Ngawi - Kebakaran Gunung Lawu membuat aktivitas pendakian di bulan suro terganggu. Ratusan pendaki telah dievakuasi. Namun masih ada 44 pendaki yang belum berhasil dievakuasi.
"Dari semula memang ada sekitar 200-an pendaki saat malam suro. Saat ini masih ada 44 pendaki yang belum turun," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra kepada detikcom di kantornya Selasa (12/9/2018).
44 Pendaki yang menuju puncak Gunung Lawu, kata Fery, masuk melalui tiga jalur pendakian yang ada, yakni Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, dan Candi Cetho. Saat ini Tim evakuasi telah melakukan penyisiran di jalur pendakian dengan melibatkan sekitar 50 personel.
"Update perkembangan kebakaran Gunung Lawu dan Jumlah Pendaki yang sampai saat ini masih di puncak dapat kami sampaikan hingga pukul 09.30 WIB pagi ini total yang teregister dan belum turun sekitar 44 orang. Terbagi dari tiga jalur pendaian. Dan kami masih terus melakukan penyisiran di jalur pendakian," katanya.
Dijelaskan Fery, dari 44 pendaki tersebut dengan rincian masuk melalui Cemoro Sewu 31 orang berasal dari Ngawi 3 orang, Rembang 17 orang, Boyolali 3 orang, Sidoarjo 6 orang dan Surabaya 2 orang. Sedangkan ada 13 pendakian masuk Cemoro Kandang, terdiri dari Wates 4 orang, Jakarta dan Solo 5 orang dan Surabaya 4 orang. Sedangkan pendaki yang melalui Candi Cetho belum masuk.
Fery menambahkan saat ini kondisi kebakaran lawu di petak 41 masuk Jogorogo, Ngawi Jawa Timur dan di pos 5 yang mendekati jalur pendakian via Candi Cetho Karangayar sudah padam. Dalam penyisiran dan evakuasi penurunan pendaki melibatkan Basarnas Pos SAR Trenggalek, BPBD Magetan, Polsek Plaosan, Koramil Plaosan, Polhut Perhutani Lawu, Tagana Magetan serta Paguyuban Giri Lawu (PGL).
"BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Perhutani, Relawan Gabungan melakukan monitoring dan penyisiran guna meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Koordinasi antar lintas kabupaten kota di Karangayar guna mencocokan data valid pendaki yang sampai saat ini masih di puncak," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya pada malam pergantian tahun Islam 1 Muharam atau 1 Suro telah tepatnya 10 September ada sekitar 200 pendaki terlanjur melakukan pendakian. Saat itu kebakaran kembali terjadi setelah sebelumnya padam sehingga jalur pendakian di buka.
Pada malam suri Puncak Gunung Lawu menjadi pilihan pendaki karena memiliki sejarah dan magis yang kuat untuk menggelar ritual dan doa untuk leluhur Sunan Lawu. Pengelola mencatat setiap malam suro ada lebih dari 5 ribu pendaki.
sumber: detik news
