Kalina
Moderator
JIKA biasanya busana seksi dan glamor menghias runway, kali ini busana sederhana yang dilengkapi
aksesori masker hingga kantung darah yang tampak
memanjakan mata. Tujuannya, sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan. Di balik gemerlap dunia mode, tanpa disadari ada
efek negatif yang terselip di dalamnya. Ialah bahan
baku yang mengandung racun di mana menjadi
material busana-busana indah yang tersebar di
pasaran. Prihatin akan hal tersebut, baru-baru ini, sebuah
pergelaran busana di China, yang diselenggarakan
oleh Greenpeace, menyuguhkan tampilan berbeda.
Pasalnya, para model yang berjalan di catwalk tampil
dengan mengenakan masker dan menenteng
kantung darah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan
sebagian orang yang memuja-muja fesyen tanpa
memerdulikan bahan baku yang mereka pakai.
Fashion show bertajuk “Toxic” diadakan untuk
memeringatkan beberapa label rumah mode yang
menjual pakaian mereka dengan menggunakan zat beracun dalam proses pembuatannya. Dalam peragaan tersebut, para model memeragakan
beberapa busana desainer ternama yang dilengkapi
dengan aksesori masker mulut, serta membawa
kantung darah. Pengadaan fesyen show ini sendiri
merupakan sebuah peringatan bagi para pelaku
mode mengingat banyaknya busana berbahan baku tak ramah lingkungan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Greenpeace, di mana mereka menguji
beberapa celana, T-shirt, rok yang dijual di 30 negara,
ditemukan bahwa hampir dua pertiga dari koleksi
yang ada mengandung bahan kimia dan pewarna
yang berhubungan dengan kanker, seperti dilansir The Sun.
aksesori masker hingga kantung darah yang tampak
memanjakan mata. Tujuannya, sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan. Di balik gemerlap dunia mode, tanpa disadari ada
efek negatif yang terselip di dalamnya. Ialah bahan
baku yang mengandung racun di mana menjadi
material busana-busana indah yang tersebar di
pasaran. Prihatin akan hal tersebut, baru-baru ini, sebuah
pergelaran busana di China, yang diselenggarakan
oleh Greenpeace, menyuguhkan tampilan berbeda.
Pasalnya, para model yang berjalan di catwalk tampil
dengan mengenakan masker dan menenteng
kantung darah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan
sebagian orang yang memuja-muja fesyen tanpa
memerdulikan bahan baku yang mereka pakai.
Fashion show bertajuk “Toxic” diadakan untuk
memeringatkan beberapa label rumah mode yang
menjual pakaian mereka dengan menggunakan zat beracun dalam proses pembuatannya. Dalam peragaan tersebut, para model memeragakan
beberapa busana desainer ternama yang dilengkapi
dengan aksesori masker mulut, serta membawa
kantung darah. Pengadaan fesyen show ini sendiri
merupakan sebuah peringatan bagi para pelaku
mode mengingat banyaknya busana berbahan baku tak ramah lingkungan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Greenpeace, di mana mereka menguji
beberapa celana, T-shirt, rok yang dijual di 30 negara,
ditemukan bahwa hampir dua pertiga dari koleksi
yang ada mengandung bahan kimia dan pewarna
yang berhubungan dengan kanker, seperti dilansir The Sun.