Adamsuhada
New member
Pelatih Real Madrid Fabio Capello telah menyatakan tidak akan memainkan David Beckham sampai akhir musim. Apa yang mendasari pernyataan mengagetkan itu?
Usai Beckham menolak perpanjangan kontrak dengan El Real dan memilih pindah ke LA Galaxy di akhir musim, Capello mengeluarkan pernyataan mengagetkan. Yang menjadi dasar pernyataan tersebut memang hanya Capello yang tahu. Tapi ada dua kemungkinan, yaitu pelampiasan rasa kesal dan alasan strategi.
Kenapa kesal? Bagaimana tidak, gelandang yang dibeli Rp 300 miliar dari Manchester United dan digaji dengan kisaran miliaran rupiah perminggu itu akan pindah dengan status free transfer di akhir musim. Artinya, Real tidak akan mendapat sepeserpun dari kepindahan mantan kapten Inggris itu ke Galaxy.
Selain itu, dengan menolak perpanjangan kontrak, kucuran uang ke Santiago Bernabeu dipastikan berkurang musim berikut. Siapa yang bisa menyangkal bahwa kocek Real Madrid bertambah tebal dari hasil penjualan merchandise hasil brand image Becks.
Sebaliknya, kalau Becks mau memperpanjang kontrak, uang masih akan mengalir ke pundi-pundi klub yang dibawahi Ramon Calderon itu. Becks bisa jadi akan sangat jarang bermain, tetapi siapa bilang dia harus bermain untuk mendatangkan uang. Dengan duduk manis pun uang yang akan menghampiri dia dan klubnya.
Kemungkinan kedua adalah strategi, dalam arti Capello sengaja "memancing" Galaxy atau klub lain yang berminat pada Becks. Dengan memasang label "tidak dibutuhkan" pada Becks, klub peminat bisa langsung meminjam atau membeli -- yang hanya berlaku bagi Galaxy.
Dengan dipinjamkan, Real tidak perlu lagi membayar gaji Becks yang kisarannya mencapai miliaran rupiah per minggu. Apalagi kalau sampai dijual, pasti dengan senang hati akan dilepas karena pemakai nomor 23 itu memang sudah tidak disenangi Capello.
Dua kemungkinan itu sebenarnya berkaitan erat karena kental dengan aroma bisnis yang berorientasi uang. Tentu saja yang diinginkan pihak Real adalah yang kedua. Dibandingkan dengan alasan pertama yang sangat subyektif, alasan kedua jelas lebih menguntungkan. Dan terbukti, "pancingan" itu sudah termakan.
"Saya yakin saat General Manager Alexi Lalas atau Kepala Pelatih Frank Yallop mendengar hal ini, mereka akan berusaha mendatangkan Beckham lebih cepat. Kalau cuma masalah membayar untuk sisa kontrak Beckham, mereka pasti mau," ujar juru bicara MLS, Stephen Rodriguez seperti dilansir Sportinglife, Minggu (14/1/2007).
Usai Beckham menolak perpanjangan kontrak dengan El Real dan memilih pindah ke LA Galaxy di akhir musim, Capello mengeluarkan pernyataan mengagetkan. Yang menjadi dasar pernyataan tersebut memang hanya Capello yang tahu. Tapi ada dua kemungkinan, yaitu pelampiasan rasa kesal dan alasan strategi.
Kenapa kesal? Bagaimana tidak, gelandang yang dibeli Rp 300 miliar dari Manchester United dan digaji dengan kisaran miliaran rupiah perminggu itu akan pindah dengan status free transfer di akhir musim. Artinya, Real tidak akan mendapat sepeserpun dari kepindahan mantan kapten Inggris itu ke Galaxy.
Selain itu, dengan menolak perpanjangan kontrak, kucuran uang ke Santiago Bernabeu dipastikan berkurang musim berikut. Siapa yang bisa menyangkal bahwa kocek Real Madrid bertambah tebal dari hasil penjualan merchandise hasil brand image Becks.
Sebaliknya, kalau Becks mau memperpanjang kontrak, uang masih akan mengalir ke pundi-pundi klub yang dibawahi Ramon Calderon itu. Becks bisa jadi akan sangat jarang bermain, tetapi siapa bilang dia harus bermain untuk mendatangkan uang. Dengan duduk manis pun uang yang akan menghampiri dia dan klubnya.
Kemungkinan kedua adalah strategi, dalam arti Capello sengaja "memancing" Galaxy atau klub lain yang berminat pada Becks. Dengan memasang label "tidak dibutuhkan" pada Becks, klub peminat bisa langsung meminjam atau membeli -- yang hanya berlaku bagi Galaxy.
Dengan dipinjamkan, Real tidak perlu lagi membayar gaji Becks yang kisarannya mencapai miliaran rupiah per minggu. Apalagi kalau sampai dijual, pasti dengan senang hati akan dilepas karena pemakai nomor 23 itu memang sudah tidak disenangi Capello.
Dua kemungkinan itu sebenarnya berkaitan erat karena kental dengan aroma bisnis yang berorientasi uang. Tentu saja yang diinginkan pihak Real adalah yang kedua. Dibandingkan dengan alasan pertama yang sangat subyektif, alasan kedua jelas lebih menguntungkan. Dan terbukti, "pancingan" itu sudah termakan.
"Saya yakin saat General Manager Alexi Lalas atau Kepala Pelatih Frank Yallop mendengar hal ini, mereka akan berusaha mendatangkan Beckham lebih cepat. Kalau cuma masalah membayar untuk sisa kontrak Beckham, mereka pasti mau," ujar juru bicara MLS, Stephen Rodriguez seperti dilansir Sportinglife, Minggu (14/1/2007).