan yang diterapkan DKI Jakarta untuk membatasi truk masuk tol dalam kota. Sikap wakil rakyat ini menyusul evaluasi jadwal pembatasan truk pada 10 Juni mendatang. Dewan merekomendasikan kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk tetap dalam keputusannya yakni, jam operasional truk disamakan dengan DKI Jakarta. “Kami mendesak Pemkot Tangsel menetapkan aturan yang sama. Jangan sampai Walikota mengendurkan niatnya. Karena masyarakat sudah jengah dengan kemacetan yang kerap terjadi di lalan Raya Serpong,” ungkap Ketua Komisi D DPRD Kota Tangsel Iwan Rahayu, Selasa (7/6).
Dikatakan Iwan, jika masalah truk ini merupakan persoalan yang dihadapi DKI Jakarta. Namun karena kebijakannya, justru membuat wilayah penyangga menjadi sulit Bahkan Tangsel pun ikut terseret dalam persoalan ini. Kerugian yang didapat selain kemacetan juga menyebabkan kerusakan jalan. “Bisa-bisa Kota Tangsel setiap tahun APBD-nya habis untuk membangun jalan rusak terus. Karena kebijakan DKI Jakarta yang tanpa berkoordinasi dengan daerah penyangga’ ucap politisi PDI-P ini. Selain itu, Dewan meminta Pemkot Tangsel mempersiapkan aturan dan infrastruktur untuk menerapkan pembatasan truk melintasi Jalan Raya Serpong. Misalnya, rambu larangan jam masuk, area parkir yang nyaman untuk pra sopir untuk tempat menunggu. Dan juga sanksi apa jika mereka melanggar aturan. “Ini perlu dipersiapkan oleh Pemkot Tangsel, karena ini adalah permasalahan baru yang belum direncanakan pada APBD," terangnya.
Ditambahkan Wakil Ketua DPRD Tangsel Ruhamabaen, pemerintah pusat juga harus mempercepat pengerjaan jalan Jakarta Outing Ring Road (JORR) 2 dari jalan tol Serpong-Balaraja menuju pelabuhan Merak. “Ini akan mengurangi beban Jalan Raya Serpong. DKI juga harus memberikan perhatian lebih atas kebijakan itu kepada Tangsel,” ucap politisi PKS ini. [FOOTNOTE]Radar Banten, 8 Juni 2011, riz/man/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Jembatan Leuwimalang Putus[/h]
24 Warga Jadi Korban
CHIARA - Sebanyak 24 warga menjadi korban putusnya jembatan gantung di Kampung Leuwimalang, Desa Mekarsari, Kecarnatan Cihara. Peristiwa mi terjadi sekira pukul 18.00, Senin (6/6). Untuiignya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, Jembatan gantung Leuwimalang yang memiliki panjang 120 meter dengan ketinggian 15 meter ini putus saat diseberangi hampir 60 warga Kampung Cikaso, Desa Mekarsari, Cihara, setelah nonton pertandingan sepakbola. Beberapa saksi mata mengatakan, dua sling baja yang digunakan untuk pegangan warga seketika putus akibat beratnya beban.
Sling tersebut telah berkarat lantaran usianya yang tua. Putusnya jembatan yang dibangun pada 1989 ini mengakibatkan 10 warga mengalami luka berat dan 14 warga mengalami luka ringan. Di antara mereka yang mengalami luka berat adalah pelajar sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah (MTs).
Suhendra, warga Mekarsari, mengaku beruntung saat kejadian ia telah sampai pada titik penyeberangan di ujung jembatan tersebut. “Kejadiannya begitu cepat, saya lihat orang yang di atas j embatan berjatuhan ke sungai. Ada yang ke pasir sungai, bahkan ada yang jatuh di antara bebatuan sungai,” katanya, Selasa (7/6).
Umumnya, mereka yang menjadi korban adalah anak-anak usia sekolah dasar. “Korban kebanyakan siswa SD Mekarsari 1 Cihara dan MTs Al-Ishlah Kadu Gede,” ujarnya. Senada diungkapkan Ketua BPD Desa Mekarsani, Kecamatan Cihara, Abdurrahrnan. “Setelah didata ternyata korban kebanyakan berasal warga Kampung Cikaso, Desa Mekarsari. Tim Medis Puskesmas Cihara tak lama setelah kejadian langsung ke lokasi dan rumah-rumah korban,” ungkapnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Cihara Juju Suardi mengatakan, luka yang diderita korban umumnya di kepala dan kaki. Kondisi paling berat dialami Uun bin Misru (13). Tak hanya luka, Ia mengalami gangguan pernapasan dan trauma. “Namun kita pastikan semua korban mendapat perawatan’ ujarnya.
Camat Cihara Sastra Wijaya mengatakan, putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Barunai dan Desa Mekarsari ini telah dilaporkan ke Bupati Lebak melalui Kabag Kesra. “Kita juga langsung membentuk tim yang terdiri atas muspika, kepala desa, dan Puskes mas Cihara,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Dinas Bina Marga, serta Dina Kesehatan bersama Asda IV PemkaL Lebak Tajudin, kemarin, meninjau lokasi. “Perintah Bupati, biaya pengobatan korban akan ditanggung Pemkab Lebak,’ katanya.
Terkait perbaikan jembatan, pihaknya mengaku masih harus berkoordinasi dengan sejumlah instansi. “Terlebih duluakan kami laporkan ke PakBupati,” ujarnya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-09/ndu[/FOOTNOTE]
[h=1]Cuaca Buruk, Nelayan Tak Melaut[/h]
[FOOTNOTE]Images : Radar banten[/FOOTNOTE]
CIHARA - Gelombang tiaggi membuat para nelayan di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, memilih tidak melaut dalam sepekan ini. Tak hanya berbahaya, cuaca buruk juga berdampak terhadap hasil tangkapan mereka.
Pantauan Radar Banten di tempat pelelangan ikan (TPI) Pasar Sukahujan, Cihara, sebagian nelayan memilih menambatkan perahu mereka di dermaga. Kondisi cuaca yang mudah berubah membuat mereka urung melaut karena dinilai berbahaya.
Suhada, salah seorang nelayan Cihara mengatakan, dalam sepekan ini tinggi gelombang mencapai hingga dua meter. “Kalau tetap melaut takut perahu terbalik diterjang ombak. Terpaksa kami berhenti melaut sambil menunggu cuaca normal lagi’ ungkapnya, Selasa (7/6).
Senada disampaikan nelayan Cihara lainnya, Odih. Bahkan, katanya, ombak besar yang terjadi saat ini tak seperti biasanya. Karena ombak besar terjadi hanya awal tahun dan akhir tahun. “Tapi ini pertengahan tahun masih terjadi ombak besar," ujarnya.
Lantaran banyak nelayan tak berani melaut ketersediaan ikan di pasaran pun berkurang. Bahkan, harganya meningkat tajam. “Pasokan ikan di pasar jadi berkurang,” kata Mimin, pedagang ikan di TPI Sukahujan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-9/ndu[/FOOTNOTE]
[h=1]Ratusan Warga Panggarangan Terserang ISPA[/h]
PANGGARANGAN - Sebanyak 832 warga di Panggarangan, Kabupaten Lebak, terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Informasi ini merupakan basil pendataan Puskesmas Penggarangan selama Maret dan April 2011.
Kepala Puskesmas Kecamatan Panggarangan Endang Suhendar Saputra mengatakan, mendominasinya penyakit ISPA ini disebabkan faktor perubahan cuaca. “Selain itu, rendahnya pola hidup sehat dan bersih yang diterapkan masyarakat sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit tersebut,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/6).
Kemungkinan jumlah penderita penyakit ISPA akan terus meningkat karena perubahan cuaca yang tidak menentu, Pihaknya berharap warga mewaspadai penyakit ISPA karena dapat mengarah pada penyakit pneumonia atau radang paru-paru. “Walaupun penyakit ISPA tidak terlalu membahayakan kita harus tetap mewaspadai penyakit ini” jelasnya.
Katanya, kasus penyakit ISPA di wilayah kerjanya selama 2011 tidik mengalami perubahan yang herarti. Hingga kini masih terkendali dun belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Dihubungi melalui telepon, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Maman Sukirman mengatakan, penyakit ISPA yang saat ini mewabah sebenarnya penyakit influenza biasa. “Tidak terlalu menghawatirkan karena penyakit ini bukan penyakit menular yang perlu diwaspadai,” ungkapnya.
Sukirman menambahkan, dengan kondisi cuaca saat ini penyakit ISPA sudah tentu akan meningkat. “Sebenarnya penyakit ini tidak bisa dihindari karena cuaca ekstrem, tidak hanya berpengaruh pada manusia tapi juga berdampak pada hewan atau tumbuhan,” ungkapnya. Untuk mencegah penyebaran penyalcit ISPA diperlukan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat “Upaya kita dan kesehatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan penyuluhan yang intensif. Saya mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat,” katanya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-il/del/Mu[/FOOTNOTE]
[h=1]Gagal Bunuh Diri, Pelaku Kabur[/h]
CILEGON - Pelaku percobaan bunuh diri di Simpang Tiga, Kota Cilegon, kabur dari Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Cilegon, Selasa (7/6) sekira pukul 03.30 WIB. Beberapa perawat menduga, lelaki misterius tersebut mengidap kelainan jiwa. Pertanyaan-pertanyaan dokter tak pernah dijawab dengan tepat ketika pelaku dirawat.
Percobaan bunuh diri itu terjadi pada Senin (6/6) sekira pukul 21.15 WIB. Lelaki yang diperkirakan berumur 45 tahun itu Diduga Mengidap Kelainan jiwa ia juga menusuk dirinya menggunakan pisau milik Kurtubi, pedagang cireng di kawasan Ruko Simpang Tiga.
Pelaku rambut keriting, mengenakan kaos biru, dan celana panjang hitam itu langsung dilarikan ke rumah sakit oleh personel Satreskrim Polres Cilegon. “Lukanya memang tidak terlalu parah, tak ada yang sampai ke organ tubuh, Luka paling dalam hanya satu sentimeter saja, lebarnya ada yang sampai jima sentimeter,” kata Direktur
RSUD Cilegon Zaenoel Arifin. Dia membenarkan, lelaki tak dikenal itu telah kabur dari UGD RSUD Cilegon. Para perawat sempat menjahit tiga dari lima luka tusukan. Pelaku juga disuntik anti tetanus dan diinfus. “Saat dirawat, lelaki itu meracau tidak karuan. Maka itu, kami menduga, ia menderita kelainan jiwa," kata Zaenoel. Menurut dia, pelaku kabur ketika perawat menangani pasien lainnya, Itu dilakukan saat pelaku tidur. “Salah satu perawat sempat mengejarnya. Namun lelaki itu tak mempedulikan panggilan perawat dan meninggalkan rumah sakit,” kata Zaenoel.
Kasat reskrim Poires Cilegon AKP Tidar Wulung Dahono mengaku akan mencarian lelaki tersebut. “Tkut terjadi sesuatu kepada dia, jadi kami akan mencarinya’ kata Tidat Beberapa warga di kawasan Simpang Tiga menduga, pelaku percobaan bunuh diri iyu merupakan orang gila yang dikirim dari luar Kota Cilegon. Sebab, kata seorang tukang ojek bernama Iwan, pelaku sebelumnya turun dari sebuah mini bus.
“Saya lihat orang itu diturunkan seseorang dari sebuah mini bus berwarna abu-abu. Tak lama kemudian, orang itu langsung nyoba bunuh diri. Sepertinya dia orang gila yang baru dikirim dari luar kota,” kata Iwan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, quy/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Sidang Bentrok Cikeusik, Terdakwa dan Saksi Saling Bantah[/h]
SEBANG - Sidang lanjutan bentrok Cikeusik di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Selasa (7/6), kembali menghadirkan Kepala Keamanan Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Deden Dermawan Sudjana. Dia melanjutkn kesaksiannya untuk terdakwa Adam Damini. Bahwa, bentrok di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, pada 6 Februari lalu karena warga melempar batu terlebih dahulu ke arah jamaah Ahmadiyah.
Deden mengaku, kegiatan jamaah Ahmadiyah selalu direkam atau didokumentasikan melalui handycam oleh Arif. Begitu juga saat bentrok Cikeusik terjadi. “Saat ini handycam sudah disita oleh penyldik,” ujarnya.
Akan tetapi, Deden belum melihat rekaman bentrok Cikeusik itu karena kesehatannya belum pulih. Dia juga tidak mengetahui barang bukti yang dibeberkan JPU Dedi Tri. Sepertti baju hitam, kok biru, celana jeans, sandal hitam, sebilah golok, dan motor Mio. “Saya tak tahu, Pak hakim’ katanya.
Kesaksian ini dibantah terdakwa Adam Damini yang berada dibarisan paling depan. Menurutnya, bentrokan justru dipicu ulah jamaah Ahmadiyah yang melempari warga terlebih dahulu menggunakan batu. Saat itu, jamaah Ahmadiyah berada di dalam rumah Suparman (tokoh Ahmadiyah Cikeusik).
“Saya menobak keterangan saksi tersebut. Sebenarnya massa dan warga tak melempar batu terlebih dulu, melainkan anggota jamaah Ahmadiyah yang melempar terlebih dalu. Karena sebenarnya kami datang ke rumah Suparman itu untuk melakukan audiensi atau dialog agar para pengikut Ahmadiyah kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya, tetapi malah disambut oleh lemparan batu," beber terdakwa di hadapan Ketua Majelis Hakim Cipta Sinuraya dengan anggota Pinta Uli dan Rehmalem.
Saksi Deden tak menanggapi bantahan terdakwa. Dia hanya melirik hakim dan terdakwa tanpa berkata.
Sedangkan penasihat hukum terdakwa, Ridwan Kusnanda, meminta agar barang bukti handycam yang berisi rekaman perijalanan Deden hingga ke Cikeusik dihadirkan di persidangan. Karena, dalam rekaman terdapat perintah dan rencana perlawanan dari jamaah Ahmadiyah terhadap aparat dan warga.
Namun permintaan itu tak dikabulkan majelis hakim lantaran dalam perkara Adam Damini, handycam tak disita. “Silakan nanti dalam perkara lain (ketika saksi Deden jadi terdakwa-red) barang bukti itu minta dihadirkan,” ujar Cipta Sinuraya.
Sidang yang menghadirkan Deden ini kembali mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Semua pintu masuk ruang sidang utama, dijaga polisi bersenjata lengkap. Polisi bersenjata lengkap juga berdiri di sisi kiri dan kanan hakim.
Di ruang sidang IV tuntutan terhadap terdakwa Idris alias Idis batal. Pasalnya, JPU belum siap dengan tuntutannya. Sidang ini dipimpin hakim Agoeng Rahardjo dengan anggota Martini Manja dan Fauziah Hanum, “Penuntut umum belum siap yang mulia. Jadi kami minta pembacaan tuntutan diundur pekan depan,” kata JPU Supriyadi. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jah/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Lagi, Nasabah Bank Kena Tipu[/h]
SERANG - Nasabah bank kembali menjadi korban penipuan. Tabungan Irman (55), warga Jalan Mawai Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon, senilai Rp 28,5 juta ludes pada Senin (6/6) siang. Kasus ini ditangani Polres Serang. Penipuan terjadi ketika korban yang pensiunan BUMN ini beristirahat di Rest Area KM 68 Tol Cikupa-Merak. Irman bersama keluargänya hendak pulang setelah dari Jakarta.
Korban kemudian menarik uang di ATM yang ada di rest area. Namun, kartu ATM tak bisa dimasukkan. Di saat bersamaan, seorang pria masuk ke dalam bilik ATM. Kepada korban, dia mengaku akan mengambil struk penarikan uang yang tertinggal.
Mengetahui Irman kesulitan memasukkan kartu ATM, pria tak dikenal itu menawarkan bantuan. Kantu ATM korban dimasukkan secara paksa. Setelah masuk pnia yang diduga kawanan penjahat itu keluar. Akan tetapi, Irman tetap tak bisa menarik uangnya. Kartu ATM millk korban justnu tertelan mesin.
Pria tak dikenal itu kembali masuk bilik ATM.
Mengetahui korban tak bisa melakukan transaksi penarikan uang tunai, pria itu menyuruh korban menghubungi call center bank dengan nomor telepon di dalam bilik ATM.
Irman menurutinya. Dipandu orang yang mengaku orang bank, korban menekan beberapa tombol mesin ATM, tenmasuk menekan nomor PIN. Setelah itu, orang yang mengaku orang bank tersebut menyuruh korban pergi ke kantor bank untuk mendapatkan kartu ATM-nya kembali.
Namun, korban kaget ketika mendapatkan keterangan pihak bank diKota Serang Bahwa, tabungannya senilai Rp 38,5 juta telah ditarik.
Kasatreskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan laporan penipuan tersebut. Kasat mengimbau kepada para nasabah bank yang memiliki kartu ATM agar wasapada ketika menarik uang melalui mesin ATM. Dia juga berharap agar wanga tak mudah terjebak dengan nomor telepon bank yang tertera di mesin ATM. “Bila ada kesulitan saat transaksi di ATM, segera batalkan dan jangan menunuti perintah orang yang tak dikenal,” katanya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, Jab/don/del[/FOOTNOTE]
[h=1]Menuju Serri Ketujuh F1 2011 di Montreal, Kanada MeLaren dan Lewis Hamilton Penuh Ambisi[/h]
Terus kalaih dari Sebastian Vettel dan Red Bull Renault, Lewis Hamilton dan Mctaren-Mercedes menghadapi Grand Prix Kanada dengan penuh ambisi. Inilah peluang mereka untuk membalik situasi.
MCLAREN - Mercecles terus menunjukkan progres meyakinkan memasuki pertengahan musim Formula 1 2011 ini, Sayangnya, satu dua hal selalu meughalangi upaya tim tersebut untuk mengalahkan Red Bull-Renault. Khususnya mengalahkan sang juara bertahan, Sebastian Vettel.
Saking progresnya, McLaren sudah yakin mereka punya mobil tercepat untuk lomba di musim 2011 ini. Untuk long run, mereka yakin betul mobil MP4-26 lebih hebat dari Red Bull RB7.
Sayangnya ya itu tadi, ada saja masalah menghadang. Dan selain itu, kecepatan Red Bull saat kualifikasi ikut mempersulit upaya McLaren untuk meraih kemenangan saat lomba. Di Grand Prix Kanada akhir pekan ini, McLaren punya ambisi besar untuk menjalani lomba dengan benar. Maksudnya, bersaing sengit berebut pola, lalu merebut kemenangan.
Sirkuit Gifles Villeneuve pun memberi mereka peluang lebih besar untuk melakukan itu. Sirkuit ini bersifat stop and go. Relatif tanpa tikungan cepat hanya sejumlah trek lurus panjang yang disambung dengan tikungan-tikungan lambat. Keunggulan Red Bull RB7 adalah aerodinamika untuk tikungan cepat. Di Gilles Villeneuve, keunggulan itu nyaris tak ada guna. Di Kanada ini, yang penting adalah power besar dan drag (tahanan angin) rendah. McLaren yakin memiliki keunggulan soal itu.
“Kami punya mesin luar biasa. Kami punya KERS (kinetic energy recovery system-red) terbaik di F1. Kami juga punya traksi (keleng ketan red) yang baik saat keluar dari tikungan lamban,” kata Lewis Hamilton, andalan McLaren. “Seharusnya ini akhir pekan yang baik untuk kami. Saya sendiri akan memburu hasil baik saat lomba nanti," tandasnya.
Hamilton punya motivasi tambahan untuk memburu hasil maksimal. Dia kini berada di urutan dua klasemen pembalap, tapi tertinggal 58 poin di belakang Vettel. Berarti, Vettel bisa absen dua lomba namun tetap bercokol di puncak klasemen!
Karena ini sudah lomba ketujuh, Hamilton harus segera menggebrak. Kalau tidak, dia dan semua pesaing lain bisa kiss goodbye gelar 2011. Tahun lalu, Hamilton menang di Kanada setelah mengawali lomba dan pole. Tahun ini, dia tentu menginginkan hasil yang sama. “Layout sirkuit ini sepertinya cocok untuk gaya saya,” tambah Hamilton yang pada 2007 meraih kemenangan perdananya di Kanada.
Semangat McLaren ini ditegaskan oleh Martin Whitmarsh, bos tim. “Setelah kalah sengit di Spanyol dan Monaco, ada semangat luar biasa pada tim kami untuk kembali ke puncak podium," ucapnya. “Saya merasa kami bisa terus melangkah ke depan dan sekali lagi menantang Red Bull akhir pekan ini’ lanjut Whitmarsh.
Selain itu ada masalah lain dengan ban. Musim ini, prospek performa ban Pirelli selalu menjadi kisah besar sebelum setiap lomba. Di Kanada juga begitu. Akhir pekan ini, Pirelli akan membawa ban soft dan supersoft,
sama persis dengan yang dibawa di Monaco sebelumnya. Bila di Monaco Vettel bisa menang dengan strategi satu stop (plus ban baru saat lomba dihentikan enam putaran sebelum finish). Di Kanada, Pirelli merasa para pembalap minimal harus melakukan dua stop. Karakter sirkuit yang penuh akselerasi dan pengereman akan lebih kasar terhadap ban.
Karakter Kanada membuat strategi satu stop sangat sulit diterapkan. Tapi kami berharap lomba tetap berlangsung sengit. Kesempatan untuk menyalip (yang lebih besar) juga akan membuat tim lebih fleksibel untuk menentukan strategi balapan,” kata Paul Hembery, bos balap Pirelli. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011[/FOOTNOTE]
[h=1]Duo Williams Comeback Jelang Wimbledon[/h]
LONDON - Serena Williams tak mau kehilangan kesempatan mempertahankan gelar grand slam Wimbledon. Petenis Amerika Serikat (AS) itu memastikan diri kembali ke laga kompetitif guna mendapatkan pemanasan menuju Wimbledon. Dia bakal lebih dulu tampil di Eastbourne pada pekan depan, sebelum mempertahankan gelar Wimbledon.
Sebuah pernyataan dari manajemen Williams menyebutkan, Serena segera mengakhiri masa istirahat akibat masalah flsik selama hampir setahun terakhir. Serena beserta kakak kandungnya, Venus Williams yang absen sejak Januari lalu, akan berkompetisi di turnamen yang merupakan ajang pemanasan Wimbledon pada 20 Juni mendatang.
Serena sudah tak tampil di tur WTA (Asosiasi Tenis Putri) sejak merengkuh gelar di Wimbledon tahun lalu yang merupakan gelar ke-13 di arena grand slam.
“Saya sangat senang sudah cukup sehat untuk berkompetisi lagi,” ujar Serena dalam pernyataan tersebut. “12 bulan yang telah berlalu merupakan hal yang sangat sulit dan menjadi masa membangun karakter. Saya sangat bersyukur karena itu. Saya berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan fans atas semua dukungannya,” tambahnya.
“Serena kembali!” tegasnya. Seusai menjuarai Wimbledon tahun lalu, Serena
mendapatkan cedera kaki karena menginjak gelas pada sebuah restoran di Jerman. Dia sempat melakoni sebuah pertandingan ekshibisi melawan petenis Belgia, Kim Clijsters, beberapa hari kemudian. Tapi ketika kembali ke AS, dia langsung menjalani operasi dilanjutkan dengan operasi kedua pada Oktober yang membuatnya butuh waktu lama untuk pemulihan.
Derita masalah fisik yang menimpanya bukan itu saja. Pada Februari, petenis 29 tahun itu didiagnosa mengalami gangguan kesehatan karena ada pembekuan darah di paru-paru. Setelah itu, Williams harus menjalani perawatan lanjutan yang butuh waktu lama. April lalu, dia mulai berlatih lagi. Duo Williams memang mendominasi tenis putri lebih dari satu dekade. Kombinasi keduanya menguasai 20 gelar grand slam. Mereka juga beberapa kali berbagi waktu menjadi penguasa puncak peringkat WTA.
Di Wimbledon, kakak beradik itu juga menunjukkan dominasinya. Dalam sebelas edisi terakhir, mereka meraih sembilan gelar. Venus lima kali, Serena empat kali. Dua gelar lainnya menjadi milik petenis Rusia Maria Sharapova (2004) dan petenis Prancis Amelie Mauresmo (2006). [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jpnn/bon[/FOOTNOTE]
[h=1]LPI Tingkat Provinsi Banten, Pandeglang Jadi Tuan Rumah[/h]
PANDEGLANG - Stadion Badak Pandeglang akan menjadi tempat penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Provinsi Banten jenjang SLTP dan jenjang SLTA. Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pandeglang, Sakiran, Selasa (7/6).
Sakiran mengungkapkan, dari delapan tim sepak bola tingkat SLTP dan delapan tim sepak bola tingkat SLTA yang mewakili kabupaten/ kota se-Provinsi Banten hasil seleksi LPI tingkat kabupaten/kota, beberapa pekan yang lalu akan dipertandingkan mulai 13 Juni mendatang. “Kepastian ini diperoleh setelah Dispora Kabupaten Pandeglang menerima surat pemberitahuan dari Dispora Provinsi Banten,” ujar Sakiran.
Sakiran memperkirakan, alokasi waktu pertandinga, empat hari untuk penyisihan dan dua hari untuk laga final. “Diperkirakan waktu pertandingan enam hari selesai,” ujarnya.
Pria berbadan tegap ini menegaskan kesiapan Kabupaten Pandeglang menjadi tuan rumah penyelenggaraan LPI tingkat Provinsi Banten mengingat segala sarana dan prasarana sudah tersedia. Adapun, imbuh dia, persiapan yang sudah dilakukan, antara lain penataan lapangan dan membantu memfasilitasi keamanan serta menyiapkan panitia lokal di teknis pertandingan nanti. “Semua kebutuhan pertandingan sudah dipersiapkan," tuturnya. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, mg-12/lse[/FOOTNOTE]
[h=1]Hatta Usulkan Daerah Pemekaran Digabung[/h]
JAKARTA - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) melansir hasil penelitian mereki dalam tata kelola ekonomi’daerah tahun 2011, Selasa (7/6), di Hotel Borobudur Jakarta. Salah sam fokus kajiannya menerangkan bahwa selama hampir 10 tahun otonomi daerah, ternyata belum mampu mengurangi kesenjangan kualitas infrastruktur antara daerah di wilayah timur dan wilayah barat atau antar kapulauan dan non kepulauan atau antar akota dengan kabupaten.
Menyikapi hasil temuan ini, Menteri Koordinator Ekonomi Hatta Rajasa mengakui, bahwa masalah ketertinggalan infrastruktur memang tidak mudah terurai meski sudah banyak dilakukan pemekaran daerah. Tujuan pemekaran agar daerah bisa berkembang mengejar ketertinggalan mereka ternyata belum berjalan maksimal. “Infrastnuktur masih lemah sekali. Ketergantungan pada BUMN dan pemerintah pusat sangat tinggi. Dana APBD untuk pelayanan publik semakin kecil, karena habis untuk servis aparat. Itu menunjukkan gejala yang tidak sehat dan perlu diperbaiki,” tegas Hatta.
Hatta pun mendukung penuh dilakukan evaluasi menyeluruh pada daerah-daerah pemekaran. Bila memang dinilai gagal maka lebih baik segera dilakukan penggabungan kembali üntuk menata ulang pemerintahannya. Bila tidak segera dievaluasi, dikhawatirkan pemekaran daerah yang gagal, justru semakin banyak menyedot kemampuan fiskal daerah bahkan pemerintah pusat. Karena itulah, kata Hatta, penghentian sementara atau moratorium pemekaran
daerah, dinilai sebagai langkah tepat. Hingga nanti grand design pemekaran daerah yang baik, selesai disusun pemerintah. Tentunya dengan melihat demografi daerah, desain daerah, kemampuan fiskal daerah, serta sumber daya yang ada di daerah.
Apalagi selama ini kata Hatta ditemukan, hampir 72 persen pemekaran daerah atau desentralisasi menghasilkan peraturan-peraturan daerah yang justru banyak bertentangan dengan peraturan-peraturan Sebelumnya. Bahkan ada yang berdampak pada sektor ekonomi dan perizinan. “Menurut saya moratorium penting kemudian dikaitkan dengan grand desain tadi. Sehingga ada kajian dalam satu Provinsi itu baiknya ada berapa Kabupaten. Survei itu harus dilakukan dulu,” kata Hatta.
Sementara itu, Ketua Umum APINDO Sofyan Wanandi, turut mendukung daerah yang gagal melakukan pemekaran untuk dilakukan penggabungan saja. Karena anggaran untuk mendukung pemerintahan di daerah, akan membebani anggaran pembangunan di pemerintah pusat. “Di pusat tidak lebih 8-10 persen. Di daerah 10-15 persen. 85 persen habis untuk belanja. Maka perlu investasi, sementara banyak aturan di daerah baru yang menghambat investasi. Karena Pemda masih buat aturan high cost economy (berbiaya tinggi red)." kata Sofyan.
Masalah lainnya, sebagian besar daerah belum menyelesaikan tata ruang daerah. “Lebih baik sementara menstop pemekaran. Karena sebagian dari tujuan otonomi belum terlaksana’ kata Sofyan. [FOOTNOTE]Radar banten, 8 Juni 2011, jpnn/lse[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]