Kalina
Moderator
KOMPAS.COM -- Hitam adalah warna yang paling favorit di dunia mode. Jika Anda melihat orang-orang yang berada di garis terdepan mode saat ini, seperti Michael Kors, Alexander Wang hingga editor mode Vogue, Grace Coddington, mereka semua selalu berbusana warna hitam.
Ditambah lagi, hitam juga merupakan warna yang paling diasosiasikan dengan elegan, diikuti oleh silver, emas dan putih.
Namun, mungkin alasan terbesar wanita dan pria sangat senang memakai hitam adalah adanya efek melangsingkan.
Sebab, dengan memakai hitam, bagian-bagian yang kurang kita sukai dapat tersamarkan sehingga terlihat lebih kurus.
Mengapa demikian? Jessica Rogan, seorang kurator di Institusi Kostum Metropolitan Museum of Art (Met), menjelaskan bahwa di abad ke-15, Duke of Burgundy menjadi orang pertama yang memakai hitam setelah masa berkabung berakhir.
Lalu, warna hitam pun menjadi simbol kekuatan, elegan dan kemewahan karena pada saat itu, cat hitam sangatlah mahal.
Memasuki abad ke-19, hitam menjadi lebih terjangkau dan mulai dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Namun, 1926 adalah tahun yang membuat hitam menjadi warna mode.
Vogue Amerika mempublikasikan sebuah ilustrasi yang menggambarkan gaun hitam sebetis.
Mereka menyebutnya “Chanel’s Ford” dan mensugestikan bahwa hitam adalah standar baru untuk selera semua wanita.
Christian Dior juga dikutip pernah menyebut hitam sebagai “warna yang paling membuat kurus.”
Dior melanjutkan, “Hitam juga yang paling cocok untuk dipakai. Kamu bisa memakai hitam kapan saja. Kamu bisa memakainya di umur apapun. Kamu bisa memakai untuk semua acara. Aku bisa menulis buku tentang hitam.”
Pada pertengahan abad, hitam menjadi sesuatu yang menyimbolkan pengetahuan, kreativitas dan kekuatan. Dia menjadi seragam untuk pemusik jazz dan seragam untuk wanita elegan seperti Audrey Hepburn di Breakfast at Tiffany’s, walaupun peran Hepburn di film itu adalah seorang tunasusila.
“Hitam itu rendah hati dan arogan di saat bersamaan,” kata desainer Jepang Yohji Yamamoto suatu kali.
“Tapi di atas semuanya, hitam mengatakan ini: ‘Aku tidak menganggumu, kamu tidak mengangguku,” imbuhnya, dan mungkin sikap inilah yang diusung oleh hitam.
Ditambah lagi, hitam juga merupakan warna yang paling diasosiasikan dengan elegan, diikuti oleh silver, emas dan putih.
Namun, mungkin alasan terbesar wanita dan pria sangat senang memakai hitam adalah adanya efek melangsingkan.
Sebab, dengan memakai hitam, bagian-bagian yang kurang kita sukai dapat tersamarkan sehingga terlihat lebih kurus.
Mengapa demikian? Jessica Rogan, seorang kurator di Institusi Kostum Metropolitan Museum of Art (Met), menjelaskan bahwa di abad ke-15, Duke of Burgundy menjadi orang pertama yang memakai hitam setelah masa berkabung berakhir.
Lalu, warna hitam pun menjadi simbol kekuatan, elegan dan kemewahan karena pada saat itu, cat hitam sangatlah mahal.
Memasuki abad ke-19, hitam menjadi lebih terjangkau dan mulai dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Namun, 1926 adalah tahun yang membuat hitam menjadi warna mode.
Vogue Amerika mempublikasikan sebuah ilustrasi yang menggambarkan gaun hitam sebetis.
Mereka menyebutnya “Chanel’s Ford” dan mensugestikan bahwa hitam adalah standar baru untuk selera semua wanita.
Christian Dior juga dikutip pernah menyebut hitam sebagai “warna yang paling membuat kurus.”
Dior melanjutkan, “Hitam juga yang paling cocok untuk dipakai. Kamu bisa memakai hitam kapan saja. Kamu bisa memakainya di umur apapun. Kamu bisa memakai untuk semua acara. Aku bisa menulis buku tentang hitam.”
Pada pertengahan abad, hitam menjadi sesuatu yang menyimbolkan pengetahuan, kreativitas dan kekuatan. Dia menjadi seragam untuk pemusik jazz dan seragam untuk wanita elegan seperti Audrey Hepburn di Breakfast at Tiffany’s, walaupun peran Hepburn di film itu adalah seorang tunasusila.
“Hitam itu rendah hati dan arogan di saat bersamaan,” kata desainer Jepang Yohji Yamamoto suatu kali.
“Tapi di atas semuanya, hitam mengatakan ini: ‘Aku tidak menganggumu, kamu tidak mengangguku,” imbuhnya, dan mungkin sikap inilah yang diusung oleh hitam.