Air Susu Ibu & Menyusui (Semuanya diBahas di sini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Kalina

Moderator
800px-Human_Breastmilk_-_Foremilk_and_Hindmilk.png

Dua sampel air susu ibu. Sampel sebelah kiri adalah foremilk, air susu yang encer dan bening, susu ini berasal dari payudara yang berisi. Sampel sebelah kanan adalah hindmilk, air susu yang kental dan putih, susu ini berasal dari payudara yang keriput.​

Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum berusia 1 tahun.

Pengaruh Cahaya Matahari

Apabila bila air susu ibu dijemur di bawah sinar matahari secara langsung, maka dalam beberapa jam akan berubah warnanya menjadi merah seperti darah. Hal tersebut disebabkanreaksi kimia yang dikarenakan air susu ibu mengandung berbagai macam protein dan vitamin.

Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

  • Makanan
  • Ketenangan jiwa dan pikiran
  • Penggunaan alat kontrasepsi
  • Perawatan payudara
  • Anatomis payudara
  • Faktor fisiologi
  • Pola istirahat
  • Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan
  • Faktor obat-obatan
  • Berat lahir bayi
  • Umur kehamilan saat melahirkan
  • Konsumsi rokok dan alkohol

Wikipedia
 
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Sekelumit Pengetahuan Tentang Menyusui

Jika Anda berniat memberikan ASI eksklusif pada buah hati, maka Anda membuat keputusan yang sangat bijak. Sebagai pemula, Anda mungkin khawatir tidak dapat menyusui dengan santai dan luwes. Hal ini lumrah dialami ibu muda. Sedikit info di bawah ini mungkin dapat membantu Anda lebih familiar dengan aktivitas menyusui.

a. Apakah ASI adalah makanan terbaik bagi bayi?
Anda boleh bertanya pada dokter atau ahli anak tentang makanan yang paling baik untuk bayi, dan dapat dipastikan mereka menjawab bahwa ASI adalah sumber nutrisi yang sempurna. ASI mengandung 400 macam nutrisi dan hormon yang berguna bagi perkembangan bayi. Ia juga memiliki kandungan yang dapat digunakan untuk melawan penyakit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih sehat dan terhindar dari penyakit seperti infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga, infeksi saluran kencing, dan radang usus.

Di samping bermanfaat bagi bayi, menyusui juga memberikan dampak positif untuk ibu. Dengan menyusui, kemungkinan untuk terjangkit penyakit semacam kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis menjadi kecil.

b. Apakah kualitas ASI dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi ibu?
Banyak Ibu khawatir akan kualitas ASI yang dihasilkan apabila mereka memakan makanan sembarangan. Faktanya, Anda tidak perlu membuat perubahan ekstrem pada menu makanan sehari-hari sebab apa yang Anda konsumsi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas air susu. Walaupun begitu, Anda disarankan untuk tetap mengonsumsi makanan yang bernutrisi agar stamina tetap terjaga walaupun sibuk mengurusi si kecil.

c. Berapa lama saya harus menyusui bayi?
Departemen kesehatan merekomendasikan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan terlewati, Anda dapat mulai memberikan makanan pendamping sampai bayi menginjak usia 1 tahun karena hal ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh bayi untuk bekerja dengan baik. Setelah 1 tahun, Anda bisa memutuskan untuk terus memberikan ASI hingga ia berumur 2 tahun atau tidak tergantung dari kondisi buah hati.

d. Bagaimana cara menyusui yang baik?
Jika sekarang Anda mempersiapkan diri untuk menyusui, beberapa langkah di bawah ini dapat Anda gunakan sebagai panduan.
1. Menyusui biasanya memerlukan waktu antara 5-40 menit. Oleh karena itu, carilah tempat yang nyaman sebelum Anda memberikan ASI kepada si kecil.
2. Posisikan diri Anda senyaman mungkin sehingga tidak membuat lengan dan punggung sakit. Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan bantuan bantal untuk membuat si kecil nyaman.
3. Ketika mulai menyusui, perhatikan apa yang Anda rasakan ketika si kecil mulai menetek. Pastikan puting payudara Anda berada dalam mulut buah hati.
4. Jika memiliki payudara yang cukup besar, mungkin Anda akan merasa lebih nyaman untuk berbaring disampingnya ketika menyusui.
5. Apabila payudara terasa sakit ketika bayi menetek, masukkan kelingking diantara gusi bayi dan puting payudara. Dengan demikian si kecil akan memperbaiki posisi mulutnya sehingga Anda akan merasa nyaman.

Demikian sekilas informasi yang perlu diketahui tentang menyusui. Dengan memberikan ASI, Anda tidak hanya mendukung tumbuh kembang buah hati tetapi juga membangun keintiman dengannya.

source:
ece16f31-a7a3-4480-ae32-cf4eaeb13be2_bilna-logo.png
 
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Perjuangkan Fasilitas Laktasi di Kantor

Dibandingkan saat saya mulai menyusui, Desember 2004, saat ini (nampaknya) menyusui sudah jauh lebih mudah. Di mana-mana mulai tersebar nursing room, banyak penjual apron dengan berbagai motif dan model yang lucu-lucu, informasi tentang menyusui tersebar seantero dunia maya, media cetak dan televisi pun tidak ketinggalan mengusung berbagai bahasan tentang ASI. Dulu boro-boro beli apron, informasinya saja sangat sedikit. Saat saya mengalami plugged duct, bengkak, dan nyeri, mencari cara penanganannya saja cuma ketemu di website berbahasa Inggris.
Senang rasanya awareness tentang ASI saat ini sudah sangat menyebar. Pasti semua ibu, dengan berbagai informasi yang tersedia sekarang, sudah sukses setidaknya melalui masa ASI Eksklusif (ASIX).

Betulkah?
Ternyata tidak :(.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Program Magister Kedokteran Kerja Departemen Kedokteran Komunitas FKUI, pekerja sektor formal di Jakarta yang memberi ASIX hanya 32%. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi, penelitian ini menunjukan hampir 80% pekerja pabrik di Jakarta tidak memberikan ASIX. Padahal responden penelitian ini diantaranya ada pekerja perempuan dari empat kantor BUMN yang harusnya dengan terbitnya SK Bersama Tiga Menteri (MenKes, MeNaKer, dan MeNeg PP) sudah tidak ada halangan lagi bagi mereka untuk memberikan ASI selama mungkin. Tetapi pada kenyataannya, bahkan di kantor BUMN pun, yang namanya fasilitas menyusui yang dapat digunakan untuk memompa dan menyimpan ASI, belum memenuhi syarat. Apalagi program pembinaan laktasi, akses ke konsultan laktasi, dan materi edukasi tentang laktasi.

9361d080-9210-11e3-85ec-43b1af361dc7_lact_room1.jpg


Untungnya di perkantoran masih bisa difungsikan semacam ruangan darurat yang boleh digunakan untuk menyusui walau kadang bentuknya berupa mushola yang sewaktu-waktu bisa dimasuki oleh karyawan pria juga, dan jam kerja yang lebih fleksibel untuk disela memompa. Sementara di pabrik tidak ada sama sekali ruang yang bisa digunakan untuk memompa dan waktu memompa juga sangat terbatas.

Dari empat BUMN yang disurvei, hanya satu yang memiliki ruang laktasi khusus dan permanen, dengan fasilitas wastafel dan sofa. Lemari pendingin/freezer juga tersedia, tapi saat itu sedang dalam keadaan rusak. Namun kendalanya lokasi ruangan ini cukup jauh. Tiga perkantoran yang lain hanya memiliki ruang darurat yang peruntukannya tidak khusus untuk memompa dan kondisinya tidak permanen. Kebanyakan hanya berupa pojokan kecil dengan penutup gorden yang berfungsi juga sebagai ruang istirahat sementara untuk karyawan.

Melihat kondisi di lingkungan tempat kerja yang seperti itu, 50% pekerja akhirnya memompa ASI di toilet/kamar mandi. Dengan dukungan yang minim seperti ini, tidak heran bila akhirnya setelah kembali masuk kerja sehabis cuti hamil 3 bulan, ASIX terhenti (45% pada bulan ke-4) dan ASI disambung dengan susu formula atau MPASI dini.

af3c3f20-9210-11e3-85ec-43b1af361dc7_asi-kantor.jpg


Berdasarkan penelitian tersebut, penyebab utama rontoknya motivasi untuk terus memberikan ASIX di kalangan wanita pekerja adalah:
  • Minimnya fasilitas pendukung laktasi seperti ruang pompa yang permanen dan khusus.
  • Tidak ada media edukasi tentang laktasi seperti brosur, mini-book, atau poster.
  • Tidak ada program pembinaan laktasi di tempat kerja.
  • Tidak ada konsultan laktasi (KL) di kantor. Tidak harus yang betul-betul berprofesi/bersertifikat sebagai KL, personel HRD dengan ilmu laktasi sudah cukup.
  • Kebijakan jam kerja yang pro ibu menyusui seperti misalnya rehat untuk memompa atau keleluasaan jam makan siang bila ada karyawan yang tempat tinggalnya dekat hendak pulang untuk menyusui.

Bagi perusahaan, Ibu yang memberikan ASIX sebenarnya merupakan investasi karena si bayi akan lebih jarang sakit sehingga Ibu bisa lebih fokus bekerja dan produktivitasnya tinggi.

Di tempat kerja Mommies sudah ada fasilitas laktasi? Di atas saya sertakan juga contoh ruang laktasi yang bisa diusahakan di kantor.

Bila belum dan berniat mengajukan proposal ke kantor untuk pengadaan fasilitas dan pembinaan laktasi, berikut kontak yang mungkin bisa membantu:

Code:
SENTRA LAKTASI INDONESIA
Jl. Guru No 100 RT 06 RW 02
Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610
Telp/Fax: 021 7807817
Email: sentra.laktasi.indonesia@gmail.com
Twitter:@sentralaktasi
Web: www.selasi.net (saat ini vakum, dalam rekonstruksi menjadi www.selasi.org)

ASOSIASI IBU MENYUSUI INDONESIA (AIMI)
Graha MDS Lt.3, Duta Mas Fatmawati Blok B1/34
Jl. RS Fatmawati No. 39
Jakarta 12150
Telp: (021) 7279 0165
www.aimi-asi.org

source: Yahoo! She
 
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

:D hehe
 
Last edited:
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Spam
 
Last edited by a moderator:
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

* Makanan
* Ketenangan jiwa dan pikiran
* Penggunaan alat kontrasepsi
* Perawatan payudara
* Anatomis payudara
* Faktor fisiologi
* Pola istirahat
* Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan
* Faktor obat-obatan
* Berat lahir bayi
* Umur kehamilan saat melahirkan
* Konsumsi rokok dan alkohol


hemm,barati saat seorang ibu menyusui,,ibunya yang harus lebih di perhatikan ia?,,
 
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

iya..
Kalau ibunya sehat, insya allah, bayinya juga sehat..
 
Re: Air Susu Ibu (Semuanya diBahas di Thread ini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)

Drama Itu Berjudul: Tongue Tie

Sebelum melahirkan, saya sempat membaca beberapa artikel soal tongue tie. Membacanya hanya sekilas saja, entah mengapa. Hingga akhirnya tanggal 17 Oktober 2011, saya melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Galuh Nabitha Sasikirana Mardani, atau akrab disapa Menik. Bahagia? PASTINYA! Kebahagiaan ini diikuti dengan rasa percaya diri yang tinggi soal menyusui. Dan inilah awal episode drama berjudul “Tounge Tie”.

28931100-bdf9-11e3-a42f-f177a55ffcd0_tongue-tie.jpg

Saat Masih Sulit Menyusui
Sepanjang pengetahuan saya, menyusui adalah hal yang biasa, hal alami yang setiap ibu akan alami. Keinginan saya untuk bisa menyusui bagaimana? SANGAT BESAR! Tapi seperti kata orang bijak “Don’t put your expectation too high”, ternyata keinginan yang sangat besar ini berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Tadinya saya pikir, menyusui itu sekadar buka bra kemudian menyilahkan si anak untuk menghisap airnya, as easy as snapping fingers, dan toh ada yang namanya naluri. Tapi ternyata ada banyak yang harus diperhatikan, dari mulai proses pelekat mulut bayi dengan payudara, fakta kalau menyusui itu bukan di puting tapi di aerola, sampai posisi bayi agar hidungnya tidak tertutup ketika menyusui.

Bagaimana dengan nursing instinct? Mine is zero! Saya sangat kesulitan mencari posisi yang pas untuk menyusui, pegal pinggang-punggung-leher semua datang. Belum lagi tambahan fakta menyakitkan lainnya: puting rata. Menik sulit sekali menyusu, payudara saya bengkak dan mulai lecet. Karena sulit melakukan pelekatan dengan benar, Menik kurang ASI, akhirnya suhu badan meningkat dan mulai kuning. Saya diharuskan memerah agar Menik mendapatkan cukup ASI setiap 2 jam sekali. Di tengah-tengah kegiatan memompa, suster datang dan bilang sebaiknya saya mulai mencari donor ASI agar persediaan ASIP untuk Menik tetap ada. Apa yang kemudian saya rasakan? Frustrasi, cemas apakah saya bisa memberikan ASI untuk anak saya atau tidak. Hingga akhirnya terbersit di pikiran, “Aduuh, lebih susah (me)nyusui daripada melahirkan kemariinnn!!”

Ketika diperbolehkan pulang, saya masih dalam keadaan setengah percaya diri, bisa menyusui. Dan yang menyedihkan, kepercayaan diri itu terus merosot sedikit demi sedikit, Menik terlihat frustasi karena tidak pernah latch on dengan sempurna (kepalanya geleng-geleng kanan kiri kayak lagi marah-marah), berdecap-decap dan juga berdurasi lama (bisa sampai 2 jam lamanya tiap menyusui). Padahal menyusui normal itu, menempel dengan baik, tidak berdecap, dan hanya memakan waktu 10-20 menit. GOSH! Puting berdarah pun menambah rasa frustrasi tadi, sehingga akhirnya saya lebih memilih untuk memerah dengan tangan dan memberikan ASI menggunakan feeder cup. Beberapa teman yang juga sedang menyusui biasanya memberikan jawaban, “Ya, Ki, gue juga gitu, kok! sabar, ya, kalau puting udah adaptasi, hilang sakitnya!” Jawaban yang cukup menenangkan, namun jujur, saat itu, saya takut ketika Menik menangis minta susu. Rasanya seperti mau menyusui anak harimau. Hii! Sensitif? Sudah pasti, di saat banyak cerita bertebaran soal indah dan mudahnya menyusui, saya harus gigit bibir bawah menahan rasa sakit tiap menyusui.

Beruntung saya selalu didukung suami, Rino memberikan semangat kemudian menyarankan saya untuk kembali ke klinik laktasi di rumah sakit tempat saya melahirkan. Setelah konsul, ditemukanlah indikasi tongue tie pada Menik. Tongue tie adalah kondisi tali selaput bawah lidah pendek. Sehingga susah untuk bisa melakukan pelekatan dan juga berpotensi cadel (faktor genetis juga menentukan, di kasus saya, Rino-lah yang cadel).

Ciri-ciri utama tongue tie adalah susah latch on dengan baik, lidah pendek (kalau melet tidak melewati gusi bawah), dan ketika menangis lidah seperti membentuk heart shaped. Tongue tie ini ada 3 tipe:

  • Tipe pertama yang bisa bikin puting ibunya berdarah-darah, ibunya demam tinggi, bahkan sampai pingsan saking sakitnya.
  • Tipe kedua yang bikin puting ibu lecet berlebihan dan bisa bengkak juga payudaranya, namun tidak sampai pingsan seperti tipe 1.
  • Tipe 3 yang paling ringan, tali selaput bawah lidahnya tidak terlalu pendek sehingga bisa diatasi dengan belajar melakukan perlekatan dengan sabar.

Menik termasuk tongue tipe 2, dan setelah diobservasi, akhirnya diputuskan untuk melakukan frenotomi, atau pemotongan tali selaputnya. Ngeri, ya? Tenang, tindakan ini dilakukan di ruang dokter anaknya saja. Walaupun judulnya dipotong, praktiknya adalah menggunakan gunting kecil, hanya sekitar 15 detik, kemudian Menik langsung ditempel ke payudara saya. Surpriseee! Menik bisa nyusu dengan baik dan pendarahannya langsung berhenti karena kena ASI. Setelah insisi, frekuensi menyusu Menik meningkat drastis, namun saya bisa menikmatinya. Durasi menyusu juga hanya sekitar 15-20 menit, kemudian biasanya Menik langsung melepas sendiri dan tertidur. Beda dengan sebelumnya yang harus saya paksa lepas karena sudah terlalu lama dan saya sangat kesakitan.

Akhir dari drama yang berlangsung kurang lebih 3 bulan. Berat badan Menik naik dengan baik sesuai dengan kurva yang ada di growth chart. Drama tongue tie ini jadi pelajaran pertama dalam hal menyusui yang ternyata tidaklah mudah. Diperlukan banyak pengetahuan supaya tidak merasa terintimidasi oleh keadaaan sekitar perihal menyusui ini. Dan pastinya diperlukan banyak dukungan agar proses menyusui berjalan lancar. Jika waktu itu saya tidak mendapatkan dukungan dan pengetahuan, mungkin saya sudah menyerah dan beralih ke susu formula.

Mari menyusui dengan keras kepala.

Yahoo! She
 
kalo pompa asi itu kaya gimana ya?

_________________________________

Cara Cepat Hamil| fertilaid


No Refferal Link, Please
Edited by: Kalina Maryadi as Moderator
 
Last edited by a moderator:
pompa asi itu, biasanya digunakan para ibu menyusui yang pakai program asi exclusive. untuk mengeluarkan cairan susunya, dan masukin ke botol.
 
8 Tips Memerah ASI Dengan Tangan

Bagi ibu yang bekerja, memerah ASI adalah hal penting yang harus dilakukan supaya si kecil bisa tetap menyusu. ASI merupakan asupan yang terbaik bagi bayi. Setidaknya ada 400 nutrisi khusus pada ASI yang diperlukan oleh bayi untuk otaknya supaya tumbuh secara optimal. Karena hal itulah ASI sangat dianjurkan untuk diberikan kepada bayi. Minimal selama 6 bulan pertama setelah ia lahir.

Namun, terkadang pemberian ASI bagi ibu yang bekerja menjadi salah satu kendala bagi para ibu. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan dari memerah ASI. Selain dapat mempertahankan prosuksi ASI, Anda juga dapat terhindar dari payudara bengkak dan nyeri, karena produksi ASI yang berlimpah. Berikut beberapa panduan tentang cara memerah ASI yang menggunakan tangan.

1. Duduk nyaman dengan posisi punggung sejajar.
2. Sebelum mulai memerah, bersihkanlah terlebih dahulu puting Anda.
3. Setelah semua sudah siap, barulah Anda mulai untuk memerah ASI, dimulai dengan merangsang puting agar refleks hormon prolaktin dan oksitosin timbul.
4. Letakkan ibu jari di atas puting sementara jari telunjuk dan jari tengah berada di bawah puting.
5. Mulai mendorong payudara Anda ke arah dada dengan cara seperti memijat.
6. Jika Anda melakukan dengan cara yang benar, sudah dipastikan Anda tidak akan merasakan sakit. Anda dapat melakukan hal tersebut beberapa kali hingga ASI Anda keluar. Dan penting diingat, yakinkan ASI Bunda tidak mengalir melalui jari telunjuk Bunda, sehingga ASI tidak terbuang.
7. Ketika ASI mengalir lambat, gerakkan jari anda di sekitar areola dan berpindah-pindah tempat, kemudian mulai memerah lagi sampai ASI yang tersimpan menjadi kosong.
8. Ulangi prosedur ini sampai payudara menjadi lembek dan anda merasa telah mengosongkan payudara sebanyak yang anda bisa.

Review by : dr. Margareta Amelia

sumber : www.meetdoctor.com
 
semua emang lebih enak manual pake tangan, kalau pake alatnya banyak yang bilang malah sakit walaupun keluarnya memang lebih banyak
 
Begini Tahapan Makan Pendamping ASI

0eac326d-d15f-4f9d-857c-ff7308c2f287_166193415.jpg


Selama enam bulan pertama, bayi dianjurkan tidak mengonsumsi apapun selain air susu ibu. Namun setelahnya, sang buah hati sudah bisa menyantap makanan selain ASI. Secara bertahap, bayi bisa menyicip menu lain yang cair, kemudian lembut, dan berlanjut ke makanan kasar.

Menurut dokter spesialis anak, Franda Prawita, proses pengenalan makanan pendamping ASI sebaiknya dilakukan sejak usia enam bulan ke atas. Sebab pada masa itu, sistem pencernaan bayi mulai terbentuk dan kebutuhan akan nutrisi semakin bertambah. Maka tidak heran jika bayi terlihat kerap memasukkan tangan ke mulut, karena rasa lapar yang tidak cukup dipenuhi oleh ASI.

"Kalau pemberian makanan pendamping ASI terlambat, bisa berakibat bayi tumbuh tidak normal. Seperti kekurangan berat atau tinggi badan," kata dia kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 18 Juli 2014.

Untuk mulai memperkenalkan makanan kepada bayi, Franda melanjutkan, bisa dengan menu yang mengandung zat besi, protein, dan karbohidrat. Seperti pisang, wortel, alpukat, sayuran hiijau, buah-buahan, atau hati ayam. Upayakan, makanan awal yang diberikan masih bertekstur lembut. Sehingga saluran pencernaan buah hati tidak kaget saat menerimanya.

"Perhatikan reaksi bayi, jika ada tanda tidak suka ataupun alergi mungkin ada masalah pada jenis makanan atau tingkat kehalusannya," kata dia. "Kalau terjadi respon negatif, jangan ragu bawa ke dokter untuk berkonsultasi."

Apabila bayi menginjak usia 7-8 bulan, makanan pendamping dengan tekstur yang sedikit kasar sudah bisa diberikan. Kemudian berlanjut ke makanan yang lebih kasar ketika memasuki umur 9-10 bulan. "Tahapan ini untuk melatih pencernaan, sekaligus menambah kualitas asupan nutrisi secara perlahan sesuai kebutuhan bayi," kata dia.

Tahap selanjutnya, sekitar usia 11-12 bulan bayi sudah bisa mengonsumsi bubur tim dengan ditemani sayuran pelengkap. Dengan catatan, racikan bumbu yang digunakan tidak terlalu banyak mengandung garam, merica, cabai ataupun memiliki bau yang sangat menyengat. Sebab meski telah siap menyantap makanan kasar, bayi tetap memiliki saluran percernaan yang sensitif. Menu dengan banyak bumbu bisa berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh bayi.

"Perhatikan juga kebersihan alat makan, karena kuman sangat mudah masuk ke tubuh sang bayi dan berisiko terhadap kesehatannya," kata dia.

Yahoo! She
 
tapi non anak-anak jaman sekarang kebanyakan umur 7 bulanan gitu udah dikasih nasi tim juga. beda kali ya sama yang dulu-dulu pencernaannya haha
 
Agar Anak Mau Minum ASI

Tanya:
Salam kenal, Dokter.

Terus terang, saya sangat menyesal karena hanya memberi ASI kepada anak hingga usia 4 bulan. Waktu itu, saya harus kembali bekerja. Kini, anak saya berusia 10 bulan dan memiliki berat badan di bawah rata-rata.

Bagaimana caranya, agar anak saya mau kembali meminum ASI sampai berusia 2 tahun? ASI saya masih keluar meski jumlahnya sedikit. Terima kasih, Dok.

Jawab:
Salam kenal Bunda,

Bunda harus mencoba terlebih dulu agar anak mau menyusui kembali. Nah, produksi ASI yang kurang sebenarnya bisa diatasi dengan adanya rangsangan dari isapan mulut anak. Isapan tersebut akan membantu kelenjar susu memproduksi lebih banyak ASI.

Sembari mencoba, Anda sebaiknya tetap menjaga asupan dengan makan makanan bergizi sehari-hari. Selamat mencoba, semoga anak Anda dapat kembali menyusui.

dr. Fransisca Alvionita yang berpraktik di Jakarta
Sumber: www.meetdoctor.com
 
Air Susu Ibu & Menyusui (Semuanya diBahas di sini|Terima Konsultasi ttg ASI juga)
mau nanya, kalau air susu dibalas air tuba itu gimana ya? kadang ada orang yang menerima kebaikan dari orang lain, tapi membalasnya dengan kejahatan




kalau salah nanya kaburrrr ahh, lagian katanya semua dibahas disini :D
 
mau nanya, kalau air susu dibalas air tuba itu gimana ya? kadang ada orang yang menerima kebaikan dari orang lain, tapi membalasnya dengan kejahatan




kalau salah nanya kaburrrr ahh, lagian katanya semua dibahas disini :D

jiaaah haha si aden bisa aja nih
 
Ingin ASI Banyak? Makan Makanan Ini

Selain untuk kesehatan ibu setelah melahirkan, nutrisi yang mencukupi juga dibutuhkan bayi sebab akan memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Misalnya, makanan yang kaya zat besi karena ibu kehilangan banyak darah saat melahirkan dan asupan berkalsium agar produksi ASI tetap lancar.

Nah, berikut ini adalah pilihan makanan yang tepat usai melahirkan:

Menyusui-Saat-Berpuasa-itu-Menyehatkan-Asal....jpg


1. Produk susu rendah lemak
Beberapa produk susu rendah lemak seperti yoghurt, susu, atau keju dapat membuat produksi ASI lebih banyak. Makanan ini juga mengandung protein, vitamin B, dan vitamin D serta sumber kalsium terbaik yang dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan tulang bayi.

2. Telur
Telur adalah kombinasi sempurna dari lemak dan protein yang diperlukan wanita dalam diet sehat setelah melahirkan. Telur bisa membantu menjaga tubuh tetap kuat dan baik untuk perkembangan otak bayi.

3. Ikan salmon
Ikan salmon bagus untuk otak dan saraf bayi karena mengandung asam lemak Omega-3. Ikan salmon juga baik untuk kesehatan jantung.

4. Daging sapi
Daging sapi memiliki kandungan protein, zat besi, dan vitamin B12. Nutrisi-nutrisi tersebut baik untuk mengembalikan energi setelah melahirkan dan meningkatkan kualitas ASI.

5. Kacang-kacangan
Kacang hitam dan kacang merah kaya akan zat besi dan mengandung banyak protein nabati sehingga bisa memperbanyak produksi ASI.

Selamat mencoba!

Ditinjau oleh dr. Fransisca Alvionita


Sumber: www.meetdoctor.com
 
Kandungan Nutrisi yang Terkandung dalam ASI

Sungguh menakjubkan fenomena tumbuh kembang seorang bayi. Mengandung, melahirkan, dan menyusui menjadi hal yang sangat penting dalam perjalanan bayi.

Seperti yang dilansir dari Boldky, Sabtu (13/13/2014), produksi ASI seorang ibu memiliki perbedaan dalam jangka waktu tertentu baik dari rasa, wujud, dan kandungannya.

Seperti ASI yang dihasilkan oleh ibu dengan bayi prematur, nutrisi yang terkandung mampu menguatkan kekuatan sang bayi.

Meskipun memiliki perbedaan, tetapi terdapat kandungan nustrisi terpenting yang pasti ada dari ASI. Pertama adalah asam amino. Karena kandungan protein di dalam ASI cukup rendah, asam amino diubah menjadi asupan kandungan protein yang sangat penting bagi bayi. Asam amino yang disebut dengan taurin ditemukan dalam ASI dengan jumlah besar. Sebuah studi menunjukkan bahwa taurin memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak.

Mengapa bayi umumnya terlihat gemuk? Alasannya terdapat kandungan lemak dalam ASI. Lemak ini akan dipecah oleh enzim lipase dan dialirkan dalam darah sehingga asupan sumber energi tersebar bayi bisa terpenuhi. Enzim lipase sendiri berguna untuk melancarkan sistem pencernaan.

Kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi terkandung dengan jumlah besar dalam ASI yang berguna sebagai bioavailabilitas.

Terakhir, ASI juga mengandung hormon yang bisa memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, fisiologi bayi. Menurut penelitian, asam lemak dalam ASI dapat meningkat perkembangan otak dan retina mata bayi.

c53cc740-58e4-11e4-baa8-69944a3fe2c7_Logo-Liputan-6-512x512-copy.PNG
 
Back
Top