nurcahyo
New member
Amankan Bush, 9.000 Polisi Didrop ke Bogor
Kapanlagi.com - Pengamanan menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush di Istana Bogor pada H-3, Jumat (17/11), semakin ditingkatkan, antara lain dengan mendatangkan bantuan sebanyak 9.000 personil polisi dari beberapa daerah. Bantuan tersebut datang ke Bogor mulai Jumat petang.
Menurut Kapolresta Bogor AKBP Nurwindianto, bantuan antara lain berasal dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Polda Banten. "Dari Polresta Bogor sendiri menurunkan personil sebanyak 2 SSK," katanya.
Sementara itu, Kapolwil Bogor Kombes Sukrawardi Dahlan membenarkan adanya bantuan personil polisi yang didatangkan ke Bogor mulai Jumat sore. Namun, ia tidak menyebut jumlah dan akan ditempatkan dimana saja.
Menurut dia, bantuan personil polisi tersebut didatangkan, guna mengantisipasi suasana yang terjadi di masyarakat itu sendiri.
"Menjelang kunjungan Presiden Bush kami melihat demikian mengkristalnya tingkat emosi masyarakat, kekuatan yang digelar masyarakat melalui demo, serta pernyataan-pernyataan yang dikutip melalui media massa. Sinyal-sinyal tersebut menjadi catatan, analisa, dan menjadi prediksi polisi untuk mengantisipasinya," katanya kepada ANTARA.
Banyaknya personil polisi yang dikerahkan ke Bogor, menurut Sukrawardi Dahlan, jika dikatakan berlebihan justru merujuk pada sikap masyarakat yang membuat polisi harus mengantisipasinya demikian.
"Faktornya dari pernyataan masyarakat itu sendiri. Ada tokoh masyarakat yang pada hari kunjungan Presiden Bush akan mengerahkan sekian puluh ribu massa. Kalau ancaman itu benar, siapa yang akan mengamankan pegawai atau orang-orang di sekitar Kebun Raya Bogor," katanya.
Sebagai aparat keamanan, menurut dia, polisi memiliki kewajiban untuk menyampaikan kemungkinan-kemungkinan tersebut, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang merugikan kita semua," katanya.
Soal sterilisasi, menurut dia, hal itu pasti dilakukan. "Sterilisasi dilakukan bukan hanya untuk mengamankan Presiden Bush atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi untuk mengamankan siapapun yang ada di sekitar Kebun Raya Bogor, termasuk para pendemo," katanya.
"Jangan sampai terjadi di tengah konsentrasi massa terjadi ledakan sesuatu dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Apapun yang kami lakukan, kami persembahkan untuk masyarakat," tambah Sukrawardi yang sudah melakukan sterilisasi di tempat-tempat tertentu sejak Kamis (16/11).
Kapanlagi.com - Pengamanan menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush di Istana Bogor pada H-3, Jumat (17/11), semakin ditingkatkan, antara lain dengan mendatangkan bantuan sebanyak 9.000 personil polisi dari beberapa daerah. Bantuan tersebut datang ke Bogor mulai Jumat petang.
Menurut Kapolresta Bogor AKBP Nurwindianto, bantuan antara lain berasal dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Polda Banten. "Dari Polresta Bogor sendiri menurunkan personil sebanyak 2 SSK," katanya.
Sementara itu, Kapolwil Bogor Kombes Sukrawardi Dahlan membenarkan adanya bantuan personil polisi yang didatangkan ke Bogor mulai Jumat sore. Namun, ia tidak menyebut jumlah dan akan ditempatkan dimana saja.
Menurut dia, bantuan personil polisi tersebut didatangkan, guna mengantisipasi suasana yang terjadi di masyarakat itu sendiri.
"Menjelang kunjungan Presiden Bush kami melihat demikian mengkristalnya tingkat emosi masyarakat, kekuatan yang digelar masyarakat melalui demo, serta pernyataan-pernyataan yang dikutip melalui media massa. Sinyal-sinyal tersebut menjadi catatan, analisa, dan menjadi prediksi polisi untuk mengantisipasinya," katanya kepada ANTARA.
Banyaknya personil polisi yang dikerahkan ke Bogor, menurut Sukrawardi Dahlan, jika dikatakan berlebihan justru merujuk pada sikap masyarakat yang membuat polisi harus mengantisipasinya demikian.
"Faktornya dari pernyataan masyarakat itu sendiri. Ada tokoh masyarakat yang pada hari kunjungan Presiden Bush akan mengerahkan sekian puluh ribu massa. Kalau ancaman itu benar, siapa yang akan mengamankan pegawai atau orang-orang di sekitar Kebun Raya Bogor," katanya.
Sebagai aparat keamanan, menurut dia, polisi memiliki kewajiban untuk menyampaikan kemungkinan-kemungkinan tersebut, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang merugikan kita semua," katanya.
Soal sterilisasi, menurut dia, hal itu pasti dilakukan. "Sterilisasi dilakukan bukan hanya untuk mengamankan Presiden Bush atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi untuk mengamankan siapapun yang ada di sekitar Kebun Raya Bogor, termasuk para pendemo," katanya.
"Jangan sampai terjadi di tengah konsentrasi massa terjadi ledakan sesuatu dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Apapun yang kami lakukan, kami persembahkan untuk masyarakat," tambah Sukrawardi yang sudah melakukan sterilisasi di tempat-tempat tertentu sejak Kamis (16/11).