Abraham Samad terpilih menjadi Ketua KPK

spirit

Mod
Abraham Samad terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan meraih 43 suara dari 56 suara anggota Komisi III DPR, yang menggelar pemilihan di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12). Sementara Busyro Muqoddas meraih lima suara, dan Bambang Wijajanto empat suara,

Dr Abraham Samad SH, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966. Ia menyelesaikan pendidikan hukum dari Strata 1 hingga Strata 3 di Universitas Hasanuddin. Di universitas ini pula Abaraham meraih gelar doktornya pada 2010.

Sejak 1966 sampai sekarang, Abraham Samad berkarier sebagai advokat. Abraham juga adalah penggagas sekaligus Koordinator Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan.

Abraham menggantikan Busyro Muqoddas sebagai Ketua KPK. Selain Abraham, Komisi III juga telah memilih Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan Bambang Widjajanto sebagai pimpinan KPK. Mereka menggantikan Chandra M. Hamzah, Haryono Umar, M. Jasin, dan Bibit Samad Rianto yang berakhir masa tugasnya pada Desember ini.(MLA/ANS)

Sumber: liputan6 versi mobile
 
Last edited by a moderator:
Fraksi-fraksi di Balik Kemenangan Abraham
Enam fraksi pemilih opsi C dalam Pansus Century telah diperhitungkan sebelum pemilihan.



Trimedya Panjaitan

Eko Huda S, Mohammad Adam | Jum'at, 2 Desember 2011, 19:05 WIB

Anggota Fraksi PDI Perjuangan di Komisi III DPR RI, Trimedya Panjaitan membeberkan alasan pemilihan Abraham Samad menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, enam fraksi pemilih opsi C dalam Pansus Century telah diperhitungkan sebelum pemilihan tersebut.

"Kami solid 6 fraksi, PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKS, Gerindra, dan Hanura," ujar Trimedya di gedung DPR, Jakarta, Jumat 2 Desember 2011.

"Yang lain, bagi kami kalau mau ikut memilih itu bonus. Kami hitung kekuatan kami 35, jadi di atas kertas sudah menang. Kalaupun menambah, itu bonus seandainya PAN dan PKB ikut memilih," ujar Trimedya.

Dengan perhitungan tersebut, keenam fraksi yakin memenangkan jagoannya. PDIP sendiri lebih memilih Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. "Memang saat itu, kami sampai siang tadi sebelum jam 12.00 mempertimbangkan antara Bambang dan Abraham untuk jadi ketua," kata Trimedya.

Ternyata, pilihan beberapa fraksi lain juga sama dengan PDI Perjuangan. "Sehabis salat Jumat, kami memutuskan dari komunikasi dengan 4 fraksi, Abraham yang menjadi ketua," kata Trimedya.

Pilihan terhadap Abraham Samad, menurut Trimedya, didasarkan pada pertimbangan rekam jejak dan belum tercemar permainan politik kekuasaan. "Berbagai pertimbangan. Kami berharap orang yang benar-benar belum banyak bersentuhan dengan pusat-pusat kekuasaan. Sehingga, kalau kami lihat track record-nya juga mumpuni dan relatif dia belum terkontaminasi," kata Trimedya.

Mengingat Abraham merupakan praktisi hukum dari daerah yang jauh dari hiruk pikuk permainan politik dan kongkalikong di ibukota Jakarta, maka PDI Perjuangan meyakini bahwa Abraham pilihan yang tepat untuk menjadi pimpinan KPK.

"Dia berasal dari daerah, kami percayakan orang dari daerah sesekali memimpin lembaga yang penting seperti ini," ujar Trimedya.

Soal usia Abraham yang masih muda, yaitu 45 tahun, Trimedya tak mempermasalahkannya. "Dengan segala pertimbangan, kami merasa lebih baik kami percayakan pimpinan KPK kepada beliau. Soal kemampuan teknis, kami sudah sama-sama lihat. Soal pengalaman beracara paling hanya berbeda berapa tahun. Bambang kan 51 tahun, sedangkan Abraham 45 tahun, jadi ya nggak terlalu beda jauh juga," kata dia.

Harapan besar terhadap formasi pimpinan KPK yang baru sekarang adalah mampu menuntaskan proses hukum terhadap kasus-kasus besar yang menjadi soroton utama publik.

"Kami nggak mau ada intervensi, makanya kami bilang kalau bisa selesaikan kasus prioritas pasti dipilih. Kasus prioritas itu Century, cek pelawat, mafia pajak, dan wisma atlet," tutur Trimedya.


Sumber: vivanews mobile
 
Di Balik Terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK

abraham-samad-ok.jpg

Abraham Samad

Akhirnya Aktivis LSM antikorupsi dari Makasar, Abraham Samad terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam periode 2011-2015 mengalahkan Busyro Muqoddas.

Tampaknya terpilihnya Abraham Samad menjadi Ketua KPK tidak dilepaskan dari dukungan para politisi Partai Demokrat dan Partai Golkar di Komisi III DPR RI. Partai Golkar dan Demokrat berharap Abraham Samad mengamankan kasus-kasus besar yang terkait dengan kedua partai tersebut.

Bagi Partai Demokrat, Abraham Samad diharapkan tidak membuka kasus Century yang dapat mengganggu kekuasaan SBY. Begitu pula, Partai Golkar berharap, putra Makassar itu tidak menyentuh kasus yang melibatkan Jusuf Kalla.

Tampaknya Partai Golkar tidak ingin KPK membuka kasus yang melibatkan perusahaan milik Jusuf Kalla, PT Bukaka dalam peristiwa ambruknya jembatan Kutai di Kukar (Kutai Kartanegara) Kalimantan Timur.

Berdasarkan pengakuan Direktur Utama PT Bukaka, Irsal Kamaruddin, rangka besi jembatan Kukar bukan untuk jembatan gantung.

PT Bukaka juga mendapat proyek perbaikan dan perawatan jembatan Kukar pada awal November 2011.

Sri Mulyani yang terseret dalam kasus Century juga sudah lama berseteru dengan Jusuf Kalla.

Perseteruan terjadi saat proyek monorel di Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memberikan jaminan atas risiko proyek monorel yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail.

PT Jakarta Monorail merupakan usaha milik Jusuf Kalla yang mendapat penunjukkan langsung dalam proyek ini.

Abraham juga mempunyai kedekatan Jusuf Kalla dengan menjadi konsultan hukum di Rumah Sakit Islam Faizal, yayasan kesehatan milik keluarga Kalla.

Selain itu, Abraham Samad termasuk pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) di Makassar pada 1998.


sumber: Indonesia Today
itoday.co.id
Penulis: Achsin
 
Di Balik Terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK

abraham-samad-ok.jpg

Abraham Samad

Akhirnya Aktivis LSM antikorupsi dari Makasar, Abraham Samad terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam periode 2011-2015 mengalahkan Busyro Muqoddas.

Tampaknya terpilihnya Abraham Samad menjadi Ketua KPK tidak dilepaskan dari dukungan para politisi Partai Demokrat dan Partai Golkar di Komisi III DPR RI. Partai Golkar dan Demokrat berharap Abraham Samad mengamankan kasus-kasus besar yang terkait dengan kedua partai tersebut.

Bagi Partai Demokrat, Abraham Samad diharapkan tidak membuka kasus Century yang dapat mengganggu kekuasaan SBY. Begitu pula, Partai Golkar berharap, putra Makassar itu tidak menyentuh kasus yang melibatkan Jusuf Kalla.

Tampaknya Partai Golkar tidak ingin KPK membuka kasus yang melibatkan perusahaan milik Jusuf Kalla, PT Bukaka dalam peristiwa ambruknya jembatan Kutai di Kukar (Kutai Kartanegara) Kalimantan Timur.

Berdasarkan pengakuan Direktur Utama PT Bukaka, Irsal Kamaruddin, rangka besi jembatan Kukar bukan untuk jembatan gantung.

PT Bukaka juga mendapat proyek perbaikan dan perawatan jembatan Kukar pada awal November 2011.

Sri Mulyani yang terseret dalam kasus Century juga sudah lama berseteru dengan Jusuf Kalla.

Perseteruan terjadi saat proyek monorel di Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memberikan jaminan atas risiko proyek monorel yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail.

PT Jakarta Monorail merupakan usaha milik Jusuf Kalla yang mendapat penunjukkan langsung dalam proyek ini.

Abraham juga mempunyai kedekatan Jusuf Kalla dengan menjadi konsultan hukum di Rumah Sakit Islam Faizal, yayasan kesehatan milik keluarga Kalla.

Selain itu, Abraham Samad termasuk pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) di Makassar pada 1998.


sumber: Indonesia Today
itoday.co.id
Penulis: Achsin

wah seru ne kalu trnyata pak samad berani buka 2 kasus itu ...:D

kira2 berani ga ya? >:l
 
Akhirnya pak BW masuk juga ke KPK.
Semoga idealismenya bisa dibawa ke KPK.

Selamat juga untuk Abraham Samad.

Komposisi pimpinan KPK saat ini adalah yang paling ideal, semoga bisa menghasilkan hal yang lebih baik.
 
Akhirnya pak BW masuk juga ke KPK.
Semoga idealismenya bisa dibawa ke KPK.

Selamat juga untuk Abraham Samad.

Komposisi pimpinan KPK saat ini adalah yang paling ideal, semoga bisa menghasilkan hal yang lebih baik.


Iya mas bambang berkolaborasi ama pak abraham samad kayaknya akan lbh baik
 
Back
Top