Akun Facebook Muhammad Hidayat S Di Banjiri Kata "Ndeso"

K138indo

New member
h_JQ3_Ldp.jpg


Hampir setiap status atau tautan video oleh akun tersebut ditanggapi dengan kata yang sama, seringkali tulisan ndeso itu diulang-ulang hingga satu layar panjangnya.
Kadang-kadang tulisan ndeso itu tercantum bersama foto komedian dan pemandu acara talk show televisi Tukul Arwana.

Peristiwa ini kemungkinan ada kaitannya dengan tindakan seorang warga Bekasi bernama Muhammad Hidayat yang melaporkan video unggahan Kaesang Pangarep -- putra Presiden Jokowi -- ke polisi dengan tuduhan ujaran kebencian.

Link FB Muhammad Hidayat S https://www.facebook.com/profile.php?id=100011107657606&fref=nf


T8b_Tl_VD.jpg


Redaksi belum bisa memverifikasi apakah akun Muhammad Hidayat S itu adalah benar milik si pelapor Kaesang.
Akun itu cukup aktif, dengan 4.966 teman. Dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar status dan video yang dimuat terkait pemilihan gubernur DKI Jakarta, celaan terhadap Presiden Jokowi dan jajaran Polri, dan pembelaan terhadap pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Syihab.

e_LVPhm0.jpg


Pada foto cover di atas nama akun terdapat tulisan "Sahabat Muslim, Amar Ma'ruf Nahi Munkar". Di kolom pekerjaan ditulis "pekerja sosial dan pedagang rongsok" dengan alamat tinggal Bekasi.
Dalam video yang dilaporkan Muhammad, Kaesang mengkritik pihak-pihak yang meminta proyek dari orangtua yang bekerja di pemerintahan.

Ncp_Oy_Pd.jpg


Dia juga mengkritik orang-orang --terutama yang memiliki gelar dan menyelesaikan kuliah di luar negeri -- yang kembali ke Indonesia, tetapi bukan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, malah menghancurkan. Mereka itu disebutnya dengan ndeso.

Kaesang juga mengkritik pihak-pihak yang mengajarkan anak-anak kecil menyebarkan kebencian. Padahal, anak-anak itu adalah penerus bangsa. Dia menyebut mereka yang mengajarkan anak-anak kecil menyebarkan kebencian dengan kata ndeso.
Kata ndeso sendiri dalam bahasa sehari-hari di kalangan komunitas Jawa Tengah kurang lebih bermakna udik atau kampungan atau kurangnya pemahaman terhadap tata krama.
 
Back
Top