rahwana
New member
Beberapa hari lalu saya menonton sebuah sinetron di TV swasta. Dan dalam sebuah ceritanya, seorang istri yang sudah cukup umur tiba2 hamil. Tapi karena merasa sudah cukup tua, dia tidak mau hamil, dia ingin menggugurkan kandungannya.
Kemudian terlintas dalam pikiran saya, apakah dalam masyarakat kita ini sudah sedemikian mudahnya berpikir aborsi? Apakah kehamilan hanya dianggap seperti sakit perut biasa yang harus diobati dengan obat tertentu?
Rasanya cukup prihatin melihat kenyataan di TV atau koran bahwa aborsi adalah hal yang cukup biasa dilakukan. Mungkin memang nyawa itu belum tampak dalam wujud fisik, tetapi bukan berarti kita boleh menganggap remeh khan?
Terlepas dari persoalan dosa dan tidak, tetapi saya hanya ingin kita melihat kembali bahwa apakah kehamilan belum merupakan sebuah kehidupan bagi kita? Haruskah kita menunggu bentuk fisik yang nyata (bayi) untuk mengatakan bahwa ada kehidupan baru disana?
Kemudian terlintas dalam pikiran saya, apakah dalam masyarakat kita ini sudah sedemikian mudahnya berpikir aborsi? Apakah kehamilan hanya dianggap seperti sakit perut biasa yang harus diobati dengan obat tertentu?
Rasanya cukup prihatin melihat kenyataan di TV atau koran bahwa aborsi adalah hal yang cukup biasa dilakukan. Mungkin memang nyawa itu belum tampak dalam wujud fisik, tetapi bukan berarti kita boleh menganggap remeh khan?
Terlepas dari persoalan dosa dan tidak, tetapi saya hanya ingin kita melihat kembali bahwa apakah kehamilan belum merupakan sebuah kehidupan bagi kita? Haruskah kita menunggu bentuk fisik yang nyata (bayi) untuk mengatakan bahwa ada kehidupan baru disana?