Adik Presiden Korea Utara di Bunuh

d-net

Mod
Nama Wanita Pembunuh Kim Jong-nam Tak Ada di Imigrasi Serang

056467900_1487075456-0B94B84B000005DC-0-image-a-20_1487072141935.jpg

Kim Jong-nam

Liputan6.com, Serang - Identitas perempuan berpaspor Indonesia bernama Siti Aishah, yang diduga sebagai pembunuh Kim Jong-nam, kakak dari Presiden Korea Utara Presiden Korea Utara Kim Jong-un, tidak terdaftar di Kantor Imigrasi Serang.

Walaupun, Kepolisian Diraja Malaysia menyebut Siti Aishah merupakan seorang WNI yang berdasarkan catatan paspornya berasal dari Serang, Banten.

"‎Siti Aishah sesuai tanggal lahir yang ditunjukkan tidak membikin di kantor Imigrasi Kelas I Serang," kata Muhammad Sungeb, Kasi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Imigrasi Kelas I Serang kepada wartawan, Kota Serang, Kamis (16/2/2017).

Sembari menunjukkan data pembuatan pasport dari tahun 2008-2017, Sungeb menjelaskan pihaknya belum mendapatkan perintah maupun arahan dari pemerintah maupun kepolisian untuk menelusuri kebenaran adanya paspor Siti Aishah.

Menurut dia, jika nama yang diduga membunuh Kim Jong-nam itu membuat paspor di Serang, maka Dirjen Imigrasi akan melakukan penelusuran. Namun, belum ada perintah penelusuran atas nama Siti Aishah.

"Kemungkinan membuat (paspor) di daerah lain. Banyak nama tapi tanggal lahirnya tidak sesuai," tegas Sungeb.

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia mengkonfirmasi penangkapan perempuan yang terlibat pembunuhan Kim Jong-nam, di Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur. Pelaku diduga memegang paspor Indonesia.

Kepolisian Malaysia mengungkap pelaku teridentifikasi sebagai Siti Aishah. Ia berasal dari Serang.

"Dia teridentifikasi dari CCTV yang berada di bandara dan ia sendirian saat ditangkap," ucap Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dikutip dari Straits Times, Kamis 16 Februari 2017.

"Berdasarkan paspornya, dia berasal dari Serang di Indonesia," ujar Khalid. Menurut dia, tahun kelahiran dari pemegang paspor itu adalah 11 Februari 1992.
 
WNI Diduga Bunuh Kakak Kim Jong-un, Ini Penjelasan Kemlu RI

049686500_1487208200-20170216-Wanita_Korut.jpg

Wanita Asia yang diduga membunuh kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Jong-nam. (CCTV media Korut/YTN)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia dilaporkan telah menerima laporan mengenai adanya seorang WNI yang dikabarkan menjadi terduga pelaku pembunuhan kakak pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

"KBRI Malayasia telah meminta informasi dari otoritas keamanan Malaysia terkait berita ditangkapnya seorang perempuan pemegang paspor Indonesia yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang laki-laki asal Korea Utara," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, Kamis (16/2/2017).

Dia menambahkan, KBRI Kuala Lumpur sudah meminta akses kekonsuleran. Hal ini agar WNI tersebut dapat diberikan pendampingan hukum dalam rangka memastikan hak-hak hukumnya terpenuhi.

"KBRI terus berkoordinasi dengan aparat keamanan Malaysia terkait kasus ini," jelas dia.

Pada Kamis 16 Februari pagi, Kepolisian Malaysia mengonfirmasi penangkapan perempuan yang diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam.

Dijelaskan Kepolisian Malaysia, pelaku teridentifikasi sebagai Siti Aishah. Ia berasal dari Serang, Jawa Barat.

"Dia teridentifikasi dari CCTV yang berada di bandara dan ia sendirian saat ditangkap," ucap Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dikutip dari Straits Times, Kamis (16/2/2017).

Kepala Polisi Negara Bagian Selangor, Datuk Abdul Samad mengatakan, Siti akan ditahan selama tujuh hari sesuai hukum di Malaysia. Hukuman yang sama juga dijatuhkan kepada perempuan Vietnam yang ditahan atas kasus serupa.

Kim Jong-nam meninggal pada Senin, 13 Februari 2017. Ia diduga diracun sebelum naik pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Pihak Negeri Jiran juga telah secara resmi mengonfirmasi bahwa pria tewas yang bepergian dengan nama Kim Chol adalah Kim Jong-nam.

Kepolisian Malaysia mengatakan seorang wanita terkait kasus kematian Kim Jong-nam akan disidang di pengadilan pada Kamis. Sementara wanita asal Vietnam sudah ditangkap. Dalam paspornya, tertera nama 'Doan Thi Houng', dan berusia 29 tahun. Demikian seperti dikutip dari The Star.

Polisi juga mencari empat pria yang terlihat menemani dua perempuan itu di bandara ketika Kim Jong-nam tewas terbunuh.

Ada spekulasi bahwa Korut berada di balik pembunuhan itu. Namun, beberapa analis mempertanyakan apa motif Kim Jong-un membunuh Jong-nam karena ia bukan ancaman dalam kepemimpinannya.
 
Dibunuh di Malaysia, Ini Jejak Kakak Kim Jong-un di Jakarta

kim%20jong%20nam.jpg

Kim Jong-nam diberitakan sedang dicari untuk dieksekusi oleh sang pemimpin Korea utara (Korut) Kim Jong-un. Tapi ia terlihat di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, tewas secara misterius di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Diduga kuat Jong-nam tewas akibat diracun oleh dua orang perempuan mata-mata Korea Utara.

Selain ke Malaysia, tempat napas penghabisannya diembuskan, Jong-nam ternyata juga pernah berada di Indonesia. Diperkirakan ia menginjakkan kaki di Ibukota Jaarta pada 2014 lalu.

Media Inggris Daily Mail menuliskan, Jong-nam muncul di sebuah restoran Italia di Jakarta. Tidak disebutkan jelas nama atau letak restoran tersebut.

Dugaan Jong-nam ada di Indonesia semakin diperkuat dengan muncul foto dirinya bersama koki restoran tersebut.

Media Korea Selatan YTN Korea pun turut berkomentar terkait foto Jong-nam. Mereka mengklaim bahwa foto tersebut diterima dari seorang teman Jong-nam di Jakarta.

"Meskipun ada laporan-laporan yang mengkhawatirkan keamanannya setelah pamannya, Jang Song-taek dibunuh, Jong-nam masih hidup dan baik-baik saja. Gaya hidupnya masih sama, masih sering mondar-mandir antara Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Prancis," kata sumber itu kepada YTN 2014 lalu.

Dalam foto bersama koki di Jakarta, Jong-nam memperlihatkan senyum lebar. Ia mengenakan kacamata dan topi jerami.

Terlihat dalam foto, dirinya sangat akrab dengan sang koki. Di foto tersebut Jong-nam terlihat menggenggam tangan sang juru masak.

Awalnya Kim Jong-nam masuk nominasi suksesi pengganti Kim Jong-il. Namun sang ayah murka setelah pada tahun 2001 putra sulungnya itu tertangkap hendak memasuki Jepang untuk mengunjungi Disneyland dengan menggunakan paspor palsu.

Penunjukkan sang adik sebagai pemimpin Korut pasca-meninggalnya Kim Jong-il pada 2011 ditentang oleh Kim Jong-nam.

Sejak beberapa tahun lalu, Kim Jong-nam telah menjadi target pembunuhan rezim sang adik. Pada tahun 2012, pihak Korsel mengatakan, seorang mata-mata Korut yang ditahan telah mengakui keterlibatannya dalam komplotan tabrak lari tahun 2010 di China yang menargetkan Kim Jong-nam.

Pada 2012 sebuah surat kabar Moskow melaporkan bahwa Kim Jong-nam tengah mengalami kesulitan keuangan. Sementara itu, The Argumenty i Fakty memuat dalam laporannya bahwa pria itu pernah ditendang dari sebuah hotel di Macau setelah berutang US$ 15.000.
 
Hasil Pemeriksaan Jenazah Kim Jong-nam Rampung, Ia Diracun?

026680900_1487120241-20170215-Kakak-Tiri-Kim-Jong-un-AP-1.jpg

Layar TV menunjukkan gambar Kim Jong-nam, kakak dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/2). Jong-nam kabarnya tewas diracun saat berada di sebuah bandara di Kuala Lumpur. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemeriksaan post-mortem jenazah Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sudah rampung. Proses tersebut berlangsung hanya satu hari, pada Rabu 15 Februari 2017.

"Pemeriksaan jenazah Kim Jong-nam selesai pada Rabu malam, tapi belum ada indikasi apakah hasilnya akan diumumkan," kata Kepala Polisi Selangor, Abdul Samah Mat mengatakan kepada BBC yang dikutip Kamis (16/2/2017).

Menurut laporan yang beredar pada Rabu, Korut dilaporkan meminta jenazah Kim Jong-nam itu dipulangkan. Tetapi Samah mengatakan bahwa ketika pejabat dari kedutaan mengunjungi rumah sakit, mereka tak secara resmi meminta pemulangan tersebut.

Samah mengatakan Malaysia pada prinsipnya tidak keberatan untuk memulangkan jenazah Kim Jong-nam ke Korut, jika permintaan tersebut dibuat.

Kim meninggal pada Senin 13 Februari 2017, ia diduga diracuni sebelum naik pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia. Pihak Negeri Jiran juga telah secara resmi mengkonfirmasi bahwa pria tewas yang bepergian dengan nama Kim Chol adalah Kim Jong-nam.

Kepolisian Malaysia mengatakan seorang wanita terkait kasus kematian Kim Jong-nam akan disidang di pengadilan pada hari Kamis. Sementara wanita kedua asal Vietnam sudah ditangkap.

Ada spekulasi bahwa Korut berada di balik pembunuhan itu. Tetapi beberapa analis mempertanyakan apa motif Kim Jong-un membunuh Jong-nam karena ia bukan ancaman dalam kepemimpinannya.

Menurut laporan awal, Kim Jong-nam diyakini diserang oleh dua wanita menggunakan zat kimia.

Dari rekaman CCTV pihak Korea Selatan dan Malaysia yang emgnarah pada penangkapan wanita Vietnam, ditunjukkan sosok perempuan yang mengenakan T-shirt putih dengan huruf "LOL" tertulis di bagian depan.

Seorang wanita kedua ditangkap pada Kamis, dan polisi mengatakan mereka masih mencari beberapa tersangka lainnya.

Sementara itu pada Kamis 16 Februari, Korut merayakan hari ulang tahun ke-75 Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-nam dan Kim Jong-un.

Jong-un terlihat menghadiri pertemuan partai berkuasa sehari sebelumnya pada Rabu.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengatakan bahwa dalam rekaman gambar yang ditayangkan media pemerintah, ia terlihat berwajah muram. Bahkan ia tidak melambaikan tangan ketika meninggalkan lokasi seperti biasanya.

Sosok Terasing

Kim Jong-nam merupakan anggota terasing dari keluarganya.

Awalnya Kim Jong-nam masuk nominasi suksesi pengganti Kim Jong-il. Namun sang ayah murka setelah pada tahun 2001 putra sulungnya itu tertangkap hendak memasuki Jepang untuk mengunjungi Disneyland dengan menggunakan paspor palsu.

Setelah dilewati untuk mewarisi kepemimpinan Korut yang kini dijalankan oleh saudara tirinya, Kim Jong-un. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar negeri di Makau, China Daratan dan Singapura.

Penunjukkan sang adik sebagai pemimpin Korut pasca-meninggalnya Kim Jong-il pada 2011 ditentang oleh Kim Jong-nam.

Sejak beberapa tahun lalu, Kim Jong-nam telah menjadi target pembunuhan rezim sang adik. Pada tahun 2012, pihak Korsel mengatakan, seorang mata-mata Korut yang ditahan telah mengakui keterlibatannya dalam komplotan tabrak lari tahun 2010 di China yang menargetkan Kim Jong-nam.

Kepala mata-mata Korea Selatan, Lee Byung-ho menyebut ia mendapatkan perlindungan dari China.
 
Mantan Mertua Tak Percaya Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam

33ef0264-d06a-4b77-801c-90ca437744d1.jpg

Foto: Foto Paspor Indonesia atas nama Siti Aisyah (Istimewa)

Siti Aisyah harus berurusan dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) atas tuduhan serius, yakni pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Mantan Mertua Siti, Lian Kiong atau Akiong (56) tidak mempercayai tuduhan tersebut.

"Membunuh? Saya enggak percaya itu, enggak mungkin," kata Akiong saat ditemui detikcom di kediamannya di Jl Samarasa I RT 07/03 Tambora, Jakbar, Kamis (16/2/2017) malam.

Di mata Akiong, Siti adalah sosok menantu yang baik. Meski sudah bercerai dengan anaknya Gunawan Hasyim alias Ajun, namun hubungan Siti dengan keluarganya masih baik.

"Anaknya baik, baik banget. Enggak percaya deh kalau dia membunuh," imbuhnya.

Akiong juga sempat menonton berita tersebut melalui televisi. Namun dia tidak terlalu mengikutinya, karena khawatir cucunya-anak dari hasil pernikahan Siti dan Ajun-Rio (7) mengetahuinya.

"Kasihan cucu saya. Saya enggak mau dia tahu kalau orang tuanya bercerai," imbuhnya.

Selama tinggal bersama Akiong sebagai menantu, Siti berperilaku baik.

"Dia tetap Islam meski menikah sama anak saya, ibadahnya, salatnya rajin. Kalau mau pergi selalu cium tangan saya dan istri saya," tutupnya.

sumber
 
Benarkah Siti Aisyah Agen Rahasia Korea Utara?

3636f772-be69-4bdc-b72f-d765f31f381f_169.jpg

Wanita berkaus 'LOL' berpaspor Vietnam dan foto Siti Aisyah. Foto: Business Insider/Istimewa

Laporan awal tentang pembunuhan Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia, menyebutkan bahwa pelaku adalah agen mata-mata Korea Utara. Kim Jong-nam merupakan kakak tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Setelah itu kepolisian Malaysia menangkap dua orang wanita yang diduga menyergap Jong-nam dari belakang dan meracuninya. Satu wanita memegang paspor Vietnam, seorang lainnya berpaspor Indonesia dengan nama Siti Aisyah.

Jika laporan awal itu benar, lalu benarkah Siti merupakan agen mata-mata Korea Utara?

detikcom menelusuri tempat yang pernah ditinggali oleh Siti di bilangan Tambora, Jakarta Barat. Menurut keterangan warga sekitar, Siti adalah sosok yang pendiam dan pernah bekerja di rumah konfeksi.

"Enggak nyangka kalau dia ngebunuh. Orangnya mah pendiem, paling ngejawab juga kalau disapa," kata salah seorang warga bernama Ida (25) saat ditemui di Gang Kacang Jl Angke Indah 5 RT 05/07 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, Kamis malam (16/2/2017).

Siti diketahui memiliki seorang putra dari pernikahannya dengan Gunawan Hasyim alias Ajun. Pria yang menikahinya ini tak lain adalah anak dari mantan majikannya, Lian Kiong alias Akiong.

Bisnis konfeksi Akiong berjalan tak stabil sehingga butuh tambahan pemasukan. Ditemui di tempat tinggalnya kini di Kampung Bebek, Tambora, Akiong mengakui bahwa dirinya yang menyarankan agar Siti dan Ajun merantau ke Malaysia.

"Saya bilang kalian bekerja di sana, uangnya kumpulin. Nanti balik lagi ke sini buat bikin usaha," kata Akiong.

Sejak awal Akiong tak pernah melarang anaknya menikah dengan Siti. Pernikahan itu berlangsung di kampung halaman Siti, Serang, Banten.

Tetapi rupanya perantauan ke Malaysia berbuntut perceraian antara Ajun dengan Siti. Ajun lalu kembali ke Jakarta tanpa didampingi Siti.

Siti disebut berselingkuh. Tetapi sesekali masih mengunjungi anaknya selepas perceraian.

"Saya kurang tahu di mananya di Malaysia-nya. Tapi kalau anak saya (pernah) kerja di restoran, kalau si Neng katanya kerja jaga toko," kata Akiong. Neng adalah panggilan untuk Siti.

Tak ada yang tahu persis apa pekerjaan Siti di Malaysia. Bahkan Siti pun tak tercatat sebagai Tenaga Kerja Indonesia.

"Dia tak terdaftar sebagai TKI," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal kepada detikcom, Jumat (17/2/2017).

Hingga kini Siti masih ditahan oleh otoritas Malaysia hingga 7 hari sejak ditangkap pada Rabu (15/2) di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Selain Siti, wanita berpaspor Vietnam dengan nama Doan Thi Huong juga ditahan.

Belum ada keterangan resmi bahwa Siti dan Doan merupakan agen Korea Utara. Ada baiknya tak berspekulasi dan menunggu pengumuman resmi otoritas terkait.

sumber
 
ini nama indonesia dipertaruhkan gan, sistem database imigrasi akan ketahuan banyak celahnya,, kalau smp paspor itu asli dan datanya tidak ada di database imigrasi, indonesia bakalan malu gan, berarti struktur birokrasi dokumentnya nggak bagus,, keren ini berita, orang indo masuk kasus pembunuhan orang yang tidak biasa,,
 
Aisyah Tinggal di China 3 Bulan Sebelum Pembunuhan Kim Jong-Nam

688e35f2-c365-477b-951f-c23393edb40a_169.jpeg

Dua wanita yang dituduh membunuh Kim Jong-Nam dilaporkan pernah tinggal di China dalam tiga bulan terakhir, sebelum pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un itu.

Menurut pemberitaan media China Press, WNI bernama Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (29) yang menggunakan paspor Vietnam, kemungkinan bukan agen mata-mata Korut. Namun keduanya diduga diperdaya oleh sebuah jaringan mata-mata untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Dilaporkan China Press seperti dilansir media Malaysia, The Star, Jumat (17/2/2017), Aisyah dan Doan tinggal di China antara satu hingga tiga bulan dan di sana mereka berkenalan dengan seorang pria. Menurut surat kabar China itu, pria tersebut adalah mata-mata yang memperkenalkan Doan dengan empat pria yang kini tengah diburu kepolisian Malaysia terkait pembunuhan Kim Jong-Nam.

Aisyah mulai terlibat ketika Doan diminta oleh pria tersebut untuk mencari seorang teman untuk melakukan syuting video lelucon. Doan pun mengajak Aisyah yang memang sudah saling kenal.

Dilaporkan bahwa Aisyah ditugasi untuk menutup wajah Jong-Nam dengan sapu tangan sementara Doan memberikan suntikan racun. Keduanya beberapa kali melakukan latihan aksi tersebut.

Aisyah dan Doan mengklaim bahwa mereka tidak tahu perbuatan mereka akan menimbulkan masalah. Mereka hanya mengira sedang melakukan rekaman video lelucon saja.

Menurut China Press, Aisyah mengaku tidak tahu siapa Kim Jong-Un ataupun Kim Jong-Nam. Dia juga mengaku dirinya dibayar US$ 100 untuk melakukan syuting video lelucon tersebut.

Sebelumnya, otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Kim Jong-Nam dibunuh oleh dua wanita agen mata-mata Korut yang menyergapnya dari belakang dan meracuninya di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin, 13 Februari lalu.

sumber
 
Malaysia Buru 4 Pria yang Memperdaya Aisyah Bunuh Kim Jong-Nam

a5a8e676-73d1-4500-9b3f-ba1aad00129c_169.jpg

Foto paspor Siti Aisyah dan foto screenshot wanita berpaspor Vietnam (Ilustrasi/detikcom/Mindra Purnomo)

Kepolisian Malaysia masih memburu sedikitnya empat pria yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Empat pria itu diduga telah memperdaya dua tersangka wanita, termasuk Siti Aisyah, yang telah ditangkap.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa tersangka lain akan ditangkap dalam beberapa hari ke depan," tutur seorang sumber kepolisian Malaysia seperti dilansir The Star, Jumat (17/2/2017).

Perburuan 4 pria itu dilakukan setelah salah satu tersangka yang ditangkap, tepatnya wanita berpaspor Vietnam mengaku diperdaya untuk menyerang Jong-Nam. Wanita berpaspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong ini ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada Rabu (15/2) pagi. Sehari setelahnya, atau pada Kamis (16/2) dini hari, seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah ditangkap di sebuah hotel di Ampang, Kuala Lumpur.

Sumber kepolisian Malaysia, menyebut Siti Aisyah bersembunyi di hotel itu usai menyerang Jong-Nam di KLIA pada Senin (13/2) pagi. Sumber itu juga menyebut Siti Aisyah menunggu 'situasi aman' untuk kabur dari Malaysia. Baik wanita berpaspor Vietnam maupun Siti Aisyah, disebut oleh kepolisian Malaysia, sama-sama terekam CCTV bandara saat hari kejadian 13 Februari maupun sehari sebelum kejadian, 12 Februari.

Dalam keterangannya kepada polisi Malaysia, seperti dilaporkan surat kabar China, Oriental Daily, dan dilansir freemalaysiatoday.com, wanita berpaspor Vietnam ini menyebut dirinya datang ke Malaysia bersama seorang wanita lainnya, yang diduga Siti Aisyah, dan empat pria lainnya, sebagai turis.

Menurut wanita ini, begitu mereka mendarat di KLIA, empat pria yang menemaninya mengatakan ingin mengerjai salah satu penumpang. Keempat pria itu, menurut wanita ini, menginstruksikan kepada dirinya untuk menyemprot seorang pria, yang ternyata adalah Jong-Nam, dengan sejenis cairan.

"Mereka memberitahu saya bahwa itu adalah lelucon. Saya tidak tahu itu dimaksudkan untuk membunuhnya," tutur wanita berpaspor Vietnam itu kepada sumber kepolisian yang dikutip Oriental Daily. Dia merujuk pada empat pria yang identitasnya belum diketahui.

Seorang wanita lainnya, yang diduga Siti Aisyah, menutup wajah Jong-Nam dengan sapu tangan, seperti diinstruksikan keempat pria yang sama.

Keterangan ini bersesuaian dengan laporan New Straits Times (NST) yang telah melihat langsung rekaman CCTV bandara dan menyebut Jong-Nam disergap oleh dua perempuan. Disebutkan NST, dalam waktu 5 detik, satu pelaku berdiri di depan Jong-Nam untuk mengalihkan perhatian. Kemudian satu pelaku lainnya, berdiri di belakang Jong-Nam, mengaitkan lengannya ke leher Jong-Nam untuk memasukkan racun.

Rekaman CCTV bandara pada 12 Februari, atau sehari sebelum pembunuhan, dilaporkan menunjukkan dua wanita dan empat pria sedang asyik bermain semprot-semprotan di area bandara. Diduga saat itu mereka sedang 'berlatih' dan melakukan 'pengintaian'. Secara terpisah, seorang sumber kepolisian Malaysia seperti dilansir The Star, menyebut empat pria yang sedang diburu kepolisian Malaysia itu sebagai 'otak' di balik pembunuhan Jong-Nam.

sumber
 
Wapres JK: Siti Aisyah Korban Semacam Rekayasa atau Penipuan

ec50ad27-1b04-4d8f-9edd-1e9d57c63c98_169.jpg

Wapres Jusuf Kalla menyebut Siti Aisyah yang ditangkap kepolisian Malaysia sebagai korban dugaan penipuan. Siti Aisyah diyakini tidak sadar terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri dari pemimpin Korut Kim Jong-Un.

"Kalau dari informasi yang kita terima dan juga apa yang beredar di media, ini kalau dapat disingkatkan begini, apa yang terjadi di kuala lumpur itu korban dari korban. Jadi Kim (Kim Jong-Nam) itu ya korban. Karena ini Aisyah korban juga, korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK menjawab pertanyaan wartawan di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).

JK juga yakin Aisyah bukan agen mata-mata Korea Utara sebagaimana laporan awal soal kematian Jong-Nam. Keyakinan ini didasari fakta masih menetapnya Aisyah di Malaysia saat ditangkap pihak berwenang.

Menurut JK bila benar Aisyah agen, seharusnya wanita asal Serang, Banten itu langsung menghilang.

"Saya kira sudah tidak ketahuan kemana rimbanya tapi kok dia pergi di hotel tidur, bersembunyi. baru di kota itu sendiri, di dekat airport itu. Jadi artinya dia korban dari korban," kata JK.

Sebelum menangkap Aisyah, polisi Malaysia terlebih dahulu menangkap seorang pria Malaysia yang disebut sebagai kekasih Aisyah.

Pria bernama Muhammad Farid Jalaluddin itu memberikan informasi kepada polisi soal keberadaan Siti Aisyah. Penangkapan dilakukan di Hotel Ampang, Kuala Lumpur.

Sumber kepolisian menyebut, Siti Aisyah tinggal di hotel itu seorang diri setelah kabur dari bandara usai menghabisi Jong-Nam pada Senin (13/2) pagi.

Terkait kasus Aisyah, Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur sudah tiba di Selangor, Malaysia, untuk mendatangi penjara tempat Siti Aisyah ditahan.

"Tadi malam (Kamis 16/2), tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur sudah tiba di Selangor, sudah tiba di penjara, sudah berkomunikasi dengan kepala penjara maupun aparat penegak hukum di Selangor," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal.

sumber
 
ternyata bukan siti aisyah aja prlakunya
trnyata msh bnyak juga yg dicari .. jangan'' siti aisyah itu menjadi kmbing hitam nya saja
 
seperti yg telah diberitakan sebelumnya min. Kim Jong-nam sebenarnya adalah pewaris tahta juga sebelumnya dan ini ancaman bagi Kim Jong-Un.
oh masalah dengan Kim jong un nya ya,
kenapa tahun 2011 tahtanya jatuh ke tangan Kim jong un yang paling bungsu, dibanding kakak2nya ya?
terutama anak dari istri sahnya, bukan yang simpanan, he
 
oh masalah dengan Kim jong un nya ya,
kenapa tahun 2011 tahtanya jatuh ke tangan Kim jong un yang paling bungsu, dibanding kakak2nya ya?
terutama anak dari istri sahnya, bukan yang simpanan, he

seperti yang dilansir banyak media, saat itu Jong-Nam ditangkap di Tokyo, Jepang karena menggunakan paspor palsu -- untuk mengunjungi Disneyland.

Insiden itu membuat malu sang ayah, Kim Jong-Il, yang kemudian menjauhkan diri dari Jong-Nam. Akhirnya Jong-Nam mengasingkan diri keluar Korut. Dan ia juga membuat buku biografinya berjudul 'My Father, Kim Jong-Il and Me' yang diterbitkan tahun 2012, Jong-Nam menyebut rezim komunis Korut akan 'runtuh' tanpa reformasi. Buku itu ditulis oleh jurnalis Jepang, Yoji Gomi, yang mewawancarai langsung Jong-Nam dalam beberapa kesempatan.
 
seperti yang dilansir banyak media, saat itu Jong-Nam ditangkap di Tokyo, Jepang karena menggunakan paspor palsu -- untuk mengunjungi Disneyland.

Insiden itu membuat malu sang ayah, Kim Jong-Il, yang kemudian menjauhkan diri dari Jong-Nam. Akhirnya Jong-Nam mengasingkan diri keluar Korut. Dan ia juga membuat buku biografinya berjudul 'My Father, Kim Jong-Il and Me' yang diterbitkan tahun 2012, Jong-Nam menyebut rezim komunis Korut akan 'runtuh' tanpa reformasi. Buku itu ditulis oleh jurnalis Jepang, Yoji Gomi, yang mewawancarai langsung Jong-Nam dalam beberapa kesempatan.
repu untuk den spirit

ternyata anak presiden/raja pun masih perlu ke disneyland :D

jadi kim jong nam ini masuknya oposisi ya?
 
Back
Top