Al Quran Jadi Sasaran Latihan Tembak, AS Minta Maaf

gupy15

Mod
19/05/2008 07:39 WIB

Al Quran Jadi Sasaran Latihan Tembak, AS Minta Maaf

Melly Febrida - detikcom



Baghdad - Gara-gara menggunakan Al Quran sebagai target dalam latihan tembak, seorang tentara AS ditarik dari Irak. Pejabat militer AS pun telah meminta maaf atas sikap anak buahnya yang memicu protes itu.
Seorang tentara yang tidak disebutkan identitasnya itu diamankan setelah polisi Irak menemukan Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam dengan
lubang peluru di sampulnya pada pekan lalu di Irak barat.Panglima tertinggi Angkatan Perang AS di Baghdad Mayor Jenderal Jeffrey Hammond menemui kepala suku Radhwaniya di pinggiran barat ibukota untuk memohon maaf.
"Saya datang untuk meminta maaf," kata Hammond kepada
pemimpin suku. "Pada kesempatan ini dengan rendah hati saya mohon
maafkan saya dan tentara saya," ujar Hammond seperti dikutip AFP, Senin (19/5/2008).
Sedangkan pejabat militer AS lainnya menciumi Al Quran dan memberikan hadiah Al Quran kepada kepala adat dalam upacara minta maaf. Dalam kesempatan itu juga dibacakan surat permintaan maaf dari tentara yang bersangkutan.

"Saya dengan tulus berharap tindakan saya tidak mengurangi kemitraan yang
sudah dikembangkan oleh dua negara ini. Tindakan saya ini sangat
gegabah dan tak bertanggung jawab, tetapi di lubuk hati saya tidak ada
niat untuk berbuat jahat," ujar Hammond, mengutip surat yang ditulis
tentara berpangkat sersan tersebut.
Sersan itu lalu dipindahkan dari Irak untuk mengikuti pemeriksaan pendahuluan. "Prajurit itu
dipertanyakan kedisiplinanya karena tindakannya menembak Al Quran. Kami
melatih semua tentara kami sepenuhnya untuk bertanggung jawab terhadap
tindakan mereka," imbuh dia.
Sedangkan juru bicara militer Kolonel Bill Buckner mengatakan mereka melihat insiden ini sebagai
suatu hal yang serius dan bermasalah.
"Panglima koalisi sudah memberi penjelasan kepada pemimpin lokal hasil pemeriksaan serta
mengungkapkan penyesalan mendalam. Mereka juga sudah melakukan tindakan
disipliner bagi tentara yang terlibat dan dia sudah disingkirkan dari
Irak," pungkas Buckner.
 
Back
Top