ada Asuransi pengguna tabung gas 3 Kg?

lala_lulu

New member
Pengguna elpiji ukuran 3 kilogram diimbau cermat memilih tabung gas dan pelengkapnya menyusul tingginya angka kejadian kebocoran gas yang menimbulkan ledakan. Pelengkap tabung elpiji yang kualitasnya di bawah standar diduga menjadi pemicu kebocoran gas itu.

Manager Media pada Corporate Communication Division Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan, untuk mengantisipasi maraknya kebocoran tabung elpiji 3 kg, Pertamina telah membagikan 25.000 rubber shield (karet pengaman tabung gas).

Sebagai tahap awal, karet pengaman itu telah dibagikan kepada 103 stasiun pengisian bulk elpiji di wilayah Jabodetabek,” ungkapnya di sela-sela acara “Sosialisasi Elpiji 3 Kg” di Jalan Swadaya I Nomor 5, RT 02/06 Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (10/6).

Saat ini kata Wianda, jumlah tabung gas ukuran 3 kg yang beredar di wilayah Jabodetabek diperkirakan lebih dan 60 juta.

Jika masyarakat mendapati tabung gas tanpa karet pengaman, mereka diimbau segera menukarnya di tempat pembelian.

“Jangan segan-segan menukar dengan tabung gas yang masih ada karet pengamannya. Itu hak konsumen untuk mendapatkan tabung yang aman,” ujarnya.

Menurut Wianda, dari berbagai kejadian kebocoran gas yang berujung pada timbulnya ledakan, tabung elpiji ukuran 3 kg itu sendiri tidak meledak. ledakan timbul karena kebocoran gas tidak terdeteksi, kemudian terakumulasi, dan meledak karena terpicu percikan api.

Wianda tak menampik adanya tabung elpiji palsu yang beredar di lapangan. “Salah satu cara membedakan tabung gas asli dan palsu, jika tabung masih baru, silakan pencet bagian katup atasnya. Jika tabung gas baru itu tak mengeluarkan bau khas elpiji, berarti itu tabung gas palsu,” katanya.

‘Setiap tabung elpiji asli yang beredar di pasaran pasti mengeluarkan bau elpiji saat dipencet bagian katupnya. Kami lakukan tes kebocoran tabung itu satu per satu. Tabung baru itu diisi elpiji dan dimasukkan ke ember berisi air untuk melihat bocor-tidaknya tabung itu,” imbuhnya.

Jaminan Sementara itu, bagi warga yang tercatat sebagai penerima paket perdana tabung elpiji ukuran 3 kg, PT Pertamina telah menyiapkan asuransi bila mereka menjadi korban ledakan akibat kebocoran gas. Korban meninggal dunia dan cacat tetap akan menerima santunan Rp 25 juta.

Tidak itu saja, Biaya perawatan selama di rumah sakit pun akan ditanggung PT Pertamina. Untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, kata Wianda, warga bisa mengajukan klaim ke PT Pertamina Region II di Plumpang, Jakarta Utara.

“Syaratnya, warga memegang tanda terima tabung gas berupa kartu hijau yang dibagikan Pertamina. Kalaupun kartu itu sudah tidak ada, harus ada surat keterangan bahwa yang bersangkutan penerima tabung elpiji 3 kg dalam program konversi,” katanya.




Sumber : Warkot


Tapi sekarang persoalannya, hampir 60 juta pengguna tabung gas konversi itu tidak memegang tanda terima tabung gas (kartu hijau) tersebut. Bagaimana nagih janjinya, nih Pertamina?
 
Back
Top