askom
New member
Insiden rasialis yang dialami AC Milan kala berkunjung ke markas Pro Patria pada laga persahabatan membuat Kevin-Prince Boateng melakukan aksi berani. Dia menendang bola ke arah penonton dan meninggalkan lapangan tanpa izin. Ternyata, sikap Boateng itu menuai banyak pujian.
Chants rasialis yang ditujukan kepadanya memang terdengar di Stadio Speroni. Karena geram, Boateng mengambil bola, menendangkannya ke arah fans, menanggalkan kostumnya, dan pergi meninggalkan lapangan. Seluruh rekan setim pun mengikutinya. Beberapa pihak lantas memuji sikap Boateng dan seluruh skuad Milan, sekaligus mengutuk ulah suporter Pro Patria.
"Akhirnya! Tim hebat, pelatih hebat, dan pria hebat. Massimiliano Allegri memahami masalahnya. Kami semua lelah dengan semua ini. Italia harus bangkit, dan ini hanya langkah awal. Milan dsangat fantastis. Bersama, mungkin kami bsia mengatasi orang-orang seperti itu (fans Pro Patria)," ucap pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli.
Disusul kicauan Patrick Vieira di twitter, yang menyuarakan dukungan kepada sikap Boateng. "Boateng sangat berani melakukan itu, dan itu pun hal yang benar. Kita harus berdiri bersama," kicau eks gelandang AC Milan, Juventus dan Inter Milan itu.
"Jika cerita tentang KPB, yang meninggalkan lapangan bersama rekan setimnya setelah aksi rasialis adalah benar, itu langkah benar buat dia," bilang bek Manchester United, Rio Ferdinand.
Pun Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Italia (AIC), Damiano Tommasi yang turut bersuara keras. "Itu sinyal yang bagus. Idealnya laga tak perlu ditunda. Tapi, lebih baik melakukan itu demi menanggapi insiden tersebut," sebutnya.
Insiden rasialis di Stadio Speroni itu pun siap diselidiki FIGC. Jika terbukti, hukuman berat akan diberikan kepada Pro Patria dan fans yang melakukannya.
"Segala sanksi dan hukuman tidak bisa ditunda lagi terkait inisden yang tak bisa ditoleransi itu. Asosiasi sudah siap melakukan penyelidikan siapa yang bertanggung jawab demi menghukum perilaku rasialis yang mengganggu laga persahabatan. Kami mendukung penuh pemain yang menjadi korban rasialis dan Milan yang menolak menyelesaikan pertandingan," ucap Presiden FIGC, Giancarlo Abete.
Salah satu pemain Milan, Mbaye Niang pun sudah bersuara lantang, diap melakukan sikap serupa jika insiden yang sama terjadi di Serie-A atau Liga Champions. "Kami siap melakukan hal sama di Serie-A atau Liga Champions, meski kami bermain melawan Barcelona atau Real Madrid," tegas Niang....
sumber :