Alterina Hoffman, penderita Sindrom Klinefelter

Kalina

Moderator
pasti udah pada tau kasus yg menimpa Alterina Hoffman..

Di mata dosen Psikologi Universitas Indonesia, Drs Mochamad Ramdhan, MSi, Alterina Hofan (32) adalah mahasiswa yang baik ketika kuliah dulu. Dia mengatakan, Alter selalu serius dalam mengerjakan setiap target-targetnya dalam menyusun tugas akhirnya di Psikologi UI.

“Selama masa konsultasi dengan saya, dia termasuk mahasiswa yang baik. Dia serius mencapai target-taget yang direncanakannya dalam pengerjaan skripsi,” ujar dosen pembimbing skripsi Alter tersebut, Kamis (6/5/2010), melalui telepon seluler.

Berdasarkan catatan perpustakaan Psikologi UI, Alterina Hofan membuat penelitian dengan judul “Konflik Interpersonal dan Agresivitas pada Orang Irian Kelas Menengah dan Bawah” untuk menamatkan studi strata satunya pada tahun 2003. Alter merupakan mahasiswi Psikologi UI yang masuk tahun 1996.

“Waktu itu dia punya ketertarikan yang besar tentang konflik di Papua, mungkin karena dia lahir dan besar di sana. Dan dia serius sekali menyusun skripsinya itu. Tidak molor,” katanya mengenang.

Ramdhan juga mengenang sosok Alter sebagai seorang perempuan yang baik dan ramah. Di dalam kata pengantar skripsinya tersebut, Alter menuliskan bahwa penelitiannya itu dia persembahkan untuk warga Papua yang telah banyak memberikan pelajaran dan kenangan yang begitu indah selama 18 tahun dia hidup di bumi cenderawasih tersebut.

“Sekarang tapi saya sudah tidak tahu lagi bagaimana kabarnya, sudah lama tidak bertemu. Saya hanya lihat berita-berita yang ada di media saja,” ujar Ramdhan kepada Kompas.com.

Kini, Alterina Hofman tengah menghadapi tuntutan pihak keluarga Jane Deviyanti Hadi Puspito dengan tuduhan pemalsuan identitas dari wanita menjadi pria.

Hingga kini Alter masih mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu setelah sebelumnya pada tahun 2008 juga sempat dituduh menculik Jane yang ternyata pergi untuk menikah dengan Alter di Las Vegas, Amerika Serikat.
Kisah Cinta Alter-Jane Dosen Alter: Waktu Kuliah Dia Perempuan

Sang dosen terpana begitu melihat berita di televisi yang heboh menyiarkan seputar kasus pemalsuan identitas yang menimpa Alterina Hofman (32). Dia pun bertanya, apakah benar pria itu adalah anak didiknya dulu di Jurusan Psikologi Universitas Indonesia.

“Dulu pas kuliah saya ingat dia itu perempuan. Makanya waktu lihat berita, saya lihat ada muka yang familiar dan ternyata Alterina. Saya kaget juga,” ujar dosen Jurusan Psikologi UI, Drs Mochamad Ramdhan Msi, kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2010), saat dihubungi melalui ponsel.

Ramdhan mengatakan, semasa kuliah dulu dia sempat menjadi dosen pembimbing skripsi pria yang kini tengah mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, tersebut.

“Kalau dilihat dari fisiknya dulu waktu kuliah memang dia perempuan, saya yakin. Tetapi tidak terlalu perempuan sekali juga,” ungkapnya seraya menjelaskan Alterina semasa kuliah berambut pendek.

Namun, dia melanjutkan, Alterina tampak sangat pria manakala menyetir mobil. “Waktu itu pernah saya satu mobil dengan dia dan dia yang menyetir. Dari gaya menyetirnya terlihat macho, tetapi saya masih wajar-wajar saja, tidak ada keanehan,” ucapnya.

Seputar kehidupan Alterina semasa di kampus, menurut Ramdhan, Alter tertutup untuk masalah-masalah pribadi.

“Yang saya tahu dia itu berasal dari keluarga broken home, selebihnya dia tidak cerita. Biasanya hanya membicarakan materi skripsi,” kata dosen yang fokus mengajar di bidang Psikologi Sosial di UI tersebut.

Alterina Hofan menurut catatan pada Direktori Alumni UI merupakan mahasiswi Psikologi tahun 1996. Dia berhasil memperoleh gelar sarjana pada tahun 2003.

Kasus Alterina mencuat setelah dirinya dilaporkan ke polisi oleh keluaga Jane Deviyanti Hadi Puspito (23) dengan tuntutan pemalsuan identitas. Alterina menikah dengan anak CEO Universitas Bina Nusantara tersebut pada tahun 2008. Hubungan mereka ini tidak direstui orangtua Jane yang tidak mau anaknya menikah dengan Alterina yang menderita sindrom Klinefelter.

Sindrom Klinefelter adalah salah satu jenis kelainan genetik yang sering dialami oleh kaum pria. Secara fisik Alter memiliki kelamin laki-laki. Namun, karena kromosomnya juga memiliki kelainan, dia juga memiliki payudara. Karena itu, pada awal 2006 dia menjalani operasi pengangkatan payudara.

JAKARTA, KOMPAS.com

nah.. apa itu Sindrom Klinefelter??
ini dia.. penjelasan yg saya dapat dari Wikipedia.com
Sindrom Klinefelter


Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X. Laki-laki normal memiliki kromosom seks berupa XY, namun penderita sindrom klinefelter umumnya memiliki kromosom seks XXY. Penderita sindrom klinefelter akan mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan ciri-ciri fisik yang diantaranya berupa ginekomastia (perbesaran kelenjar susu dan berefek pada perbesaran payudara), dll.

768px-Human_chromosomesXXY01.png

Penderia klinefelter dengan kromosom XXY pada manusia​

Sejarah

Laporan pertama mengenai sindrom klinefelter dipublikasikan oleh Harry Klinefelter dan rekannya di Rumah Sakit Massachusetts, Boston. Ketika itu tercatat 9 pasien laik-laki yang memiliki payudara membesar, rambut pada tubuh dan wajah sedikit, testis mengecil, dan ketidakmampuan memproduksi sperma. Pada akhir tahun 1950-an, para ilmuwan menemukan bahwa sindrom yang dialami 9 pasian tersebut dikarenakan kromosom X tambahan pada lelaki sehingga mereka memiliki kromosom XXY. Pada tahun 1970-an, para ilmuwan menyatakan bahwa kelainan klinefelter merupakan salah satu kelainan genetik yang ditemui pada manusia, yaitu 1 dari 500 hingga 1 dari 1.000 bayi laki-laki yang dilahirkan akan menderita sindrom ini.

Penyebab

Kelebihan kromosom X pada laki-laki terjadi karena terjadinya nondisjungsi meiosis (meiotic nondisjunction) kromosom seks selama terjadi gametogenesis (pembentukan gamet) pada salah satu orang tua. Nondisjungsi meiosis adalah kegagalan sepasang kromosom seks untuk memisah (disjungsi) selama proses meiosis terjadi. Akibatnya, sepasang kromosom tersebut akan diturunkan kepada sel anaknya,sehingga terjadi kelebihan kromosom seks pada anak. Sebesar 40% nondisjungsi meiosis terjadi pada ayah, dan 60% kemungkinan terjadi pada ibu. Sebagian besar penderita sindrom klinefelter memiliki kromosom XXY, namun ada pula yang memiliki kromosom XXXY, XXXXY, XXYY, dan XXXYY.

Ciri-ciri

Mental

Anak laki-laki dengan kromosom XXY cenderung memiliki kecerdasan intelektual IQ di bawah rata-rata anak normal. Sebagian penderita klinefelter memiliki kepribadian yang kikuk, pemalu, kepercayaan diri yang rendah, ataupun aktivitas yang dilakukan dibawah level rata-rata (hipoaktivitas). Pada sebagian penderita sindrom ini juga terjadi autisme. Hal ini terjadi karena perkembangan tubuh dan neuromotor yang abnormal. Kecenderungan lain yang dialami penderita klinefelter adalah keterlambatan dan kekurangan kemampuan verbal, serta keterlambatan kemampuan menulis. Sifat tangan kidal juga lebih banyak ditemui pada penderita sindrom ini dibandingkan dengan manusia normal. Pada pasien dewasa, kemampuan seksualnya lebih tidak aktif dibandingkan laki-laki normal.[4]

Fisik

Gejala klinis dari sindrom klinefelter ditandai dengan perkembangan ciri-ciri seksual yang abnormal atau tidak berkembang, seperti testis yang kecil dan aspermatogenesis (kegagalan memproduksi sperma). Testis yang kecil diakibatkan oleh sel germinal testis dan sel selitan (interstital cell) gagal berkembang secara normal. Sel selitan adalah sel yang ada di antara sel gonad dan dapat menentukan hormon seks pria. Selain itu, penderita sindrom ini juga mengalami defisiensi atau kekurangan hormon androgen, badan tinggi, peningkatan level gonadotropin, dan ginekomastia. Penderita klinefelter akan mengalami ganguan koordinasi gerak badan, seperti kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan gerakan motor tubuh yang melambat. Dilihat dari penampakan fisik luar, penderita klinefelter memiliki otot yang kecil, namun mengalami perpanjangan kaki dan lengan.

Asymmetric_Gynecomastia.jpg

Kiri: Gejala perbesaran payudara (ginekomastia) salah satu ciri sindrom klinefelter.​

Pencegahan

Gejala klinefelter pada janin jarang sekali terdeteksi, kecuali bila menggunakan deteksi sebelum-kelahiran (prenatal detection). Sindrom ini terkadang dapat diturunkan dari ayah penderita klinefelter ke anaknya, oleh karena itu perlu dilakukan deteksi sebelum-kelahiran. Sebagian kecil penderita klinefelter dapat tetap fertil dan memiliki keturunan karena adanya mosaiksisme (mosaicism), yaitu adanya campuran sel normal dan sel klinelfelter sehingga sel normal tetap memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Semakin cepat dideteksi, penderita klinefelter dapat lebih cepat ditangani dengan terapi farmakologi dan terapi psikologi sebelum memasuki dunia sekolah. Tindakan pencegahan lain yang harus dilakukan adalah uji kemampuan mendengar dan melihat, dan terapi fisik untuk mengatasi masalah motorik dan keterlambatan bicara. Terapi hormon testosteron pada usia 11-12 tahun merupakan salah satu tindakan pencegahan keterbelakangan perkembangan karakteristik seksual sekunder pada pria penderita klinefelter.

sorry kalo............ REPOST
dan............. kasih BINTANG yaa kalau anda merasa posting saya kali ini MENARIK
 
Bls: Alterina Hoffman, penderita Sindrom Klinefelter

waaahhh.......Penderita sindrom klinefelter akan mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan ciri-ciri fisik yang diantaranya berupa ginekomastia (perbesaran kelenjar susu dan berefek pada perbesaran payudara)
ngeri juga tuh...
pas masih dalam kandungan ibu harus super hati hati dan rajin memeriksakan kandungannya biar ga ada masalah sama bayi n pas besarnya nanti


artikelnya menarik non kalin... tak kasih bintang...
 
Back
Top