andree_erlangga
New member
Dokter Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan Yogyakarta, dr Budiman SH MS, Selasa (23/1) siang, dikeroyok sejumlah narapidana (Napi) setempat. Akibat pengeroyokan itu, korban menderita luka parah.
?Kejadian itu bermula ketika saya hendak melakukan tes urine terhadap sejumlah napi dan tahanan kasus Narkoba. Namun, seusai tes urine, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saya dikeroyok sejumlah Napi,? kata dr Budiman kepada wartawan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Ia mengatakan, dari hasil tes urine tersebut diketahui ada 20 Napi dan tahanan yang urinenya positif mengandung zat amphetamine, yakni zat yang biasa terkandung dalam Narkoba jenis shabu-shabu (SS). ?Dari hasil tes semuanya positif mengandung amphetamine yang ada pada shabu shabu. Saya punya buktinya,? kata dia.
Akibat penganiayaan itu, dr Budiman mengalami patah tulang hidung, mata lebam serta pendarahan otak, sehingga harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Dia mengatakan, dirinya telah melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsektabes Pakualaman Yogyakarta.
Sementara itu, Kepala Lapas Wirogunan Joko Hikmah Hadi saat dikonfirmasi mengatakan dirinya telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut, baik dari dr Budiman maupun petugas keamanan lapas.
?Saya tidak melihat langsung penganiayaan itu, tetapi saya mendapat laporan dari yang bersangkutan maupun dari petugas keamanan yang bertugas saat penganiayaan terjadi,? kata dia.
Menurutnya, kejadian tersebut dipicu oleh rasa tidak puas para napi dengan sikap dr Budiman yang melakukan tes urine terhadap mereka.
?Sebelum melakukan tes urine, dr Budiman tidak meminta izin kepada saya serta tidak menjelaskan untuk keperluan apa tes urine itu dilakukan,? katanya.
?Kejadian itu bermula ketika saya hendak melakukan tes urine terhadap sejumlah napi dan tahanan kasus Narkoba. Namun, seusai tes urine, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saya dikeroyok sejumlah Napi,? kata dr Budiman kepada wartawan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Ia mengatakan, dari hasil tes urine tersebut diketahui ada 20 Napi dan tahanan yang urinenya positif mengandung zat amphetamine, yakni zat yang biasa terkandung dalam Narkoba jenis shabu-shabu (SS). ?Dari hasil tes semuanya positif mengandung amphetamine yang ada pada shabu shabu. Saya punya buktinya,? kata dia.
Akibat penganiayaan itu, dr Budiman mengalami patah tulang hidung, mata lebam serta pendarahan otak, sehingga harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Dia mengatakan, dirinya telah melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsektabes Pakualaman Yogyakarta.
Sementara itu, Kepala Lapas Wirogunan Joko Hikmah Hadi saat dikonfirmasi mengatakan dirinya telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut, baik dari dr Budiman maupun petugas keamanan lapas.
?Saya tidak melihat langsung penganiayaan itu, tetapi saya mendapat laporan dari yang bersangkutan maupun dari petugas keamanan yang bertugas saat penganiayaan terjadi,? kata dia.
Menurutnya, kejadian tersebut dipicu oleh rasa tidak puas para napi dengan sikap dr Budiman yang melakukan tes urine terhadap mereka.
?Sebelum melakukan tes urine, dr Budiman tidak meminta izin kepada saya serta tidak menjelaskan untuk keperluan apa tes urine itu dilakukan,? katanya.