Ahmadinejad Desak Israel Tinggalkan Iran

jmw01

New member
TEHERAN (Berita SuaraMedia) – Iran akan membalas dengan menyerang fasilitas nuklir Israel jika rezim Yahudi itu menyerang kegiatan nuklirnya, ujar kepala staf angkatan bersenjata Hassan Firouzabadi. "Senjata canggih kami bisa mengenai bagian manapun dari rezim Zionis. Kami berharap tidak dipaksa untuk menyerang fasilitas nuklir mereka," ujar Firouzabadi pada kantor berita Mehr.

ahmadinejad_speaks1.jpg

Iran tidak mengakui Israel, yang disebutnya "rezim Zionis". Israel menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman terhadap ekistensinya. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dalam sebuah siaran langsung di Universitas Teheran menandai Hari Al Quds(Yerusalem), mengatakan pada Israel untuk meninggalkan Iran.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidak hanya Zionis, tapi bahkan majikan mereka tidak boleh menyentuh negara Iran dan hak-haknya," ujarnya. Israel, yang diyakini menjadi satu-satunya negara Timur Tengah pemilik senjata nuklir, tidak mengesampingkan aksi militer jika diplomasi gagal mengakhiri perselisihan atas ambisi nuklir Iran. Barat curiga bahwa republik itu diam-diam berusaha mengembangkan senjata nuklir, tapi Iran membantah tuduhan itu.

Surat kabar New York Times melaporkan bahwa inspektor PBB dan spesialis intelijen di negara-negara Barat meyakini Iran tengah bersiap untuk membangun setidaknya dua situs nuklir rahasia tambahan, terlepas dari permintaan agar negara itu membuka program nuklirnya.

Koran itu mengatakan bahwa kecurigaan tersebut didorong oleh komentar terbaru dari seorang pejabat Iran terkemuka.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita mahasiswa Iran, Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan bahwa Presiden Mahmoud Ahmadinejad telah memerintahkan untuk segera dimulainya pembangunan dua pabrik baru.

Pabrik-pabrik itu, ujarnya, "akan dibangun di dalam pegunungan," kemungkinan untuk melindungi dari serangan, menurut pemberitaan The Times.

"Tuhan berkehendak," ujar Salehi, "Kami mungkin akan memulai pembangunan dua situs pengayaan baru" di tahun baru Iran, yang dimulai tanggal 21 Maret tahun depan.

September tahun lalu, Presiden AS Barack Obama mengklaim telah menemukan bukti dari situs nuklir tersembunyi Iran di Qum.

Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka memiliki kecurigaan yang sama dengan Badan Energi Atom Internasional dan tengah memeriksa bukti satelit tentang sejumlah dugaan situs di Iran.

Tapi mereka belum menemukan indikasi solid bahwa Iran berencana menggunakan situs-situs baru itu untuk memproduksi bahan bakar nuklir. Selain itu, pemerintah AS tidak yakin tentang jumlah situs yang mungkin direncanakan oleh Iran.

Bahkan jika situs-situs itu dibangun, pemerintah AS yakin mereka tidak memberikan ancaman langsung atau mengubah perkiraan AS bahwa masih dibutuhkan waktu satu hingga empat tahun lagi bagi Irak untuk memperolah kapabilitas untuk membangun senjata nuklir.

Mereka pikir akan dibutuhkan waktu mungkin beberapa tahun bagi Iran untuk memperkaya uranium di situs-situs barunya.
 
Bls: Ahmadinejad Desak Israel Tinggalkan Iran

melihat pada keberanian presiden iran melawan musuhnya, apakah pemimpin kita juga berani bersikap tegas? Kita doakan ya semoga demikian
 
Back
Top