AdamAir Masih Misterius

gupy15

Mod
suara merdeka, Rabu 03 Januari 2007

AdamAir Masih Misterius

* Keluarga Korban Hujan Tangis


ISTRI KOPILOT:Mince Kalalo, istri Yoga kopilot pesawat AdamAir yang mengalami kecelakaan, menangis saat akan berangkat ke Makasar dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/1). Upaya pencarian lokasi pesawat yang naas itu masih dilakukan Badan SAR Nasional, TNI/Polri dan sejumlah pihak.(30)

SURABAYA-Nasib pesawat terbang AdamAir jenis Boeing 737 seri 400 dengan nomor penerbangan KI-574 jurusan Jakarta-Surabaya-Manado yang hilang sejak Senin lalu, hingga kini masih misterius.

Sebelumnya tersebar informasi dari sejumlah pejabat pemerintah bahwa pesawat tersebut jatuh dan ditemukan di Desa Ranguan, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat. Jumlah penumpang yang meninggal 90 orang, sedangkan yang selamat atau belum diketahui nasibnya ada 12 penumpang.

Namun, pada Selasa malam, informasi tersebut dibantah oleh Menhub Hatta Radjasa dan Danlanud Hasanuddin Marsekal Utama Eddy Suyanto yang menyatakan bahwa pesawat AdamAir masih hilang. "Lokasi jatuhnya pesawat di Ranguan adalah tidak benar. Berita telah ditemukannya pesawat AdamAir itu sebenarnya adalah informasi awal dari Pak Kapolda di sana," kata Hatta Radjasa.

Ia kemudian meminta kepada semua pihak untuk memberikan masukan sekecil apa pun guna pencarian pesawat tersebut. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana pesawat tersebut cepat ditemukan.

Tim SAR Lesu

Sementara itu medan berat yang ditempuh dengan semangat tinggi, namun yang dicari tidak ditemukan karena informasi awal tentang jatuhnya pesawat AdamAir tidak benar, membuat tubuh anggota Tim SAR lesu dan lunglai. "Kami kecewa karena belum ada penentuan koordinat sesungguhnya, sementara kita sudah ada di lokasi. Padahal medannya lumayan berat pula," kata Nasmudin Nakir, anggota Timsar Unhas, di Desa Bulo, Kecamatan Mappili, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, kemarin.

Tim SAR sebelumnya menemukan kenyataan pahit ketika mendatangi Desa Ranguan, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, dan mendapati tidak ada tanda-tanda pesawat AdamAir jatuh.

Beberapa anggota Tim SAR lainnya mempertanyakan informasi dari kepolisian dan Danlanud Hasanuddin yang terkesan sudah valid. Padahal sama sekali salah.

Wartawan yang ikut ke lokasi pun kecewa bukan main. Tidak hanya wartawan nasional, tapi juga asing.

"Infonya kan dari orang-orang yang berwenang. Kapolda sejak pagi bilang sudah ditemukan lokasinya, bahkan sampai sebut 90 jenazah ditemukan, cuma 12 dinyatakan hilang. Infonya sudah A-1, tapi kenyataannya," ketus seorang wartawan media cetak nasional.

Wartawan pun memutuskan meninggalkan lokasi menuju Polewali, kemudian ke Pare-pare. Langit sudah gelap dan cuaca sungguh dingin di lokasi yang merupakan lembah pegunungan itu.

"Tak ada listrik di lokasi. Kami sempat kelaparan pula. Untung tadi ada warung yang jual mie instan, kalau tidak, wah tambah jengkel," gerutu seorang wartawan radio nasional

Hujan Tangis

Informasi telah ditemukannya pesawat AdamAir juga sempat membuat suasana duka diwarnai hujan tangis histeris meledak di ruang Serbaguna Bandar Udara Juanda Surabaya, Selasa (2/1). Sejak pukul 06.00, beberapa anggota keluarga korban penumpang pesawat AdamAir jurusan Surabaya-Manado mulai berdatangan di Bandar Udara Juanda. Klarifikasi administratif keluarga korban oleh petugas AdamAir baru dilakukan sekitar pukul 08.00.

"Hanya keluarga korban yang boleh masuk ke ruang serbaguna, orang lain tak diizinkan," ujar seorang

petugas kepada puluhan wartawan yang meliput kegiatan itu. Suasana haru dan tangis bergema di ruang

serbaguna ketika ada informasi bahwa pada pukul 08.30, posisi pesawat AdamAir ditemukan di Polewali

dengan kondisi 90 penumpang tewas. Untuk 12 penumpang lainnya belum diketahui nasibnya.

Walau belum tahu apakah di antara 90 yang tewas itu anggota keluarganya, sebagian besar keluarga korban

tak mampu menahan tangis atas informasi tersebut. "Kedua orang tua saya baru saja datang ke rumah saya

di Wiyung untuk liburan," ujar Yulwin (33), anak pasangan Sintje Kalal dan Hans Rumengan. Yulwin dihibur dan ditenangkan kedua koleganya yang ikut mendampingi di Bandar Udara Juanda.

Ada informasi menarik mengenai korban pesawat AdamAir ini. Misalnya, ada satu keluarga yang terdiri atas ibu, anak, menantu, dan cucu masuk dalam daftar penumpang pesawat tersebut. Ibu Astini yang asalnya Kota

Semarang adalah ibunda dari Feri Trihandayani. Feri ini diperistri Ariston Setyowidodo. Pasangan ini memiliki dua anak: Teofilus Rikesa A dan Leonardo Pramatya A. Berdasar daftar manifes yang dikeluarkan manajemen AdamAir, kelima penumpang ini berada di nomor urut 32 sampai 35.

"Ibu Astini berangkat ke Manado bersama anak, menantu dan cucurnya untuk mengantarkan keluarga anaknya yang pindah tugas ke daerah tersebut. Seluruh barang milik keluarga Feri dan Ariston telah dibawa ke Manado. Keberangkatan dengan pesawat AdamAir kemarin tak membawa barang sama sekali," ujar Lukman Adi (53), kerabat Astini yang bertempat tinggal di Perumahan Wage Asri, Sidoarjo.

Empat Pendeta

Kecelakaan pesawat terbang AdamAir ini juga meninggalkan duka mendalam umat Kristiani. Sebab,

kabarnya, ada 4 pendeta tewas dalam musibah ini. Keempat pendeta itu adalah Fadjar Yona Ifrahim, Yosbe

Kawenean, Ny Da Silva, dan Youlia Roth Saelang. Rata-rata para pendeta itu bertugas di GPDI di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.

Berdasar rencana awal, keluarga korban pesawat AdamAir ini diberangkatkan dari Bandar Udara Juanda tujuan Makassar sekitar pukul 11.00 atau 12.00. Setelah ditunggu, ternyata keberangkatan ditunda pada pukul 14.00. Nyatanya, keberangkatan ini juga mengalami penundaan kali kedua. Rencana terakhir, pada pukul 18.00 sekitar 50 keluarga korban diberangkatkan ke Makassar dengan pesawat khusus. Kini, pada keluarga korban di mess AdamAir di Surya Inti Permata Juanda Sidoarjo.

"Kami nggak tahu kenapa terus dilakukan penundaan. Sebab, tak ada penjelasan lebih jauh dari AdamAir

atas penundaan ini," kata Karyono, keluarga salah satu korban kepada wartawan.

Selain itu, kemarin jadwal penerbangan sejumlah pesawat terbang dari berbagai maskapai penerbangan

ditunda keberangkatannya. Di antaranya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 362 tujuan

Surabaya-Balikpapan. Pesawat ini rencananya berangkat pukul 09.45.

Selanjutnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 575 jurusan Surabaya-Jakarta seharusnya berangkat pukul 10.10, pesawat Lion Air nomor penerbangan 640 jurusan Surabaya-Mataram yang semestinya berangkat pukul 10.30, pesawat AdamAir dengan nomor penerbangan KI 0193 jurusan Surabaya-Jakarta yang harusnya berangkat pukul 11.35.(G14,dtc-41)
 
kira2 adam air jatoh di mana yak?? kok sampe sekarang lom ketemu.. ada unsur mistik kah?? denger2 perairan masalembo emang angker sich.. katanya malah disebut segitiga bermudanya indonesia..
 
Edisi. 46/XXXV/08 - Januari 2007
Laporan Utama

Jalan Lurus walau Kokpit Buta
Pilot Adam Air tak jarang menerbangkan pesawat dengan deretan instrumen di kokpit yang rusak. Ada yang nyasar, yang lain memilih mundur.

Perhatian Kapten Pilot Sutan Solahu-din terhenti saat membaca satu bagian pada catatan yang baru diterimanya. Laporan itu menyebut, Boeing 737-300 yang akan diterbangkannya sejam lagi mengalami kerusakan pada sistem navigasinya. Catatan itu dibolak-balik, tetapi ia tak juga menemukan surat keterangan dari bagian teknik bahwa pesawat layak terbang. Sutan menolak menerbangkan pesawat milik maskapai Adam Air itu dari Jakarta ke Padang. "Tapi saya ditekan pihak owner (pemilik) melalui telepon agar menerbangkan pesawat itu," katanya.
Sutan akhirnya menyerah dan menerbangkan pesawat tanpa alat navigasi itu. Pesawat itu terbang seperti orang berjalan dengan mata tertutup saja. Selama penerbangan ia mengkhawatirkan keselamatan sekitar seratus penumpang yang dibawa-nya. Dia harus memakai insting untuk mencari arah Kota Padang. Untunglah, pengalaman terbang Sutan membuat pesawat tidak nyasar.
Setelah insiden itu, Sutan merasa tidak nyaman dan aman bekerja di maskapai Adam Air. Saat dia berbagi cerita dengan kawan-kawannya sesama pilot, ternyata peristiwa serupa pernah mereka alami. Akhirnya Sutan bersama 16 pilot lainnya memutuskan mengundurkan diri dari Adam Air, Mei 2005.
Ternyata keputusan mundur itu berbuntut panjang. Pihak Adam Air menuding rombongan pilot itu menyalahi kontrak kerja. Perusahaan membawa kasus ini ke pengadilan perdata. Mereka harus membayar semua biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, plus ganti rugi imateriil. Rata-rata setiap pilot harus membayar Rp 3,6 miliar. "Terus terang saya tidak sanggup membayar uang sebesar itu," kata Sutan saat mengadukan nasibnya ke Komisi V DPR, Maret tahun lalu.
Kasus ini mestinya putus Kamis pekan lalu. Tetapi Pengadilan Negeri Jakarta Barat menundanya karena kuasa hukum Adam Air tidak hadir. Rumusan fakta-fakta putusan juga belum selesai, salah satu anggota majelis hakim sedang cuti. "Sidang ditunda selama dua minggu," kata ketua majelis hakim, Zaenal Arifin.Penyelesaian melalui pengadilan tinggal menunggu waktu. Tetapi pemogokan 17 pilot Adam Air dengan alasan keamanan dalam penerbangan harusnya menjadi perhatian Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara di Departemen Perhubungan sebagai otoritas penerbangan. Jika tudingan Sutan dan kawan-kawannya benar, ratusan nyawa penumpang dan awak pesawat dalam setiap kali penerbangan menjadi taruhan.
Mungkin saja kecelakaan pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI 574 di atas langit Sulawesi juga berkaitan dengan sistem navigasi. Percakapan terakhir yang terekam antara pilot Refri Agustian Widodo dan petugas air traffic controller (ATC) atau pemandu lalu-lintas udara di Bandara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, menyangkut soal posisi pesawat. Setelah pesawat bermanuver menghindari empasan angin, pilot bertanya di mana posisinya. Padahal, sistem navigasi di kokpit pesawat cukup memberi informasi itu—kalau alat itu bekerja baik.
Terbang buta tanpa navigasi bukan kali ini saja dilakukan pilot Adam Air. Pesawat Adam Air yang berangkat dari Jakarta dengan tujuan Bandara Hasanuddin juga pernah nyasar, Februari tahun lalu. Pesawat tiba-tiba meminta mendarat di Bandara Tambolaka, Sumba, Nusa Tenggara Timur. Padahal jarak bandara kecil itu dengan Kota Makassar lebih jauh dibanding jarak Jakarta-Semarang.
Saat itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta Kepala Bandara Tambolaka menahan pesawat nyasar itu. Tetapi Adam Air justru menerbangkan lagi pesawat menuju Makassar dengan mengganti pilot dan kopilotnya. Keputusan memindahkan pesawat yang rusak dari lokasi kejadian, memperbaiki, dan menerbangkan kembali tanpa izin merupakan pelanggaran berat. Sebab, penerbangan lanjutan itu menghapus semua rekaman data dalam kotak hitam yang bisa membongkar kejadian buruk yang terjadi sebelumnya. Akibat kejadian itu, polisi menahan Kapten Tri Nusiyogo dan Kopilot Ahmad Deni Syaifuddin.
Seorang mantan pilot Adam Air, yang menolak disebut namanya, mengaku campur tangan manajemen cukup besar. Padahal pihak manajemen tidak paham masalah pengoperasian pesawat. Dia menceritakan pengalamannya saat transit di Juanda Surabaya, Jawa Timur, sebelum meneruskan perjalanan ke Ngurah Rai Denpasar, Bali. Baru sepuluh menit penumpang meninggalkan pesawat, pilot dikagetkan dengan penumpang yang sudah kembali masuk pesawat. Padahal saat itu pramugari masih sibuk memeriksa perlengkapan dalam kabin, sementara pilot sedang mengecek instrumen di kokpit. "Kok, penumpang sudah naik?" sang pilot bertanya heran.
Seharusnya ramp atau petugas di darat menunggu pilot menyatakan pesawat siap terbang. Setelah itu, mereka baru boleh memasukkan penumpang. Insiden itu tampak sepele, tetapi bisa membahayakan penerbangan. Saat transit, harusnya mesin dan rem pesawat diberi kesempatan melakukan pendinginan. "Paling tidak pesawat butuh waktu 40 menit untuk transit," kata sang kapten. Tapi apa boleh buat, pihak manajemen di Jakarta memerintahkan pesawat segera berangkat.
Ada contoh lain. Dalam penerbangan dikenal istilah hold item list. Jika terjadi gangguan pada instrumen tertentu, pesawat masih bisa terbang asalkan perbaikan harus segera dilakukan. Misalnya ada gangguan sistem navigasi, pesawat masih bisa terbang asalkan ada langkah-langkah teknik tertentu. Biasanya pilot masih berani terbang jika jumlah gangguan dalam daftar ini hanya terjadi pada satu atau dua instrumen. "Tapi kalau sampai lima item, ngapain harus terbang. Kita kan lama-lama jadi takut setiap mau terbang," kata mantan pilot Adam Air ini.
Kalau saja maskapai penerbangan mengikuti aturan keselamatan penerbangan atau CASR (Civil Aviation Safety Regulation) yang ditetapkan pemerintah, keamanan pesawat lumayan terjamin. Mantan pilot Adam ini tak menampik kenyataan bahwa maskapai yang pesawat pertamanya terbang pada Desember 2003 ini masih memperhatikan faktor keamanan. "Tetapi batas toleransinya diturunkan," katanya. Toleransi penggunaan bahan bakar juga minim. Manajemen menuntut pesawat terbang lurus ke bandara tujuan untuk menghemat bahan bakar. Akibatnya, pilot tidak berani terlalu banyak bermanuver. Kalau pesawat terus digeber seperti itu, "Saya punya insting maskapai ini menjelang titik kritis." Dia akhirnya memutuskan ikut rombongan untuk keluar.
Artinya, pemerintah perlu pasang mata lebih baik di era penerbangan murah ini. Pemerintah tak boleh bertindak setelah kecelakaan terjadi seperti selama ini. Pada September 2005, pesawat Mandala gagal terbang dari bandara Medan. Pesawat ambruk dan menelan korban 101 penumpang tewas, bersama 42 penduduk setempat. Menteri Perhubungan kemudian melakukan inspeksi mendadak ke Bandara Soekarno-Hatta, lima hari kemudian.
Hasil inspeksi mendadak itu mengagetkan. Saat itu ditemukan lima pesawat yang tidak siap terbang dari maskapai Adam Air, Batavia, dan Mandala Airlines. Itu pun yang dicek hanya pesawat Boeing 737-200 yang serinya sama dengan pesawat Mandala yang terbakar. "Lima pesawat dikandangkan sampai item yang rusak diperbaiki sesuai dengan standar," kata Hatta. Di depan Komisi V DPR, Hatta berjanji stafnya akan melakukan pengecekan lebih sering, setidaknya setiap dua bulan sekali.
Bagaimana keamanan Adam Air? Dihubungi Tempo, Direktur Komersial Adam Air, Gugi Pringwa Saputra, mengakui maskapainya menerapkan efisiensi konsumsi bahan bakar karena mengunyah 60 persen dari total pendapatan. "Kami bukan mengurangi jatah, tapi memperpendek jarak tempuh," katanya. Misalnya rute antarkota berbelok-belok, Adam Air meminta pihak pemandu lalu-lintas penerbangan agar bisa menempuh rute yang lebih lurus. Hasilnya, mereka bisa menghemat belanja sampai sepuluh persen. "Ini penghematan yang luar biasa," katanya.
Gugi menampik tudingan maskapainya menyepelekan keselamatan penumpang. Menurut dia, sertifikat kelaikan penerbangan masih mentoleransi waktu transit pesawat hanya 20 menit. Bahkan tidak transit pun bisa, langsung terbang lagi asalkan tidak ada masalah dari segi mesin atau teknis. "Penumpang sendiri kan ingin cepat," katanya. Soal intervensi pihak manajemen kepada pilot? "Itu cerita lama dari seseorang yang tidak puas dengan manajemen," kata Gugi.
 
Sudah 9 hari dari sekarang belum ketemu juga, masih simpang siur.
Dikatakan satu jam tujuh menit setelah terbang, pesawat putus kontak dengan rada Air Traffic Centre (ATC) Bandara Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pada saat putus kontak, posisi pesawat berada pada 85 Nautica Miles sebelah Barat Laut Makassar dengan ketinggian 35.000 kaki."

Kalau di radar langsung hilang pada ketinggian tersebut, dan tidak ada penurunan ketinggian yang mengindikasikan pendaratan darurat.
Pasti sesuatu terjadi ?
Mungkin meledak-kah ?
 
tapi kita semua bersukur ama Yang Di ATAS,karena udah di beri pentunjuk
seorang nelayan di pare-pare menemukan potongan ekor pesawat Adam Air!
mudah-mudahan segera di temukan beserta penumpangnya dalam keadaan apa pun. karene keluarga korban udah menantikan dalam keadaan apapun juga.

Dan juga pihak Adam Air mengasih fasilitas kepada para keluarga korban,untuk segera terbang ke makasar,karena keluarga korban bisa membantu di sana,karena keluarga yang tahu ciri2 n barang bukti yang di pakai korban penumpang Adam Air


IKUT MENDOAKAN AGAR KORBAN CEPET DI TEMUKAN
 
Bakri "Taklukkan" Mary Sears

BAKRI hanyalah seorang nelayan sederhana. Kumisnya tebal dan sejumlah gigi depannya ompong. Tapi kini namanya terkenal seantero negeri. Sebab dialah penemu sayap ekor bagian kanan AdamAir KI 574 yang lenyap sejak 1 Januari 2007.

Boleh dibilang, pria paruh baya itu berhasil meng-'KO' USNS Mary Sears, kapal oseanografi milik Amerika Serikat. Maklum, sejak tiba di Indonesia pada Selasa 9 Januari lalu, Mary Sears yang mengubek-ubek perairan Mamuju, tak juga sukses membaca jejak AdamAir.

Tapi, Bakri yang tengah sibuk menjala ikan di laut yang berjarak 300 meter dari bibir pantai Malusettasi, Kecamatan Bojodua, Kabupaten Barru -- 8 km dari Pare-pare -- justru 'beruntung'. Jalanya menyangkut sekeping besi pada Selasa 9 Januari dinihari silam. Besi itu lalu dibawanya pulang.

Kepingan

Tiba-tiba ingatannya tertuju pada hilangnya AdamAir yang menghiasi televisi saban hari. Dia ingat aparat tengah mengobok-obok perairan Sulawesi untuk mencari pesawat berisi 102 jiwa itu. Apakah kepingan sepanjang 1 meter itu bagian dari pesawat komersial tersebut?

Dia pun akhirnya membawa kepingan itu kepada polisi setempat pada Rabu 10 Januari 2007. Polisi lalu menginformasikan hal itu pada atasannya hingga sampai ke petinggi Lanud Hasanuddin yang intens mencari AdamAir. Setelah mengecek sana-sini agar insiden berita palsu 2 Januari tak terulang - akhirnya Danlanud Hasanuddin Marsma Eddy Suyanto menggelar jumpa pers pada Kamis (11/1) pagi.

Eddy menyebutkan, serpihan itu memiliki Tag Number 65c25746 datar 76b. Tes forensik KNKT juga menyatakan bahwa kepingan itu milik AdamAir yang hilang 11 hari lalu.

Dan gara-gara penemuan Bakri ini,akhirnya semua armada pencari dikerahkan ke perairan Pare-pare dan sekitarnya.(dtc-64)
 
mengenai adam air lagi nih

dengan di temukannya serpihan-serpihan apa mungkin adam air meledak berkeping-keping trus para korbannya di mana kok gak di ketemukan bagian-bagian agota tubuhnya klau memang ikut meledak
trus apa kah bagian-bagian anggota tubuh itu dimakan oleh mamalia laut oh ngeri banget

sungguh malang nasib korban adam air tersebut,mudah-mudahan anggota keluarga yang di tinggalkan di beri kekuatan dan ketabahan oleh TUHAN YME.
apakah tim sar tetep mencari korban-korban tersebut???
padahal di aturan selama 1 minggu tidak ada tanda2 korban yang di temukan maka tim sar akan menghentikan pencarian!!
 
Tanya Kenapa????

kira2 adam air jatoh di mana yak?? kok sampe sekarang lom ketemu.. ada unsur mistik kah?? denger2 perairan masalembo emang angker sich.. katanya malah disebut segitiga bermudanya indonesia..

Dibalik Spekulasi Hilangnya Adam Air KI-574...

Membuka tahun 2007 kembali kita menitikkan air mata. Pesawat Adam Air KI-574 penerbangan Surabaya - Manado pada 1 Januari 2007 lalu hilang, raib bak ditelan bumi!. Pesawat yang membawa 96 penumpang dan 6 awak kabin itu tak tahu rimbanya. Apakah jatuh, atau masuk kedalam lubang waktu "black hole". Wallahualam!!!

Berbagai spekulasi tentang jatuhnya pesawat itu sudah berbagai macam. Ada yang bilang Adam Air jatuh menabrak gunung dan terhempas ke hutan. Ada lagi yang bilang pesawat diarahkan ke laut dan menukik ke dasar samudera. Tapi dari semua kegiatan investigasi di lapangan, satu pun belum memberikan informasi yang pasti. Bahkan berita terakhir hari ini; Adam Air 737-400 KI-574 cuma ditemukan serpihannya....

Masya Allah!

Negara ini memiliki satelit, memiliki orang-orang pintar, memiliki armada, dan aneka peralatan canggih. Apakah masih sesulit itu mendeteksi keberadaan sebuah pesawat yang hilang?.

Ya ampun.. hari ini AU Amerika Serikat dan Singapura turun tangan mencari Adam Air. Begitu "dodolnya" kah kita sampai-sampai sebuah upaya mencari pesawat jatuh harus melibatkan negara asing???. Oh my God!

Saya setuju sama Gus Dur "hutan kita kan gundul-gundul, mosok nyari pesawat jatuh di hutan aja repot!".

Udah ah..kita selalu bisanya banyak omong... (termasuk saya!!).
 
Last edited:
oh... adam air.... sampai sekarang masih misterius. em... kemana perginya ya ???? (YA KAGAK TAU... KALO TAU MAH... DAH KETEMU !!!!) berdoa aja dech... moga cepet-cepet ketemu biar gak timbul pertanyaan diseluruh negeri
 
adam air udah ketemu di laut, yang belom ketemu itu edi tansil..
 
Back
Top