9 April 2011 (Berita-Sejarah-Tanggal)

Megha

New member
[h=1]Ajang Berburu Macraft[/h]

Lebah, Kepik, Hingga Belalang Sembah

Tampaknya, Nita Virgoria memang pecinta serangga. Berhubung pernak-pernik capung jarang didapat, Nita terkadang menggantinya dengan pernik bergambarkan lebah, “Kalau sudah mentok, lebah juga nggak apa.” katanya.

Selain menyukai capung dan lebah, Nita menggandrungi pula kepik. Di rumahnya, meski tidak banyak, pajangan atau honda bermotif lebah dan kepik bisa ditemukan. Ada satu lagi serangga yang disukanya. “Itu lko, orang Sunda menyebutnya congcorang,” kata Nita. Congcorang adalah belalang sembah atau belalang besar dengan kaki yang lebih panjang dari belalang biasa.

Setiap melihat serangga-serangga itu, kata Nita, dia selalu punya keinginan untuk mengejarnya. “Saya memang tidak takut dengan hewan-hewan itu,” ujarnya disambung dengan tawa lebar.

Kendati begitu, dia belum punya satu pun pernak-pernik bergambarkan belalang sembah. Maklum, sepertinya serangga yang satu ini lehih tidak lazim lagi dibuat sebagai pajangan atau aksesorni lucu. Pernah sekali waktu Nita menemniukan aksesorni dengan motif belalang sembah. Sayangnya, gara-gara bentuk belalang sembah yang kurang menarik, hasrat Nita untuk membelinya pun pudar.

Untuk Nita Virgoria, capung adalah segalanya. Maka, urusan berburu capung dapat dilakukan kapan sajadan di mana saja. Ada satu agenda rutin yang selalu dijadikan Nita sebagai ritual berburu capung saban tahun.

Kapan itu? Di setiap penyelenggaraan Jakarta International Handicraft

Trade Fair atau Inacraft. Sudah beberapa tahun terakhir ini, Nita selalu mendatangi macraft. Agendanya, jelas, menambah koleksi capungnya. Namun, "nggak di setiap macraft aku bisa dapat koleksi capung,” ujarnya. Seperti biasa, barang bergambar capung idolanya kalah pamor dengan benda-benda berhiaskan serangga yang lebih populer, yaitu kupu-kupu.

Tahun lalu, Nita juga berburu aneka ragam keramik capung. Nita yang ketika itu akan pindah rumah senang mencari koleksi untuk memperindah interior rumahnya. Bahkan, Nita pun berencana membuat kamar mandi dengan ornamen capung.

Namun, pencariannya belum membuahkan hasil. Nita memang menemukan keramik untuk ubin atau dinding berhiaskan beberapa serangga serta motif bunga untuk kamar mandinya. “Tapi, nggak ada yang capung,” katanya.

Nita tak kehilangan akal. Dia pun memesan keramik khusus dengan motif capung. Begitu pesanannya jadi, Nita berharap mimpi memiliki kamar mandi dengan hiasan capung segera terwujud. Katanya, mudah-mudahan dua bulan lagi sudah jadi kamar mandinya. Ada lagi cerita tentang satu bed cover capung yang sebenarnya menarik hati Nita di salah satu ajang Inacraft. Sayang, harganya cukup mahal, sekitar Rp 400 ribu. Nita pun urung membeli.

Ketika akhirnya Nita memutuskan membeli bed cover capung, barang yang diincarnya sudah dibeli orang. Kalau sudah begitu, Nita cuma bisa meratap nasib. Apalagi, dia lupa meminta kartu nama perajin yang membuatnya. Tahun ini, tepatnya April ini, Nita sudah mengosongkan kalendarnya. Tekadnya hanya satu: mengunjungi macraft. Tujuannya? Apalagi kalau bukan berburu capung. [FOOTNOTE]Republika, 9 April 2011 [/FOOTNOTE]


[h=1]Second chance, Sengsara Membawa Nikmat[/h]

Si pembawa sial. Julukan ini melekat bak kutukan seumur hidup untuk Julien Monier
, (Francois Xavier Demaison). Nyaris setiap babak dalam kehidupannya tersandung aneka ragam masalah, terutama untuk urusan cinta.

Kegagalan demi kegagalan dalam cinta pun dituainya. Satu per satu perempuan yang dekat dengannya mengalami kesialan. Gara-gara Julien, para perempuan itu harus menerima nasib nahas mulai dari menduduki kompor listrik hingga bibir yang bengkak.

Namun, urusan cinta pula yang membuatnya hidup. Berkat kemampuan berkomunikasi, Julien sukses menjadi seorang konselor cinta. Bahkan, bakatnya terlihat sejak kecil lantaran berhasil mendamaikan kedua orangtuanya yang terus-menerus bertengkar.

Kesuksesan sebagai seorang konselor tak lantas meredam rasa cemas pada kutukan Si pembawa sial itu. Julien kerap merasakan kehadirannya sepenti mimpi buruk untuk para gadis. Dia menderita karena puluhan gadis telah mencampakkannya. Trauma itu lantas membuatnya takut jatuh cinta.

Hingga suatu hari, matanya lekat pada wajah seorang perempuan menawan. Meskipun merasa jatuh cinta kepada permpuan itu, Julien tidak berusaha mengejarnya. Dia tak ingin penempuan tu mengalami beragam nasib buruk dan akhirnya pergi begitu saja. Julien memilih untuk melupakan.

Waktu berjalan. Namun, wajah perempuan menawan itu tidak kunjung memudar. Ternyata, takdir berbicara lain.

Sang perempuar idamn itu, Joanna Sorini (Virginie Efira), sedang mempunyai masalah dengan kekasihnya. Keduanya lantas memutuskan untuk melakukan konseling di kantor Julien.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba, Belakangan, Joanna putus dengan kekasihnya dan mulai dekat dengan Julien.

Di balik kegirangan hatinya, Julien lagi-lagi merasa cemas. Apalagi, kalau bukan urusan nasib sial pada perempuan yang dekat dengannya. Namun, rasa cinta yang telanjur melekat, membuat Julien tak kuasa menolak kehadiran Joanna. Mereka berdua pun mengikrarkan diri sebagai sepasang kekasih.

Rupanya, kecemasan Julien terbukti. Seperti sebuah kutukan, nasib buruk benar-benar menimpa Joanna. Menghadapi itu, Joanna berusaha tabah dan menganggapnya biasa saja. Sebaliknya, seorang teman mengingatkan bahwa Julien memang pembawa sial.

Meski malapetaka terus terjadi, Joanna tetap berusaha di sisi Julien. Hingga, Julien merasa tiba di satu titik saat harus mengambil keputusan besar. Keputusan yang akan berpengaruh pada hubungan keduanya.

Menyaksikan film Prancis, ‘Second Chance’ atau dengan judul ash ‘La Chance De Ma Vie’, sekilas mengingatkan pada film bergenre komedi romantis berjudul ‘Just My Luck’ (2006).
Seperti ‘Second Chance’, ‘Just My Luck’ juga bertutur tentang seorang lelaki yang selalu membawa sial bagi perempuan yang dipacarinya hingga hampir semua perempuan meninggalkannya.
Meskipun berntema serupa, ada perbedaan dalam alur cerita dan elucon-lelucon film-film itu. Sutradara Nicolas Cuche menghadirkan cerita yang berfokus pada aneka adegan kocak, segar, kendati terkadang tak masuk akal.

Diselingi sajian pemandangan pedesaan Prancis yang indah, Cuche mengajak melawan logika pada satu adegan. Yang cukup menarik adalah cuplikan ketika Joanna masuk ke kolam untuk menyelamatkan kertas-kertas kerjanya yang beterbangan tertiup angin. Kertas-kertas itu bisa berhenti dengan sendirinya beberapa meter di atas kolam sehingga dia bisa mengambilnya satu per satu. Aneh tapi lucu.

Cuche juga agaknya ingin memberikan sedikit pesan untuk masyarakat modern yang ternyata tetap gemar meyakini hal-hal mistis. Akhirnya, di tengah gelak tawa menertawai nasib apes Julien, kita juga diajak untuk mampu menentawakan diri sendiri. [FOOTNOTE]Republika, 9 April 2011, Dyah Ratna Meta Novia/enclah hapsari[/FOOTNOTE]

[h=1]Atur uang kita Sendiri[/h]
Perencanaan keuangan memang untuk semua orang.

Merencapakan keuangan. Kata-kata yang familiar. Benarkah begitu? Kenyataannya, berdasarkan sebuah survei, pengetahuan mengenai perencanaan dan pengaturan keuangan di Indonesia masih rendah. Wawan Salum, retail bank director HSBC, mengungkapkan sebuah survei yang dilakukan terhadap golongan menengah dengan penghasilan minimal Rp 10 juta per bulan.

Hasilnya, sekitar 12 persen dari golongan tersebut tidak pernah melakukan perencanaan
keuangan. Hanya 24 persen dari menengah dengan pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan jumlahnya mencapai 1,47 juta jiwa itu yang mengalokasikan pengeluarannya hingga lebih dari 20 persen pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan.

Dengan pendapatan per bulan yang melebihi pendapatan rata-rata, Wawan mengatakan, sebagian besar golongan menengah tetap belum bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung. “Sebagian besar orang masih sulit menabung kurang dari 20 persen,” ucapnya di sela-sela peluncuran ‘Cash Manager’ HSBC beberapa waktu lalu di Jakarta.

Bahkan. sambung Wawan, mereka yang tidak pernak melakukan perencanaan keuangan itu tidak pernah pula menyisilikan pendapatannya untuk ditabung.

Level menengah baru
Kata-kata merencanakan keuangan boleh jadi populer sejak sejumlah perencana keuangan independen ramai berkicau di twitter atau secara rutin menjadi pengisi program radio dan televisi.

Kalau mereka yang bergaji Rp 10 juta sebulannya saja sulit merencanakan keuangannya, lalu siapa yang masuk kategori harus bisa merencanakan keuangannya? Budi Raharjo, perencana keuangan independen dari One Consulting, mengatakan perencanaan keuangan adalah untuk semua kalangan masyarakat di berbagai usia. Lajang, berkeluarga, mapan, pas-pasan, hingga seseorang yang sudah pensiun sekalipun. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat melahirkan level menengah baru,” kata Budi.

Tentu Eaja, golongan menengah ini memiliki tambahan pendapatan yang semestinya tidak hanya untuk kebutuhan hura-hura. Freddy Pieloor, perencana keuangan independen dari Money and Love, menambahkan, merencanakan keuangan bukan berarti seseorang bisa langsung menjadi kaya seketika. Jumlah tabungan atau investasi yang meningkat itu sebaiknya bisa diatur supaya menjadi pegangan untuk setiap kebutuhan finansial.

Freddy mengatakan, jangan sampai ketika waktu pensiun tiba justru sudah tidak ada uang tersisa. Menikmati masa tua dengan berlibur dengan cucu malah mungkin tak akan pernah terjadi karena faktor tidak punya uang. “Jangan sampai masa tua tiba dan kita tidak bisa menikmati buah pekerjaan kita sedari dulu,” ucapnya. [FOOTNOTE]Republika, 9 April 2011, Indira Rezkisari/endah hapsari[/FOOTNOTE]

[h=1]Belajar Merencanakan Keuangan dari sekarang[/h]
Tertarik mulai mengelola keuangan sendiri? Jangan bingung. Ada banyak cara untuk menimba ilmu tentang perencanaan keuangan. Mulai dari yang membutuhkan biaya hingga yang gratisan. Jangan lupa, inti merencanakan keuangan adalah sungguh-sungguh melakukannya.

=> Dunia maya
Freddy Pieloor, seorang perencana keuangan independen, mengatakan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan seputar perencanaan keuangan lewat jejaring social, seperti twitter, facebook, atau sarana mailing list. Seandainya pertanyaan tersebut masih bisa dijawab, dalam arti tidak terlalu spesifik karena yang spesifik itu memerlukan analisis tersendiri, Freddy meyakini banyak perencana keuangan yang bersedia berbagi ilmunya.

=> Buku-buku
Buku tentang tips dan trik merencanakan keuangan juga sangat banyak. Bag Freddy, ilmu dalam buku akan sangat membantu seseorang merencanakan keuangannya. Gali ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan lupa bertanya pula pada ahlinya.

=> Lewat bank
Sejumlah bank kini menawarkan solusi bagi perencanaan keuangan nasabahnya. Sebuah bank swasta asing memberi solusi dengan membuat rekening yang isinya bisa dibagi ke dalam beberapa pos, mulai dari pengeluaran hingga menabung dan berinvestasi. Fitur ini menyerupai sistem mengatur keuangan dengan cara membagi pengeluaran dalam amplop-amplop.

=> Firma perencana keuangan
Menjadi klien seorang perencana keuangan boleh jadi solusi yang paling gampang dalam merencanakan keuangan. Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan independen dari Akbar Financial Check Up, mengatakan kebanyakan orang takut mendengar kata ‘perencana keuangan’. Ada kesan tarif mahal bila menggunakannya. “Fee kami macam-macam, mulai darin per jam hingga bergantung kondisi keuangan klien,” ucap dia.

Perencana keuangan bekerja bak tukang jahit yang membuat ukuran pasti keuangan setiap individu. Juga mirip satpam yang akan memastikan kliennya mematuhi rumusan yang sudah direncanakan bersama. Profesi ini pun bisa dipandang seperti dokter. “Makanya, kami sarankan financial check up dulu untuk tahu sehat atau tidak keuangannya, baru masuk ke tahap berikutnya, yakni melakukan perencanaan keuangan.” [FOOTNOTE]
Republika, 9 April 2011, Indira Rezkisari/endah hapsari[/FOOTNOTE]

[h=1]Melirik Profesi Perencana Keuangan[/h]
Ruangan di lantai sembilan Plaza Bapindo, Jakarta, siang itu ramai. Puluhan orang mengantre untuk memeriksa kesehatan finansialnya. lembar demi lembar formulir harus diisi, kolom-kofom ditulis. Mulai dari seberapa besar pendapatan yang diterma per bulan hingga perincian pengeluaran apa saja yang rutin dikeluarkan saban bulan hingga berlanjut ke estimasi berapa persen kepemilikan aset aktif.

Di sisi lain ruangan, ratusan orang mendengarkan paparan tentang perencanaan keuangan. Bagaimana cara memiliki dana pendidikan, dana pensiun, sampai manajemen risiko macam apa yang harus dikelola bagi keuangan pribadi, keluarga, hingga bisnis berskala kecil. Pertanyaan diajukan, jawaban diberikan. Antusiasme terasa betul di ajang Independent Financial Planner Expo 2011 yang baru perrtama kali digelar.

Aidil Akbar Madjid dari Akbar Financial Check Up acara mengenai perencanaan keuangan ini sengaja diadakan di penghujung Maret. “Ketika perusahaan sudah mulai membagi-bagikan bonusnya ke karyawan,” ujar dia.

Masa ketika berinvestasi tepat dilakukan saat uang ekstra masuk ke rekening gaji.

Sosialisasi tentang profesi perencana keuangan kemudian dipandang penting. Apalagi, Indonesia tergolong masih kekurangan jasa perencana keuangan. Dalam Independent Financial Planners Club (IFPC), sudah tergabung 11 firma perencana keuangan. Total konsultan yang dimiliki seluruh firma itu, dikatakn Aidil, belum sampai 100 orang. Padahal, idealnya, jumlah konsultan perencanaan keuangan yang seharusnya dimiliki Indonesia sekitan 13 ribu orang. “Masih jauh sekali,” ujar Akbar,

Lantaran itulah kebutuhan akan profesi perencana keuangan, ungkap pria yang sudah 16 tahun berkutat di bidang perencana keuangan ini, sebagai karier yang menjanjikan. Di negara Paman Sam, profesi ini kian populer, mengalahkan profesi dokter. Akbar berujar, seorang perencana keuangan di Amerika bisa memperoleh penghasilan hingga 150 ribu dolar AS per tahunnya. “Dari sisi pengguna, banyak sekali yang membutuhkan jasa perencana keuangan,” sambung dia.

Terbukti dari meningkatnya klien, setidaknya, di Akbar Financial Check Up.
Kendati begitu, seseorang tidak bisa sembarangan menyebut dirinya perencana keuangan. Mereka membutuhkan lisensi. Untuk memperoleh lisensi yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, sebelumnya calon perencana keuangan harus menempuh pendidikan yang digelar asosiasi atau kampus, Jumlah golongan menengah Indonesia yang diperkirakan terus bertambah juga menjadikan profesinya ini semakin dicari. Tertarik melirik profesi ini? [FOOTNOTE] Republika, 9 April 2011, Indira Rezkisari/endah hapsari[/FOOTNOTE]

[h=1]Hip Hop Ala yogya[/h]
Malam hari di Salihara Cafe, Jakarta Selatan. Tatanan panggung terbilang sederhana, tanpa ada pendar cahaya warna-warni yang menyilaukan. Meski begitu, ada energi kuat menguar dari panggung minimalis itu. Satu energi dan enam anak muda yang mengusung Musik hip hop.
Namun, jangan harap ada gaya atau link ala Amerika dan mereka. Berbaju batik, mereka justru memilih menampilkan “Jula Juli Lolipop”, “Rep Kedhep”, “Ora Cucul Ora Ngebul”, “Gangsta Gapi”, hingga “Jogja Istimewa’ sebagai aksi pemacu sémangat. Lengkap dengan link lagu berbahasa Jawa.

Keunikan itulah yang menyatukan mereka: Jogja HipHop Foundation (JHF) Seperti namanya mereka adalah grup hip hop asal kota gudeg. Adalah Lukman Hakim, Marzuki Mohammad, Balance Perdana, Heri Wiyoso, Antok Gantaz, serta Aldhinol Reza Novian (mixing) yang menyatukan visi dan melahirkan kelompok ini sejak 2003 lalu.

JHF, kata Balance, terbentuk karena adanya persamaan hobi bermain Musik hip hop. Para anggotanya bertemu satu sama lain saat mereka bermain Musik dalam satu panggung.
Apalagi, mereka juga selalu bernyanyi menggunakan bahasa Jawa. Berawal dari pertemanan dan pertemuan dalam berbagai konser, Marzuki lantas mengajak teman-teman yang lain bergabung membentuk JHF pada 2003. Kesamaan visi yang menyatukan mereka. “Yang jelas, kami istimewa karena menggabungkan Musik hip hop dengan Musik Jawa di mana liriknya juga menggunakan bahasa Jawa. Saya kira jarang ada grup band yang menyanyi lagu dengan bahasa daerah,” ungkap Balance.

Ternyata, kehadiran mereka mendapat sambutan. Konser JHF, papar Balance, mendapatkan berbagai tanggapan positif. Boleh jadi, lantaran menganggap Musik dan liriknya unik, para anak muda Yogyakarta maupun di luar kota mulai menggandrungi JHF.

Saat ini, JHF telah mengelurkan sejumlah album di antaranya album perdana berjudul “Poetry Battle 1” (2003), album “PoetryBattle 2” (2008), album kompilasi “Jogja Istimewa” (2010), dan album “soundtrack Hiphopdiningrat” (2011).

Temasosial
Dengan andalan membuat link berbahasa Jawa dan tema tak biasa, mereka menarik perhatian. Seperti ketika mereka mengusung tema-tema ‘beda’ macam tema sosial tentang masyarakat desa yang terkejut dengan modernisasi, atau nasihat kepada anak-anak muda agar serius sekolah dalam lagu “Gangsta Gapi”.

Ada pula kritik sosial terhadap para seniman yang saat ini menjual kesenian bukan dari nilai seninya, melainkan dari apa yang laku di pasaran. Pun, sindiran kepada para musisi yang sering membuat lagu hanya agar diterima industri musik. “Kami juga mencipta lagu tentang rakyat dengan judul “Jogja Istimewa”,” katanya.

Berisi tentang keistimewaan Kota Yogya dan masyaratnya, lagu itu pun berbuah penghargaan dari pihak Keraton Yogyakarta. Saat lagu tersebut dibuat, bertepatan dengan momen mencuat wacana RUU yang ingin menghapus keistimewaan Yogyakarta. Hasilnya, makin top lagu “Jogja 4stimewa”. “Padahal, semula lagu tersebut kami ciptakan untuk menggalan dana bagi para korban Merapi 2010 lalu,” ujarnya.

Tak hanya rajin meluncurkan album, JHF sendiri juga kerap melakukan konser di berbagai kota di Indonesia sepenti Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Magelang, Sragen, dan kota-kota lainnya, bahkan hingga melanglang ke luar negeri. Pada Oktober 2010, mereka tampil di Singapura yang meraup respons positif. Kata Balance, banyak yang berminat menyaksikan aksi mereka karena penasaran. Mereka merasa tidak pernah mendengar lagu hip hop dengan bahasa Jawa. “Namun, banyak juga wisatawan dari Indonesia yang melihat konser kami. Mereka senang ada yang memperkenalkan budaya negeri sendiri di negeri asing,” katanya.

Sedangkan pada bulan Mei nanti, mereka bersiap menggelar konser di NewYork dan San Francisco dalam acara Festival Budaya Melayu, Jadi, jika saat ini genre pop dan melayu total berkibar, JHF tak pernah takut. Mereka tetap percaya akan selalu mendapatkan tempat di hati para pencinta musik. Balance berujar optimistis, “Kami tidak pernah memikirkan persaingan dengan band-band lainnya. Kami hanya ingin berkarya kreatif bagi perkembangan Musik lokal dan Tanah Air. Itu saja.” [FOOTNOTE]Republika, 9 April 2011, edah hapsari[/FOOTNOTE]

[h=1]Ulat Bulu yang Merepotkan[/h]
[FOOTNOTE]Images : Republika[/FOOTNOTE]

Kalau tak dibasmi, ribuan ulat bulu itu akan memunculkan ribuan kupu-kupu dalam waktu 1,5 bulan, Betapa indahnya ada banyak kupu-kupu. Tapi, tahan dulu mimpi tentang kupu-kupu. Sebab, ribuan ulat tu kehadirannya cukup mengganggu.

Tercatat sekitar 9.000 pohon mangga di Probolinggo telah diserang ulat bulu ini, yaitu ulat bulu pesies Dasychira inclusa. Cuaca saat ini memiliki kelembapan udara yang sangat disukai ulat bulu ini untuk berkembang biak.

Menurut Kepala Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, Dr Ir Totok Himawan, keberadaan ulat bulu ini berpotensi meluas ke daerah lain. Di Probolinggo saja, ulat bulu sudah masuk ke lingkungan warga sehingga membuat warga merasa risih.
Pasuruan berpotensi diserang ulat bulu juga. Ada 1.385.141 pohon mangga di Pasuruan. Margono, warga Dusun Pandean, Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan mengatakan sejak awal April pohon mangganya diserang ulat bulu ini. Ia pun mencoba memberantasnya dengan cara membakar, tapi cara ini tidak cukup efektif. Tak semua ulat bisa di bakar karena posisinya yang tak terjangkau.

“Salah satu pengendaliannya, yakni melakukan penyemprotan bahan insektisida tertentu atau dari cairan Iamda sThalotrim,” ujar Totok.

Mengandalkan pengendalian secara alami jelas tak memungkinkan. Hujan yang turun terus-menerus mengakibatkan musuh alami ulat bulu, yakni sejenis predator bernama Braconid dan Apanteles tidak mampu bertahan hidup. “Musuh alami itu tidak bisa mengontrol populasi ulat bUlu yang semakin banyak dan berkembang biak dengan cepat,” jelas Totok.

Menurut Totok, selain akibat anomali cuaca, berkembang biaknya ulat bulu ini dimungkinkan juga terjadi karena pemakaian pestisida secara berlebihan. Akibatnya, kata Totok, “Kehidupan musuh alami ulat terganggu dan tidak sempat berkembang biak sehingga tidak mampu mengendalikan populasi ulat,” kata dia.

Dinas Pertanian Jawa Timur pun mendistribusikan pestisida ke daerah yang terserang ulat bulu ini untuk mencegah meluasnya serangan ulat bulu. “Kabupaten Probolinggo menjadi daerah serangan ulat bulu karena memiliki kelembapan maksimum sehingga sangat cocok bagi ulat tersebut untuk membentuk kepompong,” kata Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Eko Wibowo Putro, akhir Maret 2011.

Petugas Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan pun segera bertindak dengan melakukan penyemprotan terhadap pohon-pohon mangga mulai Selasa (5/4). [FOOTNOTE]Republika/antara, 9 April 2011[/FOOTNOTE]

[h=1]Bunga Citra Lestari jadi Duta Pelangsingan[/h]
[FOOTNOTE]Republika/antara, 9 April 2011Republika/antara, 9 April 2011[/FOOTNOTE]

Bunga Citra Lestari berhasil menurunkan berat badannya. Setelah melahirkan, berat badannya naik. Dengan pendekatan alamiah, Ia menurunkannya sebanyak 20 kg. Perusahaan jasa pelangsingan di Asia pun kemudian mengangkatnya sebagai duta pelangsingan.

Bunga mengatakan, pertama kali Ia mengurangi bobotnya 10 kilogram melalui upayanya sendiri setelah melahirkan. Kemudian, 10 kilogram lagi dan menghilangkan stretch marks, untuk mengencangkan kulit di sekitar perut dan mengembalikan lekuk tubuhnya.

“Saya menyadari proses penurunan berat badan itu cukup aman dan cepat tanpa operasi atau diet serta tidak menggunakan obat-obatan karena dapat merusak air susu,” ujardia.

Bunga mengatakan, menurunkan berat badannya dengen pendekatan alamiah. “Untuk menjadi wanita seutuhnya, saya harus dapat menjaga tubuh tetap utuh seperti semula,” kata Bunga. [FOOTNOTE]Republika/antara, 9 April 2011, priyantono oemar[/FOOTNOTE]

















[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
 
Back
Top