nurcahyo
New member
AMM Gelar Pertemuan Cosa Terakhir
Kapanlagi.com - "Aceh Monitoring Mission (AMM)" mengadakan pertemuan terakhir komisi pengaturan keamanan (Cosa) yang dihadiri perwakilan Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Pendopo Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Banda Aceh, Sabtu (02/12/06).
Dari Banda Aceh dilaporkan, pertemuan terakhir Cosa itu berlangsung tertutup bagi wartawan yang dimulai sekitar pukul 10.40 WIB.
Dalam pertemuan itu terlihat hadir mantan petinggi GAM luar negeri, Malek Mahmud dan Zaini Abdullah, delegasi pemerintah RI Menteri Negara Komunikasi dan informasi (Meneg Kominfo) Sofyan Djalil.
Selain itu, representatif GAM pada AMM yakni Zakaria Saman dan refresentatif pemerintah Mayjen TNI Bambang Darmono juga menghadiri pertemuan ke-44 Cosa yang dipimpin Ketua tim AMM Pieter Feith.
Kepala Polda NAD, Irjen Pol Bahrumsyah Kasman, Pengdam Iskandar Muda Mayjen TNI Supiadin AS dan Penjabat Gubernur Provinsi NAD Mustafa Abubakar, juga ikut ambil bagian dalam pertemuan Cosa sekitar 50 menit tersebut.
Sebelumnya, juru bicara AMM, Faye Belnis, menjelaskan sepanjang misinya, AMM telah membawa semua pihak untuk proses perdamaian guna mendiskusikan dan menyelesaikan masalah-masalah melalui pertemuan-pertemuan Cosa secara berkala.
Pertemuan Cosa ke-44 yang dipimpin Ketua tim AMM menghadirkan perwakilan-perwakilan dari kedua belah pihak dan juga diadakan di tingkat provinsi (level senior) dan tingkat lokal (kabupaten).
Melalui cara ini AMM selalu mampu mengatasi dan mengukur kemajuan berbagai langkah dalam implementasi nota kesepakatan (MoU) yang ditandatatangani kedua pihak di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005 serta memfasilitasi penyelesaian setiap persoalan.
Jurubicara AMM Faye menjelaskan, keputusan-keputusan dalam pertemuan Cosa di setiap tingkat selalu diambil secara mufakat, dimana cara ini terbukti sangat berguna untuk membangun kepercayaan antara pihak-pihak.
Kehadiran AMM di Aceh merupakan sebuah misi sipil terdiri atas pemantau Uni Eropa dan ASEAN untuk memonitor dan membantu implementasi komitmen-komitmen yang dibuat Pemerintah Indonesia dan GAM dalam MoU Helsinki.
Uni Eropa dan ASEAN sepenuhnya menghormati integritas wilayah Indonesia dan melihat masa depan Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. AMM sepenuhnya bersifat imparsial dan tidak memihak.
Kapanlagi.com - "Aceh Monitoring Mission (AMM)" mengadakan pertemuan terakhir komisi pengaturan keamanan (Cosa) yang dihadiri perwakilan Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Pendopo Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Banda Aceh, Sabtu (02/12/06).
Dari Banda Aceh dilaporkan, pertemuan terakhir Cosa itu berlangsung tertutup bagi wartawan yang dimulai sekitar pukul 10.40 WIB.
Dalam pertemuan itu terlihat hadir mantan petinggi GAM luar negeri, Malek Mahmud dan Zaini Abdullah, delegasi pemerintah RI Menteri Negara Komunikasi dan informasi (Meneg Kominfo) Sofyan Djalil.
Selain itu, representatif GAM pada AMM yakni Zakaria Saman dan refresentatif pemerintah Mayjen TNI Bambang Darmono juga menghadiri pertemuan ke-44 Cosa yang dipimpin Ketua tim AMM Pieter Feith.
Kepala Polda NAD, Irjen Pol Bahrumsyah Kasman, Pengdam Iskandar Muda Mayjen TNI Supiadin AS dan Penjabat Gubernur Provinsi NAD Mustafa Abubakar, juga ikut ambil bagian dalam pertemuan Cosa sekitar 50 menit tersebut.
Sebelumnya, juru bicara AMM, Faye Belnis, menjelaskan sepanjang misinya, AMM telah membawa semua pihak untuk proses perdamaian guna mendiskusikan dan menyelesaikan masalah-masalah melalui pertemuan-pertemuan Cosa secara berkala.
Pertemuan Cosa ke-44 yang dipimpin Ketua tim AMM menghadirkan perwakilan-perwakilan dari kedua belah pihak dan juga diadakan di tingkat provinsi (level senior) dan tingkat lokal (kabupaten).
Melalui cara ini AMM selalu mampu mengatasi dan mengukur kemajuan berbagai langkah dalam implementasi nota kesepakatan (MoU) yang ditandatatangani kedua pihak di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005 serta memfasilitasi penyelesaian setiap persoalan.
Jurubicara AMM Faye menjelaskan, keputusan-keputusan dalam pertemuan Cosa di setiap tingkat selalu diambil secara mufakat, dimana cara ini terbukti sangat berguna untuk membangun kepercayaan antara pihak-pihak.
Kehadiran AMM di Aceh merupakan sebuah misi sipil terdiri atas pemantau Uni Eropa dan ASEAN untuk memonitor dan membantu implementasi komitmen-komitmen yang dibuat Pemerintah Indonesia dan GAM dalam MoU Helsinki.
Uni Eropa dan ASEAN sepenuhnya menghormati integritas wilayah Indonesia dan melihat masa depan Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. AMM sepenuhnya bersifat imparsial dan tidak memihak.