Anthurium Daun (bukan Bunga)
1. Bibit Anthurium
Di tahun 2008, bibit gelombang cinta dengan 2 sampai 3 daun sudah dijual dengan harga mulai Rp. 5000/bibit, sedangkan bibit keluarga jenmani masih berkisar antara Rp. 350.000 sampai Rp. 500.000. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli bibit anthurium, yaitu:
- bibit "gelombang cinta/Wave of Love/WOL" memiliki rupa yang hampir sama dengan bibit "bulu ayam/bulu jago". Jadi tanyakan langsung pada penjualnya, atau ada baiknya membeli dari penjual yang sekaligus mempunyai indukannya. Namun, penipuan "gelombang cinta" yang nyatanya "bulu ayam/bulu jago" tak separah dulu kala, mengingat harga "gelombang cinta" telah ada di titik normal, yaitu mulai Rp. 5000/bibit. Selain itu, saat ini tak sedikit orang yang justru mencari "bulu ayam/bulu jago", mengingat akarnya yang dapat nampak menyala di malam hari" jika diekspos.
- bibit hokeri memiliki rupa yang hampir sama dengan bibit jenmani. Saat pameran di kantor Pos Pasar Baru, Jakarta di bulan Desember 2007 sampai Januari 2008 lalu, bibit hokeri sudah dijual mulai harga Rp. 50.000, sedangkan bibit jenmani masih bertengger, mulai Rp. 350.000 - Rp. 500.000. Cukup sulit juga untuk membedakan hokeri dan jenmanii, karena Rp. 350.000 yang dijual untuk jenmanii itu, hanya berukuran tak lebih dari 4 cm saja (1/4 tinggi kelingking saya). Lagi-lagi, kita memang membutuhkan garansi dari penjualnya, atau belilah jenmanii hasil split yang karakternya mulai nampak sebagai jenmani.
- Saya tidak tahu, ada berapa banyak orang yang bisa menyemai anthurium sirih yang berasal dari biji. Sulit memang untuk menghasilkan anthurium sirih melalui biji, jadi belilah anthurium sirih hasil split, dibandingkan membeli biji.
- Lain halnya dengan anthurium jenis cobra. Pemilik nursery ternama mengungkapkan, kalau ribuan biji yang dihasilkan oleh indukan cobra-nya, ternyata hanya menghasilkan beberapa pohon yang serupa. Lagi-lagi, lebih baik membeli hasil split, dibanding membeli biji anthurium cobra, lalu yang tumbuh justru anthurium kadut.
2. Media Tanam
Selama menanam anthurium, saya telah mencoba media tanam berikut ini:
- pakis hitam, pupuk kandang, sekam bakar, dengan perbandingan 6:1:2. Semuanya disangrai terlebih dahulu, jika disertai pemupukan, penyinaran, penyiraman ditambah penyemprotan anti jamur yang teratur, maka anthurium akan tumbuh subur, namun melelahkan memang jika harus terus menganalisa pertumbuhannya, karena perubahan pertumbuhan dapat terlihat setiap 1,5 bulan.
- pakis hitam, sekam bakar, dekastar, dengan perbandingan 6:2:1 sendok teh/bulan. Untuk yang ini lebih mudah perawatannya, karena hanya menyiram tiap dua hari sekali atau menyemrotnya tipis dengan sprayer jika media terlihat kering. namun kelemahannya adalah, kita tak dapat memaksimalkan pemupukan, mengingat dekastar yang bercokol disana akan sangat berbahaya jika mendapatkan penambahan pemupukan lainnya, karena pemupukan berlebih dapat mengakibatkan anthurium layu, menguning , lalu mati.
- pakis merah, daun bambu kering, sekam bakar dengan perbandingan 6:1:2. Wah, gara-gara media ini, 10 pot anthurium yang bersi gelombang cinta, hokeri rafles, garuda hitam, hokeri batang merah saya mati semua. Entahlah, mungkin bambu kering mengakibatkan jamur tumbuh subur yang menyebabkan akar membusuk. Ide awalnya saat itu dimulai dengan bibit gelombang cinta kw1 yang saya beli tumbuh sangat rimbun, subur dan hijau dengan media ini. Memang sih, dalam pot itu juga disertakan butiran butiran gabus seperti butiran dekastar, dan saya tak menyertakan butiran gabus itu di 10 anthurium saya yang mati tersebut. Namun, terus terang saya kapok memakai media ini lagi.
- pakis merah, cemara kering, kaliandra/daun pakis kering. Nah, yang ini aman sekali dari jamur, dan cemara kering itu memang merupakan gizi luar biasabagi anthurium. Selain itu, saya pun menyertakan pemupukan 2 minggu sekali dengan oplosan urea, KCI, SP36 dengan perbandingan 1:1:1. Tangan ini memang gatal untuk memupuk anthurium, dan hasilnya memang luar biasa. Oh ya, ada dua anthurium yang saya tambahkan arang hitam, dan hasilnya memang membuat pohon kehitaman. Entah apa sebabnya, mungkin karena kandungan karbon dalam arang.
- Sekedar catatan kecil, sebenarnya pakis merah itu baik untuk bibitan, sedangkan yang remaja sampai indukan lebih baik menggunakan pakis hitam mengingat fungsi pouros nya. Dan Anda tak perlu "over acting" dengan mencacah pakis merah menjadi begitu halus hingga menjadi seperti serbuk, karena hal itu hanya akan membuat air mengendap dan mengakibatkan jamur tumbuh subur.
3. Penyinaran
Menjemur selama 30 menit - 1 jam di matahari pagi pada jam 6 sampai 8 akan sangat menolong sehatnya daun, batang dan media tanam. Sejauh yang saya amati, pohon yang teratur penyinarannya akan sehat, hijau, dan kekar. Oh ya, jika anda menggunakan pengkilap daun, sebaiknya jangan jemur anthurium anda seperti anjuran diatas. Dan jangan lupa mengangkat saat menjemur, karena akan menyebabkan daun terbakar, layu dan mati.
4. Penyiraman
jangan berlebihan, cukup 2 hari sekali, atau saat Anda melihat medianya mengering karena penguapan oleh udara yang panas, atau hembusan angin yang terlalu kuat dari kipas angin atau ac. Untuk kasus ini, cukup semprotkan tipis pada bagian permukaannya. Pokoknya nampak basah saja.
5. Pemupukan
Ada beberapa cara pemupukan, yaitu:
- Dekastar. cukup satu bulan sekali dengan 1 sendok teh pertanaman. Saran saya, jangan gunakan dekastar pada media yang telah memakai pupuk kandang yang telah di sangrai. Cukup mengerikan, mengingat banyaknya pupuk yang terserap, karena setiap 2 minggu sekali, Anda juga menyemprotkan pupuk daun dari growmore, atau B1 atau merek lainnya.
- Urea, SP36, KCI yang dioplos dengan perbandingan 1:1:1 akan sangat mendukung pertumbuhan. Semprotkan selama 2 minggu sekali.
- semprotkan juga pupuk daun (growmore, B1, ...) setiap dua minggu sekali. Semprot di daun, batang hingga mengalir ke bawah, namun jangan sampai becek
- Saya juga menyarankan air mineral sebagai campuran pupuk untuk menyiram tiap 2 minggu sekali tersebut. Kalaupun ingin menghemat dengan air pam, maka endapkan dulu selama sehari, agar kandungan kaporitnya tak membahayakan tanaman. Lain halnya jika Anda tinggal di pegunungan, maka silahkan semprot dengan air sumur.
(orijinal by richard) |
www.ripsi.net