Doa bersama masyarakat Kaliurang
Untuk memohon perlindungan dari Allah, terhadap kemungkinan terjadinya meletusnya Gunung Merapi, masyarakat Kaliurang dan sekitarnya menggelar kirab dan doa bersama
Masyarakat Kaliurang dan sekitarnya, Kamis 27 Desember 2006 mengadakan prosesi upacara doa bersama. Doa bersama diawali dengan kirab dimulai pukul 20.00 WIB. Acara ini diikuti oleh sekitar 300 orang jalan kaki dari pintu gerbang masuk Kawasan Kaliurang menuju pertigaan depan POSKO SAR Kaliurang dengan menggunakan 99 buah obor dari bambu dengan bahan bakar minyak tanah. Peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan serta anak-anak ini ada yang menggunakan pakaian adat Jawa lengkap.
Sesampainya di lokasi depan POSKO SAR Kaliurang masyarakat berkumpul dan ditengah-tengah lokasi ditempatkan 33 buah nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya, yakni ayam, sayur kentang, kedelai hitam, telur, peyek, gudangan dll. Nasi tumpeng ini dibawa oleh masing-masing warga yang mengikuti doa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, bacaan tahlil maupun bacaan lain yang dipimpin oleh rois setempat. Selain doa dengan keyakinan Agama Islam juga dipanjatkan doa dengan keyakinan Agama Kristen dan Katolik mengingat masyarakat di Kaliurang ini berlainan agamanya.
Acara ini dilaksanakan untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari Allah terhadap kemungkinan datangnya bencana alam G Merapi yang statusnya meningkat dan diperkirakan bakal meletus. Masyarakat memohon perlindungan dari Alloh bila benar G Merapi meletus jangan sampai membawa kerugian bagi masyarakat lereng Merapi, baik harta benda, ternak bahkan nyawa.
Acara juga diadakan penyembelihan kambing kendit yakni kambing bulu hitam yang ada bulu putih melingkar di badan. Kambing kendit ini disembelih setelah acara doa bersama selesai dengan terlebih dulu dituntun mengelilingi peserta upacara sebanyak tiga kali. Setelah disembelih kepala kambing ditanam disekitar tempat acara berlangsung, dan dagingnya dibagikan kepada mayarakat.
Dipilihnya kambing kendit dimaksudkan kendit merupakan tali yang kuat melingkar ke badan kambing. Hal ini mengandung makna keinginan yang kuat dari masyarakat dalam memohon perlindungan kepada Allah akan datangnya bencana. Dengan keinginan yang kuat dalam memohon ini diharapkan dapat dikabulkan. Acara diakhiri dengan makan bersama dengan nasi tumpeng yang dibawa sendiri oleh warga.
Ditempat ini pula dilangsungkan acara dialog interaktif dengan nara sumber Menteri Sosial di Jakarta dan di Kaliurang nara sumber dari BPPTK DR. Ratmana Purda dan Bupati Sleman Drs. Ibnu Subiyanto, Akt. yang disiarkan langsung oleh AN TV mulai pukul 22.30 WIB. Keadaan cuaca saat upacara berlangsung cerah nampak bintang bertaburan di angkasa dan cuaca dingin, serta tidak tampak ketakutan dari masyarakat. Di sekitar lokasi ini masyarakat yang memiliki mobil diparkir di luar berderet di sepanjang jalan menghadap ke bawah. Hal ini dimaksudkan apabila ada kejadian G Merapi meletus mayarakat dapat cepat dalam melakukan kegiatan evakuasi.
sumber slemankab.go.id