Alan Greenspan : Ekonomi AS Tahun Ini Akan Berjalan Lamban

Noriez

New member
(Vibiznews - Business) - Masih ingatkah Anda dengan sosok ekonom terkemuka dunia, Alan Greenspan ? ya, mantan Gubernur Fed ini rupanya masih cukup eksis dalam menganalisa perekonomian dunia meski secara status telah "pensiun" dari dunia yang sempat membesarkan namanya sebagai ekonom yang patut disegani beberapa waktu yang lalu. Ditengah situasi ketidakpastian terhadap perkembangan perekonomian global saat ini, Greenspan berusaha mengeluarkan komentarnya terhadap hal-hal yang dinilainya cukup patut untuk diamati.

Ekonomi AS Masih Sulit Naik Signifikan


Seperti kita ketahui bahwa segala macam prediksi menyebutkan bahwa pada tahun ini merupakan momentum yang tepat bagi perekonomian global termasuk perekonomian AS untuk bergerak dalam proses pemulihan ekonomi paska dihantam krisis sejak tahun 2008 lalu. Namun rupanya proses tersebut sepertinya membutuhkan sebuah perjuangan yang cukup berat. Meski di awal tahun perekonomian AS sempat dilaporkan mengalami pergerakan yang signifikan dengan naiknya data sektor manufaktur dan properti.

Menurut Greenspan, hal positif tersebut bukanlah merupakan sebuah jaminan yang dapat membuat perekonomian dapat stabil dan mengarah ke sebuah pemulihan ekonomi. Ia menitikberatkan pada beberapa faktor fundamental ekonomi seperti masih labilnya pergerakan bursa saham AS yang masih saja mengalami tren bullish di awal tahun ini. Bahkan pada 5 Februari yang lalu bursa AS sempat mengalami pelemahan terendah sejak bulan Juli tahun lalu. Untuk indeks Dow Jones saja pada tahun ini telah mengalami pelemahan sebesar 4%.

greenspandalem.jpeg

Dilain sisi, Greenspan melihat bahwa tren pengangguran masih sulit untuk "dijinakan", meski pada bulan Januari lalu tingkat pengangguran telah mengalami penurunan ke level 9,7%, Greenspan melihat sampai dengan berakhirnya tahun ini tingkat pengangguran AS masih akan berkisar dikisaran tinggi pada posisi antara 9-10%. Sebuah kondisi yang cukup sulit bagi para tenaga kerja untuk dapat terserap di berbagai sektor ekonomi dalam waktu yang cukup singkat akibat krisis ekonomi.

Sejak perekonomian AS mengalami resesi, sebanyak 8,4 juta tenaga kerja telah terpangkas dari berbagai sektor ekonomi. Kondisi ini merupakan kondisi terburuk sejak AS mengalami "Great Depression" pada tahun 1930-an. Sedangkan sampai dengan bulan Desember lalu tingkat pengangguran sempat menembus level 10%.

Harapan masih cukup ada meski perekonomian AS maish dihadapkan pada beberapa persoalan. Pertumbuhan ekonomi menurut Greenspan masih akan berpeluang mengalami peningkatan di kuartal pertama tahun ini. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan sempat terjadi di kuartal terakhir tahun lalu dimana ekonomi AS membukukan pergerakan meningkat sebesar 5,7% yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 6 tahun terakhir.

Sektor properti, manufaktur dan ritel dinilai menjadi salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi setelah ketiga faktor tersebut memberikan sebuah prestasi yang baik dalam beberapa bulan kebelakang. Apalagi Presiden Obama berencana akan kembali mengucurkan paket stimulus ekonomi sebesar 1 triliun dollar guna mendorong naiknya performa sektor properti. Terakhir, Greenspan mengatakan bahwa perjalanan ekonomi AS masih terlalu panjang dan tidak menutup kemungkinan bahwa ekonomi AS justru akan benar-benar pulih terjadi pada tahun depan.

SumbeR
 
Back
Top