anak_dumai
New member
Ada Apa dengan Jenggot?
Tidak benar bahwa jenggot itu mempersulit seseorang mendapatkan pekerjaan. Bahkan para pimpinan atau bos sebagian perusahaan besar juga ada yang berjenggot, yang berarti bila ada karyawannya berjenggot merupakan sesuatu yang tidak mungkin dia melarangnya. Dalam sajak humor sebagian masyarakat dikatakan, "Ada kumis engga ada jenggot itu kucing, Ada jenggot engga ada kumis itu kambing, Engga ada jenggot engga ada kumis itu anjing, Ada jenggot ada kumis itu laki-laki yang pangling (cakep)"
Jenggot itu tumbuh secara alami dengan sendirinya, dan lelaki yang tidak berjenggot tidak dipaksa untuk menumbuh- kannya. Hanya saja, kepada lelaki yang berjenggot Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meganjurkan untuk mengurusnya. Dari sini, bisa jadi dibalik tumbuhnya jenggot secara alami bagi lelaki, dan adanya anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengurusnya terdapat banyak sekali hikmah yang mungkin kita belum bisa mengetahuinya. Dengan demikian masalah jenggot adalah hak masing-masing individu, yang tidak boleh diganggu gugat jika ada seseorang yang berjenggot ingin mengamalkan sunnah Nabinya yang tercinta, serta memelihara ciri khas kelaki-lakiannya. Bahkan bisa dikhawatirkan seseorang yang membenci lelaki yang berjenggot akan dapat dikatakan pembenci Dzat Yang menciptakan jenggot, atau pembenci orang yang menyuruh untuk mengurus jenggot, yang dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Juga, tidak benar kalau jenggot itu identik dengan teroris, karena tidak semua orang yang berjenggot itu teroris dan juga tidak setiap teroris itu berjenggot, karena ada juga pelaku teror yang tidak berjenggot.
Perlu kami ditegaskan, sekarang ini memang sudah banyak tanda-tanda hari kiamat sebagaimana yang sudah digambar- kan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam haditsnya: "Islam datang dalam kondisi aneh (asing) dan akan kembali dalam kondisi asing pula" Artinya, bahwa ketika dulu pertama kali muncul, ajaran-ajaran Islam itu dianggap aneh dan bertolak belakang dengan kehidupan masa jahiliyyah sehingga dimusuhi, dan nanti di akhir zaman Islam akan kembali dianggap aneh (asing). Salah satunya adalah mengurus jenggot ini, yang mana merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam namun dianggap sebagai hal yang aneh, dan bahkan dituduh sebagai ciri 'teroris'. Padahal, sebelum teroris ada Rasulullah sudah jauh lebih dulu memerintahkan ummatnya untuk memelihara jenggot itu. Dan bisa jadi orang yang membenci jenggot itu disebabkan karena kekurang tahuan dia tentang agama Islam dan perintah orang yang membawa Islam itu sendiri
Tidak benar bahwa jenggot itu mempersulit seseorang mendapatkan pekerjaan. Bahkan para pimpinan atau bos sebagian perusahaan besar juga ada yang berjenggot, yang berarti bila ada karyawannya berjenggot merupakan sesuatu yang tidak mungkin dia melarangnya. Dalam sajak humor sebagian masyarakat dikatakan, "Ada kumis engga ada jenggot itu kucing, Ada jenggot engga ada kumis itu kambing, Engga ada jenggot engga ada kumis itu anjing, Ada jenggot ada kumis itu laki-laki yang pangling (cakep)"
Jenggot itu tumbuh secara alami dengan sendirinya, dan lelaki yang tidak berjenggot tidak dipaksa untuk menumbuh- kannya. Hanya saja, kepada lelaki yang berjenggot Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meganjurkan untuk mengurusnya. Dari sini, bisa jadi dibalik tumbuhnya jenggot secara alami bagi lelaki, dan adanya anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengurusnya terdapat banyak sekali hikmah yang mungkin kita belum bisa mengetahuinya. Dengan demikian masalah jenggot adalah hak masing-masing individu, yang tidak boleh diganggu gugat jika ada seseorang yang berjenggot ingin mengamalkan sunnah Nabinya yang tercinta, serta memelihara ciri khas kelaki-lakiannya. Bahkan bisa dikhawatirkan seseorang yang membenci lelaki yang berjenggot akan dapat dikatakan pembenci Dzat Yang menciptakan jenggot, atau pembenci orang yang menyuruh untuk mengurus jenggot, yang dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Juga, tidak benar kalau jenggot itu identik dengan teroris, karena tidak semua orang yang berjenggot itu teroris dan juga tidak setiap teroris itu berjenggot, karena ada juga pelaku teror yang tidak berjenggot.
Perlu kami ditegaskan, sekarang ini memang sudah banyak tanda-tanda hari kiamat sebagaimana yang sudah digambar- kan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam haditsnya: "Islam datang dalam kondisi aneh (asing) dan akan kembali dalam kondisi asing pula" Artinya, bahwa ketika dulu pertama kali muncul, ajaran-ajaran Islam itu dianggap aneh dan bertolak belakang dengan kehidupan masa jahiliyyah sehingga dimusuhi, dan nanti di akhir zaman Islam akan kembali dianggap aneh (asing). Salah satunya adalah mengurus jenggot ini, yang mana merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam namun dianggap sebagai hal yang aneh, dan bahkan dituduh sebagai ciri 'teroris'. Padahal, sebelum teroris ada Rasulullah sudah jauh lebih dulu memerintahkan ummatnya untuk memelihara jenggot itu. Dan bisa jadi orang yang membenci jenggot itu disebabkan karena kekurang tahuan dia tentang agama Islam dan perintah orang yang membawa Islam itu sendiri